You are on page 1of 9

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN AUDIO VISUAL TERHADAP

PENANGANAN KEGAWATDARURATAN LUKA BAKAR PADA


PEKERJA PENGELOLAAN AIR PANAS BATU GAMPING
DI DESA GRENDEN KECAMATAN PUGER
KABUPATEN JEMBER

Moh. Asrofi Yusuf, Cipto Susilo, Mohammad Ali Hamid


Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Dosen S1 Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan FIKes Universitas Muhammadiyah Jember
E-mail: ashrafjhosep@ymail.com

Abstract
The burn is an injury caused by heat, electric current, chemicals and lightning on
the skin, mucosa and deeper tissues. The skin is the largest organ that covers the
muscles and has a role in homeostasis. This study aims to add insight and
knowledge on how to care or emergency treatment of burns. This study uses a
design pretest - posttest one group design to identify the Influence of Health
Education Audio Visual Emergency Treatment Of Burn. The study population was
processing workers limestone with the number 60 and the sample used a total of
33 people were taken using random sampling techniques. Results of research with
Wilcoxon signed rank test ( = 0.05) obtained p value = 0,000 H1 accepted
meaning or no influence handling emergency management worker burns on the
hot water in the village Grenden limestone Puger districts. This study was
recommended to the public, especially workers in the village Grenden limestone
to apply the methods of emergency treatment of burns skill to have the ability to
help burns victims.

Keywords : Health education, Audio Visual, Burn.

