Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
menjadi kajian utamanya adalah bahan alam. Bahan alam yang dapat diolah
menjadi suatu senyawa yang dapat memberikan manfaat melalui zat-zat atau
dan mengidentifikasi suatu jenis atau species bahan alam yang berkhasiat
daerah.
pengamatan bagian simplisia yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata
bagian lainnya.
2. Tujuan percobaan
C. Prinsip percobaan
BAB II
TEORI SINGKAT
A. Pengertian jamu
Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuh-
jamu serbuk yang tidak mencantumkan ijin Depkes atau nomor registrasi
POM, umumnya dijumpai komponen jamu yang tidak sesuai dengan yang
terdapat dalam etiket sediaan, namun hal ini tidak disadari oleh konsumen
karena efek jamu tersebut memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan
dengan efek obat tradisional karena adanya komponen kimia yang terdapat
meskipun uji ini memerlukan praktek dan pengalaman yang luas. Hal ini perlu
sifat yang demikian merupakan suatu langkah yang penting pada identifikasi
dengan mendiskripsikan bentuk, warna, rasa dan bau sebagai berikut (Asni
amin, 2007) :
BAB III
PRSEDUR KERJA
1. Dek gelas
2. Gegep kayu
3. Jarum preparat
4. Lampu spiritus
5. Mikroskop
6. Pinset
7. Objek gelas
8. Timbangan
1. Aquadest
2. Haksel pembanding
3. Serbuk Jamu
4. Serbuk pembanding
B. Cara kerja
Makroskopik
berat totalnya.
2. Diamati satu per satu simplisia yang ada dengan menggunakan kaca
beratnya masing-masing.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data pengamatan
Pemeriksaan makroskopik
1. Bobot total sampel = 200 g
PENUTUP
luas. Hal ini perlu untuk membandingkan kesan subyektif dengan sifat
dalam.
sambiloto yang berbentuk panjang, tidak berbau, berwarna hijau tua, dan
berasa pahit. Kandungan kimanya yaitu terpen, ini berguna sebagai obat
gatal dan dieretik. Simplisia yang kedua yaitu daun sambiloto (Andrographis
Folium) yang bentuknya tidak beraturan, bau aromatic, berwarna hijau tua,
dan rasa pahit, kandungan kimianya yaitu kalim dan kristal putih berguna
untuk mengobati penyakit dia betes, diare, dan demam. Simplisia yang ketiga
yaitu biji kedaung (Barkia Roxbuiqis Semen) yang bentuknya lonjong, tidak
berbau, warna hitam, dan tidak berasa, kandungan kimianya tidak adai,
berguna untuk penyakit berak darah. Simplisia yang keempat yaitu rimpang
kimianya minyak atsiri berguna untuk anti diare. Simplisia yang kelima yaitu
cabe jawa (Retrofacti fructus) yang bentuk batang, tidak berbau, berasa pahit
sebagai antiseptik. Simplisia yang keenam yaitu Tali putri (Cassytha filiformis)
yang bentuknya akar serabut, tidak berbau, rasa pahit, dan warnya kuning,
kandungan kimianya yaitu lourateine dan alkaloid, berguna untuk obat sakit
perut. Simplisia yang ketujuh yaitu batang brotowali (Tinospora Caulis) yang
rasa pahit, berwarna coklat, berguna untuk obat diare dan demam. Simplisia
yang terakhir yaitu buah adas (Foeniculum Visigare fructus), bentuknya pipih,
kimianya minyak terbang dan anethol, dan berguna untuk obat perut
kembung.
DAFTAR PUSTAKA
Timur.
SKEMA KERJA
A. Makroskopik
Diamati satu per satu simplisia yang ada dengan menggunakan kaca
pembesar dan dipisahkan menurut jenis simplisianya serta ditimbang
beratnya masing-masing.
B. Mikroskopik
LAPORAN
NAMA : NURHAYATI
STB : 150250057
KLS : FLW 2
KLP : I (SATU)
ASISTEN : MUAMMAR FAWWAZ
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2007