You are on page 1of 2

# IMUNISASI # 1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine), jarumnya dan masukka vaksinnya).

untuk pemberian kekebalan aktif Lokasi di daerah yang vaskularisasi


terhadap tuberkulosa. (perdarahannya sedikit) dan terdapat
Vaksin disuntikkan secara intrakutan jaringan lemak dibawahnya, misalkan
pada lengan atas, untuk bayi berumur di daerah lengan atas dan paha
kurang dari 1 tahun diberikan 7. Vaksin Hepatitis B, untuk pemberian
sebanyak 0,05 mL dan untuk anak kekebalan aktif terhadap infeksi yang
berumur lebih dari 1 tahun diberikan disebabkan oleh virus hepatitis B.
sebanyak 0,1 mL. penyuntikan dilakukan didalam otot
2. Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus), (jadi jarum harus panjag agar vaksin
untuk pemberian kekebalan secara masuk ke jaringan otot dalam
simultan terhadap difteri, pertusis dan sehingga akan mengurangi rasa sakit)
Adalah suatu upaya untuk tetanus. Lokasi penyuntikan dicari di daerah
menimbulkan / meningkatkan Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang yang tidak terdapat pembuluh darah
kekebalan seseorang secara aktif bisa diberikan kepada anak yang besar dan saraf. Untuk anak dibawah
terhadap suatu penyakit, berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya usia satu tahun lokasi yang
sehingga bila kelak ia terpapar vaksin DPT terdapat dalam bentuk disarankan di daerah vastus lateralis
dengan penyakit tersebut tidak suntikan, yang disuntikkan pada otot (paha) atau untuk anak 1 tahun bisa
akan sakit atau sakit ringan. lengan atau paha. diberikan di lengan atas (deltoid)
3. Vaksin TT (Tetanus Toksoid), untuk 8. Vaksin DPT/HB, untuk pemberian
Vaksin adalah suatu obat yang pemberian kekebalan aktif terhadap kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,
diberikan untuk membantu mencegah tetanus. tetanus, pertusis dan hepatitis B.
Kepada ibu hamil, imunisasi TT Lokasi penyuntikkan sama dengan pada
suatu penyakit. Vaksin membantu
diberikan sebanyak 2 kali, yaitu pada pemberian vaksin DPT/HB.
tubuh untuk menghasilkan antibodi. saat kehamilan berumur 7 bulan dan 8
Antibodi ini berfungsi melindungi bulan. Vaksin ini disuntikkan pada otot
terhadap penyakit. paha atau lengan sebanyak 0,5 mL.
4. Vaksin DT (Difteri dan Tetanus), untuk
Vaksin tidak hanya menjaga agar pemberian kekebalan simultan terhadap
anak tetap sehat, tetapi juga difteri dan tetanus.
membantu membasmi penyakit yang Cara pemberian imunisasi dasar dan
serius yang timbul pada masa kanak- ulangan sama dengan imunisasi DPT. Penyuntika di daerah bokong justru
kanak. Vaksin disuntikkan pada otot lengan tidak dianjurkan karena :
atau paha sebanyak 0,5 mL. di daerah bokong banyak jaringan lemak
5. Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine), untuk sehingga penyerapan vaksin bisa
pemberian kekebalan aktif terhadap terganggu
poliomyelitis. di daerah bokong ada syaraf ischiatica
6. Vaksin Campak, untuk pemberian yang kalau tersenggol jarum suntik
kekebalan aktif terhadap penyakit nyerinya luar biasa
campak.
penyuntikan dilakukan di bawah
jaringan kulit tetapi sebelum otot.
Oleh karena itu penyuntikannya
dilakukan dengan "mencubit" jaringan
JENIS-JENIS VAKSIN
yag akan disuntik lalu baru tusukkan
Efek dari imunisasi umumnya bukan
karena lokasi penyuntikan tapi akibat
zat yang ada didalamnya, memang
ada yang menimbulkan bengkak.
Namun biasanya akan hilang dalam
beberapa saat (bisa hingga satu
minggu)
f) Rotavirus virus berjangkit yang
merebak melalui rute feko-oral; penyebab
gastroenteritis yang mungkin parah.
g) Rubela (Rubella) virus berjangkit yang
merebak melalui tetesan; mengakibatkan
demam, ruam, kelenjar bengkak, tetapi
mengakibatkan malformasi pada bayi
dari wanita hamil yang terinfeksi.
AKIBAT BILA ANAK TIDAK DI h) Tetanus disebabkan oleh racun bakteri
IMUNISASI dalam tanah; mengakibatkan kekejangan
a) Difteria (Diphtheria) bakteri berjangkit otot yang akit, konvulsi, kejang mulut.
yang merebak melalui tetesan; i) Varisela (cacar air) (Varicella -
mengakibatkan sakit tenggorok dan chickenpox) disebabkan oleh virus
kesulitan pernapasan parah. yang sangat berjangkit; mengakibatkan
b) Hepatitis B virus paling sering demam ringan dan ruam berlepuh.
merebak melalui darah, hubungan Reaktivasi virus kelak menyebabkan
kelamin atau dari ibu ke bayi baru lahir; herpes zoster (sinanaga)
mengakibatkan hepatitis akut atau
pembawaan kronis
c) Campak (Measles) virus sangat
berjangkit yang merebak melalui tetesan;
mengakibatkan demam, batuk, ruam.
d) Pertusis (Pertussis) bakteri berjangkit
yang merebak melalui tetesan;
mengakibatkan batuk rejan dan muntah-
muntah, sampai 3 bulan.
e) Polio virus berjangkit yang merebak
melalui tinja dan air liur; mengakibatkan
demam, sakit kepala, muntahmuntah dan
mungkin berlanjut menjadi lumpuh.

You might also like