Professional Documents
Culture Documents
TUGAS UMUM
CARA PENGOLAHAN DEMINERALIZED WATER
Air Mineral adalah air yang diambil langsung dari sumber mata air alam tanpa melalui
pemompaan atau tekanan. Air Demineralisasi adalah jenis air tanpa kandungan logam berat
seperti nitrat, kalsium dan magnesium setelah melalui proses dimana electron dalam air
dinetralisir .Demineralisasi adalah sebuah proses penghilangan kadar garam dan mineral
dalam air melalui proses pertukaran ion ( ion exchange process ) dengan menggunakan
media resin/softener anion dan kation. Proses ini mampu menghasilkan air dengan tingkat
kemurnian yang sangat tinggi ( ultrapure water ) dengan jumlah kandungan kandungan
Ionik dan An-ionik nya mendekati angka nol sehingga mencapai batas yang hampir tidak
dapat dideteksi lagi.
Demineralisasi umumnya mempergunakan media penukar ion yang dibedakan atas
muatan listrik yang terkandung di dalamnya menjadi : penukar kation dan penukar anion.
Caranya untuk menghilangkan kandungan ion ion yang terdapat di air untuk
menghasilkan air murni. Setelah penjernihan, maka perlu pula dilakukan pemurnian air
yang bertujuan untuk mengurangi mineral dalam air. Proses yang banyak dipakai untuk
tujuan ini adalah softener demineralisasi. Jika TDS < 100 dan silica < 10, maka softener
dapat diaplikasikan. Tetapi untuk kandungan mineral yang tinggi, lebih cocok jika
menggunakan demineralisasi. Demineralisasi bekerja menurut prinsip penukaran ion.
Dalam banyak aplikasi seperti boiler tekanan tinggi, produksi komponen
elektronik, sintesis obat-obatan, dan lain-lain. Proses ini disebut demineralisasi.
Demineralisasi adalah proses pertukaran ion dengan tiga tahap yaitu kation exchanger,
anion exchanger dan mixed bed. Penukar ion lebih digunakan karena biayanya lebih
rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil proses distilasi. Secara garis besar, proses
tergantung pada dua tahap reaksi :
Pertama, semua kation dihapuskan dan digantikan dengan H +, menggunakan
penukar kation muatan hidrogen. Tahap kedua, asam yang dihasilkan dihilangkan dengan
penukar anion muatan hidroksida. Penukar kation diregenerasi dengan asam dan penukar
anion dengan alkali. Reaksinya adalah :
34
Kontaminan utama air murni adalah silika. Silika dihilangkan dalam proses
demineralisasi dengan penukar anion basa kuat dalam mode hidroksida.
Penghilangan silika:
Jika unit sudah jenuh perlu dilakukan regenerasi agar proses pertukaran ion tetap
berlangsung dengan baik.
Mixed bed merupakan proses lebih lanjut dari kation anion exchanger sehingga didapat
air demin yang lunak. Proses yang terjadi pada mixed bed exchanger sama seperti pada
kation anion exchanger. Dalam mixed bed exchanger terdapat resin kation dan anion yang
berfungsi untuk menyempurnakan penghilangan ion-ion yang tersisa. Selama proses resin
kation dan anion bercampur menjadi satu. Setelah mengalami kejenuhan, maka perlu
dilakukan regenerasi dengan back wash untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang
terdapat didalamnya. Kemudian pada saat idle (didiamkan) secara alami, resin kation akan
tersusun di bagian bawah karena densitasnya lebih besar daripada resin anion. Baru
kemudian di injeksikan sulfat dibagian atas dan kaustik dibagian bawah.
fungsional yang mempunyai ion-ion yang dapat dipertukarkan. Sebagai zat penukar ion,
resin mempunyai karakteristik yang berguna dalam analisis kimia, antara lain kemampuan
menggelembung (swelling), kapasitas penukaran dan selektivitas penukaran. Pada saat
dikontakkan dengan resin penukar ion, maka ion terlarut dalam air akan teresap ke resin
penukar ion dan resin akan melepaskan ion lain dalam kesetaraan ekivalen, dengan melihat
kondisi tersebut maka kita dapat mengatur jenis ion yang diikat dan dilepas. Sebagai media
penukar ion, maka resin penukar ion harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kapasitas total yang tinggi. Maksudnya resin memiliki kapasitas pertukaran ion yang
tinggi.
