You are on page 1of 30

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

AGREGAT REMAJA DENGAN PENYAKIT MAAG (GASTRITIS)

1. Pengkajian Inti
1) Geografis
a) Wilayah : Surabaya Selatan
b) Luas :
c) Jumlah RW :
d) Batas wilayah :
2) Demografi
a) Jumlah Rumah Tangga : 160 Rumah Tangga
b) Jumlah penduduk : 210 Penduduk
c) Jumlah penduduk laki-laki : 110 Penduduk Laki-laki
d) Jumlah penduduk perempuan : 100 Penduduk Perempuan
e) Jumlah remaja : 130 Remaja
f) Sasaran remaja dengan Gastritis : 30 Remaja dengan gastritis
3) Demografi fokus pada kelompok remaja
Tabel 1. Distribusi frekuensi demografi kepala keluarga pada agregat remaja
dengan Gastritis di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo
Kota Surabaya Maret 2017
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Jenis Laki-laki 8
Kelamin Perempuan 22
Madura 2
Sunda 0
Suku Jawa 28
Lainnya -
Agama Islam 27
Kristen 3

Tabel 2. Distribusi frekuensi demografi responden pada agregat remaja dengan


Gastritis di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota
Surabaya Maret 2017
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Jenis Laki-laki 8
kelamin Perempuan 22
Madura 2
Suku Sunda 0

1
Jawa 28
Lainnya -
Agama Islam 27
Kristen 3

4) Statistik vital
Tabel 3. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Gastritis.
Berdasarkan statistik vital di Kelurahan Karangrejo Kecamatan
Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017
Variabel Kategori Frekuensi Persentase Total
Keluhan - Nyeri perut 18
utama - Rasa perih / 12
panas pada
perut
Biasa saja 3
Perasaan Sedih 10
responden Cemas 15
Kecewa 2
Status Ya 20
kesehatan 3 Tidak 10
bulan yang
lalu

2. Data sub Sistem


1) Lingkungan fisik
1. Perumahan
a. Tipe perumahan
No Tipe rumah Frekuensi Persentase
1. Permanen 180
2. Semi permanen 40
3. Tidak permanen 30
Jumlah 210

b. Status kepemilikan rumah


No Kepemilikan Frekuensi Persentase
1. Milik sendiri 100
2. Numpang 60
3. Sewa 50
Jumlah 210

2
c. Jenis lantai
No Lantai Frekuensi Persentase
1. Tanah 0
2. Papan 0
3. Tegel 200
4. Semen 10
Jumlah 210

d. Sistem ventilasi rumah


No Jendela Frekuensi Persentase
1. Ada 210
2. Tidak ada 0
Jumlah 210

e. Sistem pencahayaan rumah pada siang hari


No Pencahayaan Frekuensi Persentase
1. Terang 205
2. Remang-remang 5
3. Gelap 0
Jumlah 210

f. Jarak rumah dengan tetangga


No Jarak rumah Frekuensi Persentase
1. Bersatu 0
2. Dekat 210
3. Terpisah 0
Jumlah 210

g. Halaman di sekitar rumah


No Jarak rumah Frekuensi Persentase
1. Ada 210
2. Tidak ada 0
Jumlah 210

h. Pemanfaatan pekarangan rumah


No Pemanfaatan pekarangan Frekuensi Persentase
1. Kebun 0
2. Kolam 0
3. Kandang 10
4. Tidak dimanfaatkan 200
Jumlah 210

3
2. Sumber air bersih
a. Sumber air untuk masak dan minum
No Sumber air Frekuensi Persentase
1. PAM
2. Sumur
3. Air mineral
Jumlah

b. Sistem pengolahan air minum


No Pengolahan Frekuensi Persentase
1. Dimasak
2. Tidak dimasak
Jumlah

c. Sumber air untuk mandi dan mencuci


No Sumber air Frekuensi Persentase
1. PAM
2. Sumur
3. Air sungai atau jublang
Jumlah

d. Jarak sumber air dengan septic tank


No Jarak Frekuensi Persentase
1. Kurang dari 10 meter
2. Lebih dari 10 meter
Jumlah

e. Tempat penampungan air sementara


No Penampungan Frekuensi Persentase
1. Bak
2. Ember
3. Gentong
4. Lain-lain
Jumlah

f. Kondisi tempat penampungan air


No Kondisi tempat Frekuensi Persentase
1. Tertutup
2. Terbuka
Jumlah

4
g. Kondisi air
No Kondisi air Frekuensi Jumlah
1. Berwarna
2. Berbau
3. Berasa
4. Tidak berasa/tidak berwarna
Jumlah

