Professional Documents
Culture Documents
Daftar Pustaka
Michiels C. Physiological and Pathological responses to Hypoxia. Am J Pathol. 2004; 164 (6)
1875-82
Schneider MR. MicroRNAs as Novel Players in Skin Development, Homeostatis and
Disease. The British Journal of Dermatology. 2012; 166(1): 22.
Michiels C. Physiological and Pathological responses to Hypoxia. Am J Pathol. 2004; 164 (6)
1875-82
Semenza GL. HIF-1: mediator of physiological and pathophysiological responses to hypoxia.
J appl Physiol. 2000; 88: 1474-80.
Phillips T. Differences between siRNA and miRNA. 2015
Semenza GL. Hydroxylation of HIF-1: oxygen sensing at the molecular level. Physiology.
2004;19:176-82
Dewhirst MW, Cao Y, Moeller. Cycling hypoxia and free radicals regulate angiogenesis and
radiotherapy response. Nat Rev Cancer. 2009;8(6):425-37
Masagus, Z. Aktivitas spesifik enzim Manganase Superoxide Dismutase, Katalase dan
Glutamat Prieuvat Transaminase pada hati tikus yang diinduksi hipoksia sistemik:
hubungannya dengan kerusakan oksidatif. 2010. Tesis. PMIB FKUI
Corn PG. Hypoxic regulation of miR-210: shrinking targets expand HIF-1s influence.
Cancer Biology & Terapy. 2008; 7(2): 265-6
VEGF dan reseptornya memainkan peranan yang sangat penting sebagai regulator utama
dalam proses angiogenesis dan vaskulogenesis. VEGF mengatur proses angiogenesis dan
vaskulogenesis selama tahap awal perkembangan embrio termasuk sistim kardiovaskular dan
retina serta kelainan-kelainannya yang disebabkan oleh deregulasi VEGF.
Beberapa penyakit seperti tumor ditandai oleh adanya kelainan angiogenesis dan ekspresi
berlebihan VEGF. Pada tumor angiogenesis, sinyal VEGF yang dihambat akan mengganggu
proses angiogenesis dan berdampak pada pertumbuhan tumor, progresifitas tumor, dan
metastasis. Hal ini menunjukkan bahwa VEGF merupakan faktor utama dari proses
angiogenesis dan pertumbuhan tumor. Penghambatan fungsi VEGF ini dapat dilakukan oleh
berbagai cara, diantaranya adalah dengan antibodi monoklonal VEGF, VEGFR inhibitor,
antisense mRNA VEGF, konjugasi VEGF dengan toksin, dan mutan VEGF antagonis. Oleh
sebab itu, penghambatan dari fungsi VEGF ini akan berperan besar dalam keberhasilan dari
pengobatan penyakit ini.
(Neufeld, Cohen, Gengrinovitch, & Poltorak, 1999)