2. Kelarutan yang rendah dalam berbagai larutan sehingga dapat digunakan berulang-
ulang. Resin akan bekerja dalam cairan yang mempunyai sifat melarutkan, karena itu
resin harus tahan terhadap air
3. Kestabilan kimia yang tinggi. Resin diharapkan dapat bekerja pada range pH yang luas
serta tahan terhadap asam dan basa. Demikian pula terhadap oksidasi dan radiasi.
4. Kestabilan fisik yang tinggi. Resin diharapkan tahan terhadap tekanan mekanis,
tekanan hidrostatis cairan serta tekanan osmosis.
berikut :
Konsentrasi asam keseluruhan yang dihasilkan oleh reaksi (4.17) disebut Free Mineral
Acid (FMA). Jika nilai FMA turun, berarti kemampuan resin mendekati titik-habis dan
regenerasi harus dilakukan. Reaksi pada tahap regenerasi adalah sebagai berikut :
asam-asam tersebut, termasuk asam silikat dan asam karbonat. Reaksi reaksi yang terjadi
pada tahap layanan dan regenerasi adalah sebagai berikut :
Terdapat dua tipe penukar anion basa kuat. Tipe I dan tipe II. Keduanya memiliki
kelompok ammonium kuartener sebagai bagian aktif penukar. Dalam tipe I ,kelompok
melekat pada nitrogen biasanya kelompok alkil,sementara pada tipe II, salah satu dari
kelompok adalah alkanol.
Resin penukar anion basa lemah dapat diregenerasi dengan NaOH, NH 4OH atau N2CO3
seperti ditunjukkan oleh reaksi di bawah ini :
Reaksi dalam persamaan (6.4), dan (6.5) merupakan proses kesetimbangan yang dapat
bergerak ke arah hasil. Sebagai hasilnya, ion kotoran di dalam air dipertukarkan dan
40
dipertahankan dalam resin. Jadi ketika air biasa dilewatkan melalui penukar kation, semua
kotoran kationik seperti Na+, Ca2+, Mg2+ dipertukarkan untuk ion hidrogen dari resin. Jelas,
limbah akan bersifat asam. Saat berikutnya dilewatkan melalui pertukaran anion, semua
kotoran anionik seperti CI-, N03- dan sulfat yang mengalami pertukaran, selanjutnya akan
melepaskan OH-. Hidrogen dan hidroksil bergabung membentuk molekul air dan limbah
menjadi air netral. Jumlah pengotor kationik yang seimbang akan setara dengan jumlah
kotoran anionik di perairan alami. Dengan demikian, kapasitas pertukaran ion akan habis
dalam kedua kolom resin pada tingkat yang sama. Tapi, dalam prakteknya, hal ini agak
berbeda, karena adanya ion bikarbonat dan karbonat di perairan alam.Ion-ion hidrogen
berinteraksi dengan anion dan dihasilkan asam karbonat sehingga terbentuk menjadi air
dan karbon dioksida.
Bagian dari beban anioik dihilangkan dalam bentuk gas untuk mengurangi beban anion
resin. Hal ini menyebabkan banyak pembentukan gelembung, hampir seperti buih. Hal ini
diperlukan untuk menghilangkan gas buangan.
b. Regenerasi anion
Regenerasi resin penukar anion sama dengan regenerasi kation, jika sudah jenuh
maka dapat dikembalikan ke keadaan dengan menggunakan alkali. Soda kaustik dipakai
sebagai penukar anion dari basa kuat. Sama dengan regenerasi pada kation, pada anion
juga terdapat beberapa tahapan. Tahap-tahap yang dilakukan pada proses regenerasi anion :
1. Backwash adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuang/menghilangkan
deposit
2. kotoran yang menempel di resin.
