You are on page 1of 13

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT

Nama :
Hizkia Erenst 06161027
Jolan Riky Rizal 06161031
Muhammad Adly Maulana 06161047
Muhammad Zaini Abdi 06161051
Musdarmawan Nur Muslim 06161052
Neis Gerry Irvania 06161054

Program StudiTeknik Material dan Metalurgi


Institut Teknologi Kalimantan
2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3


1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................................................. 4
Prinsip Kerja ............................................................................................................................................. 4
1. Float System...................................................................................................................................... 4
2. Oscillating Water Column System .................................................................................................... 5
3. Channel System (Wave Surge atau Focusing Devices) .................................................................... 5
Perkembangan Teknologi ......................................................................................................................... 6
Kelebihan dan kekurangan ........................................................................................................................ 7
Estimasi Biaya .......................................................................................................................................... 7
Potensi di Dunia ........................................................................................................................................ 8
Potensi di Indonesia dan Hambatan Pengembangan dan Aplikasi di Indonesia ....................................... 8
Energi ........................................................................................................................................................ 9
BAB III METODOLOGI ..................................................................................................................... 11
A. Skema Alat ...................................................................................................................................... 11
B. Penjelasan ....................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat.Dimana pada saat ini banyak
memanfaatkan energi, yaitu mulai dari memanfaatkan alam sekitar.Contohnya dengan membuat
pembangkit listrik. Seperti dengan memanfaatkan energi surya , energi biomasa (sampah) ,
energi angin , energi gelombang laut dan lain-lain.
Gelombang laut merupakan salah satu energi alternatif yang dapat digunakan untuk
mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumber energi fosil yang kian hari semakin
berkurang jumlahnya karena memerlukan waktu yang lama untuk bisa menghasilkan energi
tersebut. Energi gelombang laut merupakan energi alternatif yang cukup menjanjikan
dibandingkan dengan sumber daya energi alternatif lain seperti angin dan panas matahari
(solar).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dari pembuatan makalah ini yaitu bagaimana cara membuat
energi baru dengan memanfaatkan alam contohnya menggunakan gelombang laut dan
mengetahui perubahan bentuk energi apa saja yang terjadi Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut (PLTGL).

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui cara membuat
energi baru dengan memanfaatkan alam contohnya menggunakan gelombang laut dan
mengetahui perubahan bentuk energi apa saja yang terjadi Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut (PLTGL).
BAB II

DASAR TEORI

Prinsip Kerja
Secara umum, sistem kerja pembangkit listrik tenaga gelombang laut sangat sederhana. Sebuah
tabung beton dipasang pada ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah
permukaan air laut. Ketika ada ombak yang datang ke pantai, air dalam tabung beton tersebut
mendorong udara di bagian tabung yang terletak di darat. Gerakan yang sebaliknya terjadi saat
ombat surut. Gerakan udara yang berbolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Terdapat alat khusus yang dipasang pada
turbin sehingga turbin berputar hanya pada satu arah walaupun arus udara dalam tabung beton
bergerak dalam 2 arah.

Ada 2 cara untuk mengkonversi energi gelombang laut menjadi listrik, yaitu dengan sistem off-
shore (lepas pantai) atau on-shore (pantai).

1. Sistem off-shore dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme kumparan yang
memanfaatkan pergerakan gelombang untuk memompa energi. Listrik dihasilkan dari
gerakan relatif antara pembungkus luar (external hull) dan bandul dalam (internal
pendulum). Naik-turunnya pipa pengapung di permukaan yang mengikuti gerakan
gelombang berpengaruh pada pipa penghubung yang selanjutnya menggerakkan rotasi
turbin bawah laut. Cara lain untuk menangkap energi gelombang laut dengan sistem off-
shore adalah dengan membangun sistem tabung dan memanfaatkan gerak gelombang
yang masuk ke dalam ruang bawah pelampung sehingga timbul perpindahan udara ke
bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan udara inilah yang menggerakkan turbin.
2. Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu channel
system, float system, dan oscillating water column system. Secara umum, pada
prinsipnya, energi mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan generator
secara langsung dengan mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang
kemudian mengaktifkan turbin generator.

