Professional Documents
Culture Documents
Nama kelompok :
1. Annisa Rahma T
2. Ansori Dian P
3. Arief Pratama W
4. Cicik Kurniawati
5. Eka Wahyuningsih
6. Hariati
7. Hariadi Nugrho
8. Hidayatul Umroh
9. Khaira Amaliah
UNIVERSITAS KADIRI
2016
1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 DEFINISI
Haid (Menstruasi) adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus Menstruasi ialah
jarak antara tanggal mulainya Menstruasi yang lalu dan mulainya Menstruasi
berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang
siklus Menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklusMenstruasi yang
klasik ialah 28hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan sajaantara beberapa wanita
tetapi juga pada wanitayang sama. Juga pada kakak beradik bahkansaudara
kembar, siklusMenstruasi tidak terlalusama. Dari pengamatan Hartman yang
dikutipdari Wiknjosastro (2012), panjang siklus yangbiasa dijumpai ialah 25 32
hari.LamaMenstruasi biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit kemudian,ada yang sampai 7 8 hari. Pada setiap wanitabiasanya
lama Menstruasi itu tetap. Jumlah darahyang keluar rata-rata 16 cc. Pada wanita
yanglebih tua biasanya darah yang keluar lebihbanyak. Jumlah darah Menstruasi
yang lebih dari80 cc di anggap patologik(Wiknjosastro, 2012).
2
1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AMENORRHEA
1. Faktor Internal
a. Organ Reproduksi
Faktor yang mempengaruhi amenorrhea adalah vagina tidak
tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh,
indung telur yang tumbuh. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih
kompleks pada rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna.
Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat permanen artinya
wanita tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya
(Pardede, 2002).
3
b. Hormonal
c. Penyakit
2. Faktor Eksternal
a. Status Gizi
4
makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang
sangat penting yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2004).
b. Gaya Hidup
Gaya hidup terutama perilaku makan dengan porsi yang cukup dan
sesuai jadwal serta mengandung gizi seimbang ( 4 sehat 5 sempurna)
dapat menyebabkan kondisi tubuh terasa fit dan terhindar dari
kekurangan gizi sehingga siklus menstruasi berjalan normal
(Soetjiningsih, 2002).
1. Amenorrhea primer
Amenorrhea primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang
berusia lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah
menunjukkan maturasi seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi
sampai usia 14 tahun tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder.
2. Amenorrhea sekunder
Amenorrhea sekunder adalah tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6
bulan setelah menstruasi normal pada masa remaja, biasanya disebabkan
oleh gangguan emosional minor yang berhubungan dengan berada jauh
dari rumah, masuk ke perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas.
Penyebab kedua yang paling umum adalah kehamilan, sehingga
pemeriksaan kehamilan harus dilakukan.
1.4 ETIOLOGI
5
2. Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone hormone yang tidak
mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi
haid atau hanya sedikit.
Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan
berat badan
Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
Endometrium tidak bereaksi
6
3. Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan gizi,
kelainan hepar dan ginjal.
Sakit kepala
Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan
tidak sedang menyusui )
Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola
pria ), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.
7
Stadium Tanner Stadium Tanner
No Perkembangan Perkembangan
Usia (Perkembangan (Perkembangan
. Payudara Rambut Pubis
Payudara) Rambut Pubis)
Pertumbuhan Papila payudara
Belum ada
1. Awal mulai 1 1
rambut pubis
(8-10 tahun) menggunung
Seperti Seperti
Thelarche
2. Adrenache Adrenache untuk 2 1
(9-11 tahun)
untuk stadium 2 Stadium 2
Adrenarche
3. 2 2
(9-11 tahun)
Puncak
4. Pertumbuhan 3 3
(11-13)
Manarche
5. 4 4
(12-14)
Dewasa
6. 5 6
(13-16)
1.6 PATOFISIOLOGI
8
kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana dibutuhkan kalori
yang banyaksehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk
pembentukan hormone steroid seksual
( estrogen dan progesteron ) tidak tercukupi.
1.7 KOMPLIKASI
USG
Histerosalpingografi
Histeroskopi, dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI).
9
Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder
maka diperlukan pemeriksan kadar hormon FSH dan LH.