3. Preheat bed
4. Caustic injection yaitu penambahan kaustik dengan cara menginjeksian NaOH 4%.
5. Slow rinse dimaksudkan untuk pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah di
proses.
6. Fast rince sama dengan slow rinse hanya saja melakukannya dengan debit air yang
besar.
Selama proses regenerasi, limbah air yang dihasilkan ditampung pada bak penampung
regenerasi (neutral basin) untuk dinetralkan sebelum akhirnya dibuang ke sungai.Biasanya
regenerasi dilakukan dengan melewatkan regeneran melalui bed resin penukar ion pada
arah yang sama dengan air baku yang diolah; proses ini disebut regenerasi co-current.
Jika regenerasi co-current (aliran ke bawah) terjadi, lapisan bawah kolom diregenerasi
dengan buruk, kecuali jika digunakan regeneran asam atau basa dalam jumlah yang sangat
besar. Di sisi lain, jika regenerasi dilakukan counter-current (dengan arah yang
berlawanan), lapisan bawah resin yang jenuh lebih efektif diregenerasi. Proses ini terjadi
pada pengurangan kebocoran natrium (pada penukar kation) dan silika (pada penukar
anion) hingga tingkat pengurangannya sangat rendah selama siklus pertukaran.
Pada studi lebih lanjut, teknik fluidisasi telah digunakan untuk demineralisasi. Pada
proses ini, air mentah diolah dengan mengalirkan ke atas dan regenerasi dilakukan oleh
45
Dalam produksi air deionisasi dapat dicapai dengan menggunakan bed bertingkat
yang terdiri dari lapisan resin yang ditumpangkan dengan polaritas yang sama. Salah satu
diantaranya asam atau basa lemah, sementara lainnya asam atau basa kuat. Selama
regenerasi, resin asam lemah, yang lebih ringan dari resin asam kuat ditempatkan pada atas
bed (Gambar 3). Aliran counter-current regeneran kemudian menuju ke atas melalui bed
dan bertemu pertama kali dengan resin asam kuat, diikuti resin asam lemah. Sehingga
regenerasi terjadi secara menyeluruh.
46
Dibandingkan dengan penukar tunggal (lemah atau kuat), regenerasi dengan aliran
counter-current, bed bertingkat memiliki kapasitas pemasangan operasi per liter lebih
besar. Resin kurang, karena itu diperlukan pengolahan volume air yang sama, dan efisiensi
proses ditingkatkan dalam pengurangan konsumsi regeneran.
Rasio volume resin asam lemah (karboksilat) dengan volume bed total (pada Bed
Bertingkat) akan lebih besar, waktu siklus yang lebih singkat dan semakin tinggi
alkalinitas/zat padat terlarut dan rasio kesadahan total. Kinerja Bed Bertingkat juga
bergantung pada pemisahan yang baik antara dua penukar. Ini berarti bahwa pola aliran
dalam kolom harus optimum agar pemisahan antara dua resin selama regenerasi terlihat
jelas, yang mana ukuran partikel dari dua resin dipilih dengan hati-hati.
Beberapa kasus khusus ditemui di mekanisme demineralisasi. Pada unit aliran
counter-current, hal yang sangat penting untuk menjaga kekompakan resin sepanjang
waktu selama regenerasi dan lebih baik juga selama proses layanan. Pengganggu lainnya
dari kation bed selalu mengarah ke kebocoran natrium. Unit aliran counter-current harus
dioperasikan sedemikian rupa sehingga titik akhir natrium dan silika untuk unit kation dan
anion tidak berlebih. Hal ini penting karena umpan untuk pabrik demineralisasi setelah
pengolahan awal harus bebas dari berbagai residu klorin.
salah satu train mengalami masalah (kebocoran resin, kerusakan peralatan mekanik, listrik,
instrumen dan lain-lain).
