Professional Documents
Culture Documents
4. Kesatuan Arah
Manajemen dalam organisasl menggerakkan organisasi sebagai satu kesatuan yang
bulat meskipun di dalamnya terdapat beraneka ragam satuan kerja dengan tugasnya yang
spesialistis dan teknis. Dengan demikian, apa pun yang terjadi dalam organisasi dan
kegiatan apa pun yang dilakukan, semuanya ditujukan pada hanya satu arah, yaitu
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hanya dengan demikian,
organisaii akan bekerja tidak hanya secara efisien, efektif, dan produkrif, tetapi juga yang
di dalamnya tumbuh dan terpelihara interaksi yang positif antara orang-orang dan
antarberbagai satuan kerja.
5. Kesatuan Perintah
Prinsip kesatuan perintah disebut juga prinsip kesatuan komando. Wursanto
(2005:223) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kesatuan perintah atau kesatuan
komando adalah setiap anggota dalam organisasi hendaknya mempunyai seorang atasan
langsung.
W. Warren Haynes & Joseph L. Massie (Sutarto, 2006:192) menyatakan bahwa No
man can serve two bosses, artinya tidak ada orang dapat melayani dua kepala atau
pimpinan. Hal ini berarti setiap anggota hanya dapat diperintah secara langsung oleh satu
orang atasan atau pimpinan. Garis-garis saluran perintah dan tanggung jawab juga harus
dengan jelas menunjukkan dari siapa seorang anggota menerima perintah dan kepada
siapa dia harus bertanggung jawab. Sehubungan dengan ini Marry Cushing Nile (Sutarto,
2006:192) juga mengatakan bahwa tiap-tiap jabatan harus melapor hanya kepada satu
jabatan, atau tiap-tiap individu harus melapor kepada seseorang dan hanya satu orang.
Azas itu menunjukkan sebagai kesatuan perintah.
Prinsip kesatuan perintah atau kesatuan komando bertujuan untuk menghindari
timbulnya kebingungan dan keraguan dari para anggota organisasi, serta menghindari
adanya ketidakjelasan tanggung jawab.
6. Fungsionalisasi
Setiap organisasi terdapat satuan kerja tertentu yang secara fungsional bertanggung
jawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu pula. Penerapan prinsip ini sangat
bermanfaat untuk berbagai kepentingan antara lain 1) mencegah timbulnya tumpang
tindih; 2) mencegah timbulnya duplikasi; 3) mempermudah pelaksanaan koordinasi antar
satuan kerja karena satuan kerja; 4) memperlancar jalannya pengawasan.
8. Pembagian Tugas
Dalam penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian
tugas/kerja/unit untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk dan
terjadinya kelalaian dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja organisasi.
Semua tugas yang harus dikerjakan harus terbagi habis sesuai tujuan organisasi.
Ada dua hal penting dalam pembagian tugas, yaitu 1) semua tugas harus jelas wadahnya
dan jangan sampai ada tugas yang tidak diketahui dengan pasti berinduk ke mana; 2)
jangan sampai terjadi bahwa ada kegiatan tertentu yang menjadi rebutan dan diwadahi
oleh lebih dari satu satuan kerja. Perlu diperhatikan pula bahwa karena organisasi
merupakan pewadahan interaksi antara orang-orang atau antara satuan-satuan kerja
tertentu, sifat dan kecenderungan para anggota organisasi bertindak dengan cara tertentu
tidak bisa diabaikan begitu saja.
9. Kesederhanaan Struktur
Struktur organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
kebutuhan dan usaha koordinasi dapat berjalan dengan lancar. Perlu disadari bahwa jika
di satu pihak susunan organisasi lebih rumit dari yang diperlukan sesungguhnya, akan
terjadi pemborosan tenaga, ruang, dan peralatan karena akan ada satuan-satuan kerja
yang tidak mempunyai cukup kegiatan. Sebaliknya jika struktur organisasi terlalu
sederhana, ada dua kemungkinan besar dapat timbul, yaitu tidak semua tugas dapat
terlaksana secara wajar dan satuan-satuan kerja akan dibebani dengan tugas-tugas yang
mungkin dirasakan terlalu berat.
http://artikelampuh.blogspot.com/2013/08/prinsip-prinsip-organisasi.html
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/prinsip-prinsip-organisasi_11.html
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-prinsip-prinsip.html