You are on page 1of 2

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Penyakit gastroenteritis adalah suatu peradangan pada lambung


dan usus yang memberikan gejala diare dan atau tanpa di sertai muntah, di sebabkan
oleh bakteri atau virus. Kuman penyebab diare biasanya disebarkan melalui jalan fetal
ke oral. Penyebaran ini mungkin melalui air atau makanan yang tercemar tinja atau
secara langsung kontak antara tinja dengan penderita. Gastroenteritis atau diare ini
bisa menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu dehidrasi, renjatan hipovolemik,
kejang, bakterimia, malnutrisi, hipoglikemia, intoleransi sekunder akibat kerusakan
mukosa usus.

Saran Dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan pada klien


gastroenteritis perlu di tingkatkan lebih efektif secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosial-spitritual pada klien melalui pendekatan, mencakup di dalamnya
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative, sehingga di masa yang akan
datang dapat mengantisipasi dan menjawab tantangan-tantangan serta perubahan
sosial yang menitikberatkan pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat serta lingkungannya.

Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di negara


yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air
bersih yang dapat diminum. Demam tifoid merupakan penyakit yang penyebaran
penyakitnya melalui media tertentu dari distribusi global, gejala yang paling umum
yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen, diare dan demam tinggi. Salmonella
typhi, bertindak sebagai agen penyakit demam tifoid yang mana masuk dalam
kingdom Entero bacteriaceae dari bakteri gram negatif. Sel dari Salmonella typhi
membentuk panjang 2-3 m dan berdiameter 0.4 -0.6 m Gejala dari penyakit demam tifoid,
ditandai oleh demam yang sangat tinggi, paradoxical bradycardia, ruam yang berwarna
merah, dan yang paling umum yaitu sakit kepala, sakitpada bagian abdomen dan
diare.

1
2

Diabetes melitus tipe 2 merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama
mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Diabetes millitus dibagi menjadi 4
bagian yaitu diabetes millitus tipe 1, diabetes millitus tipe 2, diabetes tipe lain dan
diabetes millitus gestasional. Pengobatan dari diabetes millitus dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu terapi nutrisi dan terapi farmakologi. Terapi farmakologi seperti
obat oral hipoglikemi, obat pemicu sekresi insulin, dan juga terapi insulin secara
injeksi.

You might also like