You are on page 1of 35

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme adalah suatu jasad hidup, dimana ukurannya

yang sangat kecil membuat kita tidak dapat melihatnya dengan mata

langsung, tetapi harus dengan menggunakan suatu alat yaitu mikroskop.

Beberapa mikroorganisme dapat menyebabakan penyakit dan yang lain

terlibat dalam kegiatan manusia sehari hari misalnya dalam

pembuatan anggur, keju, yogurt dan lain lain.

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh seluk-

beluk kehidupan mikroorganisme. Dimana peranan mikroorganisme

sudah sejak lama diketahui disegala aspek kehidupan manusia antara

lain di pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain hingga

saat ini ilmu tersebut telah memberi warna wawasan dan cakrawala

baru bagi kehidupana terutama dalam perkembangan bioteknologi

modern yang melibatkan ilmu mikrobiologi.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita tentunga selalu

berhubungan dengan berbagai macam mikroorganisme baik bakteri,

kapang maupun khamir. Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis

dan sifat mikroorganisme yang ada. Jumlah mikroorganisme yang ada

dalam suatu bahan sangat bervariasi tergantung dari jenis bahan itu

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

sendiri dan kondisi lingkungan. Untuk itu sangat perlu diketahui

bagaimana menghitung jumlah dari mikroorganisme itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari percobaan ini yaitu bagaimana cara

menentukan jumlah angka lempeng total (ALT) dari bakteri dan kapang,

dan uji MPN dari bakteri Koliform pada sampel Coca cola Zero, Caladine

Lotion, Kusuka dan Jamu pelangsing.

C. Maksud percobaan

Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan

memahami cara perhitungan kuantitas mikroorganisme pada suatu

sampel tertentu.

D. Tujuan percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan

kuantitas mikroorganisme yang meliputi Angka lempeng total (ALT)

bakteri dan Uji MPN dari sampel Coca cola Zero, Caladine Lotion, Kusuka

dan Jamu pelangsing.

E. Manfaat percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu agar kita dapat

mengetahui dengan jelas bagaimana cara menghitung ALT dari suatu

bakteri tertentu.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikroorganisme adalah juga makhluk hidup, untuk memeliharanya

dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang

diperlukan untuk pertumbuhannya, antara lain senyawa senyawa

organic (protein, karbohidrta, lemak, mineral dan vitamin) (Rusli,2008.

Hal : 9)

Mikroorganisme berperan penting dalam bahan makanan karena

beberapa alas an. Pada umumnya jumlah dan macam mikroorganisme

yang terdapat dalam bahan makanan mencerminkan kualitas sanitasi

bahan makanan tersebut. Mikroorganisme dapat merusak bahan

makanan banyak bahan makanan menunjang pertumbuhan yang baik

bagi mikroorganisme; bila diberikesempatan untuk tumbuh, mereka

memetabolisme bahan makanan dan menghasilkan produk produk

metabolik yang tidak disukai. Mikroorganisme juga dipakai untuk

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

membuat banyak produk pangan. Mikroorganisme itu sendiri dapat

berlaku sebagai bahan makanan. Telah dihasilkan sejumlah besar sel

yang dapat merupakan pelengkap atau pengganti bahan makanan lain.

(Pelczar, 2005. Hal : 920)

eJumlah mikroorganisme yang ada di dalam suatu bahan sangat

bervariasi, tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan kondisi

lingkungannya. Jumlah mikroorganisme dapat dihitung dengan beberapa

cara.(Rusli, 2008. Hal : 41)

Secara Langsung

a. Dengan ruang Hitung (Counting Chamber)

Larutan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam ruang

hitung haemocytometer yang telah diketahui volumenya. Ruang

hitung tersebut telah terbagi menjadi 25 kotak yang luas maupun

volumenya telah ditentukan. Dengan menghitung mikroorganisme

yang berada dalam kotak kotak tersebut dan mengalikan dengan

volumenya, maka jumlah mikroorganisme per ml sampal dapat

dihitung. (Rusli, 2008. Hal : 41)

Ada beberapa keuntungan dan kelemahan menggunakan

cara ini adalah sebagai berikut : (Rusli, 2008. Hal : 41)

Keuntungan : Pelaksanaan cepat, tidak memerlukan banyak

alat.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Kelemahan : a. Tidak dapat dibedakan mikroorganisme

yang hidup dan telah mati.

b. Sulit menghitung sel bakteri ukuran kecil

c. Sel yang berkumpul (tidak terlihat sel sel

individu), untuk itudibantu dengan Tween 80

(bahan anti gumpal).