1. Float System
Alat ini akan membangkitkan listrik dari hasil gerakan vertikal dan rotasional pelampung dan
dapat ditambatkan pada untaian rakit yang mengambang atau alat yang tertambat di dasar laut
dan dihubungkan dengan engsel Cockerell. Gerakan pelampung ini menimbulkan tekanan
hidrolik yang kemudian diubah menjadi listrik. Menurut penelitian, deretan rakit sepanjang 1000
km akan mampu membangkitkan energi listrik yang setara dengan 25000 MW.
2. Oscillating Water Column System
Alat ini membangkitkan listrik dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa
silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya
udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin. Sederhananya, OWC merupakan
salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi
listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan menangkap energi gelombang
yang mengenai lubang pintu OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam
ruang OWC, kemudian tekanan udara ini akan menggerakkan baling-baling turbin yang
dihubungkan dengan generator listrik sehingga menghasilkan listrik.

3. Channel System (Wave Surge atau Focusing Devices)


Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal meruncing atau sistem
tapchan, dipasang pada sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan
gelombang dan menyalurkannya melalui saluran ke dalam bangunan penjebak seperti kolam
buatan (lagoon) yang ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang
digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi standar hydropower.

Spesifikasi platform sistem energi yang Terkait.

Sistem ini kontrol pada pembangkit tenaga gelombang laut terdiri dari fisik, generator turbin
drive, dan inersia. Area turbin dan torsi reaksi generator dapat dikontrol oleh berbagai tegangan
dan kontrol frekuensi. Ada beberapa sistem pendukung lainnya, misalnya rem dan katup. Sistem
kontrol dalam pembangkit harus berhubungan satu sama lain. Gambar dibawah ini menunjukkan
turbin yang dikendalikan oleh suatu algoritma pitch dan kombinasi drive generator yang
dikendalikan oleh suatu algoritma daya.

Untuk prototipe pertama, controlsystem yang dibuat harus kuat, efisien dan stabil. Salah satu
contoh sistem kontrol pada pembangkit misalnya pada turbin. Turbin akan dikontrol untuk
menghasilkan torsi maksimum, sehingga sebuah inherent inertia akan digunakan untuk
memperhalus pengaruh gelombang dan menjaga agar keseluruhan sistem dapat tuning sendiri.
Turbin udara pada aliran unsteady atau bi-directional dapat menghasilkan daya yang lebih bersih
jika kecepatan rotasi bervariasi. Karena alasan inilah maka diputuskan untuk secara aktif
mengontrol kecepatan sistem dalam hubungannya dengan torsi turbin.

Teknik Pengukuran, Instrumentasi dan Kontrol

Prediksi daya yang dapat dibangkitkan melalui tenaga ombak dilakukan dengan memanfaatkan
data angin. Angin yang bertiup di permukaan laut merupakan faktor utama penyebab timbulnya
gelombang laut. Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke
air. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk.
Menurut teori Sverdrup, Munk dan Bretchneider (SMB) kecepatan angin minimum yang dapat
membangkitkan gelombang adalah sekitar 10 knot atau setara dengan 5 m/det. Untuk
mengkonversi tinggi dan perioda gelombang digunakan persamaan gelombang untuk perairan
dangkal (CERC,1984). Persamaan yang digunakan adalah:
dimana F adalah panjang fetch, UA adalah faktor stress angin, dan g adalah percepatan gravitasi.

Sedangkan daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang dihitung dengan menggunakan
persamaan daya gelombang, yaitu:

dimana P adalah daya (kW/m panjang gelombang), H adalah tinggi gelombang (m), S adalah
perioda (detik), dan Tz adalah zero crossing period. Daya yang terkandung dalam ombak juga
dirumuskan oleh K. Hulls dalam bentuk sebagai berikut:

dimana P adalah daya, b adalah berat jenis air laut, g adalah percepatan gravitasi, T adalah
periode gelombang, dan H adalah tinggi ombak rata-
rata.