10
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
1. Data subyektif
a) Biodata
Umur :
- Usia reproduktif 20-35 tahun, wanita yang pernah mendapat haid, tapi
kemudian tidak dapat haid selama 3 bulan (Manuaba, 1998 : 399).
- Pubertas, ibu hamil, ibu meneteki, menopause (Sulaiman Sastrawinata,
1981 : 31)
Pekerjaan :
- Beresiko terhadap wanita-wanita yang bekerja sering terpapar radiasi
(radiologi) (Sulaiman Sastrawinata, 1981 : 31)
Pergantian lingkungan dapat menimbulkan amnore karena stress (Sulaiman
Sastrawinata, 1981 : 29)
b) Keluhan utama
Tidak adanya haid selama 3x siklus berturut-turut atau lebih (Pusdiknakes,
1992 : 2).
c) Riwayat kesehatan
- Adanya gangguan pankreas (DM), adanya tumor, radang, distruksi,
hipotyroidea, kretinisme (Sarwono, 2006 : 206-208).
- Adanya kelainan gizi, gangguan pada hepar dan ginjal (Sulaiman
Sastrawinata, 1981 : 32)
d) Riwayat kebidanan
1) Haid
- Pola haid sebelumnya teratur, kemudian tidak datang haid selama 3
bulan/lebih (Sarwono, 2006 : 202).
2) Kehamilan dan persalinan
- Pernah mengalami histerektomi (sarwono, 2006 : 208)
- Pada wanita yang tidak hamil, tapi ingin sekali hamil (Sarwono, 2006 :
212).
- Dapat untuk membantu menentukan amenore primer atau sekunder
(Sarwono, 1999 : 208)
11
e) Riwayat penyakit yang pernah diderita
Kelainan organik pada serebrum berupa radang (encephalitis), tumor, trauma
dan sebagainya dapat disertai amenore, tetapi peranan gejala ini kecil. Penting
untuk diagnosis ialah anamnesis dan gambaran klinik yang bersangkutan
dengan kelainan-kelainan itu (Sarwono, 2006 : 211).
f) Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : Amenore bisa terjadi pada anoreksia nervosa, tidak ada nafsu makan,
gangguan gizi berat, tetapi tanpa letargi dan rasa nyeri diepigastrium (Sarwono,
2006 : 211).
Aktifitas : Pada amenore yang disebabkan anoreksia nervosa penderita masih
tetap aktif (Sarwono, 2006 : 212).
Istirahat : Pada wanita dengan stressor yang tinggi dapat mengganggu pola
istirahat/tidur (Sarwono, 2006 : 213)
Seksual : Pada amenore karena insufisiensi hipotesis biasanya disertai adanya
penurunan libido (Sarwono, 2006 : 214)
g) Riwayat ketergantungan
Pada sindrom amenore galaktore ditemukan pada kasus-kasus wanita yang
memakai alat penenang (Phonothiazine) dalam jangka lama (Sarwono, 2006 :
213).
h) Riwayat psikososial
Keadaan kejiwaan dengan syock emosional karena trauma atau kejadian yang
menyedihkan serta pergantian lingkungan dapat menimbulkan amenore. Psikosis
yang paling sering ditemukan bersama amenore adalah penyakit yang disertai
depresi (Sarwono, 2006 : 211).
i. Riwayat KB
Pada wanita dengan sindrom amenore galakfore dapat pola ditemukan pada
wanita-wanita yang telah menghentikan minum pil kontrasepsi (Sarwono, 2006 :
213).
2. Data obyektif
a. Keadaan umum : baik
b. Tanda-tanda vital
Pada amenore karena anoreksia nervosa dapat terjadi bradikardi dan suhu yang
lebih rendah dari normal (Sarwono : 211).
12
c. Berat badan
Amenore sering memyertai pada wanita yang mengalami obesitas (kelebihan berat
badan) (Sarwono, 2006 : 208).
d. Tinggi badan
Pada sindrom turner dapat dijumpai tubuh yang pendek tidak lebih dari 150 cm
(Sarwono, 2006 : 218).
e. Pemeriksaan fisik
Menurut Sarwono P, 2006 : 211-218
Mata : Mengetahui keadaan retina, luas lapang panjang, virus, jika ada
kemungkinan tumor hipofisis yang dapat menyebabkan amenore.