b. Dengan Preparat Olesan (Smear Count)

Cara ini dilakukan dengan membuat preparat oles dari

jumlah volume tertentu dari larutan sampel dan disebar diatas

gelas objek dalam luas tertentu (misalnya 1 cm). Selanjutnya

preparat olesan ini difiksasi dan diberi pengecatan dengan larutan

cat (mis : larutan kristal violet). Selanjutnya dihitung dibawah

mikroskop. Dengan mengetahui luas bidang pandang mikroskop

dan jumlah mikroorganisme yang ada dalam bidang tersebut, maka

jumlah mikroorganisme per ml sampel dapat diketahui. (Rusli,

2008. Hal : 43)

Secara Tidak Langsung

a. Dengan Turbidimetri

Pengukuran mikroorganisme dilakukan dengan cara

mengukur presentase cahaya yang melewati larutan yang diperiksa.

Presentase cahaya yang lewat merupakan perbandingan langsung

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

dari konsentrasi sel yang dinyatakan dngan OD (optical density). OD

dapat dinyatakan dengan rumus :

OD = 2 log T

T adalah presentase cahaya yang dilewatkan. (Rusli, 2008. Hal :

43)

b. Dengan Cara Kimia

Cara ini mengukur jumlah senyawa yang karakteristik di

dalam sel seperti : Nitrogen, DNA dan lain lain. Dengan

menggunakan suatu standar, dapat dihitung protoplasma selnya .

(Rusli, 2008. Hal : 43).

c. Dengan Cara Volume Total

Cara ini dilakukan dengan mengukur volume total dari endapan sel

yang telah disentrifus. (Rusli, 2008. Hal : 43)

d. Dengan Cara Berat Kering

Larutan yang diperiksa disentrifus, kemudian endapannya

dikeringkan dan dsitimbang. (Rusli, 2008. Hal : 43)

e. Dengan Cara Plate Count

Pada metode ini dibuat dahulu pengenceran bertingkat sampel yang

akan dihitung sampai konsentrasi tertentu, dan ditanam secara

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

tuang (pour plate) diatas medium yang sesuai. Setelah diinkubasi,

diambil cawan petri yang mempunyai pertumbuhan koloni antara

30 300 koloni. Jumlah mikroorganisme per ml sampel (TPC) :

(Rusli, 2008. Hal : 43)

Jumlah sel = V x n x 1/f

Dimana V = Volume sampel yang ditambahkan

n = Jumlah koloni dalam cawan

f = Faktor pengencer.

Analisis kuantitatif mikroorganisme pada suatu sediaan farmasi

makanan minuman dan kosmetika penting dilakukan untuk

mengetahui mutu suatu sediaan dan bahan farmasi, makanan

minuman dan kosmetika. Dan analisis kuantitatif tersebut ada beberapa

cara yang digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah

mikroorganisme didalam suatu bahan atau sediaan farmasi, makanan

minuman dan kosmetika antara dapat dibedakan sebagai berikut :

(Djide Natsir, 2006. Hal : 103)

1. Perhitungan jumlah sel :

a. Hitung mikroskopik

b. Hitung cawan

c. Dengan metode MPN (Most Probable Number)

2. Perhitungan massa sel secara langsung

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

a. Volumetrik

b. Gravimetrik

c. Kekeruhan atau turbidimetri

3. Perhitungan massa sel secara tidak langsung

a. Analisis komponen sel (Protein, DNA, ATP dan sebagainya)

b. Analisis produk katabolisme (metabolit primer atau

sekunder, panas)

c. Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam

amino, mineral dan sebagainya).

Pada metode MPN, dengan menggunakan cara single

strong streng, setiap pengenceran dipipet 1 ml masing-masing ke

dalam tabung yang berisi medium, dimana untuk setiap

pengenceran digunakan tiga seri tabung atau lima seri tabung.