PENDAHULUAN Pendidikan kesehatan bukan


hanya berhubungan dengan
Luka bakar adalah suatu
komunikasi informasi, tetapi juga
trauma yang disebabkan oleh panas,
berhubungan dengan adopsi
arus listrik, bahan kimia dan petir
motivasi, audio visual, keterampilan,
yang mengenai kulit, mukosa dan
dan kepercayaan diri untuk
jaringan yang lebih dalam. Kulit
melakukan tindakan memperbaiki
adalah organ tubuh terluas yang
kesehatan. Informasi yang
menutupi otot dan mempunyai
dikomunikasikan adalah hal-hal yang
peranan dalam homeostasis. (padila,
berhubungan dengan kondisi-kondisi
2012).
sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang berdampak pada kesehatan. terkait dengan hasil klinis yang lebih
Faktor resiko individual dan perilaku baik seperti penurunan kedalaman
berisiko, serta penggunaan sistem luka, mengurangi waktu untuk luka
pelayanan kesehatan (Nursalam, ulang (Kimble, 2010).
2008).
1. Etiologi Luka Bakar
Batu gamping mengandung
Etiologi luka bakar (Padila, 2012).
kalsit dan dolomit yang disusun oleh
unsur-unsur Ca, C, o dan Mg. Pada a. Luka bakar suhu tinggi
tabel periodik, Ca dan Mg terdapat (thermal burn)
dalam satu golongan, yaitu golongan 1) Gas
alkali tanah. Kedua unsur tersebut 2) Cairan
karakternya relatif sama, mempunyai 3) Bahan padat (solid)
konfigurasi elektron pada blok S2 b. Luka bakar bahan kimia
energi untuk melepaskan elektron (hemical burn)
pada kulit terluar hampir sarna, dan c. Luka bakar sengatan Listrik
mudah membentuk ion sehingga (electrical burn)
keberadaan cenderung bersama-sama d. Luka bakar radiasi (radiasi
membentuk asosiasi (Rusmadi, injury).
2006). 2. Fase Luka Bakar
a. Fase akut
Mengatasi penanganan luka
Disebut sebagai fase awal
bakar dengan air dingin telah terbukti
atau fase syok. Dalam fase
memberikan banyak efek
awal penderita akan
menguntungkan pada pasien luka
mengalami ancaman
bakar, termasuk menurunkan rasa
gangguan airway (jalan
nyeri, menurunkan kerusakan sel,
nafas), brething (mekanisme
stabilisasi pembuluh darah, dikurangi
bernafas), dan circulation
edema, meningkatkan penyembuhan
(sirkulasi).
dan bekas luka dan penurunan
b. Fase sub akut
inflamasi respon, Dalam studi klinis,
Berlangsung setelah fase syok
pengobatan air dingin menjadi
teratasi. Masalah yang terjadi
pertolongan pertama telah terbukti
adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat a)Luka bakar meliputi
kontak dengan sumber panas. epidermis dan lapisan atas dari
Luka yang terjadi dermis
menyebabkan: b)Kulit tampak kemerahan,
oedem dan rasa nyeri lebih berat
c. Fase lanjut
daripada luka bakar grade I
Fase lanjut akan berlangsung c)Ditandai dengan bula yang
hingga terjadinya maturasi muncul beberapa jam setelah
parut akibat luka dan terkena luka
pemulihan fungsi organ- 3) Luka bakar grade III
organ fungsional. Problem a)Menyebabkan kerusakan
yang muncul pada fase ini jaringan yang permanen
adalah penyulit berupa parut b)Rasa sakit kadang tidak
yang hipertropik, kleoid, terlalu terasa karena ujung-ujung
gangguan pigmentasi, saraf dan pembuluh darah sudah
deformitas dan kontraktur. hancur.
c)Luka bakar meliputi kulit,
3. Penilaian derajat luka bakar
lemak subkutis sampai mengenai
menurut Yovita (2010)
otot dan tulang.
1) Luka bakar grade I
a) Disebut juga luka bakar
superficial
b) Mengenai lapisan luar
epidermis, tetapi tidak
sampai mengenai daerah
dermis. Sering disebut
sebagai epidermal burn
c) Kulit tampak kemerahan,
sedikit oedem, dan terasa
4. Konsep Pendidikan Kesehatan
nyeri.
Audio Visual
2) Luka bakar grade II
Pendidikan kesehatan bukan
hanya berhubungan dengan
komunikasi informasi, tetapi juga probability sampling (simple random
berhubungan dengan adopsi sampling). Penelitian dilakukan pada
motivasi, keperampilan, dan Penanganan Jumlah Prosentase
kepercayaan diri untuk melakukan Luka Bakar
tindakan memperbaiki kesehatan. Baik 100 100 %
Tidak baik 0 0%
Tujuan pendidikan kesehatan Total 33 100%
adalah untuk meningkatkan perilaku bulan April-Juni 2016. Instrumen
sehat individu maupun masyarakat, yang digunakan adalah lembar
pengetahuan yang relevan dengan kuesioner
intervensi dan strategi pemeliharaan
derajat kesehatan, pencegahan
penyakit, serta mengelola HASIL DAN PEMBAHASAN
(memberikan perawatan) penyakit
Hasil penelitian disajikan
kronis di rumah (Efendi, 2009).
dalam bentuk analisa bivariat yaitu
MATERIAL DAN METODE pengetahuan tentang penanganan
Penelitian ini menggunakan luka bakar, persepsi pekerja tentang
desain Pretest-posttest Design yang penanganan luka bakar, dan
bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap penanganan luka bakar akan
Audio Visual Terhadap Penanganan dibahas dengan menggunakan tabel
Kegawatdaruratan Luka Bakar Pada distribusi frekuensi sebagai berikut:
Pekerja Pengelolaan Air Panas Batu
Tabel 1 Penanganan Luka Bakar
Gamping Di Desa Grenden sebelum diberikan pendidikan
Kecamatan Puger Kabupaten Jember. kesehatan

