You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KARSINOMA ESOFAGUS

BAB I
DASAR TEORI

1.1 PENGERTIAN KARSINOMA ESOFAGUS


Esofagus merupakan organ berupa tabung muskular yang berfungsi dalam transport bahan
bahan yang di telan. Panjangnya kira kira 24 cm, menghubungkan faring yang terletak sekitar
vertebral servikal 6, dan esophagogastric junction yang berada tepat di bawah diafragma pada
ketinggian vertebra torakal 11. jika dihitung dari gigi seri ( incisivus ) panjang esofagus ini kira
kira 40 cm. Untuk kemudahan, biasanya esofagus dibagi menjadi tiga daerah anatomis yaitu
sepertiga atas, tengah dan bawah. Sepertiga atas adalah bagian esofagus sampai vena pulmonalis
inferior, dan sepertiga bawah adalah esofagus sampai esophagogastric junction.

Mukosa esofagus terdiri atas epitel berlapis gepeng ( stratified squamous epithelium ) yang
merupakan kelanjutan dari mukosa faring, lamina propria berupa jaringan ikat longgar yang
berada langsung di bawah epitel, dan lamina muskular mukosa. Daerah esophagogastric junction
ditandai dengan perubahan mendadak epitel berlapis gepeng yang berwarna pucat pada esofagus
menjadi epitel torak yang berwarna merah tuapada kardia yang mudah dikenali. Daerah
perbatasan ini tampak sebagai garia yang iergular atau bergerigi, disebut Zig Zag line atau Z -
line yang dalm keadaan normal berada pada lower esophageal sphincter ( LES ).

Di bawah mukosa terdapat lapisan submukosa yang terdiri atas serat elastik dan kolagen.
Lapisan muskular pada 50% sampai 60% bagian bawah esofagus merupakan otot polos, pada 5%
bagian proksimal adalah otot skelet, sisanya berupa campuran otot polos dan otot skelet.

Karsinoma esofagus adalah kanker pada daerah esofagus yang merupakan pembuluh
terselubung karena pada stadium awal tidak menimbulkan keluhan sedangkan pada saat ada
keluhan umumnya sudah terjadi metastasis. Harapan terbaik untuk pengelolaannya adalah jika
tumor ditemukan pada seseorang yang mengalami ovulasi untuk suatu sebab.

1.2 PENYEBAB KARSINOMA ESOFAGUS


Pada karsinoma esofagus tidak diketahui adanya stu faktor tunggal tertentu sebagai
terjadinya kanker ini.
Aneka ragam faktor penyebab diperkirakan berperan dalam etoipatogenesis kanker
tersebut yaitu faktor lingkunga, faktor diet, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, iritasi
kronik pada mukosa, dan kultural.

Faktor resiko terjadinya karsinoma esofagus :


Lingkungan
Lokasi geografis
Kadar molibdium dalam tanah yang rendah
Kadar garam dalam tanah
Suhu
Diet
Aflatoksin
Asbestosis
Defisiensi vit. A, vit. E dan vit C, riboflavin, niasin, dan zink
Kebiasaan
Alkohol
Rokok
Iritasi kronik pada mukosa oleh faktor fisis
Radiasi
Akalasia
Skleroterapi injeksi
Kultural
Status ekonomi sosial
Ras

1.3 TANDA DAN GEJALA KARSINOMA ESOFAGUS

Walaupun belum ada gejala sama sekali, gejala gejala adanya esofagus dapat dideteksi
secara dini dengan cara mengukur kandungan protein yang diambil dari cairan lendir esofagus.
Esofagus salah satu organ tubuh berupa saluan termasuk saluran cerna atas. Bagian ini
merupakan saluran tersempit dari pencernaan dan yang masih menyempit lagi. Bagian bagian
saluran yang menyempit seperti ini penting diperhatikan, Terutama ketika memasukkan
instrumen untuk endoskopi.

Kanker esofagus biasanya sulit untuk didiagnosa pada tahap dini. Kesulitan ini
disebabkan oleh sedikitnya gejala yang ditemui. Kesulitan menelan bukan merupakan gejala ini
walaupun spesifik untuk kelainan saluran cerna atas. Jika keluhan itu disertai dengan adanya
heartburn ( perasaan panas atau terbakar ketika makanan masuk ke dalam saluran esofagus ) dan
refruk 9 efek panas akibat pengaruh dari enzim enzim pencernaan ) maka ini dapat
mengarahkan dugaan adanya kanker tersebut. Keluhan yang uncul pada kasus tumor esofagus
jinak adanya kesulitan menelan dan pendarahan.

Sedangkan pada kasus tumor esofagus malignan ( jenis ganas ) adalah kesulitan menelan
yang terus bertambah parah atau progesif. Awal gejala biasanya disertai rasa takut terdesak saat
menelan, dan rasa nyeri menjalar yang diikuti dengan penurunan berat badan karena nafsu
makan berkurang. Gejala lainnya adalah nyeri dalam bentuk tekanan pada heartburn, turunnya
berat badan, neri atau rasa tak nyaman dalam kerongkongan atau punggung, dan nyeri di
belakang tulang dada atau di antara tulang belikat, odinofagia, muntah, suara menjadi serak,
batuk, reguitasi, sindrom horner, sindrom vena kava superior, efusi pleura maligna, asites
maligna, pembesaran kelenjar supraklavikula / sevikal.

