You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPOTENSI PADA PASIEN GGK


DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh:

Fenika Nikmatul Rizki (P27820714026)

KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
Topik : Hipotensi Pada Pasien GGK
Hari/tanggal : Senin, 04 Desember 2017
Pukul : pukul 10.00 WIB
Waktu : 20 Menit
Tempat : Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, keluarga mengerti dan
pasien mengerti tentang anemia pada px GGK
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga HD dapat :
a. Menyebutkan tentang definisi hipotensi dan ggk
b. Menyebutkan tentang penyebab terjadinya hipotensi pada pasien ggk
c. Menyebutkan tentang tanda dan gejala pada pasien ggk dengan hipotensi
d. Menyebutkan diet bagi penderita ggk
e. Menyebutkan rekomendasi diet bagi pasien ggk
Sasaran : Pasien, Keluarga pasien

Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Media
1. Leaflet
Kegiatan
Tahap
Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Kegiatan
Pembukaan a. Membuka kegiatan Menjawab salam Ceramah
(2 menit) dengan mengucapkan Mendengarkan
salam keterangan penyaji
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
dan manfaat dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
yang akan
disampaikan
e. Menggali
pengetahuan klien
tentang materi yang
akan disampaikan
(reinforcement)
dengan cara
mengajukan
pertanyaan
Penyajian a. Menyebutkan tentang Memperhatikan dan Ceramah
( 10 menit ) definisi hipotensi dan mendengarkan Tanya jawab
ggk keterangan penyaji
b. Menyebutkan tentang Memberi pertanyaan
penyebab terjadinya tentang hal-hal yang
hipotensi pada pasien belum dimengerti
ggk yang bergubungan
c. Menyebutkan tentang dengan materi yang
tanda dan gejala pada disampaikan
pasien ggk dengan
hipotensi
d. Menyebutkan diet
bagi penderita ggk
e. Menyebutkan
rekomendasi diet
bagi pasien ggk
Penutup a. Menanyakan pada Mendengarkan dan Tanya jawab
( 8 menit ) klien tentang materi bertanya serta menjawab
yang telah pertanyaan
disampaikan dan
berikan rewards
kepada klien yang
telah menjawab
pertanyaan
b. Memberi kesimpulan
c. Membagikan leaflet
d. Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta klien
e. Mengucapkan salam

Setting tempat : Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Keterangan :
= keluarga pasien = penyaji
= pasien

Pengorganisasian
Pembimbing : Irine Christiany., SST., M.Kes (Akademik)
Mariadi., S.Kep.,Ns (Ruangan)
Penyaji : Fenika Nikmatul Rzki (Mahasiswa)
Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur :
a. Pasien dan keluarga hadir di Ruang Hemodialisa tepat waktu.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Hemodialisa RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan narasumber menjawab pertanyaan
secara lengkap dan benar.
3. Kriteria Hasil :
a. Menyebutkan tentang definisi hipotensi dan ggk
b. Menyebutkan tentang penyebab terjadinya hipotensi pada pasien ggk
c. Menyebutkan tentang tanda dan gejala pada pasien ggk dengan
hipotensi
d. Menyebutkan diet bagi penderita ggk
e. Menyebutkan rekomendasi diet bagi pasien ggk
HIPOTENSI PADA PASIEN GGK
A. Definisi
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal yang berlanjut sehingga
memerlukan terapi pengganti ginjal secara terus menerus, kondisi penyakit pasien
telah masuk ke stadium akhir penyakit ginjal kronis. (Brunner & Suddarth, 2016).
Banyak definisi yang menyebutkan tentang hipotensi intradialisis, menurut
Shahgholian, Ghafourifard dan Mortazavi (2008) hipotensi intradialisis adalah
penurunan tekanan darah dari sistolik > 30 % atau penurunan tekanan diastolic
sampai dibawah 60 mmHg yang terjadi pada saat pasien menjalani hemodialysis.
Hipotensi intradialisis juga dapat di definisikan sebagai penurunan tekanan
darah sistolik > 40 mmHg atau diastolic > 20 mmHg dalam waktu 15 menit (Teta
2006).
B. Penyebab
Banyak faktor yang menyebabkan hipotensi intradialisis yaitu berhubungan
dengan volume, vasokontriksi yang tidak adekuat, faktor jantung dan lainnya
(Daugridas, Blake & Ing, 2007).
Adapun faktor hipotensi intradialisis (diambil dari tesis Yunie
Armiaty)menurut Thomas, 2003; Kallenbach, et al, 2005 ; Sulowicz dan
Radziszaweski , 2006; FMCNCA , 2007 dan Daugridas Blake dan Ing , 2007
yaitu :
1. Kecepatan ultrafiltrasi yang tinggi
2. Waktu dialysis yang pendek dengan ultrafiltrasi yang tinggi
3. Disfungsi Jantung
4. Disfungsi otonom ( diabet , uremia )
5. Terapi anti hipertensi
6. Makan selama hemodialysis
7. Tidak akuratnya dalam penentuan berat badan kering pasien
8. Luasnya permukaan membrane dialyzer
9. Hipokalsemia dan hipokalemi
10. Kadar natrium yang rendah dan penggunaan dialisat asetat
11. Perdarahan, Amenia dan sepsis serta hemolysis
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gelaja hipotensi intradialis yang terjadi pada mumumnya:
1) Tekanan darah < 90 / 60 mmHg

