Professional Documents
Culture Documents
KEBIJAKAN PENYUSUNAN
DOKUMEN KONTRAK
(UU 2/2017 &
PP 29/2000 Jo PP 54/2016)
admikon2@gmail.com
MODUL BIMBINGAN
TEKNIS ADMINISTRASI
KONTRAK KONSTRUKSI
PP NO 29 TAHUN 2000
JO PP NO 54 TAHUN 2016
3
MODUL 1:
KEBIJAKAN PENYUSUNAN
DOKUMEN KONTRAK
(UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016)
UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2017
TENTANG JASA KONSTRUKSI
5
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERMASALAHAN JASA KONSTRUKSI (TERKAIT KONTRAK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT KONSTRUKSI) YANG MENDASARI DITERBITKANNYA UU
2/2017 SEBAGAI
PENGGANTI UU 18/1999
BAB V.
BAB IV. USAHA BAB XIII.
PENYELENGGA BAB XII. SANKSI
JASA KETENTUAN
RAAN JASA ADMINISTRATIF
KONSTRUKSI PERALIHAN
KONTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
9
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
SUB PENYEDIA
PENGGUNA JASA
JASA adalah
adalah pemilik atau pemberi pekerjaan
yang menggunakan layanan Jasa pemberi layanan
Konstruksi. Jasa Konstruksi
kepada Penyedia
Jasa.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
STRUKTUR USAHA JASA
PERUMAHAN RAKYAT
KONSTRUKSI
Pasal 11-18
Kegiatan usaha jasa konstruksi didukung dengan usaha Perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi dilakukan dengan memperhatikan
rantai pasok sumber daya konstruksi yang diutamakan perubahan klasifikasi produk konstruksi yang berlaku secara internasional dan perkembangan
berasal dari produksi dalam negeri layanan usaha Jasa Konstruksi.
13 13
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PENGEMBANGAN USAHA JASA
PERUMAHAN RAKYAT
KONSTRUKSI
Pasal 36
Jenis
Pengembangan
Usaha Penyediaan
Dibiayai melalui Bangunan Gedung
INVESTASI bersumber
Usaha dari:
Penyediaan 1. Pemerintah Pusat
Bangunan 2. Pemerintah Daerah
3. Badan usaha Usaha Penyediaan
4. Masyarakat Bangunan Sipil
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
Pasal 38 - 58
Dikerjakan sendiri
Penyelenggaraan
usaha Jasa
Konstruksi Pengikatan jasa
konstruksi
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
Dikerjakan sendiri
Penyelenggaraan
usaha Penyedia
Bangunan Perjanjian penyediaan
bangunan
15
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI
PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 46
Pengguna Penyedia
Jasa Hubungan kerja Jasa
Kontrak
Kerja
Konstruksi
17
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 47-50
Memuat juga:
Penggunaan bahasa:
1. Kesepakatan tentang pemberian insentif
1. Dibuat dalam Bahasa Indonesia
2. Ketentuan Hak kekayaan intelektual untuk jasa perencanaan.
2. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
3. Ketentuan tentang subpenyedia jasa serta pemasok bahan,
Inggris dalam hal dengan pihak asing.
komponen bangunan, dan/atau peralatan yang harus memenuhi
3. Dalam hal terjadi perselisihan digunakan
standar untuk pelaksanaan layanan jasa konstruksi.
kontrak dalam Bahasa Indonesia.
4. Kewajiban alih teknologi untuk kontrak yang dilakukan dengan
pihak asing.
18 18
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PENGELOLAAN JASA KONSTRUKSI
PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 52-56
PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA
19 19
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PENJAMINAN PENYEDIA
PERUMAHAN RAKYAT
JASA KONSTRUKSI
Pasal 57
Jaminan penawaran
Jaminan Pelaksanaan Memperhatikan dinamika
pengembangan jaskon nasional
Jaminan uang muka maupun internasional
Jaminan pemeliharaan
Jaminan sanggah
banding
20 20
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERJANJIAN PENYEDIAAN BANGUNAN
PERUMAHAN RAKYAT
21 21
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEBERLANJUTAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT KONSTRUKSI
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan, paling sedikit meliputi :
22 22
KEGAGALAN BANGUNAN
Kegagalan Bangunan: Pasal 60-65
Suatu keadaan keruntuhan bangunan
dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir MULAI
Jangka waktu
pertanggungjawaban atas
Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Kegagalan Bangunan
Pengguna Jasa bertanggung jawab atas
Bangunan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai harus dinyatakan dalam
Kegagalan Bangunan yang terjadi setelah
dengan rencana umur konstruksi paling lama 10 (sepuluh) Kontrak Kerja Konstruksi
tahun terhitung sejak penyerahan akhir layanan Jasa jangka waktu yang telah ditentukan
Konstruksi
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN 23
PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT Pasal 88
PENYELESAIAN
SENGKETA
Tidak tercapai
Musyawarah
untuk Mufakat
Penyelesaian Disesuaikan Berdasarkan
Sengketa Kontrak Kerja Konstruksi
TIDAK
Peringatan tertulis;
Pengguna Jasa dan/atau Denda administratif;
Penyedia Jasa yang Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
dalam memberikan
pengesahan/ persetujuan Pencantuman dalam daftar hitam;
melanggar pasal 59 (2): Pembekuan izin; dan/atau
Pencabutan izin.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
SANKSI ADMINISTRATIF
PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 97-98
Peringatan tertulis;
Penyedia Jasa yang tidak Denda administratif;
memenuhi kewajiban utk Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
mengganti/ memperbaiki Pencantuman dalam daftar hitam;
kegagalan bangunan
sesuai Pasal 63: Pembekuan izin; dan/atau
Pencabutan izin.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
KETENTUAN PENUTUP
PERUMAHAN RAKYAT
Pasal 104-106
29
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 29
PERATURAN PEMERINTAH NO 29 TAHUN 2000
TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PERATURAN PEMERINTAH N0 54 TAHUN 2016
32
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
Pasal 15. Pengguna Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa berkewajiban untuk :
d. Menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, dan benar
serta dapat dipahami yang memuat :
tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan
kewenangan; dan
Syarat-syarat Kontrak mencakup Syarat Umum dan Syarat Khusus;
Pasal 15. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa
berkewajiban untuk :
j. Menandatangani Kontrak Kerja Konstruksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam Dokumen Lelang;
34
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
Pasal 20. Kontrak Kerja Konstruksi
1. Kontrak Kerja Konstruksi pada dasarnya dibuat secara terpisah sesuai tahapan
dalam pekerjaan konstruksi yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk
Pekerjaan Perencanaan, kontrak kerja konstruksi untuk Pekerjaan
Pelaksanaan, dan kontrak kerja konstruksi untuk Pekerjaan Pengawasan.
2. Dalam hal Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat dituangkan dalam 1 (satu) kontrak kerja konstruksi.
3. Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibedakan
berdasarkan :
35
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
Pasal 15. Pengguna Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa berkewajiban untuk :
d. Menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, dan benar
serta dapat dipahami yang memuat :
tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan
kewenangan; dan
Syarat-syarat Kontrak mencakup Syarat Umum dan Syarat Khusus;
Pasal 15. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa
berkewajiban untuk :
j. Menandatangani Kontrak Kerja Konstruksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam Dokumen Lelang;
36
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
39
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan atau
Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
42
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
43
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 54 TAHUN 2016
44