Disfagia merupakan gejala paling sering ditemukan, esofagus mudah berdistensi sehingga
pasien baru menyadari adanya kelainan jika hampir separuh diameter lumen esofagus sudah
terkena. Odinofagia ( nyeri saat menelan ) ditemukan lebih jarang dibandingkan disfagia. Nyeri
terasa terus menerus, tidak bersifat tajam / seperti ditusuk, nyeri menyebar ke punggung.

Adanya suara serak menandakan invasi ke N. Laringeus rekurens atau aspitasi kronik.
Batuk kronik dapat terjadi karena aspirasi kronik atau fistula trakeoesofageal yang pada
gilirannya juga mengakibatkan batuk batuk selagi menelan.

1.4 PATOFISIOLOGI KARSINOMA ESOFAGUS

Komplikasi pulmonal lainnya yang sering terjadi adalah pneumonia. Perdarahan pada
tumor mengakibatkan anemia defisiensi besi, atau hematemesis dan melena.

Terjadi akibat invasi jaringan dan efek kompresi oleh tumor. Selain itu, komplikasi dapat
timbul karena terapi terhadap tumor. Invasi oleh tumor sering terjadi ke struktur di sekitar
mediastinum. Invasi ke aorta mengakibatkan perdarahan nasif, ke perikardium terjadi tamporade
janung, atauvena superior. Invasif ke serabut saraf menyebabkan suara serak atau disfagia. Invasi
ke saluran nafas mengakibatkan fistula trakeoesofageal dan esofagopulmonal, yang merupakan
komplikasi serius dan pogresif mempercepat kematian. Sering terjadi obstruksi esofagus dan
menimbulkan komplikasi yang paling sering terjadi yaitu pneumonia aspirasi yang pada
gilirannya menyebabkan abses paru paru dan empiema. Selain itu, juga dapat terjadi gagal
nafas yang disebabkan oleh obstruksi mekanik atau darah.

Perdarahan yang terjadi pada tumornya sendiri dapat menyebabkan anemia defisiensi besi
sampai perdarahan akut masif. Pasien sering tampak malnutrisi, lemah, emasiasi, dan gangguan
sistem imun yang kemudian akan menyulitkan terapi.

Pada kanker esofagus, adanya limfadenopati, hepatomegali, pneumonia, dan sindrom


horner menunjukkan bahwa kankernya sudah stadium lanjut. Lifodenopati dijumpai di daerah
servikal.

1.5 PENATALAKSANAAN KARSINOMA ESOFAGUS

Hasil pemeriksaan jasmani jarang dapat membantu menegakkan diagnosis kanker


esofagus, tetapi penemuan adanya kelainan fisis akan bermanfaat alam menentukan prognosis.

Di dalam menentukan diagnosis dapat dilakukan dengan :

Pencitraan
Pada foto dada, air fluid level di daerah mediastinum menunjukkan adanya cairan yang
tertahan di dalam lumen esofagus yang berdilatasi. Mungkin terdapat kelainan lain berupa
metastasis tumor di paru paru, metastasis ke tulang, pneumonia, pneumoperikardium, deviasi
trakea, efusi pleura dan limfadenopati.

Esofagografi memakai barium sering merupakan prosedur pertama dan penting dalam
diagnosis dan penentuan stadium kanker. Lokasi tumor, panjangbesi, dan kelainan kelainan
sekitar tumor dapat dinilai melalui pemeriksaan esofagus dengan memggunakan barium. CT scan
memperlihatkan stadium, resektabilitas dan perencanaan terapi endoskopik paliatif.

Endoskopi
Pemeriksaan ini mutlak untuk dikerjakan pada kasus yang diduga kanker esofagus
terutama jika esofagogram normal. Pada saat endoskopi juga dilakukan biopsi jarinngan.

Dan untuk penatalaksanaan karsinoma esofagus dapat dilakukan beberapa terapi :

1. Terapi Fotodinamik: ke dalam pembuluh darah disuntikkan sejenis fotosentsitif khusus.Obat itu
dapat secara selektif berkumpul di dalam jaringan kanker. Setelah 48 jam, melalui
endoskopidengan laser 630 nm tumor itu disinari, hingga muncul molekul oksigen tunggal yang
toksik di dalam tumor, akibatnya tumor akan dirusak. Selain itu pembuluh darah yang memberi
makan jaringan tumor tersumbat hingga tumor nekrosis. Sedangkan jaringan sehat tidak
terpengaruh. Metode terapi ini jelas efektif untuk kanker esofagus stadium dini, angka
keberhasilan 90% pada kanker esofagus stadium lanjut, metode ini merupakan terapi paliatif
yang efektif, terutama sesuai bagi pasien yang tidak dapat dioperasi. Biasanya dalam 48 72 jam
keluhan sulit menelan pasien membaik, yang semula tak dapat makan menjadi dapat menelan
makanan.

