Professional Documents
Culture Documents
a) Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma lalu mengalami pendinginan dan
pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih, sehingga terjadi proses
magmatis. Proses magmatis dibagi menjadi 2 yaitu :
b) Proses Pegmatisme
Terjadi karena proses larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri
dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600C sampai 450C berupa
larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
c) Proses Pneumatolisis
Terjadi karena akumulasi gas mulai turun dan membentuk jebakan
pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan
bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya,
kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena
reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga
terbentuk endapan mineral yang disebut mineral pneumatolitis.
d) Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.
Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
a. Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :
Tekanan dan temperatur pembekuan
relatif tinggi.
Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusidengan
kedalaman yang besar.
Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite, Galena dan
Spalerite serta oksida besi.
Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W dan Z.
f) Proses Sedimenter, terbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain
sebagainya.
g) Proses Evaporasi, terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.
- Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dan lain-lain.
- Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai, pantai, alluvial dan eolian.
- Kelompok Granit Ryolit, Berasal dari magma asam, terutama tersusun oleh
mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas Na, kadang terdapat hornblende, biotit,
muskovit dalam jumlah kecil.
- Kelompok Gabro Basalt, Tersusun dari magma asal yang bersifat basa dan
terdiri dari mineral-mineral olivin, plagioklas Ca, piroksen dan hornblende.
Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1) Kuarsa
2) Kalsit
3) Dolomit
4) Lempung: kaolinit, montmorilonit, hydromuscovite
5) Feldspar (ortoklas maupun plagioklas)
6) Siderit
7) Limonit
8) Gipsum
9) Kalsedon
10) Halit
a) Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf seperti
kuarsa,feldspar, muskovit, biotit, hornblende, piroksen, olivin, hematit, dan
magnetit.
b) Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf,
seperti kuarsa, muskovit, mineral-mineral lempung, kalsit, dolomit.
C. REAKSI BOWEN
Dalam deret bowen terdapat dua deret pembentukan mineral-mineral ini dari yang
terbentuk pada suhu tinggi yang bersifat ultrabasa hingga ke bawah menjadi mineral asam,
yaitu deret kontinyu dan deret diskontinyu.
a. Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh
SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan
pasangan Ingcongruent melting dimana setelah pembentukan Olivin akan bereaksi
dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan
pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir
terbentuk adalah Biotit.
b. Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik).
Anorthit adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan
banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk
pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan
mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada
batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini
merupakan deret Solid Solution yang merupakan reaksi kontinyu, artinya
kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus
jika reaksi setimbang.
c. Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar
(Orthoklas), ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa merupakan
mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral mafik atau mineral felsik.
d. Deretan bowen dapat disimpulkan : Deret bowen adalah deret yang menjelaskan
urutan pengkristalan magma berdasarkan temperature pembentukan magma tersebut.
Dimana pembentukan magma ini ditentukan berdasarkan pada derajat kristalisasi dan
lama pendinginan magma, dan berpengaruh pada sifat yang akan dibawa oleh mineral
yang terbentuk. Komposisi kimia, reaksi unsur, dan proses keterbentukannya mineral
menjadi jawaban mengapa terdapat deret kontinyu dan deret diskontinyu pada deret
bowen.
Kelompok Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk
dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya
unsure utamanya adalah logam (metal).
Kelompok Halida
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif,
seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki BJ yang rendah (< 5).Contoh
mineralnya adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit (Na3AlF6).
Kelompok Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal
sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk
batuan sedimen.
Kelompok Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam
dengan anion sufat tersebut.
Kelompok Phosphat
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya
memiliki kilap kaca atau lemak, contoh mineral yaitu: Apatit (Ca,Sr, Pb, Na, K) 5(PO4)
3(F, Cl, OH), Vanadine Pb5Cl (PO4) 3, dan Turquoise CuAl6(PO4) 4(OH)8.5H2O.
Kelompok Silikat
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang
dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal.
menurut M. Bateman maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa
proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu baik yang bernilai ekonomis maupun
mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral
1. Mineral Ekonomis
Bijih atau Ore adalah material/batuan yang terdiri dari gabungan mineral bijih dengan
komponen lain (mineral non logam) yang dapat diambil satu atau lebih logam secara
ekonomis. Apabila bijih yang diambil hanya satu jenis logam saja maka disebut single ore.
Apabila yang bisa diambil lebih dari satu jenis bijih maka disebut complex-ore.
Bijih sekunder (supergen), yakni bijih yang diendapkan sebagai akibat alterasi dari bijih
primer, oleh proses pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah.