Populasi penelitian ini adalah pekerja Berdasarkan tabel di atas sebagian


pengolahan batu gamping dengan besar responden memiliki
jumlah 60 orang. Populasi diambil pengetahuan tidak baik dengan nilai
dari pabrik tungku batu gamping di 25 responden (75,8 %).
Wilayah Desa Grenden Kecamatan
Tabel 2 Penanganan Luka Bakar
Puger Kabupaten Jember. Teknik
setelah diberikan pendidikan
pengambilan sampel menggunakan
kesehatan
Berdasarkan tabel di atas penelitian tentang pengaruh
menunjukkan nilai rata-rata totalitas pendidikan kesehatan audio visual
setelah diberikan pendidikan terhadap penanganan
kesehatan secara kognitif dengan kegawatdaruratan luka bakar pada
nilai baik berjumlah 33 responden pekerja pengelolaan air panas batu
prensetase (100 %). gamping di desa grenden kecamatan
puger. Beberapa hal yang akan di
Tabel 3 Pengaruh Pendidikan
uraikan meliputi interpretasi hasil
Kesehatan terhadap Penanganan
penelitian, keterbatasan, dan
Kegawatdaruratan Luka Bakar
implikasinya terhadap keperawatan.
Sebelu Perse Sesuda Pers P Nilai Interpretasi hasil akan membahas
m Di ntase h Di enta value Z
Berika % Berika se tentang perbandingan teori yang ada
n n %
Penkes Penkes di dalam tinjauan pustaka dengan
Baik 8 24,2 33 100
% % fakta dan opini dari peneliti.
0,000 - Sedangkan keterbatasan penelitian
5.049
membahas tentang alasan-alasan
Tidak 25 75,8 0 0%
baik % rasional yang bersifat metodologik.
Total 33 100 33 100 Implikasi keperawatan
% %
Tabel di atas menunjukkan hasil menyampaikan tentang kaitan hasil

pretest dan posttest setelah diuji penelitian dengan keperawatan.

