You are on page 1of 5

Perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI 1

PERAWATAN PAYUARA UNTUK MELANCARKAN PRODUKSI ASI


PADA IBU POSTPARTUM SEHINGGA TERJADI PENINGKATAN
BERAT BADAN BAYI

Asmita NurAni1, Chandra Widjajanti2

Nurshig Department Faculty of Health Esa Unggul University1,2

asmitanurani@gmail.com1, bundaonie1065@gmail.com2

ABSTRACT

Vigorous babies have suckling instinct for 20 - 30 minutes after born. However, the fact shows that
low production and ejection of breastfeed in first days cause many mothers have ineffective
breastfeeding problem. The lack of prolactin hormone stimulus affects breastfeed cannot be
produced. Breastcare is a massage in puerperium mothers that can stimulate hormone during
breastfeeding. This study aims to determine the effect of breast care on the smooth production of
breast milk in post partum mothers. The method used in this research is pre-experimental design
using One Group Pretest-Posttest Design. The population was all postpartum mothers in the
working area of puskesmas cipondoh with a sample of 30 respondents, using purposive sampling.
Hypothetical test used Paired-Sample T-test. Results of breast care to the smooth production of
breast milk is p-value 0.000 (p <0.05). Breast care treatment breast milk production smoothly and
there is an increase in infant weight.

Keywords : Breast Care, The smooth production of breast milk, Baby Weight

1. PENDAHULUAN : Namun, kenyataan di lapangan menunjuk-


kan banyak ibu yang mengalami
Menyusui merupakan kejadian alamiah. ketidakefektifan proses menyusui karena
Namun, untuk dapat berhasil menyusui produksi dan ejeksi ASI yang sedikit di
dengan optimal, seorang ibu harus hari-hari pertama sehingga ibu enggan
mengetahui tentang air susu ibu (ASI) itu untuk menyusui bayinya.
sendiri serta penatalaksanaan menyusui.
Kegagalan menyusui sering disebabkan Hakikatnya, tidak ada ibu yang
karena faktor psikologis ibu pada harihari memproduksi ASI sedikit. Dari 100 ibu
awal proses menyusui. Ibu sering merasa bersalin, hanya dua ibu yang benarbenar
takut kalau ASI yang dihasilkan tidak memiliki produksi ASI sedikit dan yang
mencukupi kebutuhan bayinya. lainnya memiliki produksi ASI yang
banyak. Ibu perlu mendapatkan
Idealnya, proses menyusui dapat dilakukan penatalaksanaan dini supaya ibu dapat
segera setelah bayi dilahirkan. Bayi yang memahami hal-hal penting yang dapat
lahir cukup bulan memiliki naluri untuk meningkatkan produksi ASI serta upaya
menyusu 20 - 30 menit setelah dilahirkan. agar pengaliran ASI dapat berhasil dengan
Pada jam-jam pertama, bayi relatif tenang
dan memiliki keinginan untuk menyusu. baik.
Perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI 2

Jika menyusui di periode awal kelahiran


tidak dapat dilakukan, upaya yang dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN :
dilakukan sebagai alternatif terbaik 3.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN
berikutnya adalah memerah atau memompa
ASI selama 10 - 20 menit tiap dua sampai Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017.
tiga jam sekali hingga bayi dapat menyusu. Responden pada penelitian ini memiliki
Tindakan ini dapat membantu responden yang berbeda
memaksimalkan reseptor prolaktin dan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
meminimalkan efek samping dari
Karakteristik Responden Tahun 2017
tertundanya proses menyusui pada bayi.
(n=30)
Perawatan payudara merupakan memijat
payudara sehingga refleks ASI dapat Presentase
Karakteritik Frekuensi
(%)
optimal. Teknik memerah ASI bertujuan
untuk mengosongkan ASI dari sinus Usia
laktiferus yang terletak di bawah areola 17 - 25 tahun 7 23,3 %
sehingga diharapkan dengan mengosong- 26 - 35 tahun 17 56,7 %
36 - 45 tahun 6 20,0 %
kan ASI pada sinus laktiferus akan
merangsang pengeluaran prolaktin. Pendidikan
Pengeluaran hormon prolaktin diharapkan SD 4 13,3 %
akan merangsang mammary alveoli untuk SMP 11 36,7 %
SMA 15 50,0 %
memproduksi ASI. Semakin banyak ASI
dikeluarkan atau dikosongkan dari Pekerjaan
payudara akan semakin baik produksi ASI Ibu Bekerja 8 26,7 %
di payudara. Ibu Rumah
22 73,3 %
Tangga
Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Usia Kehamilan
Banten pada tahun 2014, cakupan ASI
37 39 mgg 21 70,0 %
eksklusif ota Tangerang masih di bawah 40 - 42 mgg 9 30,0 %
target nasional. Hal ini terjadi karena
Total 30 100 %
pemberian minuman selain ASI di hari-hari
awal terkait dengan belum keluarnya ASI
serta gencarnya promosi susu formula. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017.
Mengingat pentingnya pengeluaran ASI Sebagian besar berusia 26 35 tahun. Usia
pada awal masa menyusui terhadap tersebut merupakan usia dewasa awal
keberhasilan proses menyusui, peneliti
dimana pada usia ini diharapkan seorang
melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh perawatan payudara wanita sudah mampu untuk mengambil
terhadap melancarkan produksi ASI pada keputusan dalam melahirkan dan menyusui
ibu postpartum sehingga terjadi peninkatan bayinya.
berat badan bayi di puskesmas cipndoh.
Tingkat pendidikan terakhir responden
2. METODE : pada penelitian ini adalah sebagian besar
SMA/SMK hal tersebut disebabkan bahwa
Metode Penelitian ini menggunakan pendidikan merupakan faktor yang dapat
pra-eksperimen dengan pendekatan one mempengaruhi seorang ibu mengambil
group pra-post test design. Besar sampel 30 keputusan dalam pemberian ASI pada
responden yang di seleksi dengan bayinya.
menggunakan teknik purposive sampling.
Perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI 3

