Professional Documents
Culture Documents
Waktu tunggu merupakan hal yang sensitif, dalam arti waktu tunggu berisiko
menyebabkan mutu pelayanan kesehatan disebuah rumah sakit menurun. Waktu tunggu yang
yang tidak efisien dapat megundang ketidak puasan pasien akan sebuah pelayanan kesehatan.
Waktu tunggu pasien adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang
pemeriksaan dokter (Depkes RI, 2008). Hal ini memungkinkan pasien menunggu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dimana saja tempatnya, tidak terbatas hanya di ruang
tunggu sebuah rumah sakit ataupun poliklinik.
Russel. L. B., Ibuka Yoku, & Carr, D,. (2008) menyatakan Hasil survei menunjukkan
bahwa pasien dan keluaraga menghabiskan waktu tunggu lebih banyak pada kunjungan rawat
jalan dibandingkan dengan waktu dengan dokter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pendapat lain menyatakan lamanya waktu tunggu sering diasosiaikan dengan kecemasan,
kebosanan,dan stress (Al-Haratani, 2010).
Pelayanan yang diberikan dibidang kesehatan di indonesia belum bisa dikatakan optimal.
Banyaknya program yang diberikan pemerintah salah satu nya BPJS non prabayar dan
prabayar yang iurannya akan naik 2016 ini. Seiring dengan itu, tentunya masyarakat
mengharapkan pelayanan yang lebihbaik dan maksimal. Namun kenyataannya waktu tunggu
yang dihabiskan pasien BPJS RSUD Lubuk Basung yang biasa mencapai 100-200 menit.
Tentu saja masalah ini sering dikeluhkan pasien, pelayanan Rumah sakit mulai dari
pengambilan karcis dimana pasien harus datang lebih awal. Terlebih lagi untuk proses check-
up, ronsen, labor dan lainnya sehingga memperlama waktu tunggu yang dibutuh kan pasien.
Selama berada di Rumah Sakit dan menunggu, untuk mengisi kekosongan waktu dan
mencegah kebosanan biasanya diisi dengan salah satunya berbelanja sehingga menambah
biaya pengeluaran pasien BPJS.
Hasil wawancara penulis pada 6 orang pasien BPJS Poli Rawat Jalan Rumah di RSUD
Lubuk Basung pada bulan januari 2016 menyatakan, 80% menyatakan bosan menunggu
pangilan untuk diperiksa Dokter dan memanfaatkn waktu dengan membeli makanan disekitar
rumah sakit, 1 (20%) dari pasien mengatakan memanfaatkan waktu tunggu bermain diarea
rumah sakit seperti membesuk tetangga yang sakit, 1(20%)memamfaatkan telpon genggam
yang dibawanya dari rumah untuk mengisi kekosongan waktu tunggu.
Dengan adanya masalah tersebut maka peneliti ingin menganalisa biaya yang dikeluarkan
pasien BPJS selama waktu tunggu pelayanan rawat jalan di RSUD Lubuk Basung AGAM
Sumatera Barat.
Berdasar kan uraian diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk
menganalisa biaya yang dikeluarkan pasien BPJS selama waktu tunggu pelayanan rawat
jalan di RSUD Lubuk Basung AGAM Sumatera Barat.
Diketahui analisa biaya yang dikeluarkan pasien BPJS selama waktu tunggu
pelayanan rawat jalan di RSUD Lubuk Basung AGAM Sumatera Barat.
Oleh:
Leni Rozani, S.Kep, Ns