2. Terapi radiasi: radioterapi paliatif dapat membuat 60 85% pasien yang tidak dapat menelan
membaik, tapi lebih dari separuhnya dapat kambuh, maka tidak dianjurkan sebagai terapi
tunggal.

3. Kemoterapi dan infus local kemoterapi: obat yang paling efektif untuk kanker esofagus termasuk
DDP, 5FU, bleomisin, gemsitabin, MMC, dll. Biasanya digunakan kemoterapi kombinasi dengan
obat utama DDP, efektivitas mencapai sekitas 60%. Kemoterapi infus selektif arteri esofageal,
yaitu melalui kateter disuntikkan obat kemoterapi ke dalam arteri pemasok kanker, dapat
meningkatkan konsetrasi obat di dalam jaringan kanker, hasilnya lebih baik dari kemoterapi
sistemik, efek sampingnya ringan.

4. Pemasangan sten dalam esofagus: ini merupakan terapi paliatif dengan endoskopi yang paling
sering digunakan. Di bawah pantauan sinar X atau melalui endoskop dipasang sten dari karet
atau ali di daerah yang digunakan. Di bawah pantauan sinar X atau penyempitan esofagus, ini
dapat meredakan gejala obstruksi dalam jangka waktu cukup lama, terutama sesuai untuk kasus
dengan fistl esofago trakea, tapi tidak sesuai untuk kanker segmen atas esofagus dan
diperbatasan esofagus dan lambung. Sten radioaktif adalah sten yang dinding luarnya terdapat
biji radioktif, biladipasang ke daerah kanker esofagus dapat meregangkan esofagus sekaligus
meradiasi kanker, sama seperti radiasi internal.
5. Terapi ablasi atau injeksi melalui endoskopi: dengan laser, gelombang mikro, elektrokoagulasi
bipolar dll. Menyebabkan jaringan kanker koagulasi panas dan nekrosis; atau ke dalam jaringan
kanker disuntikkan zat sklerotik seperti etanol absolut atau obat anti kanker agar kanker nekrosis

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
PENYAKIT KARSINOMA ESOFAGUS

2.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : ..
Dx : Karsinoma Esofagus

1. BIODATA

a. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
b. PENANGGUNG JAWAB :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hubungan Dengan Pasien :

2. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Keluhan Utama :
Pada pasien Karsinoma Esofagus terdapat nyeri pada daerah esofagus

b. Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien mengeluh neri pada daerah esophagus dan merasa kesulitan untuk menelan dan merasa sakit atau nyeri pada saat menelan, maka pasien di bawa ke rumah
sakit dan didiagnosa menderita penyakit karsinoma esofagus. Dan pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih lanjut.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien karsinoma esofagus biasanya mengalami gangguan kesehatan dahulu seperti:
o Hepatomegali
o Pneumonia
o Limfodenopati
d. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien menyatakan dilingkungan sekitar rumahnya bersih
e. Genogram

3. POLA FUNGSI KESEHATAN

a. Pola Persepsi Kesehatan


Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada suaminya dan pasien biasanya berobat kepuskesmas/pelayanan kesehatan dan Dokter.
b. Pola Aktifitas Latihan.

AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandiri
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas ditempat tidur
Pindah
Ambulansi
Makanan
Pola aktivitas latihan pasien Karsinoma esofagus tergantung pada tingkat keparahan Karsinoma Esofagus dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien Karsinoma esofagus mudah lelah, lemah, susah untuk tidur karena nyeri pada daerah esofagus.
d. Pola Nutrisi Metabolik
Pada pasien Karsinoma Esofagus mengalami penurunan intake nutrisi,mual dan muntah,disfagia,perubahan selera makan,penurunan berat badan.
e. Pola Eliminasi
Pada pasien Karsinoma Esofagus mengalami anuria.
f. Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien Karsinoma Esofagus gangguan di dalam berbicara yang jelas.
g. Pola Konsep Diri
Pasien gelisah dan cemas karena akan mengalami gangguan harga diri,peran diri,gambaran diri dan identitas diri .
h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya
i. Pola Seksual Reproduksi
Pada pasien Karsinoma Esofagus pola seksualnya terganggu.
j. Pola Peran Hubungan
Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat dan anggota keluarga lain.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama islam ,biasanya sholat 5 waktu dalam sehari dan pasien taat.
4. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda tanda vital :

- TD : Hipotensi
- Nadi : Takikardi
- Suhu : Hipertermi
- RR : takipnea

b. Keadaan Umum

Keadaan umum dari pasien karsinoma esofagus dengan skala Glasgow 3 8 ( koma ).
- Kesan umum : baik
- Wajah : menyeringai menahan sakit pada daerah esofagus
- Kesadaran : CM
- Pakaian, penampilan dan kebersihan terjaga baik.

c. Pemeriksaan head to toe

Kulit,Rambut,Kuku
- Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan persebaran tidak merata ,kuku normal
- Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat
Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak ada nyeri tekan pada kepala, tidak terdapat benjolan (haematoma), deformitas atas
terbatas.
Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata normal ,pupil normal.
Telinga
Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.