3. Sistem pembuangan sampah


a. Pembuangan sampah
No Sistem pembuangan Frekuensi Persentase
1. Tempat pembuangan umum
2. Di sungai
3. Ditimbun
4. Dibakar
5. Disembarang tempat
Jumlah

b. Tempat penampungan sampah sementara


No Penampungan sementara Frekuensi Persentase
1. Ada
2. Tidak ada/sembarang
Jumlah

c. Kondisi tempat penampungan sampah dengan rumah


No Kondisi penampungan Frekuensi Persentase
1. Terbuka
2. Tertutup
Jumlah

d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah


No Jarak dengan rumah Frekuensi Persentase
1. Kurang dari 5 meter
2. Lebih dari 5 meter
Jumlah

4. Sistem pembuangan kotoran rumah tangga


a. Kebiasaan keluarga buang air besar
No Sistem pembuangan Frekuensi Persentase
1. WC 210
2. Sungai 0

5
3. Sembarang tempat 0
Jumlah 210

b. Jenis jamban yang digunakan


No Jenis jamban Frekuensi Persentase
1. Cemplung 0
2. Plengsengan 200
3. Leher angsa 10
Jumlah 210
c. Sistem pembuangan air limbah
No Tempat pembuangan Frekuensi Persentase
1. Resapan 0
2. Selokan 210
3. Sembarang tempat 0
Jumlah 210

5. Hewan peliharaan
a. Kepemilikan hewan ternak dirumah
No Hewan peliharaan Frekuensi Persentase
1. Dalam rumah
2. Luar rumah
Jumlah

b. Letak kandang
No Letak kandang Frekuensi Persentase
1. Dalam rumah
2. Luar rumah
Jumlah

c. Kondisi kandang
No Kondisi kandang Frekuensi Persentase
1. Terawat
2. Tidak terawat
Jumlah

2) Pelayanan kesehatan dan sosial


Distribusi frekuensi fasilitas kesehatan dan pelayanan sosial.
a. Rumah sakit : RSI.A.Yani Surabaya
b. Puskesmas :
No Penggunaan sarana Yankes Frekuensi Persentase
1 Puskesmas 190

6
2 Dokter praktek 0
3 RSU / RS Swasta 20
Jumlah 210

c. Rumah bersalin swasta :2


d. Balai pengobatan klinik :4
e. Praktek dokter bersama :2
f. Apotek swasta : 10
g. Toko obat : 15
h. Industri obat tradisional :0
i. Posyandu :3
3) Ekonomi
Tabel 6. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan
penghasilan dalam sebulan di Kelurahan Karangrejo Kecamatan
Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017
No Kebutuhan keluarga dalam Frekuensi Persentase
sebulan
1. < Rp 2.400.000 190
2. Rp 2.400.000 20
Jumlah 210

Tabel 7. Distribusi frekuensi orang tua pada agregat remaja dengan maag
berdasarkan jenis pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1. PNS 25
2. Wiraswasta 20
3. Pegawai swasta 150
4. TNI / POLRI 5
5. Lainnya (IRT) 10
Jumlah

4) Transportasi
Tabel 7. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan
transportasi yang digunakan ke tempat yankes di Kelurahan
Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017
No Transportasi yang Frekuensi Persentase
digunakan ke tempat
pelayanan kesehatan
1. Kendaraan pribadi 30

7
2. Angkutan umum 180
Jumlah 210

5) Politik dan pemerintahan


a. Kegiatan pemerintah :
b. Aturan pemerintah :

6) Komunikasi
Tabel 8. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Gastritis berdasarkan
informasi kesehatan tentang Gastritis yang pernah diperoleh di
Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya Maret
2017
No Pernah memperoleh Frekuensi Persentase
informasi kesehatan
1. Ya 10
2. Tidak 200
Jumlah 210

Tabel 9. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Gastritis berdasarkan


sumber informasi kesehatan di Kelurahan Karangrejo Kecamatan
Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017
No Sumber informasi tentang Frekuensi Persentase
kesehatan
1. Media elektronik 10
2. Media cetak 0
3. Tenaga kesehatan 10
4. Teman / tetangga / keluarga 10
5. Lainnya
Jumlah

Tabel 10. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Gastritis


berdasarkan metode informasi kesehatan yang diperoleh di
Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya Maret
2017
No Metode informasi kesehatan Frekuensi Persentase
yang diperoleh
1. Penyuluhan 10
2. Poster / leaflet 20

8
3. Pemutaran video / film 0
4. Lainnya 0
Jumlah 30
7) Pendidikan
Tabel 11. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan maag berdasarkan
fasilitas pendidikan di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo
Kota Surabaya Maret 2017
No Fasilitas pendidikan Jumlah
1. TK 10
2. SD 3
3. SMP / MTsN 5
4. SMA 7
5. PT 0

8) Rekreasi
a. Luas tempat rekreasi :
b. Jarak antara tempat rekreasi dengan tempat tinggal :
c. Seberapa sering masyarakat pergi ke tempat rekreasi :
d. Tiket masuk :
e. Jam buka dan tutup :
f. Banyaknya pengunjungper hari :