(Djide, 2003, hal. 226)

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah

mikroorganisme tertentu yang terdapat diantara campuran

mikroorganisme lainnya. Sebagai contoh adalh jika digunakan

laktosa Broth (NB) maka adanya bakteri yang dapat

memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya gas

didalam tabung durham. Cara ini digunakan untuk menentukan

MPN koliform. Terhadap air atau minuman, karena bakteri koliform

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

termasuk bakteri yang dapat memfermentasikan laktosa. Angka

kombinasi tabel MPN dan nilai MPN. (Djide, 2003, hal. 227)

Contoh :

MPN contoh = nilai MPN(dari tabel) x 1/ pengenceran tabung yang

di tengah

Menghitung langsung secara mikroskopik, pada cara ini

dihitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Untuk

itu digunakan kaca objek khusus bergaris berbentuk bujur sangkar,

jumlah cairan yang terdapat antara kaca objek dan kaca penutup

mempunyai volume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat

dalam satu bujur sangkar juga. (Bibiana, 1994, hal. 47)

Perhitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable

count atau disebut juga sebagai standar plate count didasarkan

pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam

suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah diinkubasikan

dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. Setelah masa

inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan

perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam

suspensi tersebut. (Bibiana, 1994, hal. 48)

Cara menghitung bakteri (Irianto, 2003, hal. 14-16) :

1. Menghitung Secara langsung

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Bahan yang mengandung sejumlah besar bakteri (kira-

kira lebih dari 10-3 per ml, biasanya diencerkan dari 1 : 10

sampai 1 : 103 atau lebih tergantung pada bahan pemeriksaan

dan metode hitung, sehingga hasil hitungan yang diperoleh

dapat diandalkan dan memudahkan perhitungan. Perhitungan

langsung ini dapat dilakukan dengan cara :

a. Menghitung Sel Langsung

b. Menghitung dari preparat Pengecetan

c. Menghitung dengan Filter Membran

d. Menghitung dengan Alat Penghitung Elektronik

2. Menghitung Secara Tidak Langsung

a. Penentuan Volume Total

b. Metode Turbidometri

c. Perhitungan Bakteri Hidup

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Aqua destillata

Sinonim : Aquades

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Kegunaan : Sebagai pengencer pertama.

2. Agar (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-Agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau

berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga

lemah kekuningan sampai kuning pucat atau

berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa

berlendir.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.

3. Dextrosa (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Dextrosum / Glucosum

Nama lain : Glukosa

RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

butiran putih; tidak berbau; rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut

dalam air mendidih; agak sukar larut dalam

etanol (95 %) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

5. Ekstrak Beef (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Beef extrak

Nama lain : Kaldu nabati dan kaldu hewani.

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba

BAB III

Kajian Praktikum

A. Alat yang dipakai

1. Autoklaf

2. Botol steril

3. Cawan petri steril

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

4. Hand spray

5. Inkubator

6. Kompor gas

7. Pipet tetes

8. Rak tabung

9. Spoit

10. Tabung durham

11. Tabung reaksi

B. Bahan yang digunakan

1. Aquadest

2. Alkohol 70%

3. Coca cola Zero

4. Caladine Lotion

5. Jamu pelangsing

6. Kusuka

7. Medium LB

8. Medium NA

9. Medium PDA

C. Cara Kerja

a. Penyiapan Sampel

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

1. Dipipet sampel Caladine lotion, kemudian disuspensikan

dalam 10 ml aqua steril.

2. Dimasukkan sampel Caladine lotion 1 ml dalam tabung reaksi

yang berisi 9 ml aqua steril (pengenceran 10 -2) dengan

menggunakan spoit.

3. Pada pengenceran 10-2dipipet 1 ml lalu dimasukkan dalam

tabung reaksi yang berisi 9 ml aqua steril (pengenceran 10-3).

4. Pada pengenceran 10-3 dipipet 1 ml lalu dimasukkan dalam

tabung reaksi yang berisi 9 ml aqua steril (pengenceran 10-4).

b. Pengujian ALT Bakteri

1. Disiapkan 3 cawan petri yang steril dan diberi etiket masing-

masing label 10, 10-1 dan 10-2

2. Diisi 1 ml sampel ke dalam masing-masing cawan petri

berdasarkan pengencerannya.

3. Dituang 10 ml medium NA, kemudian dihomogenkan.

Dibiarkan memadat.

4. Diinkubasi di inkubator selama 1 x 24 jam.

5. Diamati dan dihitung jumlah koloni yang terdapat pada

sampel tersebut serta nilai SPC nya.

c. Uji MPN

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

1. Disiapkan 9 tabung reaksi yang berisi masing-masing berisi 9

ml medium LB.

2. Masing-masing 3 tabung reaksi diberi label 10-2, 10-3, dan 10-4.

3. Masing-masing 3 tabung reaksi untuk pengenceran yang

sama dimasukkan 1 ml larutan sampel sesuai

pengencerannya.

4. Diinkubasi di inkubator 1 x 24 jam, diamati perubahan warna

dan terbentuknya gas. Kemudian dihitung nilai MPN.

