Professional Documents
Culture Documents
Penyusun :
Nama : Fauzan Fakhrusy S S
NRP : 11-2014-025
Kumparan stator Motor 1 fasa secara umum terdiri dari 2 (dua) kumparan, yaitu
kumparan utama (Main) dan kumparan bantu (Aux). Prinsip kerja motor listrik 1
fasa sama dengan 3 fasa yaitu apabila kumparan stator dialiri arus listrik maka
pada kumparan tersebut akan terjadi medan putar stator.
Fungsi secara khusus dari Kumparan utama dan Kumparan Bantu adalah untuk
menggeser sudut fasa, meskipun sumber yang masuk hanya 1 fasa, dengan cara
menggeser sudut fasa seolah olah membelah 1 fasa menjadi 2 fasa.
Cara menggeser sudut fasa antara kumparan utama dan bantu dengan
membedakan impedansi antara keduanya misalnya untuk kumparan Utama
diameter kawat lebih besar dari kumparan bantu. Meski demikian motor listrik 1
fasa dilengkapi dengan kapasitor yang di pasang seri terhadap kumparan bantu.
Kapasitor yang dipasang seri terhadap kumparan bantu berfungsi untuk
memperbesar pergeseran sudut fasa karena sifat dari kapasitor (leading = Arus
mendahului tegangan) adalah berlawanan dengan lilitan (lagging = tegangan
mendahului arus).
Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor.
Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut
dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4
milimeter sampai 4 milimeter.
Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor
belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa
rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan
statornya terbuat dari bahan yang sama.
Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe
motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada
setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi
hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.
Untuk spesifikasi dan harga motor induksi 1 fasa atau 3 fasa bermacam macam,
tergantung merek dan crown HPnya
Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor
berputar maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak
melewati stator winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap
fluks pada stator winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik)
pada konduktor rotor sesuai dengan hukum faraday. Anggap lagi motor
terhubung dengan beban yang akan dioperasikan. Karena motor terhubung
dengan beban maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat adanya
tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang
mengalir pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks
yang dinamakan fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang
menyebabkan rotor didalam motor dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa
pada kondisi awal diasumsikan rotor sudah diberi gaya luar untuk
menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika tidak maka rotor akan diam
terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak terjadi tegangan ggl pada
kumparan rotor, sesuai dengan hukum faraday.
Gambar Putaran pada rotor akibat fluks. Dimisalkan Rotor sudah
berputar sedikit
Gambar Saat rotor sudah berputar sedikit, total gaya akan memiliki
perbedaan sehingga terjadi putaran