Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemandirian
1. Pengertian Kemandirian
2004).
yang dilakukan secara terus menerus dan dilakukan sejak dini, latihan tersebut
pada anak sedini mungkin sesuai kemampuan anak. Seperti telah diakui
segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan
terjadi antara anak dengan teman sebaya. (Hurlock 1991) mengatakan bahwa
melalui hubungan dengan teman sebaya, anak belajar berfikir secara mandiri,
adanya kebutuhan untuk tetap tergantung pada orang lain (Mutadin 2002).
manusia sosial dan belajar bergaul dengan orang lain. Ada beberapa peran
orang tua adalah membina kemandirian anak usia sekolah yaitu : (Lie, 2004)
oleh pengasuh bisa berlebihan. Hal ini hanya merugikan anak dan
bijak. Orang tua perlu membedakan apakah anak menolak makan atau
sekolah. Jumlah dan tingkat kesulitan pekerjaan rumah ini bisa bervariasi
orang tua merasa kasihan dan tidak tega melihat beban anak, tidaklah
bijak jika orang tua mengambil alih dan mengerjakan pekerjaan rumah
anak.
10
Orang tua wajib mengasuh dan melindungi anak. Tapi hal ini tidak
berarti orang tua perlu mengambil alih setiap permasalah anak. Orang tua
sendiri.
Pada masa ini, anak juga diminta untuk merapikan dan melipat
Ketika anak akan mulai menginjak usia belasan tahun, dia sudah
Orang tua perlu bersikap bijak dan menghargai kebebasan anak dalam
kamarnya sendiri. Tetapi tidak berarti orang tua mengambil alih tanggung
jawabnya atas kamar anak. Secara bertahap anak bisa diajak untuk
j.Ajari anak untuk mengembalikan buku yang sudah dibaca pada tempatnya
meningkatkan harapannya.
mendorong dia untuk menabung dan berhemat. Tidak seluruh uang saku
berhemat.
dilakukan oleh satu orang tertentu yakni ibu atau pembantu rumah tangga.
Sejak usia dini anak bisa diajarkan untuk ikut melakukan beberapa
pekerjaan rumah tangga. Ketika pembantu pulang orang tua tidak perlu
terlalu repot karena anak bisa diharapkan untuk ikut membantu dalam
pekerjaan rumah.
Perencanaan liburan keluarga ini bukan hanya urusan orang tua saja.
Anak juga bisa diberikan kesempatan untuk ikut terlibat sejak awal.
sekolah
1.Faktor Internal adalah faktor yang ada dari diri anak itu sendiri yang
meliputi:
a) Emosi
b) Intelektual
2.Faktor Eksternal adalah halhal yang datang atau ada dari luar diri anak itu
sendiri meliputi :
a) Lingkungan
b) Karekteristik sosial
c) Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat
stimulasi.
d) Pola asuh
mandiri.
Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku orang tua yang diterapkan
pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu kewaktu. Pola
perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negative maupun positif
Pada dasarnya pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang
tua yang diterapkan pada anak. Banyak ahli mengatakan pengasuhan anak
proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut mencakup
dalam mendidik anaknya. Cara orang tua mendidik anaknya disebut sebagai
Disinilah letaknya terjadi beberapa perbedaan dalam pola asuh. Disuatu sisi
orang tua harus bisa menentukan pola asuh apa yang tepat dalam
mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi lain sebagai orang tua
16
seseorang yang dicita citakan yang tentunya lebih baik dari orang tuanya (Jas
Setiap upaya yang dilakukan dalam mendidik anak, mutlak didahului oleh
b. Kesadaran diri.
Ini juga harus ditularkan pada anak anak dengan mendorong mereka agar
perilaku kesehariannya taat kepada nilainilai moral. Oleh sebab itu orang
tentang perilaku.
c. Komunikasi
memecahkan permasalahnya.
17
Para orang tua cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti,
mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua cenderung
apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tidak senggan
menghukum anaknya. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah dan orang tua tidak
anaknya.
