You are on page 1of 5

KONDISI KECAMATAN SE-KOTA BANJARBARU

Disusun oleh Tim Pokja


Dalam rangka : Pemilihan Kecamatan Peduli PDMP
Guna Mendukung pelaksanaan Sinergi Pemerintah Daerah dan Stakeholder
Dalam Rangka Penanganan Penyandang Disabilitas Mental Psikotik (PDMP) Untuk
Mendukung Visi Misi Kota Banjarbaru Sebagai Kota Pelayanan Yang Berkarakter

Dampak yang paling mungkin muncul ketika terjadi suatu perubahan ekonomi
adalah munculnya stress dan juga depresi. Seperti misalnya krisis moneter di
Indonesia pada era 90-an kemarin. Hal tersebut memberikan sumbangan yang sangat
kuat dalam meningkatkan stress dan depresi bagi banyak orang, terutama para pelaku
usaha.
Tak hanya bagi para pelaku usaha, tetapi juga perubahan ekonomi akan
berdampak kepada masyarakat luas, seperti Kota Banjarbaru yang mengandalkan
kepada perdagangan, industri dan jasa lainnya, yang secara lagnsung juga
berdampak kepada kehidupan kelruarga. Munculnya stress diakibatkan oleh
kekhawatiran akan kepastian dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga hingga
masa depan anak dan keturunannya kelak.
Perkembangan ekonomi masing-masing wilayah (Kecamatan) sangat
menentukan keberhasilan pencapaian kinerja ekonomi dan pembangunan di Kota
Banjarbaru. Oleh karena itu, pada bagian ini dipresentasikan potensi yang ada di
setiap kecamatan dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Profil daerah
dianalisis di tiap kecamatan berdasarkan sumberdaya atau potensi dimasing-masing
kecamatan.

1. Kecamatan Banjarbaru Utara


a. Banjarbaru Utara dengan luas sebesar 24,44 km2 dengan jumlah penduduk
sebesar 50.108 jiwa;
b. Mmemiliki masjid sebanyak 18 buah, mushalla/langgar 67 buah, gereja
protestan 4 buah, pure 1 buah
c. Jumlah Ulama sebanyak 5 orang, jumlah penyuluh agama sebanyak 28
orang, keberadaan majelis ta'lim sebanyak 23 buah dan keberadaan
TPA/TKA sebanyak 29 buah
d. Penerima PPLS 08 sebanyak 718 orang, penerima PPLS 11 sebesar 1.254
orang, penerima RASKIN sebanyak 742 orang, penerima JAM KESMAS
sebanyak 794 orang dan penerima BLSM sebanyak 710 orang
e. Jumlah keluarga prasejahtera hingga sejantera sebanyak 9.307 orang
f. Jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari Puskesmas Non T.T sebanyak 2
buah, Puskesmas Pembangu sebanyak 2 buah, Puskasdes sebanyak 2 buah,
dan Keberadaan Posyandu sebanyak 28 buah
g. Sebagai wilayah dengan konsep Pengembangan pusat pendidikan, yang
sekaligus menjadi pusat pemerintahan Kota Banajarbaru sehingga dapat

1
terjalinnya daya dukung lingkungan terhadap kelancaran dan kemajuan dunia
pendidikan.
h. Pengembangan pusat Jasa dan Perdagangan, dengan pengawasan dalam
pembangunan Rumah Toko, Hotel, Perbankan, dan fasillitas pendukung
lainnya.
i. Pembukaan jalan baru dan pembangunan berbagai infrastruktur sehingga
terjadinya perubahan sosial ekonomi masyarakat.
j. Selain itu sebagai wilayah pengembangan bidang jasa dan perdagangan.
k. Kondisi pembangunan yang masif mengakibatkan perubahan berbagai
perubtukan lahan, dimana terjadiny aalih ungsi lahan terbuka hijau menjadi
bangunan pertokoan atau perumahan.
l. Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan wilayah terpadat di Kota
Banjarbaru, hal ini menyebabkan tingginya tingkat masalah-masalah sosial di
masyarakat.
m. Dari data tersebut di dapat dilihat bagaimana perkembangan Kecamatan
Banjarbaru Utara terhadap kehidupan sosial masyarakat, terutama terkait
dengan penyandang disabilitas mental psikotik didaerah tersebut, tentunya
memerlukan kepedulian oleh perangkat Kecamatan Banjarbaru Utara, LSM,
From RT-RT, berbagai lembaga sosial kemasyarakatan lainnya dan yang
terpenting lagi adalah kepedulian oleh masyarakat yang ada di Kecamatan
tersebut.

