Professional Documents
Culture Documents
JEMBATAN WHEATSTONE
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah dapat menyelesaikan makalah
"Jembatan Wheatstone ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Iwan Wicaksono, M.Pd.,
selaku Dosen mata kuliah Dasar-dasar Instrumen yang telah memberikan tugas
ini.
Penyusun sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas kelas Dasar-dasar Instrumen dengan judul "Jembatan Wheatstone".
Disamping itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan kami siap menerima kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
bisa diperbaiki.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.3 Apa saja hukum yang mendasari rangkaian listrik yang
berhubungan dengan jembatan wheatstone?
1.2.4 Bagaimana prinsip kerja jembatan wheatstone?
1.2.5 Bagaimana aplikasi jembatan wheatstone?
1.2.6 Bagaimana kesalahan-kesalahan dalam jembatan wheatstone?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari jembatan wheatstone
1.3.2 Mengetahui metode jembatan wheatstone
1.3.3 Mengetahui hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan
dengan jembatan wheatstone
1.3.4 Mengetahui prinsip kerja jembatan wheatstone
1.3.5 Mengetahui aplikasi jembatan wheatstone
1.3.6 Mengetahui kesalahan-kesalahan dalam jembatan wheatstone
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil kali antara hambatan berhadapan yang satu akan sama dengan hasil
kali hambatan-hambatan berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan
d bernilai nol dengan persamaan :
3
R1 . R3 = R2 . R4
Percobaan ini dilakukan dengan mengacu pada hokum Ohm dan hukum
Kirchoff I. HUKUM OHM : kuat arus (i) dalam sebatang kawat berbanding
lurus dengan tegangan (v) dan berbanding terbalik dengan hambatan ( r ).
HUKUM KIRCHOFF I : jumlah arus yang menuju suatu titik cabang sama
dengan jumlah arus yang meninggalkan-nya.
Persamaan di loop II
I2 . R2 + I3 . R5 - I1 . R4 = 0
I4 . R1 - I5 . R3 - I3 . R5 = 0
Persamaan loop II I2 . R2 - I1 . R4 = 0
4
2 .2 1 .4 =0
4 .1 5 .3 =0
2 4
= 2 . 3 = 1 . 4
1 3
5
Maksud dari jumlah tegangan sama dengan nol adalah tidak adanya energi
listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi
bisa digunakan atau diserap. Sehingga rumus didapatkan pada jembaran
wheatstone yaitu:
L1
Rx = Rv
2
Keteranagn:
6
Dalam aplikasi dasar, tegangan dc (E) diterapkan ke Jembatan
Wheatstone, dan galvanometer (G) untuk memantau kondisi
keseimbangannya. Nilai-nilai R1 dan R3 diketahui secara tepat, tetapi tidak
harus identik. R2 adalah resistansi variabel dikalibrasi, yang saat ini nilainya
dapat dibaca dari skala. Sebuah resistor yang tidak diketahui nilainya yaitu
Rx terhubung sebagai sisi keempat sirkuit, dan kekuasaan diterapkan. R2
disesuaikan sampai galvanometer G membaca arus nol, pada titik titik ini
2 3
Rx= . Sirkuit ini paling sensitif ketika keempat resistor memiliki nilai
1
resistansi yang sama. Namun, sirkuit bekerja cukup baik dalam hal apapun.
Jika R2 dapat bervariasi pada kisaran resistansi 10:1 dan R1 adalah nilai
sama, kita dapat beralih nilai-nilai dekade dari R3 ke dalam dan ke luar dari
sirkuit sesuai dengan kisaran nilai yang diharapkan dari Rx. Dengan
menggunakan metode ini, dapat secara akurat mengukur nilai Rx dengan
memindahkan satu multi-posisi saklar dan menyesuaikan satu potensiometer
posisi.
8
menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = .
Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan
hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan wheatstone.
Rangkaian listrik beserta jembatan wheatstone sudah ada di dalam strain
gauge. Contoh aplikasi yang lain adalah suatu alat dalam bidang perikanan
yang dapat menggantikan tugas manusia untuk menghitung jumlah ikan-ikan
sehingga dapat mempercepat proses perhitungan ikan, otomatis ini dapat
dihitung jumlah ikan dalam jumlah yang banyak dan dalam relatif waktu
yang cepat menggunakan kawat mikron sebagai media stabilitas arus listrik
(hambatannya konstan).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
lengan jembatan karena efek pemanasan arus melalui tahanan-tahanan
tersebut, GGL termal dalam rangkaian jembatan dapat pula mengakibatkan
masalah ketika tahanan-tahanan rendah, dan juga kesalahan karena tahanan
kawat sambung dan kontak-kontak luar.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
blogmateriperkuliahan.blogspot.co.id/2016/11/makalah-jembatan-
wheatstone.html?m=1
Bueche, Fredick J., dan Eugene, Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta:
Erlangga.
Flink, R.J., dan Brink, O.G. 1984. Dasar-dasar Instrumentasi. Jakarta:
Binacipta.
irpanafandi.blogspot.co.id/2014/05/jembatan-wheatstone.html?m=1
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono, Vani. 2009. FISIKA. Surabaya: PT Kawan Pustaka.
Suryatmo, F. 1986. Teknik Listrik Pengukuran. Jakarta: Bina Aksara.
Van der wol, G. 1985. Rangkaian Elektro Teknik. Jakarta: Erlangga.
12