You are on page 1of 6

FORMAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASMA


Sasaran : Masyarakat
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat Pelaksanaan : Muaro Paneh

I. TujuanInstruksionalUmum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, masyarakat di desa Muaro Paneh mampu
memahami tentang penyakit asma.

II. TujuanInstruksionalKhusus (TIK)


1. Menjelaskan tentang pengertian Asma
2. Menjelaskan tentang penyebab Asma
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Asma
4. Menjelaskan tentang cara pengobatan Asma

III. Pengorganisasian dan UraianTugas


a. Pengorganisasian
Moderator : Agung Prasetya
Penyaji : Dio Octa Chandra
Notulen : Andre Satria Candra
Fasilitator : Difra Aldias Rasyad
Observer : Anugrah Bintang Putra Ilham
Leader : Rahmad Andika Putra
b. Uraian Tugas
Moderator : pembawa acara satuan penyuluhan Asma
Penyaji : menyampaikan materi satuan acara penyuluhan pada
masyarakat
Notulen : mencatat bila ada pertanyaan dari masyarakat
Fasilator : memfasilitasi sarana dan prasarana satuan acara
penyuluhan dan memfasilitasai masyarakat
Observer : mengawasi jalannya satuan acara penyuluhan pada
masyarakat
IV. Setting Tempat
Masyarakat duduk dengan membentuk huruf U

V. Strategi Pelaksanaan
Kegiatan
No Waktu PokokKegiatan
Mahasiswa Audiens/ Sasaran
1. 08:00- Pembukaan
08:30
WIB
2. 08:30- Penyampaian
09:00WIB materi
3. 09:00- Tanya jawab
09:30WIB

4. 10:00- Penutup
10:15
WIB

VI. Media
1. Media SAP
2. Leaflet
VII. Materi (terlampir)
1. Pengertian Asma
2. Penyebab Asma
3. Tanda dan gejala Asma
4. Pengobatan Asma
VIII. KriteriaEvaluasi
a. Evaluasistruktur
Semua anggotanya mengikuti kegiatan dan penyuluhan dilakukan secara terstruktur.
b. Evaluasi proses
Audience mampu melakukan tanya jawab.
c. Evaluasi hasil
Audience dapat menyebutkan kembali apa pengertian,tanda dan gejala, penyebab dari
Asma

LAMPIRAN MATERI
KATARAK PADA LANSIA
A. Pengertian Asma
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan
saluran napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi
ketika bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan
penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma
adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda
dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun
bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.

B. Penyebab Asma
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada
pasien dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien
dengan menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu
yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah
udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.

C. Tanda dan Gejala Katarak


Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea,
wheezing, hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut
dan sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas
pendek, kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam dan
dini hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat obstruksi
pada saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola pernafasan,
perubahan status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap pernafasannya.
Tanda-tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi hal-hal berikut :
kurang istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan atau gampang
mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat sangat, maka
kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Bebrapa penderita memliki
penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada beberapa yang cepat, misalnya dalam
hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter yang etrbaik utnuk
mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau mencari pertolongan darurat
secepat mungkin. Sehingga semua indikator yang disebutkan diatas perlu
mendapatkan perhatian yang semestinya.

Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :


Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk, bulu
kucing, kecoa, dll)
Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)

Yang terjadi pada penderita Asma :

Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:


Otot dinding saluran napas mengerut
Dinding saluran napas membengkak
Saluran napas terisi banyak lendir

D. Pengobatan Katarak
Pencegahan Kambuhnya Asma :

1. Perhatikan waktu atau kegiatan sebelum mendapat serangan, misalnya udara, rokok,
makanan/minuman, debu, kegiatan fisik, obat-obatan, infeksi dan lain sebagainya.
Buat catatan, sehingga di dapat gambaran jelas tentang penyebabnya dan dapat
dihindari
2. Cuci sarung bantal, sprei, horden lebih sering
3. Potong rumput di halaman lebih sering
4. Pilih tanaman yang tidak berbunga
5. Jauhi asap rokok
6. Hindari makanan laut
7. Jangan memelihara binatang berbulu dirumah ( anjing, kucing, burung )
8. Gunakan pakaian hangat jika cuaca dingin
9. Hindari aktifitas yang dapat membuat tubuh kelelahan
10. Selalu sediakan obat asma di rumah/ di tas
11. Jika menggunakan obat steroid hirup, setelah menghirup obat ini dianjurkan berkumur
dengan air hangat untuk menghindari efek sampingnya berupa jamur pada
kerongkongan dan pita suara
12. Jika asma terlanjur kambuh, hentikan aktifitas dan segera beristirahat
13. Obati serangan secara dini, jangan menunggu sampai sesak nafas
14. Jika setelah minum obat tidak terjadi perbaikan, harus segera berobat ke UGD rumah
sakit terdekat.

Penanganan Penyakit Asma :

1. Secara non farmakologik (penanganan tidak dengan obat)

Pendidikan pada penderita mengenai penyakitnya sehingga dapat menyikapi


penyakitnya dengan baik

Menghindari penyebab/pencetus serangan (allergen) dan kontrol lingkungan hidupnya

Latihan relaksasi, kontrol terhadap emosi dan lakukan senam atau olah raga yang
bermanfaat memperkuat otot pernapasan, misalnya berenang

Fisioterapi, sehingga lendir mudah keluar

2. Secara farmakologik (penanganan menggunakan obat)

Pereda serangan/ pelonggar saluran nafas, misalnya Salbutamol, Aminofilin

Pencegah serangan berulang, misalnya Prednisone, Dexametason

Pengencer lendir, misalnya Bromhexin, Ambroxol


DIO OCTA
CHANDRA
3B
KEPERAWATAN
SOLOK

You might also like