Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kepentingan pribadinya.
Pembiasan pengukuran laba dengan menaikan atau menurunkan laba yang tidak
memakai metode akuntansi yang dapat menggeser laba dari masa depan ke masa
sekarang dengan tujuan dapat menaikan laba pada saat sekarang sehinggatarget
PEMBAHASAN
increase or decrease reported net income at will" yang berarti manajemen laba
cost) yang dipicu dari adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara
(agent). Menurut Scott (1997), manajemen laba adalah tindakan manajer untuk
earningsmanagement.
1) Fraudulent accounting
suatu account dalam neraca. Menurut Sulistyanto (2008), praktik akrual ini
bidang akuntansi. Manajer sama sekali tidak melibatkan arus kas perusahaan
dan hanya bermain pada pos-pos neraca di akhir tahun neraca. Praktik berbasis
sesuai dengan waktu substansinya dan tidak memperhatikan kapan arus kas
masuk atau keluar. Biaya dapat diakui dalam waktu tertentu walaupun
pengeluaran kas telah terjadi pada waktu sebelumnya, begitu juga sebaliknya,
jika biaya baru diakui di periode yang akan datang walaupun pengeluaran kas
mencatat transaksi dan peristiwa, namun telah menjelma menjadi ilmu dengan
dan psikologi.
metode dan prosedur pencatatan yag dipakai untuk menyusun laporan keuangan
termasuk manajemen laba. Teori dan penelitian manajemen laba tidak lagi hanya
berkutat pada angaka-angka laporan keuangan tetau berkembang pada upaya
mengidentifikasi niali etis dan tanggung jawab sosial penyusun laoran keuangan .
Teori dan penelitian manajemen laba tidak lagi hanya terfokus pada besarnya
Penelitian manajemen laba juga berusaha mengidentifikasi nilai etis dan tanggung
Jensen (1986) menyatakan bahwa jika arus kas bebas dalam perusahaan
bunga pemegang saham, maka hal ini akan memunculkan masalah keagenan.
Manajer akan memilih untuk berinvestasi pada proyek yang tidak menguntungkan
berada pada posisi pertumbuhan yang rendah. Tidak adanya pengawasan atau
tindakan kedisiplinan yang efektif oleh pemegang saham independen lain, maka
yang cukup kepada investor atas investasi arus kas atau asumsi yang mendasari
Manajer tidak memberikan arus kas yang terproyeksi secara internal untuk
menyiapkan perkiraan arus kas dan laba yang diproyeksikan. Pilihan untuk
membuat investasi yang lemah akan mengurangi laba masa depan. Freund, Prezas
yang lebih rendah di masa depan pada perusahaan dengan arus kas bebas yang
tinggi. Menurut Nwaeze, Yang dan Yin dalam Negrea,et.al, (2009) juga
menemukan bahwa arus kas bebas dalam jumlah yang besar juga dapat
yang dibayarkan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis pertama penelitian ini
1. Discretionary accrual
2. Income smoothing
faktor yang dapat dikaitkan dengan munculnya praktik manajemen laba oleh
accounting changes).
adalah the process of manipulating the time profile of earnings or earning reports
to make the reported income less variable, while not increasing reported earnings
in which revenues and expenses are shifted between periods to reduce fluctuations
in earnings (Arens, et. al, 2005: 310). Selain itu, menurut Harahap (2005)
perataan laba adalah upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk menstabilkan
laba.
Belkaoui, 2004):
currently considered to be normal for a firm., atau an attempt on the part of the
Intentional atau designed smoothing ialah keputusan atau pilihan yang dibuat
2. Natural smoothing
Natural smoothing adalah income generating process yang natural, bukan hasil
faktor yang dapat dikaitkan dengan munculnya praktik manajemen laba oleh
accounting changes).
Fudenberg dan Tirole (1995), perataan laba adalah proses manipulasi waktu
terjadinya laba atau laporan laba agar laba yang dilaporkan kelihatan stabil.
