Professional Documents
Culture Documents
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.co.id/2017/05/wiring-diagram-rangkaian-star-delta-
untuk-starting-motor-3-phase.html
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) adalah Salah satu sistem starter elektro motor 3
ph yang bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yang terjadi saat elektro motor dioperasikan
(Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Star (Bintang)
Delta (Segitiga)
Sistem Starter Motor 3ph dengan rangkaian STAR-DELTA menggunakan kedua jenis rangkaian
pada Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA
STAR-DELTA
Pada saat pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan
sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga
lonjakan Arus saat starting bisa diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yang mengalir ke
Elektro motor harus melewati dua Gulungan Rangkaian Star (Bintang), atau satu gulungan
hanya mendapat tegangan sebesar 380V / 3 = 220 Volt.
Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Hubungan STAR pada Elektro Motor
Sambungan Star (Bintang)
Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur dengan TIMER), kemudian sistem
Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan menjadi
DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat
tegangan 380V.
Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting kecil, Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.
Untuk lebih jelasnya bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram
Motor Starting STAR-DELTA beserta penjelasan cara kerjanya.
Baca juga: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap
Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor
K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO pada K1 juga terhubung dan
mengalirkan tegangan dari Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat
Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 tetap terhubung karena mendapat
tegangan dari "Pengunci".
Disaat yang bersamaan, TIMER juga mendapatkan tegangan dari terminal Coil K1.
Tegangan dari terminal NC pada TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic
Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 juga terhubung.
Proses ini menyebabkan Elektro motor beroperasi dengan hubungan Bintang (Star) untuk
start pertama kali.
Setelah beberapa saat, sesuai dengan settingan TIMER yang ada, Maka TIMER pun
bekerja sehingga Terminal NC terputus, dan Terminal NO pada TIMER terhubung.
Saat Terminal NC pada TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 juga terputus.
Proses ini menyebabkan elektro motor yang semula beroperasi dengan hubungan Star
(Bintang) berubah menjadi beroperasi dengan hubungan Delta (Segitiga).
Selain itu MCCB juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat
(Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB biasanya sebesar 125% x In.Elektro Motor.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor K1, berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, juga berfungsi sebagai
penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal untuk mendapatkan
hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, dan tidak mengalirkan Tegangan.
In = 20,91 Ampere.
Untuk pemilihan ukuran Magnetic Contactor, kita dapat menggunakan ukuran yang sesuai dengan
perhitungan diatas.
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan Elektro motor saat terjadi
kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilewati
Arus yang melebihi settingan dari ukuran TOR (Thermal Overload Relay) tersebut.
Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita
dapat menggunakan ukuran Maksimal sebesar:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memberikan perlindungan yang lebih baik pada Elektro motor, sebaiknya settingan TOR
(Thermal Overload Relay) lebih rendah dari perhitungan diatas sebesar 10%, untuk menghindari
jika elektro motor bekerja maksimal terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro
motor tersebut.
TIMER
Timer pada Rangkaian STAR-DELTA berfungsi sebagai pengatur waktu perpindahan Magnetic
Contactor K3 dan K2.
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan kondisi kerja dan beban dari masing-masing Elektro
motor yang digunakan.
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan sekitar 4-5 Sekon. Namun pada kondisi tertentu
settingan mungkin dibutuhkan lebih lama.