You are on page 1of 23

CASE BASE DISCUSSION

INFEKSI DENGUE

Disusun oleh:
Renaldi Tan
1215004

Pembimbing:
dr. Christianus, Sp.A

SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2017
I. IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : An. HRN


Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 6 tahun 11 bulan
Kiriman dari : IGD
Diagnosis masuk : DHF
Diagnosis utama : DHF
Diagnosis tambahan : Morbili, GEA
Tanggal dirawat : 13/06/2017
Tanggal diperiksa : 13/06/2017 17/06/2017

II. ANAMNESIS

Heteroanamnesis diberikan oleh ibu pasien pada tanggal 14 Juni 2017.

Keluhan utama : demam

Pasien adalah anak perempuan berusia 6 tahun 11 bulan, datang ke IGD RS


Immanuel pada tanggal 13 Juni 2017 oleh orangtuanya dengan keluhan
demam sejak 3 hari (10 Juni 2017) yang sifatnya terus menerus, dan
mendadak tinggi pada malam hari sampai menggigil. Pasien juga
mengeluhkan mual dan muntah, muntah berisi makanan dan cairan dengan
volume tidak terlalu banyak, sehingga pasien merasa lemas karena intake
makanan dan minuman sulit.
Saat demam tinggi muncul perdarahan di hidung sebelah kanan, darah segar
dan hanya sedikit. Perdarahan pada hidung dalam 3 hari muncul 2 kali.
Tidak disertai sesak nafas, kejang, dan penurunan kesadaran. Buang air besar
dan buang air kecil tidak terdapat keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah mengalami diare, batuk dan pilek,
dan demam tinggi yang didiagnosis demam berdarah.
Riwayat Penyakit Keluarga: -

Riwayat Lingkungan dan Sosial : Teman sekelas ada yang sedang sakit
demam berdarah

Usaha berobat : Sebelum masuk RS, pasien minum parasetamol namun


demam tidak turun.

Alergi : Tidak ada alergi makanan dan obat

Riwayat kehamilan dan persalinan :


Pasien adalah anak 1 dari 1 bersaudara, dan ibu pasien tidak pernah mengalami
abortus.
Lahir aterm, persalinan spontan, ditolong oleh bidan.
Berat badan lahir : 3000 gram, panjang badan lahir : 49 cm

Tumbuh kembang anak :


Berbalik : 3 bulan Berjalan : 12 bulan
Bicara : 4 bulan Membaca : lupa
Duduk : 6 bulan Menulis : lupa
Berdiri : 11 bulan
Imunisasi

Jenis Dasar Ulangan Anjuran


BCG - HiB -
DPT MMR -
Polio Hep.A -
Hep.B Cacar -
air
Campak -

Penyakit Dahulu
Diare + Pneumonia - Asma -
Difteri - Tetanus - Kejang -
Campak - Ginjal - Batuk rejan -
Batuk pilek + Hepatitis - Cacar air -
Tifus perut - TBC - Lainnya Demam
berdarah

Riwayat Penyakit Keluarga


Asma - Ginjal -
Penyakit darah - Kencing manis -
TBC - Lainnya .

III. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik tanggal 15 Maret 2016


Keadaan Umum
Kesadaraan : Compos mentis
Kesan sakit : ringan-sedang
Tanda-tanda Vital
Nadi : 96 x/menit, regular, equal, isi cukup
Suhu tubuh : 37,1C (axillar)
Pernapasan : 28 x/menit, tipe thoracoabdominal
Pengukuran
Umur : 6 tahun 11 bulan
Berat badan : 25 kg
Tinggi badan : 115 cm
BMI : 18.9 kg/m2
Status gizi : normal

Pemeriksaan Sistematik
Kulit : tidak ada kelainan
KGB : tidak teraba membesar
Rambut : tidak ada kelainan
Kepala : ubun-ubun tidak cekung
Mata : konjungtiva hiperemis +/+, sclera ikterik -/-, reflex cahaya +/+,
mata berair +/+
Hidung : PCH -/-, sekret hidung -/-
Telinga : sekret -/-
Tenggorokan : faring hiperemis -, tonsil T1/T1
Mulut : mukosa mulut basah, bibir basah
Leher : tidak terdapat kelainan
Thorax :
Dinding thorax / paru
Inspeksi : B/P simetris kiri = kanan, retraksi(-), bercak kemerahan
makulopapular +
Palpasi : pergerakan simetris kanan = kiri, ICS tidak melebar
Perkusi : sonor, kiri = kanan
Auskultasi : VBS +/+, Ronki -/-, Wh -/-
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS IV, 1cm medial linea
midclavicularis kiri, kuat angkat -
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Genital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
Akral dingin
CRT < 2 detik