2. Tabel Pengamatan

a. ALT Bakteri

Jumlah MIkroba
No Sampel
10-1 10-2 10-3
1. Pons 0 0 0

2. Susu beruang 90 45 20

3. Snack Ring 0 120 90

4. Sirup ABC 19 22 23

b. ALT kapang

NO Nama sampel Jumlah koloni Bakteri

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

10-1 10-2 10-3


1. Pons 2 6
2. Susu beruang 5 1 1
3. Snack Ring 8 2 1
4. Sirup ABC 2 4 8

C. Uji MPN

Jumlah MIkroba
No Sampel
10-1 10-2 10-3
1. Ponds 3 1 0

2. Susu beruang 3 1 1

3. Snack Ring 0 3 2

4. Sirup ABC 0 0 0

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

C. Perhitungan

1. ALT Bakteri

1. Susu beruang

10-1 10-2 10-3


90 45 20
SPC = V x N x 1/f
V x N x 1/f
=1 . 90 . 10-1
1 . 45 . 10-2
= 2 . 10-3 kol/gP
Hasilnya 2 maka diambil pengenceran tertinggim

maka :

SPC = V . N . 1/f

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

= 1 . 45 . 10-2

= 45 . 10-2 kol/g

2. Snack Ring

10-2 10-3 10-4


0 120 90
SPC = V x N x 1/f
V x N x 1/f
= 1 . 90 . 10-3
1 . 45 . 102
= 7,5 . 102 kol/g

Hasilnya 2 maka diambil pengenceran tertinggim

maka :

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 120 . 102

= 120 . 102

= 1,2 . 10-1 kol/g

3. Sirup ABC

10-2 10-3 10-4


19 22 23

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 19 . 10-1

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

= 19 . 10-1

= 1,9 . 10-2 kol/gl

4. Ponds

10-2 10-3 10-4


0 0 0

2. ALT Kapang

1. Ponds

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 2 . 10-2

= 2 . 10-2 kol/g

2. Susu beruang

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 5 . 10-1

= 5 . 10-1 kol/g

3. Snack Ring

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 8 . 10-1

= 8 . 10-1 kol/g

4. Sirup ABC

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

SPC = V . N . 1/f

= 1 . 2 . 10-1

= 2 . 10-1 kol/g

3. ALT Kapang

1.Coca cola Zero

10-1 10-2 10-3

11 10 11

Maka, 1 x10-2 = 1,0 .104 kol/ ml

2.Caladine Lotion

10-2 10-3 10-4

2 1 9

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Maka, 1 x10-2 = 1,0 .103 kol/ ml

3.Kusuka

10-2 10-3 10-4

TBUD TBUD 8

Maka, 8 x10-3 = 8,0 .104 kol/ g

4.Jamu pelangsing

10-2 10-3 10-4

7 97 51

Maka, 18 x102 = 18 .102

73. 101 7,3. 102

= 2,46 kol/ g > 2

= 7,3. 102 kol/ g

B.Pembahasan

Perhitungan kuantitas mikroorganisme dapat dilakukan secara

langsung dan tidak langsung. Perhitungan ini dilakukan untuk

mengetahui jumlah sel dalam bakteri massa sel dan kapang.

Perhitungan mikroorganisme dapat dilakukan dengan dua cara

yaiu metode MPN dan metode SPC di mana metode SPC ini meliputi ALT

bakteri. Dalam percobaan ini sampel yang digunakan yaitu Coca cola

Zero, Caladine Lotion, Kusuka dan Jamu pelangsing.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Metode MPN merupakan metode untuk meguji apakah di dalam

sampel terdapat bakteri coliform maka akan terjadi perubahan warna

dari hijau menjadi kuning dan di dalam tabung durham terdapat gas

ditandai dengan naiknya tabung durham. Bakteri bersifat merombak

karbohidrat melalui proses fermentasi yang menghasilkan

karbondioksida dan senyawa akohol yang bersifat asam sehingga warna

medium berubah menjadi kuning.

Medium LB digunakan pada uji MPN karena kandungan medium

LB utamanya adalah laktosa dimana jika sampel dimasukkan kedalam

medium LB akan dapat dihitung jumlah kuantitas bakteri.

Terdapatnya bakteri dalam suatu sampel akan memberikan

perubahan warna pada medium LB dari warna hijau menjadi warna hijau

kekuningan dan timbulnya gas dalam tabung durham.