Hidung
- Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
- Tidak terdapat sumbatan, septum, dan sinis-sinus normal, tidak ada polip
Mulut
- Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah kotor.
- Tidak ada pendarahan dan bengkak pada gusi
Leher
Bentuk leher tidak simetris, terdapat bendungan vena jogularis, terdapat pembesaran kelenjar tiroid serta ada nyeri tekan, terdapat penymbatan pada pembuluh
darah.
Dada
- Bentuk dada normal,pergerakan otot dada simetris,tidak terdapat nyeri tekan
Jantung :

- Inspeksi : tidak normal


- Palpasi : terdapat letus cardis
- Auskultasi: suara tidak normal ( terdapat bunyi ronchi )
Paru
- Terdapat perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal,inspirasi nafas pendek
- Vokal premitus tidak seimbang kanan dan kiri

d. Abdomen

Pada pasien karsinoma Esofagus bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat benjolan /massa, lien dan hepar tidak teraba, suara
kembung, peristaltik usus normal (5-35x/menit)

e. Anus dan Rektum

Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.

f. Alat Kelamin

Pada pasien karsinoma esofagus tampak kotor

g. Muskuloskeletal

Otot simetris, tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya volem

Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
1 (brance) : terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
2 (poor) : dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair) : dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan
4 (good) : dapat melakukan ROM penuh dan dapat melawan tahanan yang sedang
5 (normal) : gerakan ROM penuh
o. Ekstremitas
Atas : tidak terkoordinasi dengan baik
Bawah : tidak terkoordinasi dengan baik

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.Data Fokus
Data Objektif :
- Pasien lemah
- Pasien mual
- Pasien muntah
- Terdapat nyeri pada daerah esofagus
- Disfagia(kerusakan menelan)
- Penurunan intake nutrisi
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Pasien bedrest
- Kulit teraba hangat
- Nafas dangkal dan inspirasi nafas pendek
- Penurunan berat badan
- Perubahan pola nafas(bunyi nafas ronchi)
- TTV:
- TD : Hipotensi
- Nadi: takikardi
- RR : Takipnea
- Suhu: Hipertensi
- Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
- Pasien susah tidur
- Pasien kurang minum
- Ada pembengkakan pada daerah esofagus
- Pasien cemas dan gelisah
- Berat badan pasien menurun
- Pasien batuk
- Merasa sakit saat menelan
- Pasien merasa terbakar di daerah esofagus
- Muka pasien meringis karena nyeri
- Tidak dapat memasukkan makanan lewat mulut
- Muka pucat
- Pasien butuh bantuan untuk melakukan aktivitas sehari hari
- Kulit teraba hangat

2. ANALISA DATA

No SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI


1 Do : Nyeri akut Agen cedera
- Terdapat nyeri tekan pada biologi
esofagus
- Terdapat nyeri hebat pada
esofagus
- Pasien lemah
- Pasien gelisah

- TTV :
Takikardi
Takipnea
Hipotensi
- Pembengkakan di daerah esofagus
2 Do : Hipertermi Penyakit/traum
- Suhu: Hipertermi a

- RR: takipnea
- Kulit teraba hangat

- Nadi : takikardi
- Turgor kulit jelek

- Turgor kulit jelek


- Mukosa bibir kering
3 Do : Ketidakseimbangan Tidak mampu
- Pasien lemah nutrisi kurang dari dalam

- Penurunan intake nutrisi kebutuhan tubuh memasukkan


,mencerna,men
- Penurunan berat badan
gabsorsi
- Pasien mual dan muntah
makanan
- Turgor kulit jelek Karena factor
- Mukosa bibir kering biologi.
- Perubahan selera makan

- Disfagia(kerusakan menelan)
- Konjungtiva pucat

4 Do : Intoleransi aktivitas Kelemahan


- ADL tergantung penuh secara

- Pasien bedrest menyeluruh.

- Pasien lemah
- Muskuloskeletal tidak bekerja
dengan baik
- Pasien butuh bantuan untuk
melakukan aktifitas sehari-hari
- Takikardi
- Takipnea

- Hipotensi

5 Do : Kerusakan menelan Obtruksi


- Pasien muntah mekanik

- Pasien sulit untuk menelan


- Nyeri pada daerah esofagus

- Pasien mual
- Pasien batuk

- Pasien merasa terbakar di


daerah esofagus
- Merasa sakit saat menelan
6 Do : Kurang volume Kehilangan
- Pasien lemah cairan volume cairan

- Pasien kurang minum aktif

- Turgor kulit jelek


- Mukosa bibir kering

- Takikardi
- Hipertermi

- Berat badan pasien menurun


7 Do : Cemas Perubahan
- Pasien cemas dan gelisah dalam status

- Pasien susah untuk tidur kesehatan

- Nyeri yang hebat

- Takikardi
- Takipnea

8 Do: Gangguan pola tidur Nyeri


- Pasien lemah

- Nyeri pada daerah esofagus


- Pasien cemes dan gelisah

- Pasien susah untuk tidur


- Muka pasien meringis karena
nyeri

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit atau trauma
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor
biologi
5. Kerusakan menelan berhubungan dengan obstruksi mekanik ( karsinoma )
6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh

2.3 PERENCANAAN
WAKTU No TUJUAN/NOC INTERVENSI/NIC
Dx

Tgl Jam
20 08.00 1 Setelah dilakukan
PAIN
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selamax 24 jam skala MANAGEME
nyeri dapat berkurang
dengan criteria hasil :
NT (1400)
PAIN - Gunakan tindakan control
nyeri sebelum nyeri hebat
CONTROL - ( Laksanakan pemberian
analgetik pada pasien jika
1605 )
diperlukan
(160501) Mengendalikan
- Sediakan pengurangan
factor penyebab nyeri
nyeri optimal personal
(160502) Mampu
dengan menentukan
mengenali kapan
analgetik yang tepat
terjadinya serangan
- Pertimbangkan tipe dan
(160503) Mampu
sumber dari nyeri ketika
menggunakan tindakan
memilih srategi nyeri
pencegahan
(160504) -
Mampu Evaluasi keefektifan dari

menggunakan tindakan tindakan pemberian


non analgetik untuk analgetik pada pasien jika
mengurangi nyeri diperlukan
(160505) -
Mampu Laksanakan dan
menggunakan analgetik memodifikasi tindakan
yang sesuai control nyeri dasar dari
(160506) Mampu respon nyeri
menggunakan tanda
- Berikan informasi yang
peringatan untuk mencari akurat untuk
bantuan meningkatkan
(160507) Mencatat gejala pengetahuan keluarga dan
untuk tindakan respon dari pengalaman
keperawatan yang nyeri
professional - Monitor kepuasan pasien
(160508) Mampu
dengan management nyeri
menggunakan bantuan
pada interval yang
yang ada di sekitarnya
ditentukan
(160509) Mampu
- Temani pasien untuk
mengenali gejala dari
memonitor nyeri dan ikut
nyeri
serta yang tepat
(160510) Mampu
- Kolaborasi dengan pasien,
menggunakan catatan
orang terdekat dan tenaga
nyeri
kesehatan untuk memilih
(160511) Mencatat control
dan melaksanakan
nyeri atau berkurang
tindakan pengurangan
nyeri secara non
Dengan keterangan :
farmakologi
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan- Observasi tanda non

3 = setiap saat menunjukkan verbal dari


4 = sering menunjukkan ketidaknyamanan ,

5 = secara terus menerus terutama pada

menunjukkan ketidakmampuan untuk


berkomunikasi secara
verbal
- Lakukan penilaian
komprehensif dari nyeri
meliputi lokasi,
karakteristik onset /
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas dan factor yang
menimbulkan nyeri
- Evaluasi pengalaman yang
telah lewat pada nyeri
untuk memasukkan,
sejarah individu /
perorangan atau keluarga
titik kronik atau hasil
ketidakmampuan jika
diperlukan
- Pastikan pasien
mendapatkan perawatan
dengan analgetik yang
diperlukan
20 10.00 2 Setelah dilakukan
TEMPERATU
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selama x 24 jam RE
diharapkan suhu tubuh
pasien dalam rentang
REGULATIO
normal, dengan kriteria
N ( 3900 )
hasil :
- Monitor temperature
THERMORE setiap 2 jam sekali jika

GULATION diperlukan
- Monitor perubahan
( 0800 ) temperature sampai stabil
(080001) Suhu kulit
- Monitor tekanan darah,
dalam rentang normal nadi, dan penafasan jika
(080002) Suhu tubuh diperlukan
dalam rentang normal - Monitor warna kulit dan
(080003) Tidak terasa
suhunya
sakit kepala
- Monitor laporan tanda
(080004) Tidak terasa
dan gejala dari hipotermi
sakit pada otot
dan hipertermi
(080005) pasien tidak
- Naikkan masukan cairan
cepat marah
dan makanan yang
(080006) tidak tampak
adekuat
lagi perasaan ngantuk
-
(080007) Tidak tampak Sesuaikan suhu

perubahan warna kulit lingkungan sesuai yang

(080008) Tidak tampak diinginkan pasien

perasaan gugup pasien - Ajarkan indikasi dari


(080009) Bulu roma hipotermi dan jika
tidak tegak saat dingin diperlukan gunakan
(080010) Dapat treatmen darurat
berkeringat saat panas - Tempatkan pada daerah
(080011) Tidak menggigil yang diisolasi terbebas
saat dingin dari panas
(080012) Nadi dalam
- Gunakan selimut tipis jika
rentang normal
diperlukan
(080013) respirasi dalam
- Kolaborasikan dengan
rentang normal
dokter untuk obat
(080014) Fibrasi adekuat
antipiuretik yang
(080015) mampu
dibutuhkan
mencatat kenyamanan
- Gunakan kasur panas dan
terhadap panas
selimut hangat untuk
menjaga suhu tubuh agar
Dengan keterangan :
tetap normal
1 = peningkatan yang sangat
tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi peningkatan

21 12.00 3 Setelah dilakukan


FLUID
Feb WIB tindakaan keperawatan
08 selama x 24 jam, BALANCE (
diharapkan pasien tidak
mengalami devisit volume
4120 )
cairan didalam tubuhnya
- Catat berat badan dan
dengan criteria hasil : monitor gejala
- Gunakan kateter urine

