Professional Documents
Culture Documents
2.2 Arboviruses
Artropoda-borne virus (arbovirus) yaitu virus-virus penyebab penyakit yang
ditularkan oleh serangga (Arthropoda). Istilah ini pertama kali dikemukakan
oleh Cassal dan Brown (1954), disampaikan ada beberapa jenis virus sebagai
agent penyakit pada manusia/hewan yang ditularkan serangga. Arbovirus
infeksi terjadi dalam bentuk epidemi di berbagai belahan dunia. Arbovius
diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi tiga gejala kompleks, yaitu:
a. Menyebabkan demam dan atau radang sendi seperti Chikungunya,
Onyong-nyong, West Nil, Orungo, Oropouche dan Ross River
b. Menyebabkan demam dan ensefalitis seperti Western equine, Eastern
equine, St Louis, Venezuelan, Japanese, Murray Valley and Rocio
c. Menyebabkan Hemorrhagic fevers atau demam dengue seperti Yellow fever,
dengue, Rift Valley, Kyasanur forest disease, Crimean-Congo and
Chikungunya
Gejala
Chikungunya, Onyong-nyong, West Nil, Orungo, Oropouche dan
Ross River seperti penyakit DBD dengan sakit kepala, demam, malaise,
arthralgia atau mialgia, yang berlangsung selama seminggu atau kurang.
Ruam yang umum di Chikungunya, O'nyong-nyong dan West Nile.
Chikungunya dapat hadir sebagai demam berdarah di India dan Asia
Tenggara, West Nile dan Oropouche sebagai ensefalitis. Ross River terutam
sebagai poliartritis dan ruam.
Kelompok penyakit Western equine, Eastern equine, St.Louis,
Venezuelan, Japanese, Murray Valley and Rocio ini dengan demam tinggi
onset akut, sakit kepala, iritasi meningeal, pingsan, disorientasi, koma,
kelenturan dan tremor.
Sekelompok virus demam umumnya ringan termasuk demam
berdarah, Rift Valley, penyakit hutan Kyasanur (KFD) dan Chikungunya,
yang pada tempat-tempat tertentu dan kesempatan mengambil bentuk parah
yang mengakibatkan pembuluh darah permeabilitas, hipovolemia dan
pembekuan darah yang abnormal. Infeksi dimulai sebagai akut demam,
malaise, sakit kepala, mual atau muntah dengan ruam petekie, memar parah,
epistaksis dan perdarahan dari berbagai situs.
Sumber Penularan
Infeksi arbovirus ini disebarkan oleh arthropoda dan ada juga beberapa
yang disebarkan oleh arthropoda non-nyamuk seperti sebagai KFD dan
demam Krimea-Kongo. Selain itu biasanya organisme sering pertama
ditransmisian ke host lain.
VEKTOR
AGENT ENVIRONMENT
Pada penyakit demam kuning, agent penyebab penyakitnya adalah
Flavivirus yang ditransmisikan oleh nyamuk spesies Haemagogus, Sabethes
dan Aedes di Amerika serta Ae. africanus dan Ae. simpsoni di Afrika. Host
penyakit ini adalah manusia yang sering pergi ke hutan untuk menebang
pohon ataupun berburu.
Pencegahan
1. Melakukan tindakan pembersihan (contoh: kerja bakti) adalah metode
paling efektif untuk mengurangi populasi nyamuk, namun penggunaan
insektisida seperti abate dapat digunakan pada genangan air yang tidak
dapat dihilangkan (contoh: bak mandi).
2. Ketika ditemukan kasus demam kuning, dapat dilakukan fogging yang
dapat membunuh populasi nyamuk dewasa.
Sebuah vaksin yang sangat efektif telah dikembangkan, dimana dapat
memberikan kekebalan sampai 10 tahun dan bisa jadi lebih lama. Jadi
semua masyarakat di daerah yang diketahui sebagai daerah endemik
harus divaksinasi. Vaksinasi dapat diusahakan dengan melakukannya di
sekolah-sekolah dan pasar-pasar.
2.6 Malaria
Definisi
Malaria adalah penyakit akibat infeksi plasmodial yang dapat
menyebabkan kematian.
Gejala
1. Demam
2. Sakit kepala, tangan, kaki
3. Haematuria (Ditemukannya sel darah merah pada urine)
4. Jaundice
Sumber penularan
Proses penularan penyakit malaria dimulai pada saat nyamuk
pembawa parasit malaria menggigit manusia sehat. Setelah itu, parasit
mengalami perubahan bentuk dan masuk ke dalam saluran darah hingga
masuk ke dalam jaringan hati. Parasit ini berkembang biak dengan cara
melakukan pembelahan sel sehingga jumlah parasit dalam tubuh manusia
akan berkembang dalam waktu yang cepat. Parasit tersebut selanjutnya akan
tersebar dalam darah dan di luar darah.
Dalam tubuh manusia, parasit mengalami berbagai perkembangan
hingga menjadi bentuk siap kawin dan seterusnya berubah lagi menjadi
bentuk yang siap dihisap oleh nyamuk. Bentuk ini yang akan ditularkan ke
manusia lain melalui perantaraan nyamuk. Apabila nyamuk pembawa parasit
malaria tersebut tidak menggigit manusia sehat sepanjang hidupnya,
penularan penyakit malaria tidak akan terjadi dan tingkat infeksi parasit
tersebut akan menurun.
Penyebaran penyakit malaria selain dilakukan dengan perantaraan
nyamuk malaria, dapat pula dilakukan melalui transfusi darah atau suntikan.
Apabila darah yang didonorkan kepada seseorang telah tercemar oleh parasit
malaria, maka resipien darah tersebut telah tertular panyakit malaria. Selain
itu, ibu hamil yang menderita malaria juga dapat menularkan penyakit
malaria pada bayinya melalui plasenta (secara kongenital).
Konsep
HOST
VEKTOR
AGENT ENVIRONMENT
VEKTOR
AGENT ENVIRONMENT