Pada perhitungan jumlah mikoba secara SPC (standar plate

count) dilakukan pengenceran bertingkat, dimana sampel mula-mula

digerus kemudian dilarutkan dengan 9 ml aquadest dan ini dianggap

sebagai pengenceran 10-1, dari larutan hasil pengenceran tersebut

diambil 1 ml dan dibuat pengenceran 10-2 dan seterusnya hingga

pengenceran 10-4. Perhitungan jumlah mikroba organisme dengan cara

SPC I ni didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

hidup dalam susupensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah

diinkubasikan dalam media biakan yang sesuai.

Pada percobaan ini digunakan metode tuang yaitu dengan cara

terlebih dahulu sample dimasukkan (dituang) ke dalam cawan Petri

kemudian dimasukkan mediumnya. Dimana mediaum yang digunakan

ada dua yaitu medium NA dan medium PDA. diinkubasi pada inkubator

selama 1 x 24 jam. Sedangkan medium PDA diinkubasi selama 3 x 24

jam.

Pada percobaan ini dilakukan pengenceran sampel karena

diketahui bahwa bakteri berukuran sangat kecil dan jumlahnya sangat

banyak karena menghasilkan sangat banyak koloni pembelahannya

sehingga diharapkan pengeceran ini membantu untuk memperoleh

perhitungan jumlah koloni yang benar, namun disini dibatasi juga

pengenceran sampel karena pengenceran yang terlalu tinggi akan

menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang rendah kuran

dari 30. Dimana lempengan demikian tidak bias secara statistik untuk

digunakan dalam perhitungan.

Pada metode MPN (Most probable number) digunakan medium

cair yaitu LB yang dimasukkan dalam tabuing reaksi. Disini dilakukan

pengujian bakteri dalam sampel menggunakan 9 tabung reaksi, dimana

dalam tabung berisi medium LB. Setalh itu ditambahkan sampel hasil

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

pengeceran 10-2, 10-3, dan 10-4 sebanyak 1 ml, dimana masing-masing

pengenceran terdiri dari tiga tabung reaksi.Tiga tabung tersebut

tersebut berisi tabung durham untuk menampung gas hasil fermentasi

dari bakteri, jika dalam sampel terdapat bakteri, maka setelah diinkubasi

selama 24 jam akan terjadi perubahan warna medium dari hijau

menjadi kuning dan terbentuk gelembung gas pada medium disebabkan

karena bakteri memfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam

laktat dan gas CO2, dimana asam yang terbentuk akan menyebabkan

perubahan pH sehingga warna medium berubah menjadi warna kuning

sedangkan gas CO2 yang terbentuk akan tersimpan dalam tabung

durham.

Mekanisme perubahan warna pada medium LB adanya

perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan terdapatnya gelembung

gas, dimana karena adnya laktoda sehingga menyebabkan terjadinya

fermentasi oleh bakteri Colioform dimana asam firuvat + CO 2 diubah

menjadi asam laktat sehingga terjadi perubahan warna hijau ke kuning

dan adanya gelembung gelembung gas yang terdapat pada tabung

durham.

Syarat perhitungan ALT kapang, bakteri dan MPN :

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

- Untuk ALT kapang : Rangenya dimulai dari 30 300, dimana jika range

nya dibawah dari 30 maka diambil pengenceran yang terendah, dan

sebaliknya jika rengenya

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

diatas 300 maka diambil pengenceran yang tertinggi. Jika dari hasil

perjitungan diperoleh nilai yang lebih kecil dari 2 maka dirata ratakan

, dan jika lebih besar dari 2 maka diambil pengenceran yang terendah.

- Untuk ALT bakteri : Rangenya dimulai dari 10 -15, dimana jika range

nya dibawah dari 10 maka diambil pengenceran yang terendah, dan

sebaliknya jika rengenya diatas 15 maka diambil pengenceran yang

tertinggi. Jika dari hasil perjitungan diperoleh nilai yang lebih kecil dari

2 maka dirata ratakan , dan jika lebih besar dari 2 maka diambil

pengenceran yang terendah.

- Untuk nilai MPN : Perhitungannya hanya dengan menentukan nilai dari

tabel kemudian dikalikan dengan 1 kemudian dibagi dengan factor

pengenceran yang tengah.

Adapun Hasil dari percobaan ini yaitu untuk ALT bakteri pada

sampel susu beruang diperoleh 2 .10-3kol/ ml , sampel Snack Ring nilai

yang diperoleh 7,5 .102 kol/ gr , Untuk sampel sirup ABC nilai yang

diperoleh 1,9 .10-2 kol/ ml , Untuk sampel ponds tidak memperoleh nilai.

