You are on page 1of 3

lastri, yaitu: hubungan motivasi tim bedah terhadap

Tim bedah profesional yang bertugas di rumah sakit semakin hari semakin
diakui eksistensinya dalam setiap tatanan pelayanan kesehatan, sehingga dalam memberikan pelayanan
secara interdependen tidak terlepas dari kepatuhan tim. Kualitas pelayanan tim yang baik dapat dinilai
melalui beberapa indikator yang salah satunya adalah kepatuhan tim dalam menerapkan SPO, salah satu
faktor utama yang mempengaruhi kinerja timadalah motivasi. Motivasi merupakan bagian penting
dalam meningkatkan kinerja.Motivasi menurut teori kebutuhan Maslowterdiri kebutuhan fisiologis, rasa
aman, kepemilikan, harga diri dan aktualisasi diri (Steers, 2006). Motivasi bertujuan untuk meningkatkan
prestasi dan produktifitas kerja dalam memcapai tujuan organisasi. Objek dan sasaran motivasi adalah
para pekerja pada tim. Motivasi timbul karena dorongan dari dalam sendiri (internal motive)maupun
dari luar diri (external motive). Motivasi intrinsik yang berpengaruh terhadap kinerja tim adalah
tanggung jawab, pengakuan dari orang lain (penghargaan), prestasi, pekerjaan itu sendiri, dan
pengembangan. Motivasi ekstrinsik yang berpengaruh terhadap kinerja adalah gaji, kebijakan dan
administrasi, rekan kerja, keamanan, kondisi/lingkungan kerja, supervisi(Steers, 2006). Berdasarkan hal
tersebut, motivasi tim bedah sangatpenting dalam upaya meningkatkan kinerja saat memberikan
pelayanan perioperatif. Penelitian serupa tentang gambaran penerapan Surgical Patient Safety Fase Sign
in Pada Pasien Pre Operasi Bedah Mayor di Instalsi Bedah Sentral RSUD Kebumen, oleh Kurnia (2014)
menyimpulkan bahwa penerapan Surgical Patient Safety Fase Sign in Pada Pasien Pre Operasi Bedah
Mayor di Instalsi Bedah Sentral RSUD Kebumen dengan hasil baik (100%)
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Sulastri1)Eka
Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat 2)Sawiji S.Kep.Ns.,M.Sc3) HUBUNGAN MOTIVASI TIM BEDAH TERHADAP
KEPATUHAN PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY PADA PASIEN OPERASI BEDAH MAYORDI INSTALASI
BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBUMEN xvi + 70 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 14
lampiran ABSTRAK Latar Belakang: Motivasi bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan produktifitas
kerja dalam penerapan surgical patient safety. World Health Organization (WHO) collaborating center
for patient safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan Nine life saving patient safety solution.
WHO pada tahun 2004 mengumpulkan angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara: Amerika,
Inggris, Denmark, dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3.2 16,6% dan sebagian darinya
meninggal. Tujuan: Mengetahui Hubungan antara motivasi Tim Bedah terhadap Kepatuhan Penerapan
Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor di IBS RSUD Kebumen. Metode: Metode
deskriptif dengan desain korelasi dan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner check list.
Sample yang digunakan adalah seluruh Tim Bedah sejumlah 24 responden.Analisa data menggunakan
analisis univariat dan bivariat. Hasil:17responden (70,8%) mempunyai motivasi baik, 7 responden
(29,2%) mempunyai motivasi cukup. 21responden (87,5%) dalam kategori patuh, 3 responden (12,5%)
dalam kategori tidak patuh.. Kesimpulan: Ada hubungan antara motivasi tim bedah terhadap kepatuhan
penerapan surgical patient safety pada pasien operasi bedah mayor di IBS RSUD Kebumen dengan nilai p
value

You might also like