Pola asuh yang mempentingkan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu
ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap
sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua. Namun orang tua tipe
agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang
a.Tingkat Pendidikan
b. Lingkungan
c. Budaya
anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh
Menurut Erik Erikson, pada masa usia 612 tahun anak belajar untuk
menjalankan kehidupan sehari harinya secara mandiri. Jika orang tua bisa
membimbing anak dengan baik, anak akan belajar menjadi rajin dan bersemangat
2004).
Jika kemandirian tidak tercapai anak akan menjadi ragu dan malu. Pada
masa ini anak sedang belajar untuk menegakkan kemandirian namun anak belum
berfikir secara diskriminatif oleh karena itu masih perlu mendapat bimbingan
masih perlu dilindungi terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan rasa ragu
20
dan malu. Secara bertahap anak belajar untuk memngendalikan diri, bila anak
berhasil mengendalikan diri tanpa harus kehilangan harga diri, maka akan timbul
diri secara mandiri melainkan terlalu banyak dikendalikan dari luar maka akan
timbul keraguan dan rasa malu yang berlebihan. Anak pada umur ini sangat aktif
memilih teman. Lingkungan anakanak terbatas pada daerah yang relatif sempit.
Terdapat kecenderunagn yang kuat bagi anak untuk memilih teman dari kelasnya
Minat dan kegiatan bermain pada masa ini lebih sedikit dibanding dengan
ketika ia masih berada dalam tahun-tahun pra sekolah. Bermain sangat penting
untuk perkembangan fisik dan psikologis sehingga semua anak diberi waktu dan
1990).
Selama masa anakanak baik laki maupun perempuan sangat sadar akan
kesesamaan jenis pemainan dengan kelompok seksnya. Oleh karena itu, anak
seksnya. Terlepas dari perbedaan bagi sebagian besar anak bermain menjadi
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia
Sekolah
yang harus diikutinya yag mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial
mendidik.
Pola asuh orang tua adalah suatu metode disiplin yang diterapkan orang
tua terhadap anaknya. Lewat pola asuh anak anak akan merasakan bagaimana
orang tua bersikap memandang yang baik dan buruk (Amaliana, 2006)
22
Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola
asuh orang tua. Didalam keluarga, orang tualah yang berperan dalam mengasuh,
kemandirian, maka pemahaman dan kesempatan yang diberikan orang tua kepada
dunia sekolah juga turut berperan dalam memberikan kesempatan kepada anak
untuk mandiri, keluarga tetap merupakan pilar utama dan pertama dalam
a.Komunikasi
dua arah artinya kedua belah pihak harus saling mau mendengarkan
pandangan satu dengan yang lain. Dengan melakukan komunikasi orang tua
b.Kesempatan
dirinya sendiri apa yang diperlukan dan biarkan juga anak mengatasi
23
masalahnya sendiri.
c.Tanggung jawab
d.Konsistensi
nilai kepada anak sejak dini didalam keluarga akam menjadi panutan bagi
Sering tanpa disadari, rasa kasih sayang yang berlebihan membuat orang
tua menjadi pelindung yang berlebihan bagi anak. Kemampuan dan apapun
yang dilakukan anak akan selalu didampingi, karena cemas sesuatu akan
terjadi. Mungkin anak terlalu dibatasi ruang geraknya karena harus selalu
E. Kerangka Teori
1. Faktor Internal
a. Emosi
b. Intelektual
Kemandirian Anak
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial
c. Stimulasi
d. Pola asuh
sayang
anak
F. Kerangka Konsep
Pola Asuh
a. Otoriter
Kemandirian Anak
b. Demokratis
c. Permesif
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent
Dalam penelitian ini sebagai variabel independent adalah pola asuh. Pola
(variabel terikat) yaitu kemandirian anak atau dapat dikatakan bahwa pola
asuh adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain (Alimul Aziz,
2006).
2. Variabel Dependent
H.Hipotesis
Ada hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak usia sekolah