FOLLOW UP HARIAN
Tanggal KU, PF (S,O,A) Advice dokter (P)

14/06/17 S: - Lihat hasil Lab


06.15 Demam +,mual +, muntah -, mimisan 1x - Bedrest
O: - Cukup minum
N: 110x / menit, regular, equal, isi - Makan sedikit-sedikit tapi sering
cukup - Kompres bila demam
R: 24x / menit, thoracoabdominal - Ondancentron 2 mg IV stat IGD
S: 36,9C (aksiler), - Vometras 3 mg 3dd IV
Mata : mata hiperemis -/- - Sanmol inj 250 mg 3dd IV prn
Lain-lain dalam batas normal - Sanbeflex 1 ml 2dd PO
- Cek lab paket A
15/06/17 S: - Lihat hasil Lab
06.00 Demam -, mual +, muntah - - Bedrest
O: - Cukup minum
N: 110x / menit, regular, equal, isi - Makan sedikit-sedikit tapi sering
cukup - Kompres bila demam
R: 24x / menit, thoracoabdominal - Ondancentron 2 mg IV stat IGD
S: 36,6C (aksiler), - Vometras 3 mg 3dd IV
- Sanmol inj 250 mg 3dd IV prn
Lain-lain dalam batas normal - Sanbeflex 1 ml 2dd PO
- Cek lab paket A

16/06/17 S: - Lihat hasil Lab


06.00 Demam -, mual -, muntah - - Bedrest
O - Cukup minum
N: 110x / menit, regular, equal, isi - Makan sedikit-sedikit tapi sering
cukup - Kompres bila demam
R: 28x / menit, thoracoabdominal - Ondancentron 2 mg IV stat IGD
S: 36,1C (aksiler), - Vometras 3 mg 3dd IV
- Sanmol inj 250 mg 3dd IV prn
Lain-lain dalam batas normal - Sanbeflex 1 ml 2dd PO
- Cek lab paket A

17/06/17 S: - Lihat hasil Lab


06.15 Demam -, mual -, muntah - - Cukup minum
O - Makan sedikit-sedikit tapi sering
N: 110x / menit, regular, equal, isi - Kompres bila demam
cukup - Ondancentron 2 mg IV stat IGD
R: 24x / menit, thoracoabdominal - Vometras 3 mg 3dd IV
S: 36C (aksiler), - Sanmol inj 250 mg 3dd IV prn
Lain-lain dalam batas normal Dipulangkan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

13/6/2017 14/6/2017 15/6/2017 16/6/2017 17/6/2017

HB (g/dL) 12,1 11,9 12,3 12,3 13,3

Ht (%) 35 36 42 36 40
Leukosit 5,48 4,81 6,27 5,69 4,99

Trombosit 110 90 55 64 91

Eritrosit 4,6 4,7 4,6 4,7 5,1


MCH 80 80 79 79 78
MCV 26 26 26 27 26
MCHC 33 33 33 34 34

V. RESUME

Keluhan utama : demam


Perempuan usia 6 tahun 11 bulan, datang ke IGD dengan keluhan demam
sejak 3 hari yang terus menerus, mendadak tinggi pada malam hari sampai
menggigil. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, muntah berisi
makanan dan cairan dengan volume tidak terlalu banyak , sehingga pasien
merasa lemas Sebelum sakit, ada riwayat batuk dan pilek. Saat demam
tinggi muncul perdarahan di hidung sebelah kanan, darah segar dan hanya
sedikit. Perdarahan hidung dalam 3 hari muncul 2 kali.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah mengalami diare, batuk dan
pilek, dan demam tinggi yang didiagnosis demam berdarah.
Riwayat Lingkungan dan Sosial : Teman sekelas ada yang sedang sakit
demam berdarah.
Usaha berobat : Sebelum masuk RS, pasien minum parasetamol namun
demam tidak turun.
Alergi : Tidak ada alergi makanan dan obat

Riwayat kehamilan dan persalinan :


Pasien adalah anak 1 dari 1 bersaudara, dan ibu pasien tidak pernah mengalami
abortus
Lahir aterm, persalinan spontan, ditolong oleh bidan.
Berat badan lahir : 3000 gram, panjang badan lahir : 49 cm

Tumbuh kembang anak :


Berbalik : 3 bulan Berjalan : 12 bulan
Bicara : 4 bulan Membaca : lupa
Duduk : 6 bulan Menulis : lupa
Berdiri : 11 bulan

VI. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis utama :
DHF
Diagnosis Tambahan : -
Status gizi: Height-for-age -1 (normal)
BMI-for-age 2 (risiko overweight)

VII. USULAN PEMERIKSAAN

- Darah rutin (Hb. Ht, Leukosit, Trombosit) serial


- NS-1 Antigen
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis kerja : DHF