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Tabel 3. Grafik Perubahan Rata-Rata Berat
pekerjaan pada ibu postpartum adalah Badan Bayi Diberikan Perawatan
sebagian besar Ibu Rumah Tangga. Hal ini Payuadara
disebabkan kurang memperoleh informasi
yang, oleh karena itu perlu adanya Rata-Rata Peningkatan Berat
informasi dari tenaga kesehatan sehingga Badan Bayi
ada peningkatan pengetahuan tentang
3600 -
perawatan payudara dan laktasi. 7
3500

Berat Badan Bayi (gram)


- 5, 3526
Usia kehamilan ibu postpartum sebagian 53,
3400 9 7
besar adalah 37-39 minggu. Hal ini karena
kemampuan tubuh bayi yang dilahirkan 3300 3325.9
matur lebih optimal untuk beradaptasi
3200 3250.3
termasuk metabolisme tubuh bayi dalam 3196.3
menyerap zat gizi yang didapatkan dari 3100 3157.3 -
ASI. Bayi yang dilahirkan matur 3000 16
mempunyai kemampuan menghisap lebih 8,6
baik dibandingkan dengan bayi yang 2900
Hari 0 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Hari 14
dilahirkan prematur.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kelancaran


Produksi ASI Tahun 2017 (n=30) Berat badan bayi pada responden yang
Kategori Frekuensi Presentase
dilakukan perawatan payudara paling
Lancar 20 66,7 % rendah setelah dilakukan perawatan
Tidak Lancar 10 33,3 % payudara pada hari ke empat belas adalah
Total 30 100 %
2680 gram, paling tinggi 4230 gram, rata-
rata 3526 gram. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada peningkatan berat
Hasil penelitian produksi ASI akan lancar badan bayi setelah diberi ASI selama satu
apabila ibu tidak ada gangguan kesehatan bulan. Secara teori, beberapa hari setelah
baik jasmani ataupun psikologisnya. Cara lahir berat badan bayi akan turun lima
menyusui ibu karena teknik menyusui yang hingga sepuluh persen dari berat badan bayi
kurang tepat, tidak dapat mengosongkan saat lahir. Hal ini normal terjadi karena bayi
payudara dengan benar yang akhirnya akan kehilangan cairan saat dilahirkan dan
menurunkan produksi ASI. Frekuensi asupan ASI pada hari-hari pertama belum
penyusuan juga mempengaruhi yaitu bayi maksimal. Karena itulah, berat badan bayi
harus disusukan setiap 3 jam sekali atau 8 tidak dapat segera kembali seperti saat
kali sehari sesuai dengan kebutuhan bayi dilahirkan, atau naik dengan cepat. Berat
dengan tujuan meningkatkan produksi ASI. badan bayi akan meningkat dalam 14 hari,
seiring dengan kemahirannya menyusu dan
mendapatkan ASI

3.2 ANALISIS PENGARUH PERAWA-


TAN PAYUDARA TERHADAP KE-
LANCARAN PRODUKSI ASI PADA
IBU POSTPARTUM
Perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI 4

