Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang akan disari bahan baku ini ada yang keras, setengah keras
hingga lunak dengan demikian pemilihan metode penyarian juga
peniculata).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkhasiatnya biasa ada yang larut dalam satu atau lebih dari
dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Fackor-faktor
yang akan disari. Bahan baku tumbuhan yang dapat disari bahan
aktif mulai dari akar (radix), kulit batang (lignum), klika (korteks),
buahnya (fructus). Bahan baku ini ada yang keras setengah keras
a. Maserasi
rongga sel yang mengandung zat aktif yang ada dalam sel
(Amin, 2008).
b. Perlokasi
2005).
c. Infudasi
POM, 1979).
Proses ini umumnya digunakan untuk menyari kandungan aktif
dan mudah dicemari oleh kuman dan kapang, oleh sebab itu
sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Sumatera : papaitan
berikut:
berambut/berbulu,
hijau pucat.
7,4-dimetileter.
METODE KERJA
III.1.1 Alat
Maserasi
2. Batang pengaduk
3. Bejana maserasi
4. Cawan porselin
5. Kertas saring
6. Kipas angin
8. Timbangan kasar
III.1.2 Bahan
Maserasi
1. Aquadest
2. Aluminium foil
4. Tissue rol
5. Kapas
6. Metanol
III.2 Cara Kerja
1. Penyarian Sederhana
Maserasi
maserasi.
DATA PENGAMATAN
Maserasi
Persen kadar =
IV.2 Pembahasan
lebih baik.
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat
aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dan diluar sel maka larutan
polar, semi polar maupun yang non polar. Kita tidak menggunakan
air sebab air bersifat polar jadi hanya dapat melarutkan zat-zat
sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Oleh karena
Hasil dari metode penyarian ini disebut infus. Infus adalah sediaan
cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan air pada suhu
sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang.
Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tdak oleh
sekali diaduk. Infus diserkai selagi masih panas melalui kain flannel.
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Depkes RI. Jakarta.