3. Persepsi
Tabel 14. Distribusi frekuensi padaagregat remaja dengan Gatritis berdasarkan
sikap keluarga terhadap remaja maag di Kelurahan Karangrejo
Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017
No Sikap keluarga Frekuensi Persentase
1. Biasa saja 23
2. Cemas 2
3. Lebih perhatian 5
Jumlah 30

Tabel 15. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan maag berdasarkan
pengetahuan di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota
Surabaya Maret 2017
No Pengetahuan Persentase Keterangan
1. Kurang 20
2. Baik 10
Jumlah 30

9
Domain 1 : Promosi Kesehatan

Kategori Kelas 2 Kelas 2 Kelas 2 Kelas 2 Kelas 2


Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen
kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan

Perilaku kesehatan Ketidakefektifan Kesiapan Ketidakefektifan Ketidakefektifan


cenderung beresiko manajemen meningkatkan manajemen perlindungan
kesehatan manajemen kesehatan
kesehatan keluarga
00188 00078 00162 00078 00043
Definisi Hambatan Pola pengaturanPola pengaturan Pola pengaturan Penurunan
kemampuan untuk dan pengintegrasian dan pengintegrasian dan kemampuan
mengubah gaya ke dalam kebiasaan ke dalam kehidupan pengintegrasian ke untuk melindungi
hidup/perilaku dalam terapeutik hidup
sehari-hari suatu dalam proses diri sendiri dari
cara yang sehari-hari untuk
regimen terapeutik keluarga, suatu ancaman internal
memperbaiki status pengobatan untuk pengobatan program untuk atau eksternal
kesehatan penyakit dan
penyakit dan pengobatan seperti penyakit
sekuelannya yang sekuelannya yang penyakit dan atau cedera
tidak memuaskan dapat ditingkatkan sekuelanya yang
untuk memenuhi tidak memuaskan
tujuan kesehatan untuk memenuhi
spesifik tujuan kesehatan
tertentu.
Batasan 1. Gagal melakukan 1. Kegagalan 1. Mengekspresikan 1. Kurang 1. Anoreksia
karakteristik tindakan melakukan keinginan untuk perhatian 2. Insomnia
mencegah tindakan untuk melaukan terhadap 3. Lemah
masalah mengurangi penanganan penyakit 1. Respon stres
kesehatan faktor resiko terhadap faktor maladaptif
2. Kegagalan resiko
2. Gagal mencapai memasukkan 2. Mengekspresikan
pengendalian regimen keinginan untuk

10
optimal pengobatan melaukan
dalam kehidupan penanganan
sehari-hari terhadap gejala
3. Mengekspresikan
keinginan untuk
melaukan
penanganan
terhadap regimen
yang
diprogramkan
4. Mengekspresikan
keinginan untuk
menangani
penyakit
5. Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan
pilihan hidup
sehari-hari untuk
memenuhi
kebutuhan
Faktor 1. Kurang 1. kesulitan 1. Kesulitan 1. Agens
etiologi pemahaman ekonomi ekonomi farmaseutik
2. Penggunaan 2. Nutrisi tidak
alkohol 2. kurang adekuat
berlebihan pengetahuan 3. Penyalahguna
3. Status sosio- tentang program an zat
ekonomi rendah terapeutik
4. stresor

11
Domain 2 : Nutrisi

Kategori Kelas 1 Kelas 5 Kelas 5


Makan Hidrasi Hidrasi

Ketidakseimbangan nutrisi : Risiko kekurangan volume Risiko ketidakseimbangan volume cairan


kurang dari kebutuhan cairan
tubuh
00002 00028 00025
Definisi Asupan nutrisi tidak cukup Kerentanan mengalami Kerentanan terhadap penurunan,
untuk memenuhi kebutuhan penurunan volume cairan peningkatan, atau pergeseran cepat
metabolik intravaskuler, interstisial, dan / cairan intravaskular, intersitial, dan /
intraseluler, yang dapat intraseluler lain, yang dapat mengganggu
mengganggu kesehatan kesehatan. Mengacu pada kehilangan
penambahan cairan tubuh atau keduanya
Batasan 1. Bising usus hiperaktif
karakteristik 2. Cepat kenyang setelah
makan
3. Gangguan sensasi rasa
4. Kram abdomen
5. Kurang informasi
6. Nyeri abdomen
Faktor etiologi 1. Faktor biologis
2. Faktor ekonomi
3. Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien
Faktor risiko 1. Agen farmaseutikal 1. Asites
2. Gangguan mekanisme 2. Berkeringat
regulasi 3. Obstruksi intestinal
3. Penyimpangan yang
mempengaruhi asupan
cairan

