You are on page 1of 4

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Halusinasi merupakan gangguan sensori persepsi dimana klien

mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Dimana

halusinsi itu sendiri terbagi menjadi halusinasi pendengaran,

penglihatan , penciuman, perabaan dan pengecapan, Cenesthetic dan

kinesthic. Pada bab ini penulis akan menjabarkan beberapa

kesimpulan mengenai Asuhan keperawatan Tn. R dengan gangguan

sensori persepsi: halusinasi pendengaran . Adapun kesimpulan yang

ditarik penulis adalah .

1. Manajemen pelayanan keperawatan diruangan IGD Jiwa RSKD

Provinsi Sulawesi Selatan pada pasien dengan gangguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran yaitu pasien yang datang ke IGD

akan mendaftar ke bagian rekam medik, kemudian langsung

ditempatkan diruangan observasi pskiatri dan dilakukan pengkajian

keperawatan kesehatan jiwa. Selain itu, pasien juga akan dicatat

dalam registrasi pasien diruangan IGD. Apabila dalam keadaan

gaduh gelisah pasien di fiksasi dan fiksasi farmakologi sesuai

dengan intruksi dokter. Jika pasien sudah tenang akan diberikan

tindakan keperawatan berupa strategi pelaksanaan asuhan

keperawatan halusinasi.
2. Manajemen asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien

dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran yaitu :

3. Pengkajian pada pasien dengan halusinasi pendengaran

didapatkan data pasien mendengarakn bisikan suara tampa wujud,

pasien sering menyendiri, pasien sering bicara sendiri , ketawa

sendiri. namun pasien kooperatif dengan petugas kesehatan, sering

berdiam diri di kamar, terlihat sedih jika ditanya tentang keluarga

dan pekerjaannya.

4. Masalah keperawatan lain yang muncul pada Tn. R dengan

halusinasi pendengaran adalah isolasi sosial dan resiko

mencederai diri, orang lain dan lingkungan

5. Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat pada Tn. R dengan

halusinasi pendengaran adalah halusinasi pendengaran, isolasi

sosial dan resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

6. Penyusunan rencana keperawatan diprioritaskan pada masalah

utama yaitu halusinasi pendengaran. Prinsip intervensi yang

dilakukan adalah dengan melibatkan pasien sesuai dengan strategi

pelaksanaan halusinasi pendengaran.

7. Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi

yang telah dibuat, pasien sangat dibutuhkan dalam pelaksaan

implementasi keperawatan baik saat di rumah sakit maupun setelah

pasien pulang.
8. Evaluasi yang dilakukan tercapai dan berhasil bila pasien mampu

melakukan serta menerapkan implementasi yang telah dilatih oleh

penulis.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Penulis memberikan

saran yang mungkin dapat diterima sebagai bahan pertimbangan

guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran sebagai

berikut:

1. Bagi pihak Rumah Sakit

Bagi pihak Rumah Sakit khususnya IGD Jiwa agar lebih

meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan

kepada pasien dengan menyediakan ruangan intensif untuk melihat

tingkat kedaruratan pasien berdasarkan skala RUFA setelah 2 jam

di IGD Jiwa sehingga pasien tidak harus dirawat inap diruang IGD

Jiwa.

2. Bagi perawat

Bagi perawat di IGD Jiwa diharapkan dapat memberikan asuhan

keperawatan yang maksimal dengan melakukan pengkajian

kedaruratan jiwa (skala RUFA) diruangan dan dapat melakukan

pengklasifikasian berdasarkan skala RUFA serta menentukan

strategi pelaksanaan berdasarkan tingkat kedaruratan (skala

RUFA). selain itu perawat juga harus memotivasi pasien agar


melakukan kegiatan yang dapat mengontrol halusinasi serta

dengan sesering mungkin menemani pasien saat pasien terlihat

menyendiri

3. Bagi institusi pendidikan

Bagi institusi pendidikan, diharapkan dengan adanya pengelolaan

kasus terkait pasien gangguan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan

kepustakaan untuk lebih menambah wawasan.

4. Bagi penulis berikutnya

Penulis selanjutnya diharapkan agar dapat memberikan asuhan

keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi :

halusinasi pendengaran lebih maksimal lagi.

You might also like