You are on page 1of 8

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH

MANAJEMEN KUANTITATIF PEAYANAN KESEHATAN


KONSEP DAN APLIKASI TEKNIK PERAMALAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

ESTIE YONASARI 25010114120


ANIS FAIZAH 25010114120...
ELSA FEBRIE A 25010114120...
LOVELOI 25010114130
DESKANIA ANGGIA P 25010114140...
HENDRA TEGUH S 25010116183005
DHWI BA'DIYA MAULINA 25010114140

ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
A. KONSEP TEKNIK PERAMALAN
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi dengan menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis.
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan
penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada
beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan
menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz,
1998).
Peramalan merupakan tahap awal dari perencanaan dan pengandalian produksi.
Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap
suatu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan
merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud adalah:
Apa yang dibutuhkan (jenis)
Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
Kapan dibutuhkan (waktu)
Hal ini bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer. Sesuatu yang berjalan dengan baik di
suatu perusahaan pada suatu kondisi tertentu mungkin bisa menjadi bencana bagi
organisasi lain, bahkan pada departemen yang berbeda di perusahaan yang sama. Selain
itu, anda akan melihat keterbatasan dari apa yang dapat anda harapkan dari suatu
peramalan. Peramalan sangat jarang memberikan hasil yang sempurna. Peramalan juga
menghabiskan banyak biaya dan waktu dan waktu untuk dipersiapkan dan diawasi.
Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya
menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang
efektif baik untuk jangka panjang maupun pendek bergantung pada peramalan
permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan
manajemen.Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti
(intuitif).Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian.
Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran,
pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang harus
diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat
menghasilkan peramalan yang akurat.
Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang
diperoleh semaksimal mungkin.
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
Peramalan tidak akan pernah perfect, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan
memberikan arahan bagi suatu perencanaan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan
prosedur tiga tahap untuk sampai pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan
melakukan peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan industri, dan
diakhiri dengan peramalan penjualan perusahaan. Ada tiga manfaat dari peramalan, yaitu
Menentukan apa yang dibutuhkan untuk ekspansi pabrik (ramalan jangka panjang).
Menentukan perencanaan lanjutan bagi produk-produk yang ada untuk dikerjakan
dengan fasilitas-fasilitas yang ada (ramalan fasilitas)
Menentukan penjadwalan jangka pendek produk-produk yang ada untuk dikerjakan
berdasarkan peralatan yang ada (ramalan perencanaan produksi)

B. TAHAPAN PROSES PERAMALAN


Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika
menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:
1. Mendefinisikan Tujuan Peramalan
Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk mengukur
tingkat dari suatu permintaan.
2. Membuat diagram pencar (Plot Data)
Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y) dan
waktu sebagai axis (X).
3. Memilih model peramalan yang tepat
Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat dipilih
beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.
4. Melakukan Peramalan
5. Menghitung kesalahan ramalan (forecast error)
Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil
peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau selisih antara nilai
aktual dan nilai ramalan disebut sebagai kesalahan ramalan (forecast error) atau
deviasi
6. Memilih Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.
Apabila nilai kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan pada tingkat
ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara sembarang metode-metode
tersebut.
7. Melakukan Verifikasi
Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan tersebut
sesuai dengan pola data sebenarnya.

C. PENDEKATAN TEKNIK PERAMALAN


Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang
digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak
dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
1. Peramalan berdasarkan jangka waktu :
a. Peramalan jangka pendek ( kurang satu tahun, umumnya kurang tiga bulan :
digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat
produksi),
b. Peramalan jangka menengah ( tiga bulan hingga tiga tahun : digunakan untuk
perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi dan
menganalisis berbagai rencana operasi),
c. Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih, digunakan untuk merencanakan
produk baru, penganggaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian
serta pengembangan).
2. Peramalan berdasarkan rencana operasi
a. Ramalan ekonomi : membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi
dan indikator perencanaan lainnya,
b. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi dan produk
baru,
c. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan terhadap produk
perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang mengarahkan
produksi, kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.
3. Peramalan berdasarkan metode / pendekatan :
a. Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis atau metode
statistik dan data historis dan atau variabel-variabel kausal untuk meramalkan
permintaan. Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang
dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi
dari waktu,
Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :
a. Rata-rata bergerak (moving averages)
Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) : bermanfaat
jika diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil
Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila
ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan
untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru.
b. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing)
Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan
menambahkan parameter alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor
kerandoman. Istilah eksponensial dalam metode ini berasal dari
pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode
sebelumnya yang berbentuk eksponensial.
c. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang
dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini
merupakan garis trend untuk persamaan matematis
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model), mengasumsikan variabel
yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu
atau beberapa variabel bebas (independent variable).
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan
antara variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya
tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
a. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada
persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
b. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan
jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi
jangka panjang.
c. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka
panjang dan jangka pendek.
b. Peramalan kualitatif, menggunakan intuisi, pengalaman pribadi dan berdasarkan
pendapat (judment) dari yang melakukan peramalan.
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan dan pengalamanseseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu
orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif
dapat menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik,
keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat
penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan
nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada
responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli
untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak
pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum
hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode
ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan
diharapkan mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau
konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati.
Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

D. TEKNIK EKSTRAPOLASI
Ekstrapolasi adalah proses memperkirakan nilai suatu variabel melampaui interval
pengamatan aslinya berdasarkan hubungannya dengan variabel lainnya. Ekstrapolasi itu
mirip dengan interpolasi, yaitu menghasilkan perkiraan di antara hasil pengamatan yang
diketahui, namun ekstrapolasi itu rentan terhadap ketakpastian yang lebih tinggi dan
terhadap risiko yang lebih tinggi dalam menghasilkan hasil yang tidak bermakna.
Ekstrapolasi dapat juga berarti memperluas metode, yaitu dengan mengasumsikan
metode yang mirip dapat diaplikasikan. Ekstrapolasi juga dapat diterapkan pada
pengalaman manusia untuk memproyeksikan atau memperluas wawasan dari
pengalaman yang telah dialami ke dalam bidang yang tidak diketahui atau belum pernah
dialami sebelumnya agar dapat mengetahui (biasanya bersifat dugaan) hal yang belum
diketahui itu.
Ekstrapolasi adalah suatu teknik peramalan dengan memproyeksikan
kecenderungan-kecenderungan masa lalu ke masa depan. Dengan kata lain pengertian
ekstrapolasi berhubungan dengan tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu
digunakan sebagai bahan untuk meramalkan perubahan perubahan yang diperkirakan
akan terjadi di masa yang akan datang. Ekstrapolasi merupakan teknik peramalan
sebagai instrumen perencanaan yang digunakan untuk minimalisasi ketidaktepatan
perencanaan.
Contoh dari ekstrapolasi adalah apabila kenyataan menunjukkan bahwa suatu
organisasi atau lembaga mempekerjakan sejumlah tenaga baru tertentu setiap bulan
selama dua tahun yang baru saja dilewati, ekstrapolasi memiliki pengertian bahwa untuk
kurun waktu yang sama di masa depan akan diperlukan sejumlah pekerja baru untuk
kurun waku yang sama di masa depan.
Teknik Ekstrapolasi menggunakan premis bahwa masa sekarang merupakan produk
dari masa lampau dan masa yang akan datang tidak bisa dilepaskan keterkaitannya
dengan masa sekarang. Adapun manfaat dari ekstrapolasi adalah sebagai instrumen
peramalan berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan suatu organisasi merupakan suatu
kontinum atau yang berkesinambungan.
Contoh: Apabila kenyataan menunjukkan bahwa suatu organisasi atau lembaga
mempekerjakan sejumlah tenaga baru tertentu setiap bulan selama dua tahun yang baru
saja dilewati, ekstrapolasi memiliki pengertian bahwa untuk kurun waktu yang sama di
masa depan akan diperlukan sejumlah pekerja baru untuk kurun waku yang sama di masa
depan.

E. MODEL REGRESI
Regresi adalah suatu metode analisis statistik yang digunakan untuk melihat
pengaruh antara dua atau lebih variabel. Hubungan variabel tersebut bersifat fungsional
yang diwujudkan dalam suatu model matematis. Pada analisis regresi, variabel dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu variabel respons (response variable) atau biasa juga disebut
variabel bergantung (dependent variable) dan variabel explanoryatau biasa disebut
penduga (predictor variable) atau disebut juga variabel bebas (independent variabel).
Analisa regresi adalah suatu teknik statistik yang menggunakan hubungan antara
dua variabel atau lebih untuk mendapatkan garis yang fit sehingga satu variabel dapat
diprediksi atau diestimasi berdasarkan variabel lainnya. Misal, jika seseorang mengetahui
hubungan antara biaya iklan dengan penjualan, maka orang tersebut dapat memprediksi
hasil penjualan dengan menggunakan analisa regresi jika pengeluaran iklan sudah
ditentukan.
Tujuan model regresi ini adalah untuk mendapatkan suatu bentuk hubungan antara
variabel yang akan diestimasi (dependent variable) dengan variabel bebas (independent
variable) dan menggunakan model tersebut untuk mengestimasi nilai dari variabel yang
akan di estimasi. Misal seorang manajer ingin melihat hubungan antara biaya iklan
perusahaannya dengan hasil penjualan perusahaannya, ingin menguji hipotesa bahwa
dengan bertambahnya biaya iklan maka hasil penjualannyapun akan bertambah dan lebih
jauh ingin memperkirakan/estimasi seberapa kuat hubungannya.
Model regresi mengasumsikan bahwa faktor-faktor yang diramal menunjukkan
adanya suatu hubungan sebab akibat (cause-effect relationship) dengan satu atau lebih
variabel bebas (independent variable). Model causal lebih digunakan untuk pengambilan
keputusan (decision making) dan kebijaksanaan (policy). Konsep sebuah hubungan
antara dua variabel, kita kenal dengan hubungan fungsional dan hubungan statistik.
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan
mempengaruhi hasil peramalan. Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan
peramalan dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui
kondisi- kondisi seperti :
1. Adanya informasi masa lalu
2. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
3. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan
dimasa yang akan datang.

F. PERAMALAN DENGAN QSB

G. PENERAPAN HASIL PERAMALAN

You might also like