FLUID jika diperlukan


- Monitor hasil lab secara
BALANCE efektif untuk retensi cairan
( menurunkan
(0601)
peningkatan BUN,
(060101) Tekanan darah
penurunan hematokrit,
dalam rentang normal
peningkatan level
(060102) Tekanan rata
osmolilase urine, dan
rata arteri dalam rentang
kecendrungan
normal
peningkatan yang sfesifik )
(060103) Tekanan vena
- Monitor status
tengah dalam rentang
hemodinamik, seperti
normal
CVP, MAP, PAP, dan
(060104) Tekanan
PCWP, jika
pulmonal dalam rentang
memungkinkan
normal
- Monitor indikasi
(060105) Nadi ferifer
kelebihan dan kekurangan
teratur
cairan
(060106) Tidak tampak
perubahan -
tekanan Monitor perubahan berat

osmotic badan sebelum dan


(060107) Dalam 24 jam sesudah dialysis, jika
terjadi keseimbangan nampak

pemasukan -
dan Monitor pemasukan
pengeluaran makanan makanan dan minuman
(060108) Tidak ada dan jumlahkan intake
gangguan pernafasan kalori harian, jika
(060109) Berat badan diperlukan
stabil - Monitor status nutrisi
(060110) Tidak tampak
- Pelihara catatan
adanya asites
keakuratan pemasukan
(060113) Tidak tampak
dan pengeluaran cairan
cekungan pada mata
- Berikan cairan, jika
(060116)Hidrasi kulit
diperlukan
nomal
- Tingkatkan pemasukan
(060117) Membran
lewat oral
mukosa basah
(060120) -
Peningkatan Distribusikan intake

urine spesifik dalam cairan lebih dari 24 jam


jumlah normal - Anjurkan orang terdekat
untuk membantu makan
Dengan keterangan : jika diperlukan
1 = peningkatan yang sangat tinggi - Tawarkan makanan kecil (
2 = peningkatan yang besar sering minum, dan buah /
3 = peningkatan yang cukup jus buah segar ) jika
4 = peningkatan yang ringan diperlukan
5 = tidak terjadi peningkatan - Monitor respon pasien
untuk menentukan terapi
elektrolit
- Konsultasi dengan dokter,
jika tanda dan gejala
menunjukkan kelebihan
atau kekurangan volume
cairan
22 14.00 4 Setelah dilakukan
NUTRITION
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selama x 24 jam nafsu MANAGEME
makan pasien dapat
bertambah dengan
NT (1100)
criteria hasil : - Tanyakan kepada pasien

NUTRITION apabila memiliki alergi


makanan
AL STATUS - : Tetapkan makanan
pilihan pada pasien
FOOD AND
- Tetapkan dan
INTAKE ( kolaborasikan dengan ahli
gizi jenis kalori dan tipe
1008 ) makanan yang diperlukan
(100801) Intake makanan untuk kebutuhan nutrisi
lewat mulut adekuat sesuai kebutuhan
(100802) Pemasukan
- Anjurkan pemasukan
makanan lewat selang kalori yang cocok untuk
(100803) Pemasukan tubuh dan gaya hidup
cairan melalui mulut
- Dorong kenaikan
adekuat
pemasukan makanan yang
(100805) Mampu
tepat
memasukkan makanan
- Dorong kenaikan
sisipan secara total
pemasukan protein, zat
besi, vitamin C, yang tepat
Dengan keterangan :
- Berikan snack ( minuman
1 = peningkatan yang sangat tinggi
dan buah segar / jus buah
2 = peningkatan yang besar
) yang tepat
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan - Sediakan gula sebagai

5 = tidak terjadi peningkatan pengganti


- Sediakan pilihan makanan
bagi pasien
- Sediakan makanan yang
tinggi protein, tinggi
kalori, makanan yang
bernutrisi, dan minuman
yang bisa segera
dikonsumsi pasien
- Ajarkan pasien untuk
bagaimana menjaga
catatan makanan yang
baik bagi pasien
- Monitor berat badan
pasien
- Monitor catatan masukan
kandungan nutrisi dan
kalori
- Sesuaikan diet pasien
dengan kebiasaan
- Sediakan informasi yang
tepat tentang kebutuhan
nutrisi dan bagaimana
cara menemuinya
- Kaji kemampuan pasien
untuk menemui makanan
yang diperlukan

22 10.00 5 Setelah dilakukan


SWALLOWIN
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selamax 24 jam G THERAPY (
diharapkan pasien
mengalami peningkatan
1860 )
didalam kemampuan
- Colaborasikan dengan
mnelan dengan kriteria team ahli kesehatan untuk
hasil : menetapkan rencana
rehabilitasi yang teratur
SWALLOWI
- Monitor tanda dan gejala
NG STATUS : dari aspirasi
- Monitor lidah pasien saat
ESOPHAGEA
makan
L PHASE
- Monitor untuk
pengganggu dalam mulut
(1011) pasien saat pasien makan,
(101101) Tidak batuk minum, dan menelan
sasat menelan - Periksa mulut terhadap
(101102) Mampu
penahanan makanan
mempertahankan kadar
setelah makan
lambung pada perut
- Intruksikan keluarga
(101103) Tidak ada nyeri
untuk memantau
pada epigastric
bagaimana pasien makan
(101104) Pasien merasa
- Intruksikan pasien untuk
nyaman saat menelan
memenuhi kebutuhan
(101105) Mampu
nutrisi dan kolaborasikan
mengontrol status
dengan ahli gizi
asosiasi prilaku dengan
waktu makan - Intruksikan pasien untuk