2. Kecamatan Banjarbaru Selatan


a. Banjarbaru Selatan dengan luas sebesar 21,96 km2 dengan jumlah penduduk
sebesar 49.773 jiwa;
b. Dengan jumlah masjid sebanyak 20 buah, mushalla/langgar 37 buah, gereja
khatolik 1 buah greja protestan 3 buah;
c. Memiliki jumlah Ulama sebanyak 3 orang, jumlah penyuluh agama sebanyak
40 orang, keberadaan majelis ta'lim sebanyak 24 buah dan keberadaan
TPA/TKA sebanyak 27 buah
d. Penerima PPLS 08 sebanyak 640 orang, penerima PPLS 11 sebesar 1.005
orang, penerima RASKIN sebanyak 597 orang, penerima JAM KESMAS
sebanyak 628 orang dan penerima BLSM sebanyak 565 orang
e. Jumlah keluarga prasejahtera hingga sejantera sebanyak 14.285 orang
f. Dengan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari Rumah Sakit sebanyak 4
buah, Puskesmas Non T.T sebanyak 2 buah, Puskesmas Pembangu
sebanyak 2 buah, Polindes sebanyak 1 buah, Puskasdes sebanyak 2 buah,
dan Keberadaan Posyandu sebanyak 33 buah
g. Kecamatan Banjarbaru Selatan terhitung masih kekurangan tenaga
kesehatan terutama penambahan jumlah perawat, bidan dan dokterdan juga
diperlukan penambahan jumlah puskesmas dan fasilitas pembukaan layanan
kesehatan yang lebih mencukupi dengan jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Banjarbaru Selatan.

2
h. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk cukup tinggi, sehingga memiiliki
masalah masalah sosial.
i. Letak Kecamatan Banjarbaru Selatan yang berada di tengah Kota Banjarbaru
dengan dilintasi jalan utama sehingga menjadikan kawasan ini menjadi
semakin berkembang terutama pada kawasan di sepanjang jalan A. Yani
yang sekarang banyak berdiri perkantoran, perwakilan perusahaan besar,
kantor perwakilan pemerintah pusat dan instansi pemerintah maupun swasta
lainnya.
j. Selain Jalan A. Yani, Kecamatan Banjarbaru Selatan juga dulintasi oleh Jalan
Trikora yang sekarang ini masih menjadi jalan utama untuk mobilitas
kendaraan berbobot berat karena untuk Jalan A. Yani mereka tidak
diperbolehkan lewat, dengan adanya jalan tersebut menjadikan kawasan
sekitarnya menjadi lebih berkembang, terutama sekarang ini banyak didirikan
perkantoran dan ruko-ruko.
k. Pengembangan Kelurahan Sungai Besar untuk menjadi kawasan
perdagangan dan pusat perbelanjaan modern telah didukung oleh beberapa
investor;
l. Dari data tersebut di dapat dilihat bagaimana perkembangan Kecamatan
Banjarbaru Selatan terhadap kehidupan sosial masyarakat, terutama terkait
dengan penyandang disabilitas mental psikotik di daerah tersebut, tentunya
memerlukan kepedulian oleh perangkat Kecamatan Banjarbaru Selatan,
LSM, From RT-RT, berbagai lembaga sosial kemasyarakatan lainnya dan
yang terpenting lagi adalah kepedulian oleh masyarakat yang ada di
Kecamatan tersebut.