2) Sering pusing, dan menguap


3) Penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama
sehabis duduk lama lalu berjalan
4) Keringat dingin
5) Merasa cepat lelah tak bertenaga
6) Bahkan mengalami pingsan yang berulang.
7) Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah,
8) Penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak
maksimum keseluruh jaringan tubuh.
D. Diet bagi penderita GGK
Sebagai penderita penyakit gagal ginjal kronis, Anda mungkin perlu untuk
membuat perubahan di dalam diet atau pola makan Anda. Perubahan ini meliputi:
a) Membatasi cairan
b) Diet tinggi protein (bagi pasien dengan hemodialisa)
c) Membatasi garam, kalium, fosfor, dan elektrolit lainnya
d) Mendapatkan cukup kalori jika Anda kehilangan berat badan
Anda mungkin perlu untuk mengubah diet atau pola makan Anda jika
penyakit gagal ginjal Anda semakin memburuk, atau jika Anda perlu melakukan
dialisis ( cuci darah ).
E. Fungsi Diet Bagi Penderita Gagal Ginjal Kronis
Tujuan dari diet bagi penderita gagal ginjal kronis ini adalah untuk menjaga
kadar elektrolit, mineral, dan cairan dalam tubuh Anda tetap seimbang atau
terkontrol. Pasien yang menjalani dialisis perlu diet khusus ini untuk membatasi
penumpukan produk limbah dalam tubuh.
Membatasi cairan antara perawatan dialisis sangat penting karena kebanyakan
orang yang menjalani pengobatan cuci darah buang air kecil sangat sedikit. Tanpa
buang air kecil, cairan akan menumpuk di dalam tubuh, sehingga menyebabkan
terlalu banyak cairan di jantung, paru-paru, dan pergelangan kaki.

