Professional Documents
Culture Documents
Tempering Pemanggangan
Pendinginan
Pindekas17%,
Susu 30 %, Pencampuran I
Madu 5 % t= 5-10
Icing Sugar 2
%
Pencampuran II
Kismiss
t= 5
Pengadonan
Pencetakan
Pemotongan
Penimbangan
Food Bar
Tepung ubi 16 %
T.Maizena 5 %
Icing Sugar 8 %
Pindekas 7 %
Madu 10 %
4. Bahan Tambahan
Margarin cair 1 %
6. % Product 99 %
Organoleptik
8. Gambar Produk
200 gram, diperoleh hasil berat produk sebesar 198 gram, dengan persen
produk sebesar 99 %, dan dilihat secara organoleptik warna coklat muda, rasa
khas kacang, aroma khas kacang, tekstur sedikit kasar dan berongga, dan
Fungsi bahan pada pembuatan Food bar yaitu tepung ubi sebagai sumber
karbohidrat, tepung kacang sebagai sumber lemak nabati dan protein, dan
bahan tambahan lain yaitu tepung maizena sebagai sumber karbohidrat, icing
sugar sebagai pemberi rasa manis, Pindekas sebagai sumber lemak nabati dan
protein. Madu sebagai sumber kabrohidrat dan juga sebagai perekat, Margarin
cair sebagai sumber lemak nabati dan untuk memberikan aroma. Susu UHT
sebagai sumber lemak hewani dan sebagai sumber protein, vitamin, dan
membentuk bar, pendinginan untuk membuat tekstur keras pada Food bar,
Tempering berfungsi agar suhu adonan yang telah didinginkan sama dengan
bahan pangan yang diperkaya oleh nutrisi dengan kecukupan kalori yang
dibutuhkan oleh manusia. Food bar dibuat dengan campuran beberapa jenis
Jenis- Jenis Food bar terdapat tiga jenis bar yaitu jenis pertama merupakan
cereal bar atau sarapan dengan sereal sebagai bahan utama dan bahan seperti
Contohnya adalah granola bar, yang biasanya dikonsumsi saat sarapan. 8 Jenis
kedua adalah chocolate bar contohnya permen atau coklat yang berbentuk
batang. Produk chocolate bar komersial adalah Snickers dan Mars. Jenis
ketiga adalah energy bar yang biasanya mengandung sekitar 200-300 kalori
per bar. Jenis ini biasanya dimakan oleh pengendara sepeda motor, pelari, dan
sehat. Salah satu bentuk makanan yang dapat dikembangkan dengan tetap
memperhatikan kecukupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh serta
praktis adalah makanan padat (food bar). Makanan padat pada umumnya
dibuat dari campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan
nutrisi, berbentuk padat, dan kompak (food bar form), serta diharapkan dapat
mencukupi kebutuhan kalori rata rata orang Indonesia per hari yang dapat
diperoleh dari komponen protein sebesar 10% - 15%, lemak sebesar 35% -
45% dan karbohidrat sebesar 40% - 50% dari total kalori (Widjanarko,2008)
merubaha warna yang awalnya kuning keemasan menjadi coklat muda. Dari
bentuknya yang awalnya remah menjadi padat. Dan tekstur dari yang awalnya
halus menjadi agak kasar dan berongga karena proses pendinginan dan
pemanggan.
CCP pembuatan food bar yaitu pada saat pengadonan usahakan bahan
tercampur dengan baik, agar tidak ada yang menggumpal. Saat pencetakan
adonan harus dipadatkan agar tidak remah. Proses tempering harus dilakukan
dengan baik dan sampai suhu adonan sama dengan suhu ruangan agar saat
Lutfiah, Ainul Dzulfa, dkk. 2014. BANANA FOOD BAR PT. ARAMYS
Ryland D., Vaisey-Genser. M., Arntfield, SD., and Malcolmson, LJ. 2010.
2017.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN FOODBAR
Basis = 200
16
Tepung Ubi = 200 = 32
100
10
Tepung Kacang = 100 200 = 20
5
Tepung Maizena = 100 200 = 10
8
Icing Sugar = 100 200 = 16
7
Pindekas = 100 200 = 14
10
Madu = 100 200 = 10
1
Margarin Cair = 100 200 = 2
32,5
Susu UHT = 200 = 65
100
3,5
Dried Coconut = 100 200 = 7
7
Kismis = 100 200 = 14
198
% Product = 100% = 200 100% = 99%