dengan uji wilcoxon menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian


bahwa dari 33 responden diperoleh didapatkan secara komponen kognitif
hasil p value 0.000 < 0,005. Dari sebelum diberikan pendidikan
tabel Test Statistic dengan nilai Z kesehatan menunjukkan nilai rata-
sebesar -5.049, yang berarti berada di rata penanganan kegawatdaruratan
daerah penerimaan H1. Dengan luka bakar pada pekerja pabrik batu
demikian H1 diterima yang berarti gamping sebelum diberikan
pengaruh pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan secara kognitif
terhadap penanganan sebagian besar responden memiliki
kegawatdaruratan luka bakar, pada pengetahuan tidak baik dengan nilai
pekerja industri batu gamping 25 responden (75,8%).
Kecamatan Puger.
Menurut Notoatmodjo (2011) apabila terjadi kecelakaan luka
Pendidikan dapat mempengaruhi bakar, apabila responden tidak
pengetahuan seseorang. Apabila mengetahui cara menangani
seseorang mempunyai tingkat perawatan luka bakar yang benar.
pendidikan rendah maka latar belakang pendidikan responden
pengetahuan nya akan semakin dapat mempengaruhi pola pikir,
rendah, dengan adanya pendidikan kemudian juga berpengaruh pada
kesehatan dapat membantu seseorang aspirasi atau harapan.
untuk menambah tingkat
Berdasarkan hasil penelitian
pengetahuan nya. keterampilan
didapatkan secara komponen kognitif
adalah keahlian, kemampuan
sebelum diberikan pendidikan
berlatih, fasilitas dalam melakukan
kesehatan menunjukkan nilai rata-
sesuatu, ketangkasan dan
rata penanganan kegawatdaruratan
kebijaksaaan. Keterampilan
luka bakar pada pekerja pabrik batu
mencakup pengalaman dan praktik
gamping setelah diberikan
dan memperoleh keterampilan
pendidikan kesehatan secara kognitif
mengarah ketindakan sadar dan
dengan nilai totalitas memiliki
otomatis keterampilan merupakan
pengetahuan baik 33 responden (100
praktik atau tindakan yang dilakukan
%).
oleh peserta didik, sehingga
diperlakukan untuk menambah Menurut (Notoatmodjo,
informasi dalam mengembangkan 2012) dengan pemberian pendidikan
keterampilan tersebut. kesehatan dengan media audiovisual
memberikan rangsang mata dan
Peneliti berpendapat, bahwa
telinga. Perpaduan saluran informasi
penanganan kegawatdaruratan luka
melalui mata yang mencapai 87%
bakar sebelum diberikan pendidikan
dan telinga 25% akan memberikan
kesehatan pekerja industri pabrik
rangsang yang cukup baik sehingga
batu gamping secara komponen
dapat memberikan hasil informasi
kognitif dikategorikansebagian besar
yang optimal.
kurang baik. Apabila tidak dilakukan
pendidikan kesehatan maka akan Peneliti berpendapat, bahwa
membahayakan para pekerja tentang pengetahuan penanganan
kegawatdaruratan luka bakar setelah yang diperoleh, Pengaruh pendidikan
diberikan pendidikan kesehatan kesehatan penanganan
kepada pekerja industri pabrik batu kegawatdaruratan luka bakar ini
gamping secara komponen kognitif memiliki p value = 0,000 < 0,005.
dikategorikan baik. Hal tersebut Berdasarkan uraian diatas, H1
karena bertambahnya informasi dan menunjukkan = -5,049 terbukti
ditunjang adanya pendidikan sehingga dapat dikatakan ada
kesehatan terutama tentang pengaruh penanganan
penanganan luka bakar yang dengan kegawatdaruratan luka bakar dalam
langsung oleh petugas kesehatan komponen kognitif, sebelum dan
memungkinkan responden mampu sesudah diberikannya pendidikan
memahami tentang dibandingkan kesehatan tentang penanganan
sebelum diberikan pendidikan kegawatdaruratan luka bakar pada
kesehatan. Peneliti berasumsi bahwa pekerja pengelolaan air panas batu
dengan diberikannya pendidikan gamping di desa grenden kecamatan
kesehatan melalui ceramah dan puger.
media audio visual dapat merubah
Peneliti berpendapat
persepsi sehingga responden
berdasarkan hasil uji statistik dengan
mengalami peningkatan dalam
metode Wilcoxon didapatkan nilai
penanganan kegawatdaruratan luka
rata-rata komponen kognitif sebelum
bakar.
dan sesudah diberikan pendidikan
hasil penelitian sebelum kesehatan, karena pada hasil nilai
diberikan pendidikan kesehatan yang di dapat mengalami
secara kognitif mayoritas responden peningkatan, ini terbukti bahwa
memiliki pengetahuan tidak baik apabila memberika perlakuan
dengan nilai 25 responden (75,8%). pendidikan kepada masyarakat
Dan setelah dilakukan pendidikan sangat membantu, di samping
kesehatan menunjukkan totalitas baik mereka mendapatkan ilmu
33 responden (100 %) karna dengan pengetahuan mereka mendapatkan
perlakuan diajarkan tentang cara skill bagaimana cara menangani luka
penanganan kegawatdaruratan luka bakar yang benar, cara merawat yang
bakar. Berdasarkan hasil penelitian benar. Apabila pada masyarakat
tidak di berikan ilmu pengetahuan Dewi, I.A.S.S.K. (2014). Perbedaan
Efektifitas Epitelisasi Antara
tentang pendidikan kesehatan, seperti
Perawatan Terbuka
luka bakar, kemungkinan akan Menggunakan Moist Exposed
Burn Ointment Dengan
mengalami kecacatan atau kematian.
Perawatan Tertutup
Menggunakan NaCL 0,9%
SIMPULAN DAN SARAN Pada Luka Bakar Derajat II Di
Simpulan Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Moewardi Surakarta.pdf.
diakses 10 Desember 2015.
Ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang luka bakar Padila, (2012). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah.
terhadap penanganan Yogyakarta: Nu Med.
kegawatdaruratan luka bakar pada
Hardisman, (2014). Gawat Darurat
pekerja pengelolaan air panas batu Medis Praktis. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
gamping di desa grenden kecamatan
puger. Nursalam, (2009). Pendidikan
Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Saran
Rusmadi, Djuhariningrum, (2006).
Pabrik disarankan dapat
Penentuan Kalsit dan Dolmit
memberikan pendidikan kesehatan Secara Kimia Dalam Batu
Gamping Dari Madura.pdf.
penanganan kegawatdaruratan luka
diakses 11 Desember 2015
bakar yang terarah dengan cara
Nursalam, (2009). Pendidikan
menyediakan alat APD (alat Dalam Keperawatan. Jakarta:
pelindung diri) penanganan Salemba Medika

