You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Nn.

L
DENGAN DEMAM TYPOID
DI RUANG MAWAR RSUD KABUPATEN SUBANG

A. Pengkajian

1. Identitas Klien
Nama : Nn. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Sukamaju RW 3 RT 01 Sindang Sari Kasomalang
Status perkawinan : Belum Kawin
Suku Bangsa : Sunda
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Dianosa medis : Typoid Fever
Tanggal Masuk : 15-11-2017
Jam /Tanggal Pengkajian : Jam 08.00 WIB.16 -11- 2017
No. RM : 587827

2. Riwayat Kesehatan Klien


a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
1) Alasan masuk rumah sakit :
Klien mengatakan muntah 5 x dalam sehari dan demam sejak 6 hari yang
lalu, pusing, menggigil.
2) Keluhan waktu di data :
Klien mengatakan menggigil, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, nyeri
pada ulu hati saat bergerak.
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
b. Kesehatan Masa Lalu :
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit maag dan malaria
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan.

1
3. Integritas Ego
Status emosi : Klien selalu sabar dengan penyakit yang di derita.
Klien selalu tetap pada penderitaanya dalam
Konsep diri : bekerja, klien bangga dengan pekerjaanya selama
ini karena dapat membantu keluarga.
Klien berkomunikasi dengan baik dan
Gaya komunikasi : menggunakan bahasa melayu.
Pola interaksi klien baik,mudah diajak bicara
Pola interaksi : dengan keluarga, perawat, maupun orang lain.
Klien tampak sedikit cemas dengan kondisi
Pola koping : penyakit yang dialaminya. Keluarga klien selalu
sabar dan selalu memberikan support dan berdoa
untuk kesembuhan klien.
4. Data Sosial
Pendidikan dan Klien tamatan SD dan bekerja di bidang swasta.
pekerjaan : Klien selalu ramah dengan tetangga dan orang
disekitar lingkunganya.
Hubungan sosial : Tradisi dalam keluarga tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.
Faktor sosiokultural : Tidak ada kebiasaan klien yang dapat merugikan
kesehatan, seperti klien tidak merokok, tidak
Gaya hidup : minum-minuman beralkohol

5. Data Spiritual
Klien beragama islam, dan klien rajin sembahyang atau sholat lima waktu.
Klien lebih dekat dengan ibunya,

6. Data Biologis
1) Pola nutrisi
Di rumah : Klien mengatakan makan dan minum 3 x sehari dengan menu
makanan berbeda. BB 48 kg
Di rumah sakit : Klien mengatakan makan dengan porsi ditentukan di RS
sangatlah tidak nyaman baginya dan terasa mual dan muntah saat makan, klien
hanya menghabiskan makan 4-6 sendok saja. BB 46 kg

2) Pola minum
Dirumah : Klien mengatakan minum 7-8 gelas/ hari.
Dirumah sakit : Klien mengatakan hanya minum 1-3 gelas/ hari hari
3) Pola eliminasi
Di rumah : Klien mengatakan biasanya BAB 1-2 kali perhari dan
BAK 3-4 kali perhari.
Di rumah sakit : Klien mengatakan selama di RS BAB hanya 2-3 kali
dalam seminggu dan BAK 2-3 kali perhari.

4) Pola istirahat dan tidur


Di rumah : Klien mengatakan tidur pada malam hari 8 jam dan
sering terbangun dikarenakan nyeri pada ulu hati.
Di rumah sakit : Klien mengatakan tidur tidak lama 5-6 jam saja karena
klien merasa gelisah dan merasakan nyeri pada ulu hati.

2
5) Pola kebersihan
Di rumah : Klien mengatakan mandi 2-3 kali sehari dengan
menggunakan sabun dan shampo.
Di rumah sakit : Di rumah sakit klien mengatakan mandi 2 kali sehari
dengan menggunakan sabun dan menggosok gigi.
6) Pola aktivitas
Di rumah : Klien mengatakan aktivitas dirumah membersihkan
perkarangan rumah sebagai rutinitas tiap pagi dan ikut gotong royong dengan warga
(bakti social)..
Di rumah sakit : Klien mengatakan hanya bisa terbaring lemah, makan
dan minum saja.Skala aktivitas 2 (50% dibantu)

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Klien lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. GCS = 15 E:4 M:5 V:6
d. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit N : 102 x/menit
S : 38 C BB : 46 kg
e. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum
pergerakan paru kanan dan kiri normal dengan frekuensi 20 kali/ menit .
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pada sinus prontalit maksilanus
nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Bunyi resonan pada lapang dada.
Auskultasi : Normal
f. Sistem Kardiovaskuler:
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau
kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 102 x/
menit
Perkusi : Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop
(-), Murmur (-).
g. Sistem Persyarafan
Nervus olfaktorius : Penciuman Normal
Nervus optikus : Penglihatan klien normal dan jelas
Nervus okulomotorius : Pergerakan bola mata klien
normal dan klien tidak juling
Nervus trochlearis : Tak ada kelainan
Nervus trigeminus : Tak ada kelainan
Nervus abdusen : Sensasi wajah baik dan normal
Nervus fasialis : Gerakan otot wajah klien baik
Nervus vestibulokoklealis : Tak ada kelainan
Nervus glasofaringius : Rasa ; Normal
Nervus vagus : Reflek menelan baik
Nervus aksesorius : Gerakan otot baik
Nervus Hipoglosus : Gerakkan lidah baik

3
h. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis,
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian ulu
hati skala 5, pada abdomen tidak ada distensi, tidak ada pembesaran hati, tida ada
pembesaran limpa.
Perkusi : suara Timpani pada epigastrium,
Auskultasi : Bising usus 20 x/m

i. Sistem Perkemihan
Inspeksi : Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada vesita urinaria
j. Sistem Pengindraan
(1) Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, konjungtiva berwarna merah muda
penglihatan baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(2) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(3) Pendengar
Inspeksi : Bentuk simetris terdapat serumen, dengan pendengaran
baik
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
(4) Pengecap
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan
(5) Peraba
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : Klien bisa membedakan antara panas dan dingin

k. Sistem Endokrin
- Pembesaran kelenjar thiroid : Tidak ada pembesaran
- Pemebesaran kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
- Hiperglikemia : tidak ada masalah
- Hipoglikemia : tidak ada masalah

l. Sistem Muskulokeletal dan integument


a. Atas : Pada tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm.
b. Bawah : Tidak ada oedema pada tangkai, kekuatan otot kiri.
kanan.
Kekuatan otot: 5 5
5 5

m. Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, kulit bersih tidak keriput
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan kulit tidak kasar.

4
8. Data Penunjang (Laboratotium, Radiologi)

Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal


15.11. HEMATOLOGI :
2017 Leukosit darah 2400 Per mm3 L 4000-1000 P4000-10000
Hemoglobin 10,5 Gr% L 11.0 -17.0 P 11.0-17.0
Hematokrit 31.1 % L 35-55 P 35-55
Trombosit 256000 Per mm3 L P 150000- 400000
SEROLOGI :
Salmonela typhi O 1/160 Kualitatif L P Negatif
Salmonela typhi H 1/320 Kualitatif L P Negatif
Salmonela Paratyphi AO 1/80 Kualitatif L P Negatif
Salmonela Paratyphi AH 1/160 Kualitatif L P Negatif

9. Theraphy

IVFD : RL 20 tetes/menit
Ceftriaxone : 3 x 1 gr/iv
Ranitidin : 3 x 4 gr/iv
Ondansetron : 3 x 1 gr/iv
Paracetamol : 3 x 1 tablet

B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 Salmonela typhy Hipertermi
hari

Do : Klien terlihat lemah dan gelisah Saluran pencernaan


TD : 110/80 mmHg (Port infeksi)
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 C Masuk ke systemik

Bakteri mengeluarkan
endotoxin

Proses Inflamasi

Syaraf pusat menaikan set poin

Demam
5
2 Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati Inflamasi saluran cerna Nyeri Ulu Hati
P : Nyeri pada abdomen
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium Syaraf pusat terstimulasi
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Do: Pengeluaran asam lambung
- Klien terlihat meringis berlebih
- Klien gelisah

Nyeri ulu hati

3 Ds : Klien mengatakan nafsu makan Penunggkatan asam lambung Perubahan


berkurang, terasa mual dan muntah pola nutrisi
Do : - Klien tampak mengeluh dan kurang dari
meringis kebutuhan
- BB sebelum masuk 48 kg Mual , Muntah tubuh
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok
makan
Anoreksia

C. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit


Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
TTV :
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 38 C

2. Nyeri Ulu hati berhubungan dengan asam lambung yang meningkat


Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah

3. Anoreksia berhubungan dengan perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ds : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual dan muntah
Do :- Klien tampak mengeluh dan meringis
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan

6
D. Intervensi

N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


o Hasil
1 Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Mengkonduksi
proses perjalanan penyakit perawatan selama 1 kompres hangat / evaporasikan
Do : Klien terlihat lemah dan x 24 jam basah Kalor tubuh
gelisah diharapkan suhu 2. Monitoring 2. Rehidrasi dan
Ds : Klien mengatakan demam tubuh klien normal tetesan infuse stabilisasi
sudah 6 hari dengan kriteria 20 tetes per suhu kapiler
TTV : hasil : menit 3. Terafi
TD : 110/80 mmHg - Suhu tubuh 3. Kolaborasi konservatif
RR : 20 x/menit 36 C pemberian obat
N : 102 x/menit - Klien terlihat anti Piresik dan
S : 38 C tenang Antibiotik
2 Nyeri epigastrium berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk
dengan asam lambung yang tindakan mengetahui
meningkat keperawatan tingkat skala
DS : Klien mengatakan nyeri selama 3 x 24 jam. 2. Berikan posisi nyeri
pada ulu hati Diharapkan nyeri nyaman 2. Untuk
DO : klien hilang dengan membantu
- Klien terlihat meringis criteria hasil : mengurangi
- Klien gelisah - Skala nyeri 1 3. Kolaborasi nyeri
- Klien terlihat dengan dokter 3. Untuk
santai pemberian obat mengurangi
analgesik nyeri
3 Anoreksi berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Kaji pola 1. Agar
perubahan pola nutrisi kurang tindakan nutrisi mengeathui
dari kebutuhan tubuh keperawatan porsi makan
DS : Klien mengatakan nafsu makan 3 x 24 jam 2. Kolaborasi klien
berkurang, terasa mual dan diharapkan klien menganjurkan 2. Agar makan
muntah tidak mual dan makan sedikit klien kembali
DO : - Klien tampak mengeluh dan muntah dengan tapi sering normal
meringis criteria hasil : 3. Kolaborasi 3. Agar
- BB sebelum masuk 48 kg - Klien mau makan dengan dokter pemberian gizi
- BB Sesudah masuk 46 kg - Klien terlihat lahap untuk sesuai
- Klien hanya menghabiskan 4-6 saat makan pemberian kebutuhan
sendok makan obat suplemen tubuh

7
E. Implementasi

Implementasi dan Respon


Hari/
No No Dx (DAR)
Tanggal Paraf
1 Kamis I D : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
16.11.2017 A:
08.45 - Berikan kompres hangat basah
- Monitoring tetesan infuse 20 tetes per menit
- Kolaborasi pemberian obat anti piretik dan
Antibiotik
R:
09.05 - Kompres hangat basah sudah diberikan
- Observasi tetesan infuse normal
- Pemberian obat sesuai dosis sudah diberikan
09.15 II D : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
A:
- Kaji skala nyeri
- Berikan posisi nyaman
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgesic
R:
09.35 - Klien terlihat tenang dan nyaman
- Klien tidak gelisah
09.50 III D : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa
mual dan muntah
A:
09.55 - Kaji pola nutrisi
- Kolaborasi menganjurkan makan sedikit tapi
sering
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
suplemen
- BB klien 46 kg
R:
10.15 - Klien terlihat santai dan tenang
- Klien tidak mual lagi
- Klien bisa makan secukupnya
2 Jum at I D : Klien mengatakan demam , Suhu tubuh klien
17.11.2017 38 C
08.40 A:
- Melanjutkan tindakan memberikan kompres
hangat dingin
- Mengkolaborasikan pemberian obat
antipiretik
R:
09.00 - Klien tidak demam lagi
- Klien terlihat santai
- Suhu tubuh 36 C
10.20 II D : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
A:

8
- Mengkaji skala nyeri
- Memberi posisi yang nyaman
- Mengkolaborasi pemberian obat analgesic
R:
10.40 - Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
- Posisi semi fowler telah diberikan
- Klien merasa tenang

11.35 III D : Klien mengatakan masih belum ada nafsu makan


dan tidak mual muntah lagi
A:
- Mengkaji pola nutrisi
- Mengkolaborasi makan sedikit tapi sering
- Menganjurkan klien untuk bayak minum air gula
R:
- Klien klien hanya menghabiskan 5-6 sendok saja
12.05 - Klien masih mual muntah
- BB klien 46 kg

Sabtu I D : Klien mengatakan sudah tidak demam lagi, suhu


18.11.2017 tubuh klien 36 C
08.00 A:
- Melanjutkan tindakan memberikan kompres
hangat dingin
- Mengkolaborasikan pemberian obat anti piretik
R:
- Klien tidak demam lagi
08.25 - Klien terlihat santai
- Suhu tubuh 36 C
08.45 II D : Klien mengatakan masih nyeri pada ulu hati
A:
- Mengkaji skala nyeri
- Memberi posisi yang nyaman
- Mengkolaborasi pemberian obat analgesic
09.15 R:
- Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
- Posisi semi fowler telah diberikan
- Klien merasa tenang
09.25 III D : Klien mengatakan sudah mau makan dan tidak
mual muntah lagi
A:
- Mengkaji pola nutrisi
- Mengkolaborasi makan sedikit tapi sering
- Menganjurkan klien untuk bayak minum air gula
R:
09.50 - Klien terlihat lahap saat makan
- Klien tidak mual muntah lagi
- BB klien naik jadi 47 kg

9
F. Evaluasi

Tanggal/ja No
No Perkembangan (SOAPIE) Paraf
m Dx
1 Jumat S : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
17.11.2017 I O:
11.00 - Klien terlihat lemah dan gelisah,
- S = 37.2 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi ditentukan
I:
- Memberikan kompres hangat basah
- Memonitoring tetesan infuse 20 tetes per
menit
- Mengkolaborasi pemberian obat Anti piretik
dan Antibiotik
E:
- Klien terlihat tenang pada saat di kompres
- Tetesan infuse berjalan dengan lancer
- Klien terlihat nyaman dan santai
Jumat S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
17.11.2017 II O:
12.05 - Klien terlihat santai
- Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : - Kaji skala nyeri
- Berkolaborasi dalam pemberian obat analgesik
- Memberikan posisi yang nyaman
E: - Skala nyeri klien 6
- Obat piretik telah diberikan
Jumat S : klien mengatakan mual muntah lagi dan tidak
17.11.2017 III nafsu makan
12.35 O : - Klien terlihat lemah
- BB sebelum masuk 48 kg
- BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
- Mengkaji pola nutrisi
- Mengkolaborasi menganjurkan makan
sedikit tapi sering
- Mengkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat suplemen
- Menganjurkan minum air gula secukupnya
E:
- Klien tampak lemah
- Klien nampak mual dan muntah

10
- Klien enakan saat diberi air gula
2 Sabtu I S : Klien mengatakan masih demam
18.11.2017 O:
12.00 - Klien terlihat pucat,
- S = 37 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Sabtu II S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
18.11.2017 O:
12.10 - Klien terlihat santai
- Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Sabtu III S : klien mengatakan kurang nafsu makan
18.11.2017 O : - klien masih mual BB sebelum masuk 48 kg
12.20 - BB Sesudah masuk 46 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 Sabtu I S : klien mengatakan sudah tidak demam lagi
18.11.2017 O:
13.00 - klien terlihat tenang dan terbaring santai,
- S = 36,4 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Sabtu III S : klien mengatakan tidak mual muntah lagi dan
18.11.2017 nafsu makan sudah ada
13.20 O:- Klien terlihat lahap pada saat makan
- BB Sesudah naik 47 kg
- Klien hanya menghabiskan makannya
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

11

You might also like