Perkembangan Teknologi

Berbagai macam riset dan teknologi telah diterapkan oleh beberapa lembaga dan perusahaan
untuk mengembangkan madel baru bagi sistem konversi energi tenaga ombak ini sehingga dapat
menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. Beberapa contoh perusahaan tersebut adalah:

1. Renewable Energy Holdings, memiliki ide untuk menghasilkan listrik dari tenaga ombak
menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi pantai sedikit mirip dengan
Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun dari ombak untuk menggerakkan
piston yang bergerak naik turun pula di dalam sebuah silinder. Gerakan dari piston
tersebut selanjutnya digunakan untuk mendorong air laut guna memutar turbin.
2. SRI International, menggunakan konsep pemakaian sejenis plastik khusus bernama
elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan melalui
elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika
elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul.
Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah menghubungkan sebuah pelampung dengan
elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh
ombak, maka regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan menghasilkan
listrik.
3. BioPower System, mengembangkan inovasi sirip-ekor-ikan-hiu buatan dan rumput laut
mekanik untuk menangkap energi dari ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana
bahwa sistem yang berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada
disana selama beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor
mekanik dari samping ke samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi
tersebut menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput
laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus
ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang serupa untuk merubah
pergerakan laut menjadi listrik.
4. Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang sekilas terlihat
seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan Pelamis) sebagai penghasil
listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122 meter dan terbagi menjadi empat
segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan menyebabkan tabung silinder tersebut
bergerak secara vertikal maupun lateral. Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong
piston diantara tiap sambungan segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik
bertekanan melalui sebuah motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak
ikut terbawa arus, setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus.

Kiri: Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery. Tengah: Rumput laut
mekanik yang disebut juga Biowave. Kanan: Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut
Biostream.

Kelebihan dan kekurangan

Pembangkit listrik tenaga ombak ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan pembangkit
listrik lainnya. Sumber energi pembangkit listrik, yaitu gelombang laut, dapat diperoleh secara
gratis sehingga biaya operasinya cenderung lebih rendah daripada pembangkit lainnya.
Pembangkit ini tidak membutuhkan bahan bakar sehingga tidak menghasilkan limbah yang
membahayakan lingkungan. Kapasitas energi yang dihasilkan jauh lebih besar daripada
pembangkit tenaga angin. Energi yang dihasilkan oleh arus air 12 mph sebanding dengan energi
yang dihasilkan oleh angin dengan kecepatan 110 mph. Produksi listrik juga relatif lebih stabil
dan dapat diprediksi karena intensitas dan kondisi ombak di laut dapat diperkirakan sejak jauh-
jauh hari.

Di samping keunggulannya, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu


ketergantungannya pada ombak, sehingga hanya dapat mensuplai energi selama lebih kurang 10
jam setiap harinya ketika ada pergerakan ombak masuk ataupun keluar, dan jika ombaknya kecil
maka energi yang dihasilkan juga akan kecil. Namun kekurangannya yang paling utama adalah
sangat sulitnya menemukan lokasi yang tepat untuk dibangun pembangkit listrik, karena untuk
dibangun instalasi pembangkit listrik tenaga gelombang laut, tempat tersebut harus memiliki
ombak yang kuat dan muncul secara konsisten.

Estimasi Biaya

Meskipun biaya operasional pembangkit listrik tenaga ombak sangat rendah, namun untuk
membangun instalasi pembangkit ini diperlukan dana yang besar. Apalagi instalasi pembangkit
ini terletak di tengah laut, sehingga diperlukan biaya yang lebih besar untuk menjamin safety dan
endurability-nya. Berikut adalah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah
instalasi pembangkit listrik dengan memanfaatkan gelombang laut.

