KEDUDUKAN IKLAN DALAM JUAL BELI APARTEMEN DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN Daniel Clinton* Bismar Nasution** Mahmul Siregar***
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Oleh karenanya, banyak pelaku usaha dan/atau agen pemasaran apartemen menggunakan iklan sebagai sarana promosi, baik dalam bentuk brosur, flyer, dan sebagainya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana aspek hukum kegiatan periklanan di bidang properti, bagaimana kedudukan iklan dalam jual beli apartemen ditinjau dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, bagaimana penyelesaian sengketa konsumen apartemen terhadap penyalahgunaan iklan oleh pelaku usaha (developer). Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif dengan pengumpulan data secara penelusuran kepustakaan (library research) untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier, kemudian data dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum terdapat Undang-Undang yang secara khusus mengatur mengenai pelanggaran di bidang periklanan. Segala hal yang berkaitan dengan kegiatan periklanan masih mengacu kepada ketentuan- ketentuan yang ada pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa iklan juga termasuk nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding). Pemasaran yang dilakukan sebelum apartemen dibangun dapat mengikat konsumen dan pelaku usaha dalam bentuk Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), dimana segala hal yang ditawarkan akan mengikat kedua belah pihak. Sehingga apabila terjadi sengketa dapat diselesaikan melalui jalur damai, jika tidak memberikan hasil maka dapat memilih jalur Pengadilan atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Untuk menghindari kerugian tersebut konsumen perlu mencermati iklan dengan menganalisa setiap informasi yang terdapat dalam iklan. Selain itu pemerintah perlu melakukan penyempurnaan standar ukuran iklan menyesatkan dilanjutkan dengan usaha untuk membuat Undang-Undang Periklanan.
Kata Kunci: Iklan, Rumah Susun, Jual Beli
* Mahasiswa ** Dosen Pembimbing I *** Dosen Pembimbing II