3. Kecamatan Liang Anggang


a. Liang Anggang dengan luas sebesar 85,86 km2 dengan jumlah penduduk
sebesar 40.992 jiwa
b. Dengan jumlah masjid sebanyak 11 buah, mushalla/langgar 55 buah;
c. Memiliki Ulama sebanyak 12 orang, jumlah penyuluh agama sebanyak 31
orang, keberadaan majelis ta'lim sebanyak 9 buah dan keberadaan TPA/TKA
sebanyak 22 buah
d. Jumlah penerima PPLS 08 sebanyak 972 orang, penerima PPLS 11 sebesar
1.892 orang, penerima RASKIN sebanyak 1.207 orang, penerima JAM
KESMAS sebanyak 1.279 orang dan penerima BLSM sebanyak 1.122 orang
e. Jumlah keluarga prasejahtera hingga sejantera sebanyak 11.071 orang
f. Jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari Puskesmas Non T.T sebanyak 2
buah, Puskesmas Pembangu sebanyak 2 buah, Polindes sebanyak 1 buah,
Puskasdes sebanyak 4 buah, dan Keberadaan Posyandu sebanyak 28 buah
g. Merupakan kawasan Industri perkayuan dan pengolahan hasil kayu.
h. Sebagai kawasan industri terpadu yang ada di Kota Banjarbaru

3
i. Kekurangan akan jumlah tenaga medis di Puskesmas, penambahan jumlah
fasilitas polindes, puskesmas pembantu dan layanan bidan dan perawat di
tiap Kelurahan.
j. Memiliki daerah yang memilliki potensi pertanian dan peternakan.
k. Peningkatan infrastruktur jalan terutama jalan jalan yang menuju kawasan
Industri dan pertanian.
l. Dari data tersebut di dapat dilihat bagaimana perkembangan Kecamatan
Liang Anggang sebagai daerah industri yang terus berkembang terhadap
kehidupan sosial masyarakat, terutama terkait dengan penyandang disabilitas
mental psikotik di daerah tersebut, tentunya memerlukan kepedulian oleh
perangkat Kecamatan Liang Anggang, LSM, From RT-RT, berbagai lembaga
sosial kemasyarakatan lainnya dan yang terpenting lagi adalah kepedulian
oleh masyarakat yang ada di Kecamatan tersebut.

