Professional Documents
Culture Documents
RB201708799
2017
MOTOR INDUKSI
Semakin besar arus medan, maka torsi maksimum motor akan semakin besar.
2) Pengaruh Perubahan Beban Pada Motor Sinkron
Ketika nilai Ea naik, besar arus Ia mula-mula turun dan kemudian naik lagi.
Pada nila Ea rendah, arus jangkar Ia adalah lagging dan motor bersifat induktif. Ia
bertindak seperti kombinasi resitor-induktor dan menyerap daya reaktif Q. Ketika
arus medan dinaikkan, arus jangkar menjadi kecil dan pada akhirnya menjadi
segaris (sefasa) dengan tegangan. Pada kondisi ini motor bersifat resistif murni.
Ketika arus medan dinaikkan lebih jauh, maka arus jangkar akan menjadi
mendahului (leading) dan motor menjadi beban kapasitif. Ia bertindak seperti
kombinasi resistor-kapasitor menyerap daya reaktif negatif Q (menyuplai daya
reaktif Q ke sistem). Hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan IF
untuk satu beban (P) yang tetap akan merupakan kurva yang berbentuk V seperti
yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Kurva V hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan IF untuk
satu beban (P) yang tetap pada motor sinkron
Beberapa kurva V digambarkan untuk level daya yang berbeda. Arus jangkar
minimum terjadi pada faktor daya satu dimana hanya daya real yang disuplai ke
motor. Pada titik lain, daya reaktif disuplai ke atau dari motor. Untuk arus medan
lebih rendah dari nilai yang menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan
tertinggal (lagging) dan menyerap Q. Oleh karena arus medan pada kondisi ini
adalah kecil, maka motor dikatakan under excitation. Untuk arus medan lebih
besar dari nilai yang menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan
mendahului (leading) dan menyuplai Q. Kondisi ini disebut over excitation.
Motor induksi akan berputar pada suatu kecepatan konstan saat dihubungkan pada
tegangan dan frekuensi yang konstan, kecepatannya sangat mendekati kecepatan
sinkronnya. Bila torsi beban bertambah, maka kecepatannya akan sedikit mengalami
penurunan, sehingga motor induksi sangat cocok digunakan menggerakkan sistem
yang membutuhkan kecepatan yang konstan. Pengaturan kecepatan pada motor
induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan mengubah
jumlah kutub, mengatur tahanan luar, mengatur tegangan jala-jala, dan mengatur
frekuensi jala-jala.
120 f
Ns
P
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah hubungan lilitan dai kumparan
stator motor. Normalnya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan
mengubah jumlah kutub, misalnya dari dua kutub menjadi empat kutub. Dengan
cara ini perubahan kecepatan yang dihasilkan hanya dalam discrete steps.
3) Pengaturan Tegangan
Untuk melakukan suatu pengaturan kecepatan dengan daerah pengaturan yang
sempit pada motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan dengan menurunkan
(mengatur) besarnya suatu tegangan masukan. Perlu anda ketahui pula bahwa
dalam pengaturan kecepatan seperti ini dapat menyebabkan naiknya slip sehingga
efisiensi menurun dengan menurunnya kecepatan, dan pemanasan berlebihan pada
motor bisa menimbulkan masalah.
4) Pengaturan Frekuensi
Dalam pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengatur
nilai frekuensi jala-jala. Aplikasi metode pengaturan kecepatan ini memerlukan
sebuah pengubah frekuensi. Diketahui bahwa dalam menghindari saturasi yang
tinggi dalam magnetik, tegangan terminal ke motor harus bervariasi sebanding
dengan frekuensi.
2. Pengereman pada Motor
Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara:
Dinamis
Plugging
Elektromekanis
Beban Listrik
Pengereman secara Dinamis
T o = 0,693 T
Kita dapat membuktikan bahwa waktu mekanis ini konstan diberikan oleh
di mana
To = waktu untuk kecepatan motor jatuh ke satu-setengah dari nilai
sebelumnya [s]
J = momen inersia dari bagian yang berputar, yang disebut poros motor [kg m]
n 1 = awal laju pengereman motor saat mulai [r / min]
P 1 = awal daya yang dikirim oleh motor ke pengereman resistor [W]
131,5 = konstan [exact value = (30 / p) 2 log e 2]
0,693 = konstan [exact value = log e 2]
Persamaan ini didasarkan pada asumsi bahwa efek pengereman sepenuhnya karena
energi pengereman didisipasi di resistor. Secara umum, motor dikenakan tambahan
akibat torsi pengereman windage dan gesekan, sehingga waktu pengereman akan
lebih kecil dari yang diberikan oleh Persamaan. 5.9.
Pengereman secara Plugging
Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode
yang disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker dengan
membalik terminal sumber (Gambar 6a).
I 1 = (E s - E o) IR
di mana R o adalah resistansi armature. Jika kita tiba-tiba membalik terminal sumber
tegangan netto yang bekerja pada sirkuit angker menjadi (E o + E s). Yang disebut
counter-ggl E o dari angker tidak lagi bertentangan dengan apa-apa tetapi sebenarnya
menambah tegangan suplai E s. Bersih ini tegangan akan menghasilkan arus balik yang
sangat besar, mungkin 50 kali lebih besar daripada beban penuh arus armature. Arus ini
akan memulai suatu busur sekitar komutator, menghancurkan segmen, kuas, dan
mendukung, bahkan sebelum baris pemutus sirkuit bisa terbuka.
Gambar A Amature terhubung ke sumber dc E s.
Gambar B Menghubungkan.
Untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, kita harus membatasi arus balik
dengan memperkenalkan sebuah resistor R dalam seri dengan rangkaian pembalikan
(Gambar 6b). Seperti dalam pengereman dinamis, resistor dirancang untuk
membatasi pengereman awal arus I 2 sampai sekitar dua kali arus beban penuh.
Pengereman Elektromekanis
Pada mesin Crane sistim pengereman yang paling sesuai adalah sistim pengereman
Elektromekanis. Pada saat motor berputar maka tegangan elektromekanis bekerja
membuka drum. Apabila tegangan elektromekanis hilang maka drum akan dicengkeram
oleh sepatu rem. Kondisi ini akan aman terhadap saat tegangan hilang maka proses
pengereman bekerja.
Pengerem beban listrik adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari rotor
besi yang dipasang didalam perangkat medan diam. Perangkat medan terdiri dari
struktur kumparan dan besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus
searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan
pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi
rotor bergerak melewati kutub stator, medan berubah-ubah dibangkitkan,
menyebabkan arus eddy mengalir pada rotor.