You are on page 1of 2

ANALISIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN

BIJIH NIKEL TAMBANG TENGAH


PT ANEKA TAMBANG TBK. UBPN OPERASI POMALAA
KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PARMA T
2003 31 007

S A R I

PT Aneka Tambang,Tbk UBPN Operasi Pomalaa merupakan salah satu perusahaan


tambang milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang
berlokasi di Kabupaten Kolaka, Kecamatan Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara yang
oleh pemerintah diberi kuasa pertambangan untuk melakukan kegiatan penambangan dan
pengolahan bijih nikel laterit.
Dalam menjalankan aktivitas penambangannya, PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Operasi
Pomalaa. dilakukan dengan menggunakan sistem tambang terbuka (Surface Mining)
dengan metode Open Cut Mining yaitu dengan cara memotong bagian punggung bukit
dari atas ke bawah. Karena kadar nikel yang heterogen, maka dilakukan Sistem Selective
Mining. Dalam penelitian ini diarahkan pada analisis produksi pemuatan dan
pengangkutan material bijih nikel dengan mengkorelasikan variabel rencana dengan
realisasi untuk tujuan pemenuhan target produksi.

Target produksi material bijih yang direncanakan oleh perusahaan untuk keseluruhan front
(11 front penambangan) dalam perminggunya adalah 13.650 ton material high grade dan
26.950 ton material low grade. Sedangkan produksi material yang bisa dicapai
perminggunya untuk front TTC adalah 2.966,03 ton material high grade dan 1.286,07 ton
low grade. Permasalahan yang mengakibatkan tidak tercapainya target produksi material
low grade adalah karena batas COG material low grade yang ditentukan oleh perusahaan
terlalu tinggi sehingga menyulitkan kegiatan penambangan material low grade. Sehingga
pada saat kegiatan penambangan material low grade berlangsung dan kadar yang
didapatkan < 1,6 % maka material tersebut hanya digali dan ditumpuk saja, kemudian
kegiatan penambangan langsung dialihkan pada penambangan material high grade.

Mengingat tingginya batas COG yang ditentukan oleh perusahaan untuk material low
grade sehingga banyak tumpukan material low grade yang sudah dibongkar dibiarkan
dan tidak diangkut karena tidak memenuhi persyaratan nilai COG. Untuk memecahkan
persoalan ini upaya yang dilakukan yaitu dengan menurunkan batas COG untuk material
low grade serta mengadakan penjualan kepada konsumen yang menginginkan kadar yang
berada dibawah COG yang ditentukan sebelumnya sehingga kadar material lowgrade
dibawah 1,6 % yang telah terbongkar dapat diangkut.

Dengan melakukan penurunan batas COG untuk material low grade serta mengadakan
penjualan kepada konsumen yang menginginkan kadar yang berada dibawah COG
tersebut sehingga pencapaian target produksi material low grade perminggunya dapat
tercapai yaitu 3011,191 ton.
v
ANALISIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN
BIJIH NIKEL TAMBANG TENGAH
PT ANEKA TAMBANG TBK. UBPN OPERASI POMALAA
KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PARMA T
2003 31 007

You might also like