Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dalam obat tradisional oleh mereka yang tidak mengenal ilmu pengobatan
1. Menetapkan jumlah kadar Abu total dan tidak larut dalam asam
domestica).
TINJAUAN PUSTAKA
penetapan kadar abu sisa pemijaran (kadar abu total) dan kadar abu yang
Prinsip dalam percobaan ini yaitu penetapan jumlah kadar Abu dan
dan jumlah kadar abu yang tidak larut dalam asam pada sampel bahan
sampel.
tersebut ada yang terbentuk secara alami dalam tumbuhan. Atas dasar
yang terdapat dalam simplisia yang terjadi pada saat pengolahan ataupun
mulai dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. Kadar abu diperiksa
(Amin, 2008).
diperoleh bobot tetap/konstan dari alat dan bahan yang digunakan. Bobot
berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang (Amin,
2008).
Penetapan kadar abu total. Dua sampai tiga gram serbuk yang
telah digerus ditimbang dan dimasukkan ke dalam krus platina atau silikat
mikroskopik, penetapan kadar abu total, kadar abu yang tidak larut asam,
kadar abu yang larut dalam air, kadar sari yang larut dalam air kadar sari
yang larut dalam etanol, kadar air, susut pengeringan dan penapisan
fitokimia (http://bahan-alam.fa.itb.ac.id/).
Penetapan kadar abu tidak larut asam. Abu yang diperoleh dari
penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 mL air selama lima menit.
Bagian yang tidak larut disaring melalui kertas saring bebas abu, dicuci
dengan air panas. Residu dan kertas saring bebas abu dipijarkan sampai
bobot tetap. Kadar sesuai dengan jumlah abu yang larut dalam air
Penetapan kadar abu larut air. Abu yang diperoleh dari penetapan
kadar abu total dididihkan dalam 25 mL air selama 5 menit. Bagian yang
tidak larut disaring melaui kertas saring bebas abu, dicuci dengan air
panas. Residu dan kertas saring bebas abu dipijarkan sampai bobot tetap.
Kadar sesuai dengan jumlah abu yang larut dalam air dihitung dalam
berupa penetapan kadar abu sisa pemijaran (kadar abu total) dan kadar
abu yang tidak larut dalam asam. Pemeriksaan ini digunakan untuk
yang terdapat dalam simplisia tersebut ada yang terbentuk secara alami
Kunyit
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
- Sunda : Kunyit
- Jawa : Kunyit
Kunyit
pucat.
mengandung zinger
reumatik
dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati,
METODE KERJA
III.1.1 Alat
1. Cawan porselin
2. Corong kaca
3. Eksikator
4. Erlenmeyer
5. Gegep kayu
6. Kertas saring
7. Kompor gas
8. Oven listrik
9. Penangas air
10. Tanur
III.1.2 Bahan
1. Aluminium foil
3. Tissue rol
III.2 Cara Kerja
dikeringkan di udara
asam, disaring melalui kertas saring bebas abu. Dicuci dengan air
PEMBAHASAN
karena tiap simplisia mempunyai kandungan atau kadar abu yang berbeda-
beda, dimana bahan anorganik yang terdapat dalam simplisia tersebut ada
yang terbentuk secara alami dalam tumbuhan. Atas dasar tersebut dapat
simplisia.
kandungan mineral internal dan eksternal dalam simplisia, mulai dari proses
Kadar abu total (sisa pemijaran) dan abu yang tidak dapat larut dalam
asam dapat ditetapkan melalui metode yang resmi. Dalam hal ini terjadi
klorida, disaring, dipijarkan dan ditimbang abu yang tidak larut dalam asam
yang tidak larut dalam asam biasanya mengandung silikat yang berasal dari
tanah atau pasir. Jumlah kotoran, tanah, tanah liat dan lain-lain yang terdapat
dalam sample uji disebut sebagai zat anorganik asing yang terbentuk dalam
bahan obat atau melekat pada bahan obat pada saat pencampuran.
bobot tetap/konstan dari alat dan bahan yang digunakan. Bobot konstan yang
dimaksud bahwa dua kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari
Dari percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil untuk kadar
abu total, untuk cawan porselin I dengan berat 54,1299 memiliki berat total
penimbangan 55,1681 dengan berat abu total 1,0382 dan kadar abu total
34,6%. Untuk cawan porselin II dengan berat 54,1308 memiliki berat total
penimbangan 55,1689 dengan berat abu total 1,0381 dan kadar abu total
34,6%. Untuk cawan porselin III dengan berat 54,1304 memiliki berat total
penimbangan 55,1688 dengan berat abu total 1,0384 dan kadar abu total
Dari percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil untuk kadar
abu tidak larut asam, untuk cawan porselin I dengan berat 55,1683 memiliki
berat total penimbangan 55,1974 dengan berat abu total 1,0675 dan kadar
abu total 0.97%. Untuk cawan porselin II dengan berat 55,169 memiliki berat
total penimbangan 55,2518 dengan berat abu total 1,121 dan kadar abu total
2,76%. Untuk cawan porselin III dengan berat 55,1689 memiliki berat total
penimbangan 55,2517 dengan berat abu total 1,1213 dan kadar abu total
dapat mengetahui dan memahami cara penetapan kadar abu pada sediaan
jamu. Selain itu kita juga dapat menetapkan jumlah kadar Abu total pada
sampel bahan baku obat tradisional serta kadar abu tidak larut dalam asam.
Serta kita dapat memperoleh data jumlah kandungan senyawa organik yang
Salah satu alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu cawan
secara total cawan porselin tersebut karena ditakutkan masih ada zat-zat lain
didalamnya.
dimaksudkan agar data atau hasil yang diperoleh kadar yang lebih pasti.
pengobatan, maka dipilih simplisia ini sebagai sampel dalam pengujian kadar
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
2. Kadar abu rata-rata yang tidak larut asam yang diperoleh adalah
2,16%.
VI.2 Saran
lama.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Kadar sari yang larut dalam air.
100 ml
- maserasi 24 jam
- sekali-kali dikocok selama 6 jam.
- Didiamkan selama 18 jam
Diukur 20 ml
- maserasi 24 jam
Diambil 20 ml
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Penentuan % kadar abu total
600 0C
- Dikonstankan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Hasil Praktikum
Awal (S+C)(g) Penimbangan (g) Total (g) Abu (%) Rata-Rata (%)
I 57,1299 55,1681 1,0382 34,6 %
1,0382
Kadar Abu I = ----------- x 100 % = 34,6 %
3
1,0381
Kadar Abu II = ----------- x 100 % = 34,6 %
3
1,0384
Kadar Abu III = ----------- x 100 % = 34,61 %
3
N1 + N2 + N3
Kadar Abu Total = ----------------------
3
Awal (S+C)(g) Penimbangan (g) Total (g) Abu (%) Rata-Rata (%)
I 58,1683 55,1974 0,0291 0,97 %
II 58,169 55,2518 0,0828 2,76 % 2,16 %
0,0291
Kadar Abu I = ------------- x 100 % = 0,97 %
3
0,0828
Kadar Abu II = ----------- x 100 % = 2,76 %
3
0,0828
Kadar Abu III = -------------x 100 % = 2,76 %
3
N1 + N2 + N3
Kadar Abu tidak larut asam = ----------------------
3