You are on page 1of 2

NILAI-NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM SATUA BALI:

KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

Abstrak

Pada masyarakat Bali banyak tersebar cerita-cerita rakyat yang oleh masyarakat di sebut
dengan Satua. Secara sempit satua Bali adalah cerita yang penyebarannya secara turun temurun
dan dari mulut ke mulut, serta tidak diketahui siapa penciptanya. Sedangkan dalam arti luas satua
Bali berasal dari karya-karya pengarang, baik yang menggunakan bahasa Bali atau menggunakan
bahasa Jawa Kuno.
Ada banyak satua Bali yang masih hidup keberadaanya, antara lain adalah satua Pan
Balang Tamak, I Belog, dan lain-lain. Pan Balang Tamak adalah sosok seorang tokoh yang
diceritakan sangat cerdik, tidak mau kalah dengan masyarakat desa, namun semua itu
berdasarkan atas kebenaran. Karena kepintaran yang dimiliki nya, masyarakat desa bahkan Raja
merasa benci dengan dia, kemudian dia berusaha diperdaya, namun semua usaha itu sia-sia
saja.begitu juga dengan I Belog. Meskipun namanya Belog namun akal yang dimilikinya cukup
banyak, sehingga Pan Sari menyerah pada semua tipu daya yang dilakukan oleh I Belog.
Banyak nilai-nilai moral yang bisa di petik dari satua Bali ini antara lain agar kita sebagai
individu ataupun anggota masyarakat agar tidak berusaha berbuat curang, suka memperdaya
orang lain, suka menolong, dan kepandaianya yang dimiliki hendaknya di pergunakan untuk hal-
hal yang bermanfaat bagi semua orang.
Data diambil berdasarkan cerita yang ada di masyarakat, yaitu satua Pan Balang Tamak, I
Belog dan lain-lain kemudian data dikumpulkan dengan cara wacana tertulis satua Bali sesuai
dengan topik di atas, metode yang cocok untuk penelitian yang datanya behasa tulis adalah
metode simak dengan teknik lanjutan berupa teknik catat (Sudaryanto, 1985:26, 1986:33).
Kemudian teknik hasil analisis data menggunakan metode distribusional, yaitu bekerja dalam
ruang lingkup bahasa itu sendiri tanpa mengaitkan dengan hal-hal diluarnya (Sudaryanto,
1985:1718).

Keyword : Satua Bali, nilai-nilai moral

Abstract

In Balinese people, there are a lots of folklores that scattered in the society which they
call Satua Bali. Narrowly, satua Bali is a story that spread from generation to generation and
words of mouth, it is not known who the creator as well. Meanwhile, in the broad sense, satua
Bali is derived from the work of authors, whether it is use Balinese language or ancient Javanese
language.
There are many satua Bali still survive, one of them is satua Pan Balang Tamak. Pan
Balang Tamak is the figure who has very clever character and he does not want to be lost by the
villager. Because of his cleverness, the villagers and even the king hate him. And, the attempted
to deceive him, but all of their efforts were in vain.

i
Many moral values can be learnt from the story of Pan Balang Tamak, that we are as
individual as members of the public should not attempt to cheat, or deceive others. And, the
brightness brain that we owned should be used to help oothers.
Data is taken from the story that exist in society, namely satua Pan Balang Tamak. Then,
the data is collected by means of written discourse according to topic above. The method suitable
for the study which has written language is a method refers to advanced technique suach as
technical note (Sudaryanto, 1985:
26 1986: 33). Then, the result of data analysis technique use distributional method which works
within the scope of language itself without linking it with outside matters.

Keyword: Satua Bali, Pan Balang tamak, moral value

ii

You might also like