Untuk ALT kapang pada sampel nilai untuk Ponds 2 . 10 -2 kol/ml,

nilai yang diperoleh untuk sirup ABC 2 .104kol/ ml, sedangkan untuk

susu beruang 5 . 10-1 kol/ml, pada snack ring didapatkan nilai 8 . 10 -1

kol/g.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Untuk MPN bakteri pada sampel Coca cola zero nilai yang

diperoleh 0,3.102 Apm/ ml, Untuk sampel Caladine Lotion nilai yang

diperoleh 0,3. 102 Apm/ ml, Untuk sampel Kusukat nilai yang

diperoleh 9,1. 101 Apm/ g, Untuk sampel Jamu pelangsing nilai yang

diperoleh 1,5. 102 Apm/ g.

Untuk ALT kapang pada sampel Coca cola zero nilai yang

diperoleh 1,0 .104kol/ ml,

Untuk sampel Caladine Lotion nilai yang diperoleh 1,0 .103 kol/ ml ,

Untuk sampel Kusukat nilai yang diperoleh 8,0 .104 kol/ g , Untuk

sampel Jamu pelangsing nilai yang diperoleh 7,3. 103 kol/ g.

Adapun Faktor kesalahan yang mungkin terjadi yaiyu :

1. Cara pengerjaan yang tidak aseptis

2. Kurang sterilnya alat alat yang digunakan.

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu :

1. Nilai ALT bakteri yang diperoleh adalah :

a. Untuk sampel susu beruang nilai yang diperoleh 2 .10-3 kol/

ml

b. Untuk sampel sirup ABC nilai yang diperoleh 1,9 .10-2 kol/ ml

c. Untuk sampel Snack Ring nilai yang diperoleh 7,5 .102 kol/

d. Untuk sampel Ponds -

2. Nilai ALT kapang yang diperoleh adalah :

a. Untuk sampel sirup ABC nilai yang diperoleh 2 .10-1kol/ ml

b. Untuk sampel Susu beruang nilai yang diperoleh 5 .10-1 kol/

ml

c. Untuk sampel Snack Ring nilai yang diperoleh 8 .10-1 kol/ g

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

d. Untuk sampel Ponds nilai yang diperoleh 2 . 10-2 kol/ ml

2. Nilai MPN bakteri yang diperoleh adalah :

a. Untuk sampel Coca cola zero nilai yang diperoleh

0,3.102 Apm/ ml

b. Untuk sampel Caladine Lotion nilai yang diperoleh 0,3. 102

Apm/ ml

c. Untuk sampel Kusukat nilai yang diperoleh 9,1. 101 Apm/

d. Untuk sampel Jamu pelangsing nilai yang diperoleh 1,5. 102

Apm/ g

B. Saran

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

LAMPIRAN

1. Nutrien Agar (NA)

Komposisi untuk 1000 ml :

Agar 15 g

Pepton 5 g

Ekstrak beef 3 g

Aquades ad.1000 ml

2. Lactosa Broth (LB)

Komposisi untuk 1000 ml :

Ekstrak Beef 3 g

Pepton 5 g

Laktosa 5 g

Brom Thymol Blue 1 ml

Aquades ad.1000 ml

3. Potato Dextrosa Agar (PDA)

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

Komposisi untuk 1000 ml :

Ekstrak kentang 200 g

Dextrosa 10 g

Agar 15 g

Aquades ad. 1000 ml

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Bibiana. L, W., 1994., Analisis Mikroba di laboratorium., Raja


Grafindo., Jakarta. (Hal; 47)

Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, DepKes RI,

Jakarta. (Hal; 74, 96, 300, 1152

Djide, N., (2006)., Mikrobiologi Farmasi., Universitas Hasanuddin .,


Makassar (Hal ; 103, 226, 227)

Irianto, K., 2002., Menguak Dunia Mikroorganisme., Yrama Widya.,


jakarta. (Hal; 14-16

Pelczar, Michael. J dan Chan . E.C.S., 2005. Dasar dasar


Mikrobiologi Penerbit Universitas Indonesia UI- Press : Jakarta.
(Hal; 920)

Rusli, (2008), Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar,


Laboratorium Mikrobiologi Farmasi, Fak. Farmasi UMI, Makassar.
(Hal; 9, 41, 43)

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

HERLIN HASAN
FITRIANA S, FARM
150 260 O65

You might also like