Pola operasi:
a. Pabrik demineralisasi beroperasi secara kontinu.
Masing-masing train akan beroperasi normal dengan dipindah secara bergantian diantara
keduanya selama satu train sedang dalam perbaikan atau sedang regenerasi secara
bergantian. Air buangan regenerasi yang mengandung asam dan basa serta air pembilas
dari masing-masing resin dibuang melalui bak penetral (untuk dinetralisasi).
b. Air cuci balik dari penyaring karbon aktif akan dialirkan ke saluran pembersih
c. Selama operasi normail, operator akan tinggal di ruangk kontrol peralatan, sebentar di
lokasi, dan mengadakan inspeksi ke lokasi secara periodik
5. Air tersebut kemudian mengalir ke Charcoal Filter. Pada charcoal filter terdapat
karbon aktif/granular. Karbon aktif tersebut berfungsi untuk menyerap kandungan
chlor yang masih tersisa pada air.
6. Air terus mengalir menuju RO (Reverse Osmosis) untuk disaring. Sebelum air
sampai pada proses RO, air terlebih dahulu dicampurkan/dilarutkan dengan bahan
kimia anti kerak (anti scale) yang bernama Trisodium Phosphate/Na3(PO)4.
Setelah itu air mengalir menuju Safety Filter untuk disaring.
7. Setelah dari safety filter air kemudian dipompa oleh High Pressure Pump yang
bertekanan 40 bar menuju RO. RO (Reverse Osmosis) adalah saringan yang sangat
kecil, jadi supaya air dapat melewatinya air tersebut harus mempunyai tekanan
yang besar, karena filter RO lebih kecil daripada molekul air.
8. Di RO, bagian air yang dapat melewati proses RO disebut Permeable. Sedangkan
bagian air yang terbuang disebut Reject. Dan bagian air yang menempel pada RO
disebut Retentate. Pada saat RO tidak bekerja, Retentate yang menempel di RO
akan dibersihkan oleh Washing System untuk dibuang.
9. Air kemudian mengalir menuju Decarbonator. Pada Decarbonator terjadi suatu
proses yang berfungsi untuk menghilangkan CO2 dan O2 (karat) dengan cara
menyepraikan/menyemprotkan air dari atas pada dinding decarbonator sehingga air
akan memisah dan membentuk butiran-butiran yang akan jatuh ke bawah.
Kemudian dari bawah decarbonator dihembuskan udara oleh pompa, udara yang
dihembuskan tersebut berfungsi untuk memisahkan kandungan CO2,O2 dengan air.
a. Air dari decarbonator kemudian ditampung di pre-demineralized water
tank.
10. Air kemudian mengalir menuju mixed bed untuk dihilangkan kandungan silicanya.
Silica harus dihilangkan karena dapat menyebabkan kerak. Dalam mixed bed
terdapat resin kation (R-SO3H) dan resin anion (R=N-OH). Resin tersebut
berfungsi untuk menyerap/menyaring kandungan silica pada air.
11. Pada mixed bed, apabila resin kation dan resin anion gagal mencapai/memenuhi
karakteristik air yang diinginkan, maka proses regenerasi akan terjadi pada mixed
bed sampai karekteristik yang diinginkan tercapai. Bahan kimia untuk proses
regenerasi berasal dari acid storage tank dan alkali storage tank.
a. Setelah proses di mixed bed, air kemudian diteruskan menuju
demineralized water tank.
51
12. Dari demineralized water tank, air kemudian diteruskan ke boiler. Sebelum sampai
di boiler, air terlebih dahulu dilarutkan dengan amonia yang berfungsi untuk
menaikkan Ph yang semula netral (7), menjadi 9.
