You are on page 1of 3

Rangkaian Dasar Kelistrikan AC Mobil

Berikut adalah rangkaian dasar dari sistem kelistrikan AC yang digunakan pada mobil :

Keterangan :

Pada gambar diatas terdiri atas dua bagian besar, yaitu rangkaian blower dan rangkaian thermos
tat.

Rangkaian Blower berfungsi untuk mengatur kecepatan kipas blower dengan menggunakan switc
h / saklar blower. Rangkaian ini hanya dasar, dan pada dasarnya setiap AC mobil menggunakan
alur ini, namun dengan berbagai tambahan sesuai dengan kebutuhan.

Rangkaian Thermostat berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus secara otomatis.
Hal ni terjadi berdasarkan besar suhu yang di terima oleh komponen thermostat. Jika suhu pada
ruangan sudah dingin, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan arus yang mengalir
ke kopling magnet yang ada dikompresor dengan menggunakan relay, sehingga kompresor berh
enti bekerja. Sebaliknya, jika suhu di ruangan panas atau tidak sesuai dengan keinginan penggu
na yang di setel pada panel pengatur suhu, maka thermostat akan membuka arus yang mengali
r ke kopling magnet dengan menggunakan relay. Sehingga kompresor bekerja.

Secara umum, ada tiga kelompok rangkaian yakni kelompok rangkaian Ekstra fan, kelompok ran
gkaian blower dan rangkaian pengatur suhu. Meski demikian ketiga kelompok ini saling terintegr
asi.

1. Rangkaian Ekstra Fan

Pada sistem AC, ekstra fan atau cooling fan dipakai untuk mendinginkan kondensor. Kondensor
AC terletak tepat didepan radiator, sehingga ketika kipas ini berputar sistem pendingin mesin ot
omatis akan aktif.
Dalam hal ini, kipas sangat ditentukan oleh perintah ECM. Biasanya ada dua atau tiga kecepatan
kipas tergantung beban pendinginan. Umumnya juga setiap kecepatan memiliki relay tersendiri
sehingga pada kipas dua kecepatan ada dua buah relay dengan dua output.

Sementara ECM akan menghidupkan kipas dengan menyabungkan output 86 dari kedua relay ki
pas ke massa. Perintah ECM setidaknya akan dipengaruhi oleh beberapa sensor seperti sensor ai
r pendingin, sensor tekanan freon dan selektor AC.

Saat ketiga informasi dari sensor menunjukan nilai valuenya, misal ketika AC dinyalakan otomatis
kompresor terhubung dan tekanan freon meningkat. Ini akan membuat kipas bekerja meski suhu
air pendingin masih rendah.

Ketika selektor suhu diputar pada suhu dingin, maka kompresor akan terhubung lebih lama sehi
ngga tekanan refrigerant yang dihasilkan juga lebih besar. Karena tekanan lebih besar serta peri
ntah suhu AC yang lebih dingin kipas akan bekerja pada kecepatan tinggi untuk mendinginkan
kondensor.

2. Rangkaian Blower Control

Rangkaian kedua bertugas pada sisi interior mobil. Dimana blower akan menentukan kecepatan
aliran udara didalam kabin. Pada mobil dengan tipe double blower biasanya memiliki blower ta
mbahan di belakang mobil. Sehingga pada tipe ini ada dua buah evaporator.

Rangkaiannya, cukup simple bahkan tidak sampai melibatkan ECU. Tapi pada beberapa mobil ya
ng menganut Auto HVAC biasanya ada modul HVAC yang mengatur seluruh sistem ventilasi did
alam ruang kabin secara terintegrasi.

Pada tipe standar bisa anda lihat pada rangkaian diatas. Dimana kecepatan kipas sangat dipeng
aruhi oleh selektor yang terhubung ke kontak-kontak yang mengarah ke blower. Pada blower 3
kecepatan maka ada tiga buah kontak berbeda yang dua diantaranya dihubungkan dengan resis
tor bernilai beda.

Artinya saat selektor menyentuh kontak speed 1, maka arus akan mengalir ke blower motor mel
ewati resistor dengan nilai besar. Sehingga putaran kipas akan kecil, saat selektor diputar ke pos
isi 2, maka arus akan mengalir ke motor blower melalui resistor dengan nilai lebih kecil sehingg
a kecepatan motor bisa bertambah.

You might also like