Thorax : - Amenore pada sindrom turner disertai adanya dada berbentuk perisai
dengan puting susu jauh ke lateral, payudara tidak berkembang, rambut ketiak
sedikit/tidak ada.
-Terjadi pula pada sindrom feminisasi, yaitu hipoplasia puting susu, rambut ketiak
sedikit/tidak ada.
- Mammae mengeluarkan cairan seperti air susu pada kasus sindrom amenore
galakkore
Abdomen : Pada amenore karena cushing sindrom didapatkan adanya striae
terutama pada dinding perut.
Genetalia : - Rambut pubis bisa normal/sedikit/tidak ada
- Alat-alat genetalia mengalami antrifi pada anoreksia nervosa, sindrom amenore
galaktore dan insufisiensi hipofisis.
- Amenore pada sindrom feminisasi testikuler vagina tidak ada dan pendek atau
buntu, serviks dan uterus tidak ada.
- Amenore pada tumor ovarium dan sindrom adreno genital didapatkan
pembekuan klitoris
Ekstremitas : Pada amenore karena sindrom turner disertai tanda ruas tulang
tangan dan kaki pendek, osteoporosis.
Pemeriksaan penunjang
1)Apabila pemeriksaan klinik tidak dapat memberi gambaran yang jelas mengenai
sebab amenore, maka dapat dilakukan pemeriksaan, sebagai berikut :
- Foto rontgen thorax : apakah ada TBC pulmonum, apakah ada perubahan pada
sella tursika.
13
- Pemeriksaan sitologi vagina : untuk mengetahui adanya estrogen yang dapat
dibuktikan berkat pengaruhnya.
- Pemeriksaan sitologi vagina : untuk mengetahui adanya DM.
- Kerokan uterus : untuk mengetahui keadaan endometrium adanya endometritis
tuberkulosa.
- Pemeriksaan metabolik basal : jika perlu pemeriksaan T3 dan T4 untuk
mengetahui fungsi glandola tiroidea
- Pemeriksaan mata : keadaan retina dan lapang panjang, virus jika ada
kemungkinan tumor hipofisis (Hanifa W, 2006 : 209).
2) Uji laboratorium pertama adalah terhadap peta HCG
- Jika positif, maka wanita hamil
- Jika negatif, dapatkan nilainya
TSH, prolaktin dan uji tantangan progesteron (provera 5-10 mg per os tiap hari
selama 5-10 hari)
- Kadar TSH dan prolaktin normal yang bergabung dengan darah yang diambil
dari uji tantangan progesteron anovulasi (Varney, 2002 : 55).
C. Perencanaan
1. ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang amenore
Tujuan : Ibu tidak cemas
Kriteria : - Ekspresi wajah ceria
- Ibu dapat mengungkapkan rasa cemasnya berkurang dan tenang
- Ibu merasa rileks dan pengetahuannya bertambah tentang kondisinya
- Menggunakan sistem pendukung dengan efektif dan beradaptasi
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
T : 110/70-140/90 mmHg
S : 37oC
N : 68-94 x/mnt
R : 16-24 x/mnt
Intervensi
a. Adakan pendekatan dengan klien dan beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan masalahnya.
R/ Untuk membantu klien mengenal masalahnya dan lingkungannya.
14
tindakan yang dilakukan, serta tujuan dilakukan tindakan.
R/ Dengan penyuluhan pengetahuan ibu bertambah.
f. Validasi keluhan ibu.
R/ Untuk meningkatkan harga diri dan perawatan diri.
g. Diskusikan dengan ibu untuk mekanisme kopping.
R/ Membantu ibu untuk mengungkapkan perasaannya.
h. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pengobatan.
R/ Untuk memilih kemungkinan tindakan.
Kriteria hasil:
15
DAFTAR PUSAKA
16
17
Amenorrhea
Kegagalan fungsi
testikuler disgenesisgonad
feminization
Ovarium
Gagal berkembang
18
jaringan pengikat ANSIETAS
menstruasi
androgen testis,estrogen
Gangguan Citra
tanda seks sekunder tidak terjadi Tubuh
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21