12
Domain 3 : Eliminasi dan Pertukaran

Kategori Kelas 2 Kelas 2


Fungsi gastrointestinal Fungsi gastrointestinal

Diare Disfungsi motilitas gastrointestinal


00013 00196
Definisi Pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk Peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau
kurang aktivitas peristaltik di dalam sistem
gastrointestinal
Batasan 1. Bising usus hiperaktif 1. Akselerasi pengosongan lambung
karakteristik 2. Kram 2. Distensi abdomen
3. Nyeri abdomen 3. Kram abdomen
4. Mual
5. Muntah
6. Nyeri abdomen
7. Perubahan bising usus
8. Residu lambung berwarna empedu
Faktor etiologi Fisiologis 1. Ansietas
1. Inflamasi gastrointestinal 2. Malnutrisi
2. Iritasi gastrointestinal 3. Memakan kontaminan (mis : radioaktif, makanan,
3. Kram air)
4. Malabsorbsi
5. Parasit
Psikologis
1. Ansietas
2. Tingkat stres tinggi
Situasional
1. Pemaparan terhadap toksin
2. Penyalahgunaan zat

13
Domain 4 : Aktivitas / Istirahat

Kategori Kelas 1 Kelas 2


Tidur / istirahat Aktivitas / olahraga

Insomnia Hambatan mobilitas fisik


00095 00085
Definisi Gangguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih
menghambat fungsi ekstremitas secara mandiri dan terarah
Batasan 1. Bangun terlalu dini 1. Ketidaknyamanan
karakteristik 2. Gangguan pola tidur
3. Gangguan status kesehatan
4. Gangguan tidur yang berdampak pada
keesokan hari
5. Kesulitan tidur nyenyak
6. Tidur tidak memuaskan
Faktor etiologi 1. Agens farmaseutikal 1. Ansietas
2. Ansietas 2. Gangguan metabolisme
3. Ketidaknyamanan fisik 3. Malnutrisi
4. Konsumsi alkohol 4. nyeri
5. Stresor

Domain 5 : persepsi / kognisi

Kategori Kelas 4 Kelas 4


Kognisi Kognisi

Defisiensi pengetahuan Kesiapan meningkatkan pengetahuan


00126 00161
Definisi Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang Suatu pola informasi kognitif yang berhubungan
berkaitan dengan topik tertentu dengan topik spesifik atau penguasaannya, yang
dapat diperkuat

14
Batasan 1. Ketidakakuratan melaukan tes 1. Mengungkapkan minat untuk meningkatkan
karakteristik 2. Ketidakakuratan mengikuti perintah pembelajaran
3. Kurang pengetahuan
Faktor etiologi 1. Kurang informasi
2. Kurang minat untuk belajar
3. Kurang sumber pengetahuan

Domain 7 : HUBUNGAN PERAN

Kategori Kelas 2 Kelas 3


Hubungan Keluarga Performa peran
Gangguan proses keluarga Ketidakefektifan performa peran
00060 00055
Definisi Perubahan dalam hubungan dan / Suatu pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai denga
fungsi keluarga harapan, norma, dan konteks lingkungan
Batasan 1. Penurunan ketersediaan dukungan 1. Ansietas
Karakteristik emosi 2. Depresi
2. Perubahan dalam perilaku 3. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan
meredakan stres 4. Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
3. Perubahan dalam persatuan 5. Kurang manajemen diri
kekuatan 6. Kurang motivasistrategi koping yang tidak efektif
4. Perubahan dalam pola hubungan
5. Perubahan dalam pola komunikasi
6. Perubahan dalam resolusi konflik di
dalam keluarga
Faktor etiologi 1. Gangguan finansial keluarga Pengetahuan
2. Pergeseran kekuatan anggota 1. Kurang edukasi
keluarga Fisiologis
3. Pergeseran peran keluarga 1. Depresi
4. Perubahan status sosial keluarga 2. Nyeri
3. Penyakit fisik

15
4. Penyalahgunaan zat
Sosial
1. Kurang sumber daya (mis : finansial, sosial, pengetahuan)
2. Stresor

DOMAIN 9 : KOPING / TOLERANSI STRES

Kategori Kelas 2 Kelas 2


Respon koping Respon koping

Ansietas Kesiapan meningkatkan koping


00146 00158
Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar Suatu pola upaya kognitif dan perilaku untuk
disertai respons otonom (sumber sering kali tidak mengtasi tuntutan / permintaan yang adekuat
spesifik atau tidak diketahui oleh individu) ; perasaan untuk kesejahteraan dan dapat ditingkatkan
takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi
ancaman
Batasan Perilaku 1. Menunjukkan keinginan meningkatkan
karakteristik 1. Insomnia manajemen stresor
Simpatis 2. Menunjukkan keinginan meningkatkan
1. Anoreksia pengetahuan tentang strategi manajemen
2. Lemah stres baru
3. Mulut kering

Parasimpatis
1. Gangguan pola tidur
2. Letih
3. Mual
4. Nyeri abdomen
16
Faktor etiologi 1. Pajanan pada toksin
2. Penyalahgunaan zat
3. Stresor