kegawatdaruratan luka bakar, National Burn Repository Report,


(2012). American Burn
sehingga pekerja memiliki Association, National Burn
pengetahuan dengan baik agar dapat Repository. American: NBR
Advisory Comite.pdf. diakses 9
mengurangi terjadinya luka bakar.
Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA Anzba (Australian and New Zeland


Dewi, Y.R.S. (2013). Luka Bakar: Burn Association), (2010).
Konsep Umum dan Investigasi Treatment of burns in the first
Berbasis Klinis Luka 24 hours: simpleand practical
Antemortem dan Postmortem. guide by answering 10
http:// download. portalgaruda. questionsin a step-by-step
org/article. form. American.
php?article=14475&val=970.p http://repository. unhas.
df. diakses 13 Desember 2015. ac.id/bitstream/ handle/
123456789/6475/JOURNAL% Cahya, (2015). Pengaruh Pendidikan
20TREATMENT%20OFBUR Kesehatan Melalui Media Audio
N%202010-A. Visual Terhadap Keterampilan
pdf?sequence=1.pdf. diakses Penanganan Pertama Luka Bakar
Pada Siswa Sekolah Menengah
10 Desember 2015
Pertama Negeri 7surakarta.pdf.
Fenlon, S. (2007). Burns in Children. Surakarta. Skripsi Di
Continuing Education in Publikasikan. Diakses 12
Desember 2015
anasthesia, Critical Care &
Pain. British Journal of Fatmah, (2006). Buku Ajar Keperawatan
Anasthesia. Amerika. Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
diakses 10 Desember 2015
Kimble, L. (2010). First Aid
Treatment Of Burn Injuries Wardana, (2013). Angka Moralitas
Volume 18. Australian Penderita Luka Bakar di
Indonesia. Universitas
Who, (2008). World Report On Child Sumatera
Injury Prevention. Utara.pdf. diakses 13
http://www.fi rechildren.org, Desember 2015.
accessed 9 June 2008.pdf.
diakses 13 Desember 2015. Notoatmodjo, (2011). Tingkat
Pendidikan Dapat Menambah
Rahayuningsih, (2012). Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta.
Penatalaksanaan Luka Bakar Pdf. Diakses 11 Juli 2016
(Combustio).
http://www.google.co.id/url?q=htt Notoatmodjo, (2012). Tingkat
p://ners.unair.ac.id/materikuliah/B Pendidikan Media Audio Visual
UKU-PENDIDIKAN Menambah Wawasan dan Ilmu
KEPERAWATAN-2008.pdf. Pengetahuan. Jogjakarta. Pdf.
diakses 12 Desember 2015 Diakses 11 Juli 2016

Yovita, S. (2010). Penanganan Luka Kusboyono, (2011). Ilmu Pengetahuan


Bakar. Dapat Mempengaruhi hidup dan
http://www.google.co.id/url?q=htt Perilaku. Jakarta. Pdf. Diakses 11
p://www1.media.acehprov.go.id/u Juli 2016.
ploads/PENANGANAN_LUKA_
BAKAR.pdf&sa=U&ved=0ahUK
EwjkgJCV-enJAhVRu.pdf.
diakses 10 Desember 2015

Nursalam, F.E. (2008). Pendidikan


Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Notoatmojo, (2012). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono, (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R
& D. Bandung: Alfabeta.pdf.
diakses 8 Desember 2015.

You might also like