You are on page 1of 12

DEFORMASI ELASTISITAS

Deformasi Elastis Struktur.

Didalam analisa struktur,tidak hanya memperhitungkan tegangan-tegangan


yang timbul akibat muatan luar saja,tetapi juga harus diperhatikan jenis
deformasi yang terjadi,yaitu dengan batasan bahwa deformasi yang terjadi
tidak malampaui beberapa bagian dari panjang bentang. Selain itu persamaan
deformasi adalah merupakan bagian dari perhitungan struktur statis tak
tentu.untuk perhitungan deformasi elastis ini dikenal bermaca-macam
metode,antara lain :

1. VIRTUIL WORK METHOD ( UNIT LOAD METHOD )


2. DOUBLE INTEGRATION METHOD
3. CONJUGATE BEAM METHOD
4. MOMEN AREA

1. Metode Virtuil Work Method


Deformasi dari setiap titik pada struktur statis tertentu, pada dasarnya dengan
mudah dapat dihitung dengan metode ini. Metode ini diadakan dengan
anggapan dasar bahwa deformasi axial akibat gaya normal di abaikan karena
kecil. Defleksi atau Rotasi pada suatu titik dari struktur statis tak tentu dapat
dihitung dengan cara memberikan 1 unit load pada titik yang akan dihitung
tersebut.yaitu, 1 unit load gaya terpusat bila/ dan untuk menghitung rotasi
(putaran sudut).

Perlu diperhatikan bahwa arah komponen deformasi ini, tergantung dari


hasil yang di peroleh yaitu, positif (+) bila searah dengan jarum jam dan
negative (-) bola berlawanan dengan jarum jam. Formula/ rumus umum
dari unit load adalah sebagai berikut :

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 1


DEFORMASI ELASTISITAS

RUMUS :

Mx.mx. dx
L
E I =
0

Ket : E = Modulus elastisitas. ( menyangkut masalah bahan )

I = Inersia. 1/12 bh 3

Mx = Momen pada potongan sejauh x akibat beban asli.

mx = Momen pada potongan sejauh x akibat unit load.

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 2


DEFORMASI ELASTISITAS

Contoh Soal 1

Ditanya : A dan B

Penyelesaian :

I. Beban Unit Load

a) . Untuk menghitung A digunakan MA= 1 Unit Load





Interval 0 X L

mx1 = MA RA. X = 1 1/2L . X = 1- X/2L

Interval 0 X L

Mx2 = RC. X =1/2.L .X = X/2.L

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 3


DEFORMASI ELASTISITAS

b) . Untuk menghitung B digunakan RB= 1 Unit Load

Interval 0 X L

mx1 = RA. X = 1/2 . X= X/2

Interval 0 X L

Mx2 = RC. X =1/2 . X= X/2

II. Beban Asli

a). Deformasi akibat gaya MB = P.L






Interval 0 X L

Mx1 = -RA. X = -P/2 . X= -PX/2

Interval 0 X L

Mx2 = -RC. X = -P/2 . X= -PX/2

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 4


DEFORMASI ELASTISITAS

A = 1/EI - PX/2 (1-X/2L) dx + 1/EI PX/2 (1-X/2L) dx


= - PL/12EI

B = 1/EI - PX/2 (X/2) dx + 1/EI PX/2 (X/2) dx


=0

b). Deformasi akibat gaya MA

Interval 0 X L

Mx1 = MA RA.X=MA- MA/2L . X = MA- MA X/2L

Interval 0 X L

Mx2 = -RC. X = MA/2L . X = MA X /2L

A = 1/EI MA-MA X/2L ( 1-X/2L ) dx + 1/EI MA X/2L (X/2) dx


= 2 MA L/3 EI

B = 1/EI MA-MA X/2L ( X/2) dx + 1/EI MA X/2L (X/2) dx


= MA L/4EI
ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 5
DEFORMASI ELASTISITAS

c). Deformasi akibat gaya RB

Interval 0 X L

Mx1 = -RA.X = -RB/2 . X = -RB X/2

Interval 0 X L

Mx2 = -RC. X = -RB/2 . X = -RB X/2

A = 1/EI -RB X/2 ( 1-X/2L ) dx + 1/EI -RB X/2 (X/2) dx


= -RB L/4EI

B = 1/EI -RB X/2 ( X/2) dx + 1/EI -RB X/2 (X/2) dx


= -RB L/6EI

TOTAL DEFORMASI

A = (- PL/12EI ) + (2 MA L/3 EI ) + (-RB L/4EI)

B = (0)+( MA L/4EI) + (-RB L/6EI)

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 6


DEFORMASI ELASTISITAS

Double Integration Method

1
=



=

Lengkung pada titik manapun hanya tergantung pada besarnya momen saja,
dalam hal ini hub tersebut dapat ditulis sebagi berikut:

1
=


=

Karena pada dasarnya defleksi batang adalah kecil sekali dan kurva defleksi
adalah sangat datar.

( )
Maka: =

2
= =

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 7


DEFORMASI ELASTISITAS

Step Function

Perhitungan cara ini akan menjadi rumit bila terdapat lebih dari 1
persamaan moment, maka bila untuk memudahkan hal ini di adakan fungsi
pembantu (H) yaitu beberapa pers. Moment yang ada digabung dengan
perantara fungsi tersebut.

Contoh Soal

X q = t/m

RX = qX . L R= q.L

qL qL
VA = 2 VB = 2

Bagian AB D x L

Mx = VA . x Rx . x/2

= q.l/2 . x q . x . x/2

q.l/2 . x q . x/2

2 .. .2
= = = +
2 2

.. .
= + +
4 6

.. .
Y = + + +
12 24

Syarat Batas: Y(x=0) = 0 , B = 0

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 8


DEFORMASI ELASTISITAS

.
Y(x=l) = D , A =
24

*Persamaan Deformasi
.. . .
= + + putaran sudut
4 6 24

.. . .
Y= + + ()
12 24 24

Jadi:
.
A = =
(=0) 24

.
B = =
(=) 24

5.
8c = ( = 2 ) = 384


= =

P
L 2L
3 3

2P P
VA = 3 VB = 3

MA = 0
ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 9

-VB . L P =0

.
-VB . L = -
DEFORMASI ELASTISITAS

MB = 0
.
+VA . L -

.
VA = .

.
=

X2
P
L 2L
X1 3 3

2P P
VA = 3 VB = 3

0 X1 L 0 X1 L
MX1 = VA . X1
MX2 = VA . X P ( )


= .X 2
= - ( )


=

H=1


MX = (X) H . P

() .
= = = = ( )

.
= = ( ) + A

Y=
x + .
( ) 3 + A + B

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 10


DEFORMASI ELASTISITAS

SYARAT BATAS

Y = (H=1) ; (X=0) = 0 B=0


Y = (H=1) ; (X=1) = 0 A=

PERSAMAAN DEFORMASI
.
= x+ ( )

.
( ) 2 +

= =


Y=
x + .
( ) 3 +

+x

Maka ;

A = (H=0) ; (X=0) =

() .
= + +


=0+0+ =


B = (H=0) ; (X=0)

.
= (L)2 + ( )2 +


=

+ ( )2 +


=

+ ( )2 +


=

+ ( )2 +


=

+

+

.
C = Y (H=0 ; X =
2 ) = X+ (

)3

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 11


DEFORMASI ELASTISITAS

ANTONIUS FIDELIS SITANGGANG_16012085_IIIB - KBG 12

You might also like