Domain 11 : keamanan / perlindungan

Kategori Kelas 1 Kelas 4 Kelas 4 Kelas 6


Infeksi Bahaya lingkungan Bahaya lingkungan Termoregulsi

Kontaminasi Risiko kontaminasi Hipertermia


Risiko infeksi 00181 00180 00007
00004
Definisi Rentan mengalami Pemajanan pada Rentan pada pemajanan Suhu inti tubuh di atas
invasi dan kontaminan lingkungan terhadap kontaminan kisaran normal diurnal
multiplikasi dalam dosis yang cukup lingkungan dalam yang karena kegagalan
organisme patogenik menyebabkan efek yang dapat mengganggu termoregulasi
yang dapat membahayakan kesehatan kesehatan
mengganggu
kesehatan
Batasan Zat kimia 1. Kulit terasa hangat
karakteristik 1. Efek gastrointestinal
akibat pemajanan zat
kimia
Biologis
1. Efek gastrointestinal
akibat pemajanan zat
biologi
Faktor 1. Ekonomi rendah 1. Dehidrasi
etiologi 2. Kontaminasi zat kimia 2. Peningkatan laju
dalam makanan metabolisme
3. Nutrisi tidak adekuat 3. Penyakit
4. Pemajanan kontaminan
17
Faktor risiko 1. Kurang 1. Ekonomi rendah
pengetahuan 2. Kontaminasi zat kimia
untuk dalam makanan
menghindari 3. Nutrisi tidak adekuat
pemajaman 4. Pemajanan
patogen kontaminan
2. Malnutrisi

Domain 12 : kenyamanan

Kategori Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1


Kenyamanan fisik Kenyamanan fisik Kenyamanan fisik

Gangguan rasa nyaman Kesiapan meningkatkan rasa Nyeri akut


nyaman
00214 00183 00132
Definisi Merasa kurang nyaman, lega, Suatu pola kesenangan, Pengalaman sensori dan emosional
dan sempurna dalam dimensi kelegaan, dan kesempurnaan tidak menyenangkan yang muncul
fisik, psikospiritual, lingkungan, dalam dimensi fisik, aibat kerusakan jaringan aktual atau
budaya, dan / sosial psikospiritual, lingkungan, dan / potensial atau yang digambarkan
sosial yang dapat ditingkatkan sebagai kerusakan (international
association for the study of pain) ;
awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi
Batasan 1. Ansietas 1. Menyatakan keinginan 1. Ekspresi wajah nyeri (mis ; mata
karakteristik 2. Ketidakmampuan untuk meningkatkan perasaan kurang bercahaya, tampak
rileks puas kacau, gerakan mata berpencar
3. Merasa lapar 2. Menyatakan keinginan atau tetap pada satu fokus,
4. Merasa tidak nyaman meningkatkan rasa nyaman meringis)
5. Merintih 3. Menyatakan keinginan 2. Mengekspresikan perilaku (mis ;
18
meningkatkan relaksasi gelisah, merengek, menangis,
4. Menyatakan keinginan waspada)
meningkatkan resolusi 3. Perubahan posisi untuk
terhadap keluhan menghindari nyeri
4. Sikap melindungi area nyeri
5. Agens cedera biologis (mis ;
infeksi, iskemia, neoplasma)
Faktor 1. Gejala terkait penyakit
etiologi 2. Kurang pengendalian
lingkungan
3. Sumber daya tidak adekuat
(mis : finansial,
pengetahuan, dan sosial)

19
Tujuan, Indikator Ukur Pencapaian Tujuan, dan Intervensi Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. Perilaku 1. Prevensi Primer 1. Prevensi Primer
kesehatan a. Domain IV :Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan a. Domain VII : Komunitas
cenderung Kelas Q : Perilaku Kesehatan Kelas d : Community Risk Management
berisiko pada 1602 Perilaku Promosi Kesehatan pada remaja 6610 : Identifikasi Risiko
agregat remaja dengan penyakit maag meningkat dari 2 - Identifikasi sumber yang dapat
dengan (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang- membantu untuk menurunkan faktor
penyakit kadang), dengan indikator sebagai berikut : risiko
Gastritis di I. Menggunakan perilaku menjauhi risiko - Identifikasi tipe strategi koping
Kelurahan II. Memonitor perilaku personal untuk risiko
Karagrejo Kota III. Menggunakan teknik pengurangan stres b. Domain III : Perilaku
Surabaya yang efektif Kelas T : Promosi Kenyamanan Psikologi
5820 Pengurangan Kecemasan
b. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku - Membantu pasien untuk
Kesehatan mengidentifikasi situasi yang dapat
Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan mempercepat kecemasan
1902 Kontrol Risiko pada remaja dengan penyakit - Kontrol stimulus yang tepat yang
maag dapat meningkatdari skala 2 (jarang dibutuhkan pasien
dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), - Menentukan kemampuan pasien dalam
dengan indikator sebagai berikut : membuat keputusan
I. Mencari informasi tentang risiko - Instruksikan pasien dalam penggunaan
kesehatan saat ini teknik relaksasi
II. Mengidentifikasi faktor risiko - Mengatur pengobatan untuk
III. Memonitor faktor lingkungan yang mengurangi kecemasan yang tepat
berisiko
IV. Mengembangkan strategi yang efektif c. Domain III : Perilaku
terhadap kontrol risiko Kelas S : Pendidikan Pasien
V. Mengikuti strategi kontrol risiko yang 5510 : Pendidikan Kesehatan

