Kesimpulan Penyakit gastroenteritis adalah suatu peradangan pada lambung
dan usus yang memberikan gejala diare dan atau tanpa di sertai muntah, di sebabkan oleh bakteri atau virus. Kuman penyebab diare biasanya disebarkan melalui jalan fetal ke oral. Penyebaran ini mungkin melalui air atau makanan yang tercemar tinja atau secara langsung kontak antara tinja dengan penderita. Gastroenteritis atau diare ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu dehidrasi, renjatan hipovolemik, kejang, bakterimia, malnutrisi, hipoglikemia, intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
Saran Dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan pada klien
gastroenteritis perlu di tingkatkan lebih efektif secara komprehensif meliputi bio- psiko-sosial-spitritual pada klien melalui pendekatan, mencakup di dalamnya pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative, sehingga di masa yang akan datang dapat mengantisipasi dan menjawab tantangan-tantangan serta perubahan sosial yang menitikberatkan pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungannya.
Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di negara
yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air bersih yang dapat diminum. Demam tifoid merupakan penyakit yang penyebaran penyakitnya melalui media tertentu dari distribusi global, gejala yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen, diare dan demam tinggi. Salmonella typhi, bertindak sebagai agen penyakit demam tifoid yang mana masuk dalam kingdom Entero bacteriaceae dari bakteri gram negatif. Sel dari Salmonella typhi membentuk panjang 2-3 m dan berdiameter 0.4 -0.6 m Gejala dari penyakit demam tifoid, ditandai oleh demam yang sangat tinggi, paradoxical bradycardia, ruam yang berwarna merah, dan yang paling umum yaitu sakit kepala, sakitpada bagian abdomen dan diare.
1 2
Diabetes melitus tipe 2 merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Diabetes millitus dibagi menjadi 4 bagian yaitu diabetes millitus tipe 1, diabetes millitus tipe 2, diabetes tipe lain dan diabetes millitus gestasional. Pengobatan dari diabetes millitus dibagi menjadi dua bagian besar yaitu terapi nutrisi dan terapi farmakologi. Terapi farmakologi seperti obat oral hipoglikemi, obat pemicu sekresi insulin, dan juga terapi insulin secara injeksi.