Tabel 4. Hasil Uji Paired-Sampel T-test di 4. SIMPULAN


Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cipondoh Kota Tangerang Karakteristik sampel pada penelitian ini
yaitu masuk dalam kategori dewasa awal,
memiliki pendidikan SMA, dan sebagai ibu
p- rumah tangga (IRT) dengan usia kehamilan
Variabel Mean SD t-test
value 37 39 minggu. Kelancaran produksi ASI
Hari pertama - -
setelah diberikan perawatan payudara, ASI
ibu menjadi lancar dan terjadi peningkatan
Hari keempat 368,6 133,194 -15,160 0,000
berat badan bayi. Mayoritas rata-rata berat
belas 67 badan bayi hari pertama 3157,33 gram, dan
hari ke empat belas 3526 gram. Perbedaan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hari pertama dan hari ke empat belas
bahwa rata-rata berat badan bayi hari meningkat sebesar 368,67 gram . Jadi
pertama dan hari keempat belas yaitu peningkatan berat badan bayi rata-rata
368,67gram. Nilai ini menunjukkan terjadi 184,34 gram setiap minggu dan 737,34
peningkatan berat badan rata-rata 184,34 gram selama 1 bulan.
gram setiap minggu atau 737,34 gram
selama 1 bulan. Ada pengaruh perawatan payudara
terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu
Setelah dilakukan uji hipotesis dengan post partum di wilayah kerja UPTD
menggunakan uji paired-sampel t-test Puskesmas Cipondoh Tangerang.
dengan tingkat kepercayaan 95 % diperoleh
nilai p-value 0,000 yang berarti lebih kecil 5. SARAN
dari nilai -value (0,05) artinya Ho ditolak
dan Ha di Terima. Dengan demikian dapat Penelitian ini perlu dijadikan
dinyatakan bahwa ada pengaruh antara program rutin untuk senam jantung di
perawatan payudara pada ibu post partum tempat tempat pelayanan kesehatan
dengan berat badan bayi di Wilayah Kerja lainnya untuk pasien hipertensi primer.
UPTD Puskesmas Cipondoh. Peneliti selanjutnya perlu
melakukan kontrol faktor faktor yang
Menurut asumsi peneliti antara teknik mempengaruhi kelancaran produksi ASI..
menyusui dengan kelancaran asi, hal ini
dikarenakan bahwa posisi dan pelekatan
bayi pada saat menyusui sangat 6. DAFTAR PUSTAKA
menentukan kelancaran ASI, apabila posisi Arief, Weni Kristiyanasari. (2009).
dan pelekatan tidak baik maka proses Neonatus dan Asuhan Keperawatan
pengeluaran ASI tidak lancar, sedangkan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
menyusui yang dijadwal dapat
mempengaruhi proses kelancaran ASI. Astutik, Reni Yuli. (2014). Payudara Dan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Laktasi. Jakarta: Salemba Medika
kelancaran ASI adalah posisi perlekatan
Aziz, Alimul Hidayat. (2007). Metode
saat menyusui, pola menghisap, frekuensi
Penelitian Kebidanan Dan Tehnik
menyusui dan gizi pada ibu menyusui.
Analisis Data. Surabaya: Salemba
Badan Pusat Statistik. (2013). Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2012. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Perawatan payudara untuk melancarkan produksi ASI 5

Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Kebidanan


Asuhan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Bobak, et al. (2004). Buku ajar
keperawatan Maternitas Edisi 4,
Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan
Perilaku kesehatan. Cetakan 2
Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2014). Metodologi penelitian:
pendekatan praktis (edisi 3). Jakarta:
Salemba Medika.
Prasetyono, Dwi, Sunar. (2009). ASI
Ekslusif. Jogjakarta. Diva Press
Perinasia, (2011). Bahan Bacaan
Manajemen Laktasi. Perkumpulan
Perinatologi Indonesia. Jakarta
Reeder, Martin dan Koniak-Griffin. (2011).
Keperawatan Maternitas Kesehatan
Wanita, Bayi dan Keluarga, Volume
2 Edisi 18. Jakarta: ECG.
Roesli, Utami. (2000). Mengenal ASI
eksklusif, Jakarta: Trubus Agriwidya.
Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI
Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya
Sholichah, N. (2011). Hubungan
Perawatan Payudara pada Ibu
Postpartum dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI. Desa Karang
Duren. Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Jurnal
Komunikasi Kesehatan Volume 2.
Soetjiningsih. (1997). ASI: petunjuk untuk
tenaga kesehatan, Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta : EGC
Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan
pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.

You might also like