Professional Documents
Culture Documents
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan darah
sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
Hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri.
Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah. Hipertensi berkaitan
dengan kenaikan tekanan diastolik, tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus-
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang mana
tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg (Mansjoer
Arif, 1999).
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau
tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi
dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih
The Sixth Report Of Join Nation Committee, Prevention Detection and Treatment Of
4 Hipertensi
besar yaitu :
semua kasus hipertensi yang ada. Penyebab dari hipertensi sekunder diantaranya
1) Jantung: Hipertrofi ventrikel kiri, angina atau infark miokardium, gagal jantung
(6) Hidronefrosis
(2) Skleroderma
(1) Perdarahan
(2) Perinefritis
(3) Abses perirenal
(6) trauma
3) Prosis ginjal
C. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
Elasitas dinding aorta menurun, katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan
volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
perifer.
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
Faktor tesebut adalah sebagai berikut : faktor keturunan, ciri perseorangan, kebiasaan
hipertensi adalah:
a. Genetik
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
b. Diet
Konsumsi makanan yamg tidak seimbang, banyak mengandung lemak disertai tinggi
c. Kegemukkan
Dari penelitian kesehatan yang banyak dilaksanakan, terbukti bahwa ada hubungan
Sudah lama diketahui bahwa stress (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa
takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormone
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta kuat, sehingga tekanan
darah akan meningkat. Jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
e. Merokok
Zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap melalui
rokok, yang masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh
darah arteri, dan mengakibatkan proses aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi.
f. Olahraga
Olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah, dan bermanfaat
bagi penderita hipertensi ringan. Pada orang tertentu, dengan melakukan olahraga
aerobik yang teratur dapat menurunkan tekanan darah, tanpa perlu sampai berat badan
turun.
E. Tanda dan Gejala Hipertensi
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatkan
tekanan darah, selain penentuan tekanan darah arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien
yang menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan,
F. Komplikasi Hipertensi
tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama. Organ-organ yang paling sering rusak,
antara lain : otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal, organ-organ ini
G. Pemeriksaan penunjang
a. Hemoglobin/ hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat
c. Glukosa
kardiovaskuler).
d. Kalium serum
f. Pemeriksaan tiroid
h. Urinalisa
i. Asam urat
j. Steroid urin
k. Intravenousparenteral
Dapat mengindikasikan penyebab hipertensi, seperti penyakit parenkim ginjal, batu
ginjal/ ureter.
l. Foto dada
m. Ct Scan
n. Electrokardiogram
peningkatan gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
(Smeltzer, 2001).
H. Penatalaksanaan
PENGKAJIAN
Aktivitas / istirahat
Gejala : Kelemahan , Letih , Napas pendek , Gaya hidup monoton
Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress
multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan )
Tanda : Letupan suasana hati, Gelisah ,Penyempitan kontinue perhatian, Tangisan yang meledak,
otot muka tegang ( khususnya sekitar mata ), Peningkatan pola bicara
Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal )
Makanan / Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan
kolesterol, Mual , Muntah, Riwayat penggunaan diuretic
Tanda : BB normal atau obesitas, Edema, Kongesti vena, Peningkatan JVP, glikosuria
Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan pada satu sisi tubuh
Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia )
Pernapasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, Takipnea, Ortopnea, Dispnea nocturnal
proksimal, Batuk dengan atau tanpa sputum, Riwayat merokok
Tanda : Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, Bunyi napas tambahan (
krekles, mengi ), Sianosis
Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : Episode parestesia unilateral transien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi Rasional
1. Observasi TTV 1. Membantu dalam menentukan
intervensi lanjutan
3. Anjurkan klien untuk sering mengubah 3. Agar pasien merasa nyaman dan
posisi nyaman pada waktu tidur / duduk. membantu dalam proses penyembuhan.
Intervensi Rasional
1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar 1. kesalahan konsep dan menyangkal
termasuk orang terdekat. diagnosa karena perasaan sejahtera yang
sudah lama dinikmati mempengaruhi
minimal klien / orang terdekat untuk
mempelajari penyakit, kemajuan dan
prognosis.