20
dipilih - Mengidentifikasi faktor internal atau
VI. Modifikasi gaya hidup untuk eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi risiko mengurangi motivasi terhadap perilaku
VII. Memonitor perubahan dalam status kesehatan
kesehatan secara umum - Menentukan pengetahuan tentang
kesehatan dan perilaku gaya hidup saat
c. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku ini pada individu, keluarga, atau
Kesehatan kelompok target
Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan - Berikan penyuluhan untuk
1903 Kontrol Risiko : Penggunaan Alkohol pada menyampaikan informasi dalam jumlah
remaja dengan penyakit maag dapat yang besar pada saat yang tepat
meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan)
menjadi 3 (kadang-kadang), dengan d. Domain III : Perilaku
indikator sebagai berikut : Kelas O : Terapi Perilaku
I. Mencari informasi tentang risiko 4490 : Bantuan Penghentian Merokok
kesehatan saat ini - Melaporkan status merokok saat ini dan
II. Mengidentifikasi faktor risiko terhadap riwayat merokok
penyalahgunaan alkohol - Monitor kesiapan pasien untuk mencoba
III. Memonitor lingkungan terhadap faktor berhenti merokok
penyalahgunaan alkohol
IV. Menggunakan kontrol strategi yang
efektif terhadap penggunaan alkohol
V. Mengatur kontrol strategi penggunaan
alkohol

d. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku


Kesehatan
Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan
1906 Kontrol Risiko : Penggunaan Tembakau
pada remaja dengan penyakit maag dapat
meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan)
menjadi 3 (kadang-kadang), dengan

21
indikator sebagai berikut :
I. Mencari informasi tentang risiko
kesehatan saat ini
II. Mengidentifikasi faktor risiko terhadap
penggunaan tembakau yang dianjurkan
III. Memonitor lingkungan terhadap faktor
penggunaan tembakau
IV. Menngunakan strategi untuk mencegah
penggunaan tembakau disekitar teman
sebaya
V. Menggunakan penanganan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan
VI. Menghindari situasi yang dianjurkan
terhadap penggunaan alkohol

2. Prevensi Sekunder 2. Prevensi Sekunder


a. Domain IV : Pengetahuan dan Perilau a. Domain III : Perilaku
Kesehatan Kelas S : Pendidikan Pasien
Kelas FF : Manajemen Kesehatan 5602 pengajaran : proses penyakit
3100 Manajemen Diri : Penyakit Akut pada - Review pengetahuan pasien tentang
remaja dengan penyakit maag dapat kondisinya
meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan) - Jelaskan tentang proses penyakit,
menjadi 3 (kadang-kadang), dengan sesuai kebutuhan
indikator sebagai berikut : - Berikan informasi kepada pasien
I. Memonitor tanda dan gejala tentang kondisinya, sesuai kebutuhan
kompilkasi - Identifikasi perubahan dalam kondisi
II. Mengikuti pengobatan yang fisik pasien
direkomendasikan - Berikan informasi mengenai
III. Memonitor efek samping pengobatan pemeriksaan diagnostik yang tersedia,
IV. Memonitor efek samping pengobatan sesuai kebutuhan

b. Domain VII : Komunitas

22
Kelas d : Community Risk Management
6520 Skreening Kesehatan
- Penyediaan akses yang mudah untuk
pelayanan screening (contoh : waktu
dan tempat)
- Penyediaan untuk privasi dan
kepercayaan
- Penyediaan kenyamanan selama
prosedur screening

3. Prevensi Tersier 3. Prevensi Tersier


a. Domain IV : Pengetahuan dan Perilau a. Domain III : Perilaku
Kesehatan Kelas R : Bantuan Koping
Kelas Q : Perilaku Kesehatan 5430ukungan Kelompok
1623 Perilaku Patuh : Pengobatan Yang - Gunakan dukungan kelompok selama
Disarankan pada remaja dengan masa transisi untuk membantu pasien
penyakit maag dapat meningkat dari beradaptasi dengan kondisinya
skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 - Pertahankan suasana positif terhadap
(kadang-kadang), dengan indikator perubahan perilaku
sebagai berikut : - Tekankan pentingnya koping yang
I. Membuat daftar semua obat dengan efektif
dosis dan frekuensi pemberian
II. Memperoleh obat yang dibutuhkan
III. Menginformasikan kepada profesional
kesehatan terhadap semua obat yang
sudah di konsumsi
IV. Memonitor efek samping obat