Adapun tahapan proses air suling menjadi air demin adalah sebagai berikut :
A. Adsorpsi Carbon Filter
Fungsi dari Carbon Filter antara lain :
1. Menghilangkan bau, rasa, dan warna
2. Menjernihkan air
3. Membunuh bakteri-bakteri serta mikroba/protozoa
4. Menyerap H2S (Sulfida), dan NH4
Pada Saringan Karbon ( Carbon Filter) air suling mengalami proses penjernihan
menggunakan Karbon Aktif. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja
yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan air,
pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam penggunaan
lain. Selain di bidang pengolahan air, karbon aktif dapat digunakan di berbagai industri
seperti pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran mesh maupun iondine number.
Juga digunakan untuk dinding partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. Di
balik legamnya, barang gosong itu ternyata sangat kaya manfaat. Karbon aktif dapat
digunakan sebagai bahan pemucat, penyerap gas, penyerap logam, menghilangkan polutan
mikro misalnya zat organic maupun anorganik, detergen, bau, senyawa phenol dan lain
sebagainya.
Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat -
zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif, termasuk CaCo3 yang
menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah
tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah tidak baik lagi, sehingga
arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru. Untuk mengurangi kesadahan
(Hardness) pada air dapat digunakan filtrasi (penyaringan) dengan media karbon aktif yang
memiliki sifat kimia dan fisika, di antaranya mampu menyerap zat organik maupun
anorganik, dapat berlaku sebagai penukar kation, dan sebagai katalis untuk berbagai reaksi.
Karbon aktif adalah sejenis adsorbent (penyerap), berwarna hitam, berbentuk granule,
bulat, pellet ataupun bubuk. Jenis karbon aktif tempurung kelapa ini sering digunakan
52
dalam proses penyerap rasa dan bau dari air, dan juga penghilang senyawa-senyawa
organik dalam air.
Air sadah adalah air yang mengandung ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Ion-ion ini terdapat dalam air dalam bentuk sulfat, klorida, dan hidrogenkarbonat . Proses
yang terjadi, Air masuk melalui celah bagian atas dari sebuah Vessel berisi karbon aktif
dengan tekanan tertentu dari pompa membuat air masuk kedalam vessel dengan cepat
sehingga air suling kontak dengan permukaan karbon aktif. Terjadi proses penyerapan
mineral dalam air tersebut selama melalui celah atas menuju celah bawah Vessel menuju
Cation Exchanger.. Adapun Mineral yang dihilangkan dalam proses ini antara lain : Ca,
Mg, Al, Na.
Karbon Aktif yang sudah jenuh akan mengurangi daya serap mineral, sehingga
berakibat lolos nya mineral-mineral tersebut pada proses selanjutnya. Hal ini bisa di atasi
dengan cara mengganti karbon aktif jenuh dengan yang baru, namun tentu hal ini tidak
ekonomis menimbang harga karbon aktif ini relative mahal. Proses Regenerasi karbon aktif
dapat menjadi pilihan bijak. Regenerasi pada karbon filter dan peralatan lainnya akan kita
bahas pada artikel lain .
encer (33%) untuk resin kation yang difungsikan sebagai kation exchanger (menukar
semua kation dengan ion H+) atau menggunakan larutan H 2SO4 encer jika resin kation
difungsikan sebagai softener yang hanya menukar ion Ca dan Mg dengan ion Na+.
DAFTAR PUSTAKA
Elvianto Dwi Daryono. 2013. Proses dan tahapan demineralisasi air. Diakses tanggal 25
april 2017 dari https://core.ac.uk/download/pdf/19892251.pdf
Nur widi. 2011. Cara pengolahan demineralisasi air . Diakses tanggal 25 april 2017 dari
https://core.ac.uk/download/pdf/32376322.pdf
Orchidea Rachmaniah. 2011. Kelebihan dan kelemahan demineralisasi air. Diakses
Tanggal 25 april 2017 Dari Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/67892251.Pdf
Sahirman. 2009. Demineralisasi air. Diakses tanggal 25 april 2017 dari
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40404