IX. PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa
Bedrest
Diet lunak makanan, makan sedikit-sedikit tapi sering
Cukup minum
Kompres bila demam
Infus RL 1500cc/24 jam
Medikamentosa
Ondancentron 2 mg IV stat IGD
Vometras 3 mg 3dd IV
Sanmol inj 250 mg 3dd IV prn
Sanbeflex 1 ml 2dd PO

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

XI. PENCEGAHAN

Pencegahan
1. Kewaspadaan dini DBD guna mencegah membatasi terjadinya KLB.wabah
dengan kegiatan bulan bakti gerakan 3M(Penyuluhan intensif, kerja bakti,
kunjungan rumah pemantauan jentik)
2. Pemberatasan vektor
a. Penyemprotan (fogging) fokus pada lokasi ditemukan kasus
3. Penyuluhan gerakan masyarakat dalam PSN DBD melalui penyuluhan
dengan memanfaatkan berbagai j rumah pemantauan jentik)
4. Pemberatasan vektor
a. Penyemprotan (fogging) fokus pada lokasi ditemukan kasus
b. Penyuluhan gerakan masyarakat dalam PSN DBD melalui
penyuluhan dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi dan
informasi yang ada, melalui kerjamasa lintas progaram dan sektor,
serta dikoordinasi oleh Kepala Daerah/Wilayah
c. Abatisasi selektif (sweeping jentik) di seluruh wilayah/kota
Dilaksanakan di desa/kelurahan endemis terutama di sekolah dan
tempat-tempat umum. Semua tempat panampungan air di rumah
dan bangunan yang ditemukan jentik ditaburi bubuk abate sesuai
dengan dosis 1 sendok makan (10gram) abate untuk 100 liter air.
d. Kerja bakti melakukan kegiatan 3M
PEMBAHASAN TEORI

Definisi
Infeksi Dengue
penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi salah satu dari 4
serotipe virus dengue yaitu DENV-1, 2, 3 atau DENV-4. Infeksi virus
yang dapat berkembang cepat dan menjadi pandemi di seluruh dunia.
Demam Dengue (DB) atau Dengue Fever (DF),
Penyakit infeksi virus dengan gejala demam akut umumnya tinggi disertai
2 gejala (cephalgia, nyeri retro-ortbital, myalgia, arthralgia, nyeri tulang,
ruam kulit/rash) tanpa disertai manifestasi perdarahan atau tanda
plasma leakage
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
Grade 1
Penyakit infeksi virus dengan gejala demam akut umumnya tinggi disertai
2 gejala (cephalgia, nyeri retro-ortbital, myalgia, arthralgia, nyeri tulang,
ruam kulit/rash) disertai manifestasi perdarahan (Rumple Leed [RL]
Test (+) dan Plasma leakage (Ht 20%)
Grade 2
Penyakit infeksi virus dengan gejala demam akut umumnya tinggi disertai
2 gejala (cephalgia, nyeri retro-ortbital, myalgia, arthralgia, nyeri tulang,
ruam kulit/rash) disertai manifestasi perdarahan spontan dan
kegagalan sirkulasi presyok (Hipotensi), MAP 20mmHg, dan
Takikardia
Grade 3
Penyakit infeksi virus dengan gejala demam akut umumnya tinggi disertai
2 gejala (cephalgia, nyeri retro-ortbital, myalgia, arthralgia, nyeri tulang,
ruam kulit/rash) disertai manifestasi perdarahan RL (+) atau spontan
dan kegagalan sirkulasi presyok (Hipotensi) MAP 20mmHg, dan
Takikardia.
Grade 4
Penyakit infeksi virus dengan gejala demam akut umumnya tinggi disertai
2 gejala (cephalgia, nyeri retro-orbital, myalgia, arthralgia, nyeri tulang,
ruam kulit/rash, dengan manifestasi perdarahan berupa RL (+) atau
spontan disertai kegagalan sirkulasi syok (tekanan darah & nadi tidak
teratur).

Epidemiologi & Insidensi


- Laki-laki = Perempuan
- Terbanyak : usia <15 tahun, dewasa muda
- Meningkat pada bulan September Februari (puncak : Januari)
- Daerah tropis
- Fenomena gunung es, > daerah perumahan (>vektor), > tropis dan
subtropics, 100 juta kasus pada 100 negara endemis, mortalitas tinggi pada
px anak.
- 3 faktor penularan infeksi dengue Manusia, virus, vektor
- Faktor insidensi Dengue Faktor lingkungan kurang sehat, tropis dan
subtropics, fasilitas kesehatan kurang memadai, perubahan sikap & perilaku
hidup.

Faktor Risiko
Etiologi
Virus dengue termasuk arbovirus (genus flavivirus, family Flaviviridae). Virus
dengue memiliki 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Virus
dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes aegypti dan Aedes
albopictus). Gejala muncul 3-14 hari setelah gigitan nyamuk yang mengandung
virus dengue.