Tipe porfiri terbentuk pada kedalaman lebih besar dari 1 km dan batuan induk berupa
batuan intrusi
Tipe epitermal terbentuk di lingkungan dangkal dengan temperatur < 300oC, dan fluida
hidrotermal diinterpretasikan bersumber dari fluida meteorik. Sistem ini umumnya
mempunyai variasi endapan mineral bijih. Mineral bijih tersebut diantaranya
timonidsulfat, arsenidsulfat, emas dan perak, stibnite, argentit, cinabar, elektrum, emas
murni, perak murni, selenid, dan mengandung sedikit galena, spalerit, dan galena.
Berikut ini adalah daftar 17 logam tanah jarang, nomor atom beserta simbol, asal
namanya, dan penggunaan utama dari logam tersebut (lihat juga aplikasi teknologinya
disini. Beberapa logam-logam ini dinamai dari ilmuwan yang menemukannya, dan
beberapa lagi diambil dari tempat dimana logam tersebut ditemukan.
58 Ce Serium diambil dari nama salah Agen oksidasi kimia, bubuk pemoles,
satu planet katai Ceres, dari nama pewarna kuning pada kaca dan keramik,
Dewi Pertanian Romawi. katalis untuk oven ''self-cleaning'',
katalis ''cracking'' katalitik cairan pada
kilang minyak, feroserium
59 Pr Praseodimium dari bahasa Yunani Magnet tanah jarang, laser, bahan inti
"prasios" dan "didymos". untuk lampu karbon, pewarna pada
kaca dan enamel, aditif untuk kaca
didymium yang dipakai pada kacamata
las,[4] produk feroserium (flint).
63 Eu Europium dinamai dari benua Fosfor merah dan biru, laser, lampu uap
Eropa. merkuri, agen relaksasi NMR
64 Gd Gadolinium dinamai dari Johan Magnet tanah jarang, laser, kaca dengan
Gadolin (17601852), sebagai indeks refraktif tinggi atau garnet,
persembahan atas dedikasinya tabung X-ray, memori komputer,
pada logam tanah jarang. penangkap neutron, agen kontras MRI,
agen relaksasi NMR
Secara umum, logam tanah jarang ditemukan dalam bentuk senyawa kompleks fosfat
dan karbonat. Di bawah ini adalah beberapa contoh mineral logam tanah jarang yang
ditemukan di alam.
4. Mineral Utama
- Kelompok feldspar, terdiri dari seri feldspar alkali (K, Na) ALSi3O8. Seri
feldspar alkali terdiri dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan mikrolin.
Seri plagioklas terdiri dari albit, oligoklas, andesin, labradorit, biwtonit dan
anortit.
- Kelompok feldspartoid (Na, K Alumina silika), terdiri dari nefelin, sodalit, leusit.
Induk dari segala batuan adalah magma. Magma itu batuan cair pijar yang bersuhu
tinggi yang terjadi dari berbagai mineral serta gas yang larut di dalamnya. Oleh karena itu
daerah disekitar magma itu dingin, maka magma itu juga mendingin. Secara lambat-laun
magma itu membeku. Hasil pembekuan magma dibagian dalam litosfer dan proses
pendinginannya sangat lambat dinamakan Batuan Beku Dalam, misalnya batu granit. Bila
magma telah meresap di antara lapisan-lapisan litosfer, maka pembekuannya berlangsung
lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Kristal mineral
yang besarnya beraneka ragam ini dinamakan Batuan Beku Korok, misalnya foster dan
diarit. Magma yang menyerap sampai ke permukaan bumi akan menjadi lava yang
meleleh. Proses pembekuan lava di permukaan bumi relatif tepat. Batuan sedimen
terbentuk berawal dari pelapukan batuan. Batu-batuan termasuk lahar dan granit
bersentuhan langsung dengan udara dan air. Air meresap diantara butiran mineral dan
bereaksi dengan batu sehingga lama kelamaan hancur (lapuk). Bagian batu yang hancur
(lapuk) berpindah ketempat lain terbawa oleh aliran air hujan atau diterbangkan oleh angin
lallu diendapkan dan membentuk lapisan sedimen, kemudian terkubur lagi oleh beberapa
lapisan. Lapisan ini juga mengandung unsur-unsur organik seperti sisa tumbuhan dan
hewan yang mati. Lama kelamaan lapisan sedimen menjadi keras dan padat. Air tanah
tersaring oleh lapisan sedimen meninggalkan mineral-mineral yang merekatkan butiran
sedimen menjadi satu, sehingga lapisan sedimen berubah menjadi batuan, yaitu batuan
sedimen. Batuan sedimen yang paling tua umurnya berada pada lapisan yang paling
bawah. Contoh batuan sedimen:
Batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang saling mengikat dan menyatu
karena mineral-mineral perekat.
Batu lumpur
Batu kapur
Konglomerat.
Sedimen yang banyak mengandung batuan kerikil dan biasanya dengan beberapa
pasir yang mengisi sela-selanya, disebut konglomerat. Pada mulanya sedimen telah
menjadi kerikil di dasar sungai, kemudian terbawa arus air selama banjir dan menggumpal
bersama pasir.