Professional Documents
Culture Documents
Asimetri Informasi
Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D
Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Email : ratya.fp@ub.ac.id
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar 3. MODEL ASIMETRI INFORMASI MODUL
1.2 Tujuan 3.1 Moral Hazard
3.2 Adverse Selection
2. MODEL DASAR ASIMETRI 3.3 Signalling
10
INFORMASI
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Saat ini telah berkembang ilmu ekonomi baru yang merupakan
1.2. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan akan
dapat:
Menjelaskan model dasar asimetri informasi
Menjelaskan macam-macam model asimetri informasi, baik
karena moral hazard, adverse selection, atau karena
signalling.
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
Sebagai contoh situasi di pasar tenaga kerja, walaupun hasil pekerja atau agen
dapat diamati (misalnya jumlah barang yang diproduksi atau dijual) tetapi usaha
pekerja tidak dapat diamati. Contoh lain, di bidang asuransi. Perusahaan asuransi
menginginkan pemegang polis untuk menghindari kecelakaan (misalnya
mengendarai kendaraan dengan baik atau meminimalkan kerugian).
Bagaimanapun juga, seseorang yang dijamin mempunyai insentif untuk
mengubah tingkah lakunya dengan melakukan tindakan yang lebih sembrono
daripada tanpa jaminan asuransi.
Tidak semua masalah moral hazard terjadi seperti pada gambar 10.1. Beberapa
masalah dikatakan sebagai moral hazard tetapi asimetri informasi terjadi sebelum
usaha dari agen dilaksanakan tetapi ia sudah menandatangani kontrak, di mana
agen mengamati hasilnya tetapi principal tidak mengamati.
Dengan kata lain ketidakpastian bagi kedua belah pihak ketika kontrak
ditandatangani tetapi sebelum kontrak ditandatangani agen mempunyai beberapa
informasi relevan yang menguntungkan seperti tingkat usahanya (effort) akan
optimal. Masalah moral hazard ini disajikan pada gambar 10.2.
Sebagai contoh, suatu perusahaan membayar agen expor-impor untuk
menawarkan produknya diluar negeri. Didalam beberapa hal, perusahaan hanya
mempunyai sedikit informasi terhadap produk lain di negaranya seperti situasi
pasar dll. Hal ini merupakan strategi penentu untuk mengenalkan produknya
dengan sukses. Bagaimana pun juga, walaupun agen tidak mengetahui beberapa
hal tersebut ketika menandatangani kontrak, ia mulai mengenalkan produk
Page 3 of 6
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
tersebut. Kemudian, principal dapat mengamati strategi yang dilakukan oleh agen
tetapi tidak dapat mengevaluasi apakah tindakan agen terhadap produknya
berjalan dengan baik ataukah tidak.
P mendesign A N A
Outcome
Kontrak terima/t menentukan memberikan
dan payoff
olak situasi yang usaha
Kontrak hanya
diamati oleh
A
N
A A
menentukan P N memilih Outcome
mendesig terima/tolak memberikan keadaan dan payoff
tipe dari A
kontrak usahanya
yang hanya n kontrak
dapat
diamati oleh
A
P= principal; A=agen dan N=nature (keadaan)
Page 4 of 6
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
Contoh, perusahaan asuransi sangat sulit atau perlu biaya mahal untuk
mengamati tipe nasabah ketika menentukan besarnya jaminan. Di dalam asuransi
mobil, perusahaan asuransi tidak dapat membedakan antara pengendara yang
hati-hati dan pengendara yang sembrono. Informasi ini sangat penting bagi
perusahaan asuransi untuk membedakan kontrak yang ditawarkan kepada
pengendara mobil. Ketika nasabah mengatakan bahwa ia adalah pengendara yang
hati-hati dan bukan pemabuk dan bukan suka mengebut, perusahaan asuransi
tidak dapa mempercayai pernyataan dari nasabah tersebut. Kasus moral hazard
banyak pula terjadi dalam penjualan produksi pertanian melalui sistem tebasan,
dimana penebas sebagai agen dapat mengatakan bahwa ia adalah sangat jujur,
dan memperkirakan kalau hasil panen petani tersebut hanya dapat mencapai
sejumlah tertentu tetapi apakah petani sebagai principal dapat mengetahui
kebenaran penebas.
N
P mendesign A
menentukan A N memilih Outcome
mengirim kontrak menerima/ keadaan dan payoff
tipe dari A
sinyal tolak
yang hanya
kontrak
dapat
diamati oleh
A
P= principal; A=agen dan N=nature (keadaan)
Page 5 of 6
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
Pada kasus lain, signalling dapat terjadi ketika principal lebih menunjukkan diri
mempunyai informasi pribadi yang mempengaruhi keadaan agen sehingga akan
mempengaruhi keputusan apakah agen menerima tau menolak kontrak.
Model ini disajikan pada gambar 10.5.
N
A A mengirim
menentukan P N memilih Outcome
mendesig terima/tolak usaha keadaan dan payoff
tipe dari P
kontrak
yang hanya n kontrak
dapat
diamati oleh
P
P= principal; A=agen dan N=nature (keadaan)
REFERENSI
Anindita, Ratya. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya.
Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl. 1986. Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition.
John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York.
PROPAGASI
Tugas dan Penilaian Individu
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah contractor dan contractee dalam model
dasar asimetri informasi!
2. Jelaskan bagaimana mekanisme/proses terjadinya asimetri informasi model moral
hazard, serta gambarkan pula tahapan terjadinya moral hazard!
3. Jelaskan bagaimana mekanisme/proses terjadinya asimetri informasi model adverse
selection, serta gambarkan pula tahapan terjadinya adverse selection!
4. Jelaskan bagaimana mekanisme/proses terjadinya asimetri informasi model
signalling, serta gambarkan pula tahapan terjadinya signalling!
Page 6 of 6