(101106) Mampu membuka dan menutup

mengontrol posisi kepala mulut dalam persiapan

dan leher yang netral menggerakkan makanan


(101107) -
mampu Intruksikan pasien untuk
mengontrol pola tidur bagaimana mengecek
(101108) Tidak penerimaan makanan
menunjukkan batuk pada setelah makan
malam hari - Monitor berat badan
(101109) Tidak
- Monitor hidrasi tubuh
menunjukkan muntah
- Tetapkan perwatan mulut
pada malam hari
jika diperlukan
(101110) Tidak
- Bantu pasien untuk
menunjukkan gangguan
mengatur posisi kepala
menelan
pada gerakan kepala
(101111) Pasien dapat
depan saat persiapan
menunjukkan
menelan
peningkatan penerimaan
terhadap makanan - Bantu untuk pemenuhan

(101112) Pasien mampu kalori dan masukan cairan


diajak untuk -
menelan Jauhkan pasien dari
pada fase esophagus lingkungan yang kurang
baik sebelum bekerja
Dengan keterangan : dengan pasien pada saat
1 = peningkatan yang sangat tinggi menelan
2 = peningkatan yang besar - Posisikan diri agar pasien
3 = peningkatan yang cukup dapat melihat dan
4 = peningkatan yang ringan mendengar apa yang kita
5 = tidak terjadi peningkatan katakana
- Berikan privasi pada
pasien
22 12.00 6 Setelah dilakukan
ANXIETY
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selamax 24 jam REDUCTION
diharapkan pasien dapat
menghilangkan rasa ( 5820 )
cemas pasien terhadap
- Ciptakan ketenangan,
penyakitnya dengan mendatangkan
criteria hasil: ketentraman

ANXIETY - Cari pengertian pasien


dari situasi cemas
CONTROL - Tinggal dengan pasien

(1402) untuk memantau


kenyamanan dan
(140201) Monitor
menciptakan keterbukaan
intesitas cemas
(140202) Eliminasi tanda
- Anjurkan pasien untuk
penyebab cemas tinggal dengan anaknya,
(140203) Menurunkan jika diperlukan
stimulasi lingkungan
- Sediakan bahan untuk
apabila terjadi kecemasan
tanda dari kenyamanan
(140204) Mencari
- Berikan gosokan pada
informasi untuk
daerah belakang dan
menurunkan kecemasan
gosokan leher
(140205) Merencanakan
- Anjurkan tidak
strategi koping untuk
melakukan aktivitas yang
situasi cemas
berat
(140206) Menggunakan
strategi coping -
yang Dengarkan dan

efektif perhatikan keluhan dari


(140207) Menggunakan pasien
teknik relaksasi -
untuk Kuatkan dari perlakuan
menurunkan cemas - Ciptakan suasana nyaman
(140208) Mencatat durasi dari fasilitas rumah sakit
penurunan dari episode
- Bantu pasien untuk
cemas
mengidentivikasi situasi
(140211) Mampu
dan persepsi cemas
mempertahankan
- Kaji perubahan dari level
hubungan social
atau tingkatan cemas
(140212)Mampu
- Kontrol stimulasi jika
mempertahankan
diperlukan apabila pasien
konsentrasi
membutuhkan
(140214) Melaporkan
tidur yang adekuat - Dukung pasien

(140217) Mampu menggunakan


mengontrol respon dari perpindahan mekanisme

kecemasan yang diperlukan


- Intruksikan pasien untuk
Dengan keterangan : menggunakan teknik
1 = tidak menunjukkan relaksasi
2 = jarang menunjukkan- Berikan pengobatan
3 = setiap saat menunjukkan medis untuk
4 = sering menunjukkan menghilangkan cemas
5 = secara terus menerus
menunjukkan
22 08.00 7 Setelah dilakukan
SLEEP
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selamax 24jam, ENHANCEM
diharapkan pasien dapat
tidur dengan nyaman
ENT ( 1850 )
dengan criteria hasil : - Tentukan aktivitas tidur

REST ( 0003 pasien


- Perkirakan waktu tidur
) pasien yang teratur
(000301) Mampu
- Tentukan efek dari
mengontrol jumlah waktu pengobatan terhadap pola
tidur tidur
(000302) Mampu
- Monitor pola tidur dan
mengontrol pola tidur
lama tidur pasien dalam
pasien
jam
(000303) Mampu
- Sesuaikan lingkungan
mengontrol kualitas tidur
seperti cahaya, berisik,
pasien
suhu, alas tidur dan
(000304) Mampu
tempat tidur ) untuk
mengontrol kemampuan
meningkatkan tidur
fisik pasien untuk tidur
- Bantu untuk membuang
(000305) Mampu
factor stress sebelum tiba
menyatakan perasaan
waktu tidur
segar setelah bangun
tidur - Monitor makanan
sebelum tidur dan
selingan yang tepat
dengan tidur
- Naikkan peningkatan
waktu untuk tidur jika
diperlukan
- Kaji rencana administrasi
pengobatan untuk
mendukung tidur pasien
- Intruksikan pasien dan
perubahan lain tentang
factor seperti psikologi,
fisiologi, gaya hidup,
frekuensi bekerja, lama
waktu bekerja, dan factor
lingkungan

22 10.00 8 Setelah dilakukan


ACTIVITY
Feb WIB tindakan keperawatan
08 selama x 24 THERAPY (
jam,diharapkan pasien
dapat elakukan aktifitas
4310 )
secara mandiri dengan
- Kolaborasikan dengan
criteria hasil : pekerjaan, fisik, dan atau

ACTIVITY terapi rekreasi dalam


perencanaan dan
TOLERANCE memantau aktivitas
program, jika diperlukan
(0005)
- Monitor respon
(000501) Pemenuhan
emosional, perasaan,
oksigen dalam rentang
social dan spiritual dari
normal
aktivitas
(000502) Denyut nadi
- Bantu pasien untuk
dalam rentang normal
menggali maksud dari
pada respon aktivitas
dalam diri dari kebiasaan
(000503) Respirasi
beraktivitas dan aktivitas
dalam rentang normal
favorit pasien
pada respon aktivitas
- Bantu pasien untuk
(000504) Tekanan systole
memilih aktivitas yang
dalam rentang normal
sesuai dengan
pada respon aktivitas
kemampuan fisik,
(000505) Tekanan
psikologis, dan kapasitas
diastole dalam rentang
social
normal pada respon
aktivitas - Bantu pasien untuk focus

(000507) Warna kulit dengan apa yang bisa

normal dilakukan pasien yang

(000508) Mampu lebih atau yang kurang


menunjukkan -
usaha Bantu untuk
dalam bernafas dalam mengidentifikasi dan
respon untuk aktivitas menemukan yang
(000509) Pasien mampu dibutuhkan dari keinginan
berjalan dengan beraktivitas
selangkah - Bantu untuk
(000510) Pasien mampu menggunakan alat bantu
berjalan dengan jarak yang dibutuhkan untuk
yang jauh beraktivitas
(000511) Pasien mampu
- Bantu pasien untuk
menaiki tangga
mengidentivikasi pilihan
(000512) Pasien kuat
aktivitas yang dapat
(000513) Mencatat
dilakukan
aktivitas pada
- Bantu pasien untuk
penampilan sehari hari
mengidentivikasi aktivitas
(000514) Mampu
yang penuh arti
berbicara saat diberi
- Bantu pasien untuk
pertanyaan
membuat jadwal priode
yang spesifik untuk
Dengan keterangan :
aktivitas yang rutin
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2 = peningkatan yang besar - Bantu pasien atau
3 = peningkatan yang cukup keluarga dalam
4 = peningkatan yang ringan mengidentivikasi
5 = tidak terjadi peningkatan kekurangan pada level
aktivitas
- Bantu dengan aktivitas
fisik yang regular jika
diperlukan
- Bantu pasien atau
keluarga untuk
mengadaptasi dengan
lingkungan pada
kebutuhan beraktivitas
- Buat lingkungan yang
nyaman
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Karsinoma Esofagus merupakan kanker di daerah esofagus yang desebabkan oleh faktor lingkungan, faktor diet, kebiasaan
merokok, dan konsumsi alkohol, iritasi kronik pada mukosa, dan kultural. Dan memiliki gejala-gejala seperti kesulitan dalam menelan ( disfagia ), berat
badan menurun, odinofagia, muntah, suara menjadi serak, batuk, regurgitasi, hematemesis dan /atau melena, anemia defisiensi besi, nyeri, rasa tidak
nyaman di kerongkongan, singultus, sindrom horner, sindrom vena kava superior, eusi pluera maligna, asites maligna,nyeri tulang, pembesaran kelenjar
supraklavikula / servikal.
Diagnosa yang muncul dari penyakit karsinoma esofagus adalah :
ngan dengan agen cedera biologi
ungan dengan penyakit atau trauma
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor
biologi
n berhubungan dengan obstruksi mekanik ( karsinoma )
n dengan perubahan dalam status kesehatan
r berhubungan dengan nyeri
s berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
DAFTAR PUSTAKA

Santosa, Budi. 2005 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta: Prima Medika
Johnson,Marion dan Maridean mass.2004.NOC.USA:Mosby - year book
Mc Loskey,Joanne C dan Gloria M.Bulechec.2004.NIC.USA:Mosby-year book
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI: Jakarta
Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi. EGC: jakarta
Wed.2004.Deteksi kanker Esofagus. http//www.republika online.com

.
2.10 Pencegahan
Langkah untuk mengurangi risiko kanker esofagus seperti:

1. Berhenti merokok atau mengunyah tembakau.

2. Hindari meminum alkohol atau minum dalam batas wajar.

3. Makan lebih banyak buah dan sayur

4. Jaga berat badan sehat

You might also like