23
Rencana Kerja (Plan Of Action / POA) Agregat Remaja Dengan Penyakit Gastritis
di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya Maret 2017

No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Media Pelaksana Dana


tempat
1. Talkshow Setelah dilakukan - Agregat Maret 2017 - LCD Mahasiswa - Mahasiswa
kesehatan penyuluhan kesehatan remaja - Balai - Laptop - Institusi
tentang diharapkan pengetahuan - Agregat Desa - Sound
maagdan masyarakat tentang remaja - Sekolah system
demonstrasi maag khususnya remaja dengan - Leaflet
tentang dapat meningkat dan maag - Poster
penanganan dapat melakukan - Masyarakat
awal pada penanganan awal apabila umum
maag terjadi maag secara tiba-
tiba
2. Skrining Setelah dilaukan skrining - Agregat Maret 2017 - Kertas - - Puskesmas - Mahasiswa
pola makan pola makan dengan tes remaja - Puskesmas lakmus - - Mahasiswa - Institusi
dengan tes uji pH asam lambung - Agregat - Ph - Swadaya
uji pH asam diharapkan terdeteksi remaja meter masyarakat
lambung maag pada remaja dengan
maag
3. Puzzle Setelah dilakukan - Agregat Maret 2017 - Buku tulis Mahasiswa - Mahasiswa
game manajemen pola makan remaja - Balai - Alat tulis - Institusi
tentang diharapkan masyarakat - Agregat Desa - Kertas
jadwal dan khususnya remaja dapat remaja - Sekolah manila
pola makan membuat jadwal pola dengan
makan secara teratur, maag
dan dapat meningkatkan - Masyarakat
kebersihan lingkungan ke umum
arah yang lebih sehat

24
Rencana Anggaran

No Komponen kegiatan Jumlah item Harga satuan Total biaya


1. Kegiatan penyuluhan
a. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000
b. Lembaran pre-test post-test 100 Rp. 200 Rp. 20.000
c. Lembar balik 5 Rp. 50.000 Rp. 250.000
d. Leaflet Paket Rp. 200.000 Rp. 200.000
e. ATK 10 Paket Rp. 20.000 Rp. 200.000
f. Leaflet 50 Rp. 1.000 Rp. 1.000
g. Poster 50 Rp. 2.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 1.172.000
2. Kegiatan skrining
a. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000
b. Kertas lakmus 5 Rp. 60.000 Rp. 300.000
c. Ph meter 2 Rp. 170.000 Rp. 340.000
d. Transportasi Rp. 500.000
Jumlah Rp. 1.141.000
3. Puzzle game
a. Kertas manila 10 Rp. 1.500 Rp. 150.000
b. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000
c. ATK Paket Rp. 100.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 251.000
4. Konsumsi
Snack 100 Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
Air mineral 100 Rp. 500,- Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 550.000
5. Lain-lain Rp. 500.000,-
Total biaya Rp. 2.764.000,-

25
Rancangan Implementasi

No Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Hasil Media Pelaksana


1. Talkshow Setelah dilakukan - Agregat remaja - Dihadiri oleh 60 % - LCD - Mahasiswa
kesehatan penyuluhan kesehatan sasaran - Leaflet praktek
- Agregat remaja
tentang maag diharapkan pengetahuan - 60 % masyarakat - Poster
dan masyarakat tentang maag dengan maag khususnya remaja
demonstrasi khususnya remaja dapat memahami masalah
- Masyarakat
tentang meningkat dan dapat maag dengan
penanganan melakukan penanganan umum menjawab pertanyaan
awal pada awal apabila terjadi maag tentang maag
maag secara tiba-tiba - Peningkatan
pengetahuan tentang
maag sebesar 20 %
2. Skrining polaSetelah dilakukan skrining - Agregat remaja - Diikuti oleh 60 % - Kertas - Mahasiswa
makan pola makan dengan tes pH sasaran di Kelurahan A lakmus praktek
- Agregat remaja
dengan tesasam lambung diharapkan - Ph
pH asam terdeteksi maag pada dengan maag meter
lambung remaja untuk pencegahan
sekunder
3. Puzzle game Setelah dilakukan - Agregat remaja - Pola makan - Buku Mahasiswa
tentang manajemen pola makan masyarakat tulis praktek
- Agregat remaja
jadwal dan diharapkan masyarakat khususnya remaja - Alat
pola makan khususnya remaja dapat dengan maag teratur tulis
membuat jadwal pola - Kebersihan lingkungan
makan secara teratur, dan meningkat 20 %
dapat meningkatkan
kebersihan lingkungan ke
arah yang lebih sehat