Alasan perataan laba menurut Heyworth (1953), bahwa perataan laba dengan
tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan kreditur, investor dan karyawan serta
perusahaan.
Bornea, Ronen, Sadan (1976) dalam Albrecht dan Richardson (1990),
pada beberapa level laba supaya dianggap normal bagi perusahaan. Koch (1981)
mendefinisikan perataan laba sebagai suatu alat yang digunakan manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang
diinginkan baik secara artifisial (melalui metode akuntansi) maupun secara riil
(melalui transaksi). Tindakan laba telah dianggap sebagai tindakan yang umum
dilakukan.
kas, tetapi menggeser biaya dan / atau pendapatan dari satu periode keperiode
yang lain.
2.5 Kritik Terhadap Penelitian Earning Management
80-an meskipun pada saat itu masih sedikit penelitian mengenai earnings
management tersebut yaitu dilakukan oleh Cox ( 1985) yang ingin membuktikan
hypotheses atau political cost hypotheses, seperti yang dilakukan oleh Cahan
91992) dan Healy (1985) dan yang sudah disebutkan di bagian atas dari penulisan
return saham. Penelitian ini terjadi sekitar tahun 90-an ke atas. Beberapa
tersebut Teoh menguji inisiatif manajemen dari laba yang tidak biasa melalui
luar initial public offerings (IPO) yaitu perusahan yang melakukan seasoned
equity offerings (SEO), dia ingin mengetahui Review Penelitian tentang Earnings
akhir yang digunakan untuk pengolahan data lebih lanjut adalah sebanyak 230
antaranya perusahaan besar dan sudah lama berdiri. Hasil penelitian menyatakan
bahwa terjadi penurunan kinerja di seputar SEO, hal ini terjadi karena
yang dilakukan manajer berpola income increasing, yaitu melaporkan laba lebih
tinggi dari yang seharusnya, serta ditemukan bukti bahwa manajer bersikap
equity offerings.
namun kondisi di lapangan yang menjadi tolak ukur atas kondisi ekonomi
peraturan perpajakan tidak ditemukan oleh wajib pajak, biasanya wajib pajak
sehingga jika dilihat bahwa manajemen laba yang dilakukan tanpa melanggar
agar atas debitur kita karena kenyataannya informasi dalam laporan keuangan
merugikan pihak lain. Pola Manajemen Laba oleh Debitur dan Usaha Kreditur
praktik manajemen laba dapat dilakukan dengan empat pola yaitu manajemen
akrual, penerapan suatu kebijakan, perubahan akuntansi sukarela, penerapan
(Wicaksono, 2011).
BAB III
KESIMPULAN
penelitian yang terkait dengan earnings management, yang pada akhirnya dapat
Dari hasil beberapa review mengenai earnings management ini maka akan
perusahaan agar terlihat lebih menarik, yang dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu menaikkan atau menurunkan laba ( income increasing atau income
decreasing), atau melaporkan laba perusahaan agar terlihat stabil yang dikenal
earnings management ini dengan auditor yang berkualitas, yang diproxy dengan
yang diproxy dengan big-5 selama ini dianggap lebih mampu mendeteksi adanya
earnings management, karena klien yang diaudit oleh auditor Big-5 memiliki
tingkat discretionary yang lebih rendah dibandingkan dengan klien dari auditor
non Big-5. Selama ini auditor Big- 5 dianggap lebih mampu mendekteksi adanya
salah saji material yang terjadi dalam laporan keuangan. Dari review beberapa
dengan adanya agency theory, yaitu hubungan antara pemilik perusahaan dengan
nilai perusahaan tersebut, maka akan berakibat pada kinerja perusahaan. Apabila
kinerja perusahaan, baik kinerja operasional maupun kinerja saham yang dapat
ditentukan dari return saham, cara ini dilakukan dengan meningkatkan laba
perusahaan.
Konsisten dengan beberapa review penelitian bahwa pada saat penerbitan
mengalami penurunan sesudahnya, karena pelaporan laba yang lebih tinggi dari
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA