You are on page 1of 10

TUGAS

DASAR ENERGI ELEKTRIK


MOTOR INDUKSI

Penyusun :
Nama : Fauzan Fakhrusy S S
NRP : 11-2014-025

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2017
Tugas :
1. Tipe tipe motor induksi
2. Spesifikasi dan harga
3. Penggunaan di dunia industri dan rumah tangga
4. Cara kerja
Motor induksi di bagi menjadi 2 tipe yaitu
a. Motor induksi 1 fasa
Motor listrik 1 fasa merupakan motor yang akan bergerak atau berputar jika
sumber listrik yang masuk pada kumparan statornya. Yaitu listrik dengan sistem
1 fasa yaitu Fasa dan Netral, Kalau di indonesia maka besar tegangan 1 fasa
adalah 220 Volt dengan frekuensi 50Hz.

Kumparan stator Motor 1 fasa secara umum terdiri dari 2 (dua) kumparan, yaitu
kumparan utama (Main) dan kumparan bantu (Aux). Prinsip kerja motor listrik 1
fasa sama dengan 3 fasa yaitu apabila kumparan stator dialiri arus listrik maka
pada kumparan tersebut akan terjadi medan putar stator.

Kemudian medan putar stator tersebut akan menginduksi kerotor sehingga


rotorpun akan menghasilkan medan putar yaitu medan putar rotor. Sebenarnya
pada stator dan rotor sama akan menghasilkan medan putar namun karena stator
didesign diam maka yang berputar hanyalah rotor.

Fungsi secara khusus dari Kumparan utama dan Kumparan Bantu adalah untuk
menggeser sudut fasa, meskipun sumber yang masuk hanya 1 fasa, dengan cara
menggeser sudut fasa seolah olah membelah 1 fasa menjadi 2 fasa.

Cara menggeser sudut fasa antara kumparan utama dan bantu dengan
membedakan impedansi antara keduanya misalnya untuk kumparan Utama
diameter kawat lebih besar dari kumparan bantu. Meski demikian motor listrik 1
fasa dilengkapi dengan kapasitor yang di pasang seri terhadap kumparan bantu.
Kapasitor yang dipasang seri terhadap kumparan bantu berfungsi untuk
memperbesar pergeseran sudut fasa karena sifat dari kapasitor (leading = Arus
mendahului tegangan) adalah berlawanan dengan lilitan (lagging = tegangan
mendahului arus).

b. Motor induksi 3 fasa


Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan
fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut
yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor.
Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut
dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4
milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor
belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa
rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan
statornya terbuat dari bahan yang sama.

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe
motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada
setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi
hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.

Spesifikasi dan harga motor induksi

Untuk spesifikasi dan harga motor induksi 1 fasa atau 3 fasa bermacam macam,
tergantung merek dan crown HPnya

Penggunaan di dunia industri dan rumah tangga :


a. Di dunia Industri
Hoist Crane/alat angkat,
kompresor AC & Chiller,
Motor - motor produksi,
Conveyor,
Pompa - pompa (air,minyak/hydrolik dsb),
Taman Hiburan (penggerak kincir, sky lift dsb)
b. Di dunia rumah tangga
Pompa air,
Kipas angin,
Kompresor AC&kulkas,
Mixer,
Hair dryer,
Cara kerja motor induksi :
a. Motor induksi 1 fasa
Motor induksi 1 fasa dimana motor ini disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa.
Ketika sumber AC diberikan pada stator winding dari motor, maka arus dapat
mengalir pada stator winding. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada stator
winding tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks utama
ini maka fluks medan magnet dapat dihasilkan oleh stator.

Gambar Dampak adanya arus pada stator

Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor
berputar maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak
melewati stator winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap
fluks pada stator winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik)
pada konduktor rotor sesuai dengan hukum faraday. Anggap lagi motor
terhubung dengan beban yang akan dioperasikan. Karena motor terhubung
dengan beban maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat adanya
tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang
mengalir pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks
yang dinamakan fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang
menyebabkan rotor didalam motor dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa
pada kondisi awal diasumsikan rotor sudah diberi gaya luar untuk
menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika tidak maka rotor akan diam
terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak terjadi tegangan ggl pada
kumparan rotor, sesuai dengan hukum faraday.
Gambar Putaran pada rotor akibat fluks. Dimisalkan Rotor sudah
berputar sedikit

Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang mengakibatkan


munculnya arus pada rotor karena hukum faraday. Masing-masing arus
menghasilkan fluks yang mempengaruhi rotor. Bagaimana fluks tersebut
mempengaruhi kecepatan putaran rotor akan dibahas pada paragraf ini. Arus
stator akan menghasilkan fluks utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan
fluks pada rotor. Masing-masing fluks ini akan mempengaruhi arah putaran
rotor, hanya saja arah keduanya berlawanan. Sesuai hukum lorentz, apabila kita
memiliki sebuah kabel yang dialiri arus dan terdapat fluks medan magnet
disekitar kabel tersebut maka akan terjadi gaya pada kabel tersebut. Karena
besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama maka gaya yang dihasilkan juga
sama. Namun karena arah gaya yang berbeda mengakibatkan rotor tidak
berputar akibat kedua gaya yang saling menghilangkan. Hal ini juga yang
mengakibatkan motor induksi perlu diputar sedikit, agar salah satu gaya yang
dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya sehingga rotor dapat
berputar.
Gambar Saat rotor tidak berputar, total gaya akibat masing-masing fluks
ialah 0

Gambar Saat rotor sudah berputar sedikit, total gaya akan memiliki
perbedaan sehingga terjadi putaran

b. Motor induksi 3 fasa

Rotor sangkar motor induksi yang terdiri dari batang


penghantar tembaga yang di tempatkan di dalam alur alur pada inti rotor yang di
susun sedemikian rupa sehingga berbentuk sangkar yang disebut dengan rotor
sangkar. Semua batang konduktor rotor terhubung singkat satu sama lain pada
kedua ujungnya oleh dua gelang pengikat. Dengan adanya tegangan induksi pada
setiap batang konduktor rotor yang terhubung singkat satu sama lain pada kedua
ujungnya maka pada setiap batang konduktor rotor akan terinduksi dan akan
mengalir arus listrik yang menyebabkan timbulnya gaya putar (torsi) pada rotor
sehingga rotor berputar
Cara kerja motor listrik 3 fasa : Perputaran medan putar stator yang memotong
(melalui) batang-batang penghantar rotor sehingga setiap batang penghantar akan
timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) rotor. Agar pemotongan medan putar stator
terhadap batang penghantar konduktor rotor tetap terjadi maka kecepatan batang-
batang penghantar konduktor rotor harus lebih lambat dari kecepatan medan putar
stator.
Untuk simpelnya yaitu Listrik yang masuk ke dalam lilitan atau kumparan motor
akan menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Stator mempunyai medan
magnet permanen, sehingga membuat rotor tarik menarik sehingga terjadi
perputaran.
Sumber :
http://indoteknik.com/v1/pk/kat/elektromotor-3-phase
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120310210047AAQCLHk\
https://akhdanazizan.com/cara-kerja-motor-listrik-3-fasa
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/
http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/

You might also like