You are on page 1of 6

BAB VIII PENYARINGAN AIR

BAB VIII

PENYARINGAN AIR

8.1 TUJUAN
Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat didalam air, mengetahui bagaimana
proes penyaringan air juga untuk mendapatkan air murni yang berkualitas yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8.2 TEORI DASAR


Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini dibumi, tapi tidak diplanet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi
dilautan luas. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (cair), dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O atau satu molekul
air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.
Air yang berada dibumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah dan air
permukaan. Berdasarkan sifat polutannya, polutan dibedakan menjadi padatan, bahan
buangan yang membutuhkan oksigen, mikroorganisme, komponen organik sintetik,
nutrient tanaman, minyak, bahan radioaktif dan panas air tanah. Uji yang dilakukan untuk
mengidentifikasi pencemaran adalah nilai pH, keasaman, alkalinitas, warna, bau, ras, suhu,
jumlah padatan, nilai BOD/COD, pencemaran mikroorganisme patogen, kandungan
minyak, kandungan logam berat dan kandungan radioaktif.
Nilai pH air normal adalah sekitar netral yaitu antara pH 6-8 , sedangkan pH air yang
terpolusi berbeda-beda tergantung jenis-jenis buangannya.Warna air yang terdapat dialam
sangat bervariasi, misalnya air dirawa-rawa berwarna kuning, coklat atau kehijauan, air
sungai biasanya berwarna kuning kecoklatan karena mengandung lumpur dan air buangan
mengandung besi berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal biasanya
menunjukkan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu warna
sejati yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut dan warna semu yang selain disebabkan
oleh bahan-bahan terlarut juga karena bahan-bahan yang tersuspensi, termasuk diantaranya
yang bersifat koloid.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 53


BAB VIII PENYARINGAN AIR

Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan
kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang
sudah mati. Air yang berbau sulfida dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan adanya
bahan-bahan organik dan mikroorganisme anaerobik.
Air yang normal sebenarnya tidak memiliki rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang
biasanya disebabkan oleh adanya polusi dan rasa yang menyimpang biasanya dihubungkan
dengan baunya karena pengujian terhadap rasa biasanya jarang dilakukan. Air yang
mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal. Sebagai
contoh bau fenol dari air buangan yang berasal dari pabrik gas, petroleum dan plastik juga
dianggap mempunyai rasa fenol dan bau klor karena adanya senyawa-senyawa khloramin
juga dianggap mempunya rasa klor.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah membuat penjernih
air atau saringan air. Beberapa contoh penjernih air yaitu:
- Saringan air katun
- Saringan kapas
- Aerosi
- Saringan pasir lambat
- Saringan pasir cepat
- Gravity-Fed Filtering System
- Saringan air arang
- Saringan air sederhana
- Saringan keramik
- Saringan cadas
- Saringan tanah liat

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 54


BAB VIII PENYARINGAN AIR

8.3 METODOLOGI PRAKTIKUM


8.3.1 SKEMA PROSES

Air Kotor

Identifikasi

Penyaringan Sederhana

Identifikasi

Penyaringan Resible
Osmosis

Data dan Pengamatan

Kesimpulan

Gambar 8.1 Skema Proses Penyaringan Air

8.3.2 PENJELASAN SKEMA PROSES


1. Air kotor diidentifikasi warna, bau, endapan dan pH-nya
2. Air kotor dituangkan ke penyaringan air yang telah disusun dengan susunan dari
bawah kerikil, busa, zeolit, busa, pasir aktif, busa, zeolit, busa, pasir aktif, busa,
karbon aktif, busa.
3. Hasilnya ditampung dan diidentifikasi kembali.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 55


BAB VIII PENYARINGAN AIR

8.3.3 Gambar Proses

Air Kotor

Busa

Karbon Aktif

Pasir Aktif

Zeolit

Pasir Aktif
Zeolit

Kerikil

Penampung

Gambar 8.2 Proses Penyaringan Air Sederhana

8.4 ALAT DAN BAHAN


8.4.1 ALAT
1. Alat penyaringan air
2. Ember
3. Gelas Kimia
4. Tabung Reaksi
5. Pipet
6. Indikator Universal
8.4.2 BAHAN
1. Air kotor
2. Pasir aktif
3. Zeolit
4. Busa
5. Karbon aktif
6. Kerikil