Klasifikasi
- Klasifikasi Dengue WHO 2009
- Klasifikasi Dengue WHO 2011

Patogenesis & Patofisiologi


Gejala Klinik

Penatalaksanaan
1. Penderita Tersangka Dengue atau Demam Dengue
Penderita yang terinfeksi dengue dengan keadaan umum yang masih
baik, tidak ada faktor risiko atau warning sign masih dapat dirawat
jalan dengan menjalani istirahat yang cukup. Selain itu juga penderita
harus mendapatkan asupan cairan yang cukup seperti susu, jus buah,
cairan elektrolit isotonic, oralit, dan air tajin. Hindari kelebihan cairan,
khususnya pada usia bayi dan balita.
Bila demam, dapat dikompres dengan air hangat pada daerah dahi,
ketiak, dan anggota tubuh.
Cek laboratorium berkala (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
Medikamentosa : Parasetamol 10mg/kgBB/kali pemberian dnegan
interval tidak lebih sering dari tiap 6 jam.
2. Penderita DBD dan Demam Dengue yang Dirawat Inap
Pada penderita yang memiliki warning sign :
- Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis
- Muntah persisten
- Nyeri perut hebat
- Letargis atau gelisah
- Pucat, tangan dan kaki teraba dingin dan serta lembab
- Produksi urin atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
- Nilai Ht signifikan
Penatalaksanaan yang diberikan adalah :
Infus dengan jumlah cairan yang disesuaikan dengan kebutuhan rumatan
dan kehilangan cairan
Observasi keadaan umum, TTV, CRT
Cek laboratorium berkala (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
Medikamentosa : Parasetamol 10mg/kgBB/kali pemberian dnegan interval
tidak lebih sering dari tiap 6 jam.
3. Terapi cairan
Indikasi Perawatan
- Takikardia
- Capilary refill time > 2 detik atau memanjang
- Akral teraba dingin dan pucat
- Perubahan status neurologis (kesadaran)
- Oliguria
- Nilai hematorkir meningkat mendadak
- Tekanan nadi menurun (20 mmHg)
- Hipotensi

Kriteria Pasien Boleh Pulang

- Bebas demam sedikitnya 24 jam tanpa antipiretik


- Nafsu makan membaikh
- Tampak perbaikan klinis
- Output urin baik
- Nilai hematokrit stabil
- Telah melewati 2 hari pasca renjatan (bila pasien mengalami syok)
- Tidak ada stres pernapasan karena efusi pleura dan asites
- Trombosit > 50.000/mm3

Pencegahan
1. Kewaspadaan dini DBD guna mencegah membatasi terjadinya KLB.wabah
dengan kegiatan bulan bakti gerakan 3M(Penyuluhan intensif, kerja bakti,
kunjungan rumah pemantauan jentik)
2. Pemberatasan vektor
a. Penyemprotan (fogging) fokus pada lokasi ditemukan kasus
b. Penyuluhan gerakan masyarakat dalam PSN DBD melalui
penyuluhan dengan memanfaatkan berbagai j rumah pemantauan
jentik)
c. Penyuluhan gerakan masyarakat dalam PSN DBD melalui
penyuluhan dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi dan
informasi yang ada, melalui kerjamasa lintas progaram dan sektor,
serta dikoordinasi oleh Kepala Daerah/Wilayah
d. Abatisasi selektif (sweeping jentik) di seluruh wilayah/kota
Dilaksanakan di desa/kelurahan endemis terutama di sekolah dan
tempat-tempat umum. Semua tempat panampungan air di rumah
dan bangunan yang ditemukan jentik ditaburi bubuk abate sesuai
dengan dosis 1 sendok makan (10gram) abate untuk 100 liter air.
e. Kerja bakti melakukan kegiatan 3M

Komplikasi
Perdarahan organ interna
Ensefalopati Dengue
Kelainan Ginjal
Edema Paru
DIC
Kematian
DAFTAR PUSTAKA

Behrman, R. E., Kliegman, R. M., & Jenson, H. B. (2004). Nelson Textbook of


Pediatrics. (17). Philadelphia, Pennsylvania: Saunders.

Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Padjajaran RSUP Hasan


Sadikin. (2014). Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak (5
ed.). (H. Garna, & H. M. Nataprawira, Penyunt.) Bandung:
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Padjajaran RSUP
Hasan Sadikin.

World Health Organization (WHO), Dengue Comprehensive Guidelines for


Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever
Revised and expanded edition New Delhi India : WHO, Regional Office
for South-East Asia. 2011.

Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

http://emedicine.medscape.com/article/215840-overview
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/denguefever/basics/definition/con-
20032868

You might also like