4. Kecamatan Cempaka
a. Cempaka dengan luas sebesar 146,70 km2 dengan jumlah penduduk
sebesar 33.440 jiwa
b. Memiliki jumlah masjid sebanyak 14 buah, mushalla/langgar 39 buah;
c. Jumlah Ulama sebanyak 6 orang, jumlah penyuluh agama sebanyak 42
orang, keberadaan majelis ta'lim sebanyak 10 buah dan keberadaan
TPA/TKA sebanyak 22 buah
d. Jumlah penerima PPLS 08 sebanyak 993 orang, penerima PPLS 11 sebesar
2.868 orang, penerima RASKIN sebanyak 2.360 orang, penerima JAM
KESMAS sebanyak 2.448 orang dan penerima BLSM sebanyak 2.274 orang
e. Jumlah keluarga prasejahtera hingga sejantera sebanyak 8.371 orang
f. Memiliki fasilitas kesehatan yang terdiri dari Puskesmas TT sebanyak 1 buah,
Puskesmas Pembangu sebanyak 4 buah, Polindes sebanyak 3 buah,
Puskasdes sebanyak 4 buah, dan Keberadaan Posyandu sebanyak 28 buah
g. Merupakan daerah pertanian yang potensial mulai dari bertani padi, sayur,
buah dan tanaman perkebunan serta kehutanan.
h. Merupakan daerah pertambangan baik yang diusahakan oleh masyarakat
sendiri maupun oleh beberapa perusahaan, hasil tambangan yang dihasilkan
antara lain berupa bahan galian golongan C seperti pasir dan kerikil, selain
itupula pertambangan yang paling penting adalah pendulangan intan,
kawasan Cempaka terkenal akan penghasil intan terbesar di Kalimantan
Selatan, sehingga Cemapaka selain sebagai pendulangan intan juga
berpotensi sebagai daerah tujuan wisata alam dan budaya.
i. Diperlukan penambahan jumlah tenaga medis di Puskesmas, penambahan
jumlah fasilitas polindes, puskesmas pembantu dan layanan bidan dan
perawat di tiap kelurahan.
j. Sebagai daerah perkembangan yang pemukiman yang terus berkembang
pesar, terutama bagi masyarakat kelas menangah;
k. Sebagai wilayah yang dikemabngkan menjadi pusat Pemerintah Propinsi
Kalimantan Selatan.
4
l. Dari data tersebut di dapat dilihat bagaimana perkembangan Kecamatan
Cempaka sebagai daerah industri yang terus berkembang terhadap
kehidupan sosial masyarakat, terutama terkait dengan penyandang disabilitas
mental psikotik di daerah tersebut, tentunya memerlukan kepedulian oleh
perangkat Kecamatan Cempaka, LSM, From RT-RT, berbagai lembaga sosial
kemasyarakatan lainnya dan yang terpenting lagi adalah kepedulian oleh
masyarakat yang ada di Kecamatan tersebut.

5. Kecamatan Landasan Ulin


a. Landasan Ulin dengan luas sebesar 92,42 km 2 dengan jumlah penduduk
sebesar 60.488 jiwa
b. Memiliki masjid sebanyak 16 buah, mushalla/langgar 38 buah, gereja khatolik
1 buah, gereja protestan;
c. Jumlah Ulama sebanyak 5 orang, jumlah penyuluh agama sebanyak 26
orang, keberadaan majelis ta'lim sebanyak 18 buah dan keberadaan
TPA/TKA sebanyak 38 buah
d. Jumlah penerima PPLS 08 sebanyak 1.318 orang, penerima PPLS 11
sebesar 2.960 orang, penerima RASKIN sebanyak 1.602 orang, penerima
JAM KESMAS sebanyak 1.696 orang dan penerima BLSM sebanyak 1.515
orang
e. Jumlah keluarga prasejahtera hingga sejantera sebanyak 10.965 orang
f. Yang memiliki fasilitas kesehatan yang terdiri dari Rumah Sakit sebanyak 2
buah, Puskesmas Non sebanyak 1 buah, Puskesmas Pembangu sebanyak 4
buah, Puskasdes sebanyak 3 buah, dan Keberadaan Posyandu sebanyak 38
buah
g. Pengembangan sektor ekonomi mikro terutama UMKM dan koperasi;
h. Merupakan daerah kawasan sentral pertanian terutama sayuran;
i. Sebagai daerah pengembangan terutama terkait dengan Landasan udara
Syamsudin Noor, dengan pembangunan skala besar.
j. Dari data tersebut di dapat dilihat bagaimana perkembangan Kecamatan
Landasan Ulin sebagai daerah penyangga dari kecamatan sekitarnya yang
terus berkembang terhadap kehidupan sosial masyarakat, terlebih lagi saat
ini terjadi pembangunan dan pengebangan berbagai sektor ekonomi, oleh
karena itu tentunya perkembangan Kecamatan Landasan Ulin begitu
berdampak kepada kehidupan sosial masyaakat, terutama terkait dengan
penyandang disabilitas mental psikotik di daerah tersebut, tentunya
memerlukan kepedulian oleh perangkat Kecamatan Landasan Ulin, LSM,
From RT-RT, berbagai lembaga sosial kemasyarakatan lainnya dan yang
terpenting lagi adalah kepedulian oleh masyarakat yang ada di Kecamatan
tersebut.

You might also like