Potensi di Dunia

Gelombang laut memiliki potensi yang sangat besar sebagai sumber energi. Ombak di perairan
dalam dapat menghasilkan daya sebesar 1 hingga 10 terrawatt. Lokasi yang sangat potensial
untuk menjadi tempat pengembangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut adalah wilayah
laut bagian barat Eropa, pantai utara Inggris, dan sepanjang garis pantai Samudera Pasifik di
Afrika Selatan, Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Pengembangan instalasi
pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan energi gelombang dan pasang surut telah
dilakukan hingga mencapai tingkat komersil di beberapa negara, seperti Skotlandia dan Portugal
untuk energi gelombang, dan Perancis dan Amerika Serikat untuk energi pasang surut.

Potensi di Indonesia dan Hambatan Pengembangan dan Aplikasi di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas, sebenarnya memiliki
banyak lokasi yang potensial untuk dibangun sistem pembangkit listrik tenaga ombak karena
laut-laut di Indonesia memiliki arus yang kuat dan ombak yang cukup besar, terutama di tempat-
tempat yang menghadap ke Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Laut Indonesia adalah satu-
satunya jalur yang mempertemukan massa air Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia, dan
tiap detiknya jalur ini dilewati oleh kurang lebih 15 juta meter kubik air laut. Indonesia juga
merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Seorang warga negara
Indonesia bernama Zamrisyaf telah menemukan sistem listrik tenaga gelombang laut dengan
metode bandulan dan dan bahkan telah mematenkannya. Sayangnya, pemerintah Indonesia
belum mengkaji potensi ini lebih dalam dan mengembangkannya secara maksimal. Percobaan
pengembangan instalasi untuk memanfaatkan energi gelombang dengan sistem Oscillating Water
Column pernah dilakukan di pantai Baron, Yogyakarta, namun hingga saat ini belum
menunjukkan hasil yang memuaskan.

Ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga
gelombang laut di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini akan dihubungkan
dengan jaringan bawah laut ke konsumen sehingga perlu biaya yang mahal untuk perawatan dan
biaya instalasi. Air laut dapat mempercepat terjadinya korosi pada peralatan, dan kekuatan arus
yang besar dan ketidakkontinuan gelombang laut disebabkan terjadinya perputaran atau biasa
disebut juga arus putar pun cenderung merusak peralatan. Outputnya mengikuti grafik sinusoidal
sesuai dengan respon pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari. Pada saat
pasang purnama, kecepatan arus akan sangat deras, sedangkan saat pasang perbani, kecepatan
arus akan berkurang kira-kira setengah dari pasang purnama.

Teknologi ini tergolong baru dan hanya dikuasai beberapa negara sehingga diperlukan
pendanaan yang besar dalam pengembangannya di Indonesia. Hal ini terkait kondisi sumber arus
Indonesia yang spesifik dan tidak dapat disamakan dengan negara-negara yang telah berhasil
mengembangkan teknologi ini sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam baik dalam
hal perancangan alat ataupun penentuan tempat yang efektif untuk dibangunnya teknologi ini dan
tentu saja pendanaan untuk para ahli yang bersangkutan.