F. Rekomendasi Diet Bagi Penderita Gagal Ginjal


a) KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi yang baik. Jika Anda sedang
menjalani diet rendah protein, Anda dapat mengganti kalori protein dengan:
Buah-buahan, roti, biji-bijian, dan sayuran. Makanan ini memberikan
energi, serta serat, mineral, dan vitamin.
Permen, gula, madu, dan jelly. Jika diperlukan, Anda bahkan bisa
mengkonsumsi makanan penutup berkalori tinggi seperti kue, selama
Anda tetap membatasi makanan penutup yang dibuat dari susu, coklat,
kacang, atau pisang.
b) LEMAK
Lemak bisa menjadi sumber kalori yang baik. Pastikan untuk menggunakan
monounsaturated dan polyunsaturated lemak (minyak zaitun, minyak canola,
minyak safflower) untuk melindungi kesehatan jantung Anda. Bicaralah
dengan dokter, perawat, atau ahli gizi tentang lemak dan kolesterol yang
dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami masalah jantung.
c) PROTEIN
Untuk melakukan diet tinggi protein memerlukan lebih banyak protein dan
kalori, asupan protein biasanya meningkat dari 0,8 gram per kilogram berat
badan menjadi 12 gram per kilogram. Diet ini tetap membatasi total kalori,
biasanya dengan mengurangi karbohidrat. Protein hewani merupakan protein
lengkapyang berarti memenuhi sembilan asam amino pentingsehingga
memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada kebanyakan protein nabati. Biji-
bijian kering dan produk biji-bijian seperti tahu (terbuat dari kedelai), kacang,
dan serealia seperti jagung hanya kekurangan satu atau dua asam amino
penting. Protein yang tidak lengkap dapat dikombinasikan menjadi menu
protein lengkap, seperti kacang merah dengan nasi atau tortilla jagung
d) KALSIUM DAN FOSFOR
Mineral kalsium dan fosfor akan diperiksa sering. Bahkan pada tahap awal
penyakit ginjal kronis, tingkat fosfor dalam darah bisa terlalu tinggi. Hal ini
dapat menyebabkan:
Kalsium rendah. Hal ini menyebabkan tubuh untuk menarik kalsium dari
tulang Anda, yang dapat membuat tulang Anda lebih lemah.
Gatal
Anda akan perlu untuk membatasi jumlah makanan yang mengandung
sejumlah besar fosfor. Makanan ini termasuk susu, yogurt, dan keju. Beberapa
makanan susu yang rendah fosfor, termasuk margarin, mentega, krim keju,
krim kental, keju ricotta, keju brie, serbat, dan topping whipped nondairy.
Buah-buahan dan sayuran mengandung hanya sejumlah kecil fosfor, tetapi
mungkin mengandung banyak kalium.
Anda mungkin perlu untuk mengkonsumsi suplemen kalsium untuk
mencegah penyakit tulang, dan vitamin D untuk mengontrol keseimbangan
kalsium dan fosfor dalam tubuh Anda. Tanyakan kepada dokter, perawat, atau
ahli gizi tentang bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi.
Dokter mungkin merekomendasikan obat yang disebut pengikat fosfor jika
perubahan diet saja tidak bekerja untuk mengontrol keseimbangan mineral ini
dalam tubuh Anda.
e) CAIRAN
Pada tahap awal gagal ginjal, Anda tidak perlu membatasi cairan yang Anda
minum. Namun, ketika kondisi Anda semakin buruk, atau ketika Anda sedang
menjalani dialisis, Anda sangat perlu untuk mengontrol jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh.
Di antara sesi dialisis, cairan dapat menumpuk dalam tubuh. Terlalu banyak
cairan akan menyebabkan sesak napas, sebuah keadaan darurat yang
memerlukan perhatian medis segera.
Dokter dan perawat dialisis Anda akan membiarkan Anda tahu berapa banyak
cairan yang boleh Anda minum setiap hari. Jangan makan terlalu banyak
makanan yang mengandung banyak air, seperti sup, es krim, anggur, melon,
selada, tomat, dan seledri.
Tips untuk menghindari haus berlebih meliputi:
Hindari makanan asin
Membekukan jus di nampan es batu dan makan seperti es krim (Anda
tetap harus menghitung es batu tersebut dalam jumlah batas cairan)
Jangan keluar rumah saat cuaca panas
f) NATRIUM / SODIUM
Mengurangi natrium dalam diet Anda akan membantu Anda untuk
mengontrol tekanan darah tinggi. Hal ini juga menjauhkan Anda dari rasa
haus, dan mencegah penumpukan cairan di dalam tubuh. Sangat mungkin
bahwa Anda akan perlu untuk mengurangi natrium dalam diet Anda.
Periksa semua label makanan untuk melihat berapa banyak garam atau
natrium yang terkandung di dalam makanan tersebut. Carilah produk dengan
kurang dari 100 mg garam per porsi.
Jangan menggunakan garam saat memasak, kebanyakan rempah lain yang
aman, dapat Anda gunakan untuk menambah rasa makanan Anda.
JANGAN menggunakan pengganti garam karena mengandung kalium.
Orang dengan penyakit ginjal kronis juga perlu membatasi kalium
mereka.

g) POTASSIUM / KALIUM
Tingkat kalium yang normal dapat membantu menjaga jantung Anda berdetak
terus. Namun, terlalu banyak kalium dapat menumpuk di dalam tuubh bila
ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik.
Kalium ditemukan di banyak kelompok makanan, termasuk buah-buahan dan
sayuran. Memilih makanan yang tepat dari masing-masing kelompok
makanan dapat membantu mengontrol kadar kalium Anda.
Ketika makan buah-buahan:
Pilih buah persik, anggur, pir, ceri, apel, berry, nanas, dan plum
Pantangan : Batasi atau hindari jeruk dan jus jeruk, nektarin, Kiwi,
kismis, pisang, melon, dan nektarin
Ketika makan sayuran:
Pilih brokoli, kubis, wortel, kembang kol, seledri, mentimun, terung,
kacang hijau, bawang, paprika, zucchini, dan labu kuning
Pantangan : asparagus, alpukat, kentang, tomat, labu air, alpukat, dan
bayam ( yang telah di masak )
h) ZAT BESI
Orang dengan gagal ginjal kronis biasanya juga memiliki anemia sehingga
membutuhkan tambahan zat besi.
Banyak makanan yang mengandung zat besi(jeroan, daging sapi, ayam).
Bicaralah dengan dokter, perawat, atau ahli gizi mengenai makanan dengan
zat besi yang bisa Anda konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

http://bliherbal.com/diet-pantangan-makanan-penderita-gagal-ginjal/ Diakses tanggal


28 Oktober 2017.
Asep Sumpena, ( 2002 ) , Panduan Hemodialisis Untuk Mahasiswa. Bandung
Andra & Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta : Nuhamedika
Brunner & Suddarth. 2016. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta : EGC
Elektronik ( Internet ) ( 2009 ) , Treatment Optrion For Intradialytic Hipotensi

You might also like