26
Rancangan Evaluasi

1. Kriteria Keberhasilan Kegiatan


1) Aspek yang dipantau
- Input : Jumlah tenaga pelasana, ketersediaan dana, metode pemantauan yang digunakan dan kesinambungan
pelaksanaan.
- Proses : - Kehadiran masyarakat khususnya remaja dalam penyuluhan kesehatan.
- Kehadiran masyarakat khususnya remaja dalam skrining pH asam lambung.
- Output : - Peningkatan pengetahuan pasien.
- Pravelensi masalah maag.
2) Pelaksanaan pemantauan
Pemantauan dapat dilaukan oleh mahasiswa dan lintas sektor terkait seperti RW.
3) Waktu pemantauan
Waktu pemantauan dapat dilakukan tergantung dari kegiatan yang dilaukan.
4) Evaluasi hasil pemantauan
Hasil pemantauan dibahas oleh tim untuk menetukan langkah-langkah penyempurnaan kegiatan; menentukan apakah
ada perubahan status maag pada remaja; menentukan tindak lanjut kegiatan; mendukung upaya penurunan kesakitan.
5) Indikator keberhasilan
Menurunnya angka kejadian maag dan meningkatnya pengetahuan pasien akan penanganan awal pada maag
2. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Evaluasi Struktur
a. Adanya tenaga pelaksana kegiatan implementasi (mahasiswa)

27
b. Terjalinnya kerja sama dengan lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan kegiatan implementasi
c. Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait dengan pelaksanaan kegiatan implementasi
d. Keikutsertaan kelompok remaja dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
e. Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan implementasi
f. Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan antara mahasiswa dan masyarakat
g. Keadaan lingkungan yang nyaman dan mendukung saat pelaksanaan kegiatan implementasi
h. Tersedianya alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan implementasi
i. Tersedianya metode pemantauab atau instrumen evaluasi yang digunakan saat kegiatan implementasi

2) Kriteria Evaluasi Proses


a. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
b. Mahasiswa bekerja sama dengan lintas program dalam pelaksanaan kegiatan
c. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan terkait masalah maag dan penanganannya kepada kelompok
remaja dan masyarakat
d. Masyarakat dapat menghadiri semua kegiatan yang telah direncanakan
e. Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan implementasi keperawatan
f. Kelompok remaja mampu melakukan penanganan maag pada dirinya sendiri dan orang lain
g. Penyebaran leaflet dan poster tentang maag merata kepada setiap masyarakat kelurahan A
h. Media yang digunakan dalam kegiatan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat
i. Instrumen evaluasi yang digunakan mampu menilai keberhasilan kegiatan implementasi
j. Kegiatan terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan tujuan

28
3) Kriteria Evaluasi Hasil
a. Kegiatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang maag dan demonstrasi kepada masyarakat tentang
penanganan awal pada maag
- Dihadiri oleh 60 % sasaran
- 60 % masyarakat khususnya remaja memahami masalah maag dengan menjawab pertanyaan tentang maag
- 60 % masyarakat khususnya remaja mampu memahami tentang penanganan awal maag dengan melakukan
tindakan untuk menangani maag
- Peningkatan pengetahuan tentang maag sebesar 20 %
b. Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung
- Diikuti oleh 60 % sasaran di Kelurahan A
- Pravelensi penderita baru dengan maag terdeteksi
c. Puzzle game tentang jadwal makan
- Pola makan masyarakat khususnya remaja teratur
- Kebersihan lingkungan meningkat 20 %
d. Pravelensi masalah maag pada usia remaja di Kelurahan A Kecamatan B Kota C menjadi berkurang

3. Instrumen Evaluasi
No Alat Ukur / Metode Evaluasi Kegiatan
1. - Daftar hadir Kegiatan talkshow kesehatan kepada masyarakat
- Panduan pertanyaan pre dan post test tentang maag dan demonstrasi kepada masyarakat
tentang penanganan awal maag
2. - Daftar hadir Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung
- Daftar hasil pemeriksaan asam lambung
3. - Daftar pembuatan jadwal makan Puzzle game tentang jadwal dan pola makan

29
4. Komponen Pemantauan Kegiatan
No Item Pemantauan Jawab Keterangan
Ya Tidak
1. Input :
a. Keterlibatan dalam pemantauan :
- Puskesmas
b. Masalah maag yang ada
c. Alat pemantauan yang ada :
- Daftar hadir
- Kertas lakmus
- pH meter
d. Dana disediakan oleh :
- Swadaya masyarakat
- Mahasiswa
- Institusi
2. Proses :
a. Penyuluhan kesehatan tentang maag
b. Skrining pH asam lambung
c. Puzzle game tentang jadwal dan pola makan
3. Output :
a. Terjadi peningkatan pengetahuan pada agregat
remaja dalam penanganan awal yang berkaitan
dengan maag
b. Prevelensi maag menurun

30

You might also like