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 56


BAB VIII PENYARINGAN AIR

8.5 DATA PENGAMATAN


Tabel 8.1 Identifikasi Sampel Sebelum Penyaringan
Tanggal Sampling 14 November 2012
Nama Sampel Air Kubangan
Lokasi Sampling Saluran irigasi (Depan kampus UNJANI Bandung)
- Keruh
- Tidak berbau
Ciri-ciri
- Terdapat endapan
- pH = 7

Tabel 8.2 Pengamatan Penyaringan Air


No. Penyaringan Warna Endapan Bau pH
Sebelum
1 Keruh Ada endapan Berbau 7
Penyaringan
Sesudah Tidak
2 Keruh Ada endapan 7
Penyaringan berbau
Resible Tidak
3 Jernih Tidak ada 7
Osmosis berbau

8.6 ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada proses penyaringan air sederhana ini digunakan karbon aktif, pasir aktif, zeolit,
kerikil dan busa. Masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Karbon aktif
berfungsi untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak sedap pada air serta
memurnikan rasa air asin menjadi tawar dan memurnikan air limbah menjadi air bersih
atau air yang tidak berbahaya lagi saat dibuang ke lingkungan. Karbon aktif juga dapat
menghilangkan senyawa organik. Luas permukaan karbon akif luas karena memiliki
kemampuan menyerap gas dan uap atau zat yang berada di dalam suatu larutan.
Kemampuan karbon aktif tergantung pada tebal yang digunakan. Pada identifikasi sampel
sebelum dan sesudah terjadi perubahan yaitu perubahan bau dan tingkat kekeruhan menjadi
tidak berbau dan tingkat kekeruhan berkurang. Hal tersebut adalah salah satu hasil dari
pemakaian karbon aktif. Adapun air masih keruh diakibatkan oleh lepasnya partikel-

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 57


BAB VIII PENYARINGAN AIR

partikel hitam yang merupakan debu karbon yang tertinggal/ masih ada karena karbon aktif
belum pernah dipakai.
Selain karena karbon aktif, pasir silika juga berperan dalam menghilangkan
kekeruhan pada air. Fungsi pasir aktif yaitu untuk menyaring lumpur, tanah dan partikel
basar/ kecil dalam air, menghilangkan kandungan besi, menghilangkan sedikit mangan dan
warna kning pada air. Fe dan Mn dalam air biasanya diturunkan dengan cara aerasi pada
pH > 7 sehingga kedua logam mengendap sebagai oksidanya.
Fungsi dari zeolit adalah sebagai penghilang polutan kimia, mengikat bakteri E. Coli
dan menstabilkan atau menurunkan pH. Tetapi walau menggunakan zeolit yang berfungsi
untuk menghilangkan E. Coli, air hasil praktikum ini tidak dapat digunakan untuk minum
karena masih banyak standar untuk air minum yang belum dipenuhi. pH pada air kotor ini
pun sudah termasuk dalam rentang pH normal yaitu 6-8.
Sedangkan fungsi dari kerikil adalah untuk menghilangkan lumut dan fungsi dari
busa adalah untuk menyaring kotoran dalam air. Perubahan air sebelum dan sesudah
disaring ada pada perubahan warna (tingkat kekeruhan) dan bau.
Berbeda hasilnya saat air disaring dengan menggunakan Resible Osmosis (Reverse
Osmosis). Air menjadi jernih, tidak mengandung endapan dan tdak berbau. Hal ini
dikarenakan RO menyaring air dari tingkatan paling kecil yaitu 1/10000 mikron dan
menyaring polutan-polutan yang berbahaya.
Tetapi air hasil penyaringan ini belum bisa diminum karena air ini masih belum
memenuhi standar kualitas minimal air minum pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Standar Kualitas Air Bersih dan Air Minum Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990 dan
harus melalui berbagai macam pengujian spesifik yang lebih lanjut.

8.7 Kesimpulan
1. Penyaringan sederhana mengurangi endapan, mengurangi kekeruhan dan
menghilangkan bau tetapi tidak mengubah pH air.
2. Penyaringan dengan Resible Osmosis menghilangkan endapan dan menjernihkan air
tetapi tidak mengubah pH air.
3. Penyaringan dengan RO lebih baik daripada penyaringan sederhana.
4. Air hasil penyaringan belum bisa diminum.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Kelompok 3 58

You might also like