Untuk pengembangan energi alternatif yang terbarukan dibutuhkan regulasi oleh pemerintah.
Regulasi yang dibutuhkan berhubungan dengan tata niaga sumber energi dan perangkat hukum
sehingga energi alternatif dapat diperdagangkan. Ketiadaan subsidi dana untuk riset dan produksi
energi alternatif merupakan kendala serius. Hal ini berdampak terhadap peningkatan kualitas dan
pemanfaatan sumber energi alternatif belum bisa memberikan nilai tambah yang besar. Selain itu
juga kurangnya dukungan kelembagaan, dukungan fiskal dan moneter serta dukungan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Energi
Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental,
yang dapat diubahbentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah
satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja
mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton.
Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan sejumlah
energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses
pemanasan-beberapa diantaranya akan hilang sebagai panas terbuang. Jumlah maksimum yang
dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia.Sistem seperti mesin dan benda hidup
membutuhkan energi tersedia, tidak hanya sembarang energi.Energi mekanik dan bentuk-bentuk
energi lainnya dapat berpindah langsung ke bentuk energi panas tanpa batasan tertentu.
Ada berbagai macam bentuk-bentuk energi, namun semua tipe energi ini harus memenuhi
berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum konservasi
energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang dikenai energi tersebut. Bentuk
energi yang umum diantaranya energi kinetik dari benda bergerak, energi radiasi dari cahaya
dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang tersimpan dalam sebuah benda karena
posisinya seperti medan gravitasi, medan listrik atau medan magnet, dan energi panas yang
terdiri dari energi potensial dan kinetik mikroskopik dari gerakan-gerakan partikel tak beraturan.
Beberapa bentuk spesifik dari energi potensial adalah energi elastis yang disebabkan dari
pemanjangan atau deformasi benda padat dan energi kimia seperti pelepasan panas ketika bahan
bakar terbakar. Setiap benda yang memiliki massa ketika diam, memiliki massa
diam atau sama dengan energi diam, meski tidak dijelaskan dalam fenomena sehari-hari di fisika
klasik.
Menurut neraca massa-energi, semua bentuk energi membutuhkan massa. Contohnya,
menambahkan 25 kilowatt-jam (90 megajoule) energi pada objek akan meningkatkan massanya
sebanyak 1 mikrogram; jika ada timbangan yang sebegitu sensitif maka penambahan massa ini
bisa terlihat. Matahari mengubah energi potensial nuklir menjadi bentuk energi lainnya; total
massanya akan berubah ketika energi terlepas ke sekelilingnya terutama dalam bentuk energi
radiasi.
Meskipun energi dapat berubah bentuk, namun hukum kekekalan energi menyatakan bahwa total
energi pada sebuah sistem hanya berubah jika energi berpindah masuk atau keluar dari sistem.
Hal ini berarti tidak mungkin menciptakan atau memusnahkan energi. Total energi dari sebuah
sistem dapat dihitung dengan menambahkan semua bentuk energi dalam sistem tersebut. Contoh
perpindahan dan transformasi energi adalah pembangkitan listrik, reaksi kimia, atau menaikkan
benda.
Organisme hidup juga membutuhkan energi tersedia untuk tetap hidup; manusia misalnya,
membutuhkan energi dari makanan beserta oksigen untuk memetabolismenya.Peradaban
membutuhkan pasokan energi untuk berbagai kegiatan; sumber energi seperti bahan bakar
fosil merupakan topik penting dalam ekonomi dan politik. Iklim dan ekosistembumi juga
dijalankan oleh energi radiasi yang didapat dari matahari (juga energi geotermal yang didapat
dari dalam bumi.
BAB III

METODOLOGI

A. Skema Alat

START

ENERGI
GELOMBANG

ENERGI KINETIK TURBIN

ENERGI ENERGI
TRAFO GENERATOR
MEKANIK ELEKTROMAGNETIK

ENERGI LISTRIK

ENERGI CAHAYA END


B. Penjelasan
Secara singkat proses konversi energi gelombang laut adalah dengan memanfaatkan
energi kinetik yang ada pada gelombang laut untuk menggerakkan turbin. Kemudian
ombak naik ke dalam ruang generator, lalu air menekan udara keluar dari ruang generator
dan menyebabkan turbin berputar kemudian di proses melalui trafo yang menghasilkan
energi elektromagnetik yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik dan
kemudian energi listrik menghasilkan energi cahaya.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_gelombang
http://www.listrikindonesia.com/pembangkit_listrik_tenaga_gelombang_laut_tanpa_bahan_baka
r_fosil__dan_ramah_lingkungan_70.html

You might also like