You are on page 1of 7

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1. Tahapan-tahapan pada sixe Reduction pada Sampel Uji

a. Jaw Crusher

Menggerakkan salah satu jepit (Reversible Jaw), sementara jepit yang lain

diam (fix jaw). Kemudian kaolin sebagai umpan dimasukkan ke dalam lubang

masukan (17cm x15cm). Reversible jaw akan menghancurkan umpan, dan

turun ke bawah sebagai produk dari jaw crusher untuk menghasilkan jenis

umpan pada hammer mill yaitu 2, 4 dan 6 cm yang kemudian akan digunakan

sebagai umpan lanjutan pada Hammer mill untuk mengetahui distribusi

butirannya.

Gambar IV.1. Jaw Crusher Type Dogle dan bagian-bagian peralatannya.

a. Hammer Mill

Adalah hammer mills berbahan dasar baja drum berisi poros berputar

vertikal atau horizontal atau drum yang dipasang palu. Rotor dengan kecepatan

tinggi di dalam drum akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya.


Umpan berupa tanah liat dengan ukuran 2, 4 dan 6 hasil jaw crusher di

masukkan melalui sreen akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan

dengan dinding, palu atau sesama umpan. Akibatnya akan terjadi pemecahan

umpan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan produk yang dapat lolos

dari saringan di bagian bawah alat, adapun produk tersebut selanjutnya dilakukan

proses pengayakan pada ayakan Tyler untuk mendapatkan distribusi butirannya.

Gambar IV.2. Peralatan Hammer Mill

IV.2. Perhitungan distribusi butiran tanah liat menggunakan ayakan tyler.

Dilakukan dengan menggunakan ayakan Tyler untuk mendapatkan

distribusi butiran partikel untuk masing-masing umpan . Umpan berupa tanah liat

500 g dengan variasi waktu butiran 2 , 4 dan 6 cm dengan waktu penggerusan

selama 20 menit, selanjutnya diayak pada ayakan tyler sehingga menghasilkan

distribusi butiran. Dari hasil pengayakan yang dilakukan dapat diamati pada tabel
Tabel V.1. Perhitungan analisa butiran kaolin

U.S. mesh Inches Microns Millimeters


3 0.265 6730 6.73
4 0.187 4760 4.76
5 0.157 4000 4
6 0.132 3360 3.36
7 0.111 2830 2.83
8 0.0937 2380 2.38
10 0.0787 2000 2
12 0.0661 1680 1.68
14 0.0555 1410 1.41
16 0.0469 1190 1.19
18 0.0394 1000 1
20 0.0331 841 0.841
25 0.028 707 0.707
30 0.0232 595 0.595
35 0.0197 500 0.5
40 0.0165 400 0.4
45 0.0138 354 0.354
50 0.0117 297 0.297
60 0.0098 250 0.25
70 0.0083 210 0.21
80 0.007 177 0.177
100 0.0059 149 0.149

. Gambar V.3. Peralatan Sieving dan Tabel Konversinya


abel V.2. distribusi Ukuran Butiran kaolin
No Ukuran Berat Berat Saringan Berat Tertahan (gr)
Seringan Butir Saringan Tertahan (gr)
(mm) Kosong (gr) 2cm 4cm 6cm 2cm 4cm 6cm
> 10 2 316,90 328,1 332,8 327,6 11,2 15,9 10,7
-10 + 12 1,68 367,10 374,3 370,6 370,1 7,2 3,5 3,0
-12 + 20 0,891 356,8 377 369 368,9 20,2 12,2 12,1
-20 + 60 0,25 350 414,2 414,8 406,1 64,2 64,8 56,1
-60 + 100 0,149 325 329,1 327,8 342,4 4,1 2,8 17,4

106,9 99,2 99,3


Mass Passing Presentase (%) Presentase Lolos (%)
(gr) Tertahan
2cm 4cm 6cm 2cm 4cm 6cm 2cm 4cm 6cm
95,7 83,3 88,6 10,5 16,03 10,77 100 100 100
88,5 79,8 85,6 6,73 63,53 3,82 92,47 95,80 96,61
68,3 67,6 73,5 18,89 12,29 12,2 71,37 81,15 82,95
4,1 2,8 17,4 60,5 65,32 56,5 4,28 3,36 19,63
0 0 0 3,83 2,82 17,52 0 0 0

Untuk perhitungan distribusi butiran menggunakan persamaan statestik


yaitu persentasi kulumatif .DistribusiFrekuensiKumulatif (fkum )adalah distribusi
yang nilai frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi

frekuensi.

()
(%) = 100%

V.3. pembahasan grafik distribusi butiran kaolin ayakan tyler

untuk perhitungan distribusi butiran sebagai berikut:

1). Untuk ukuran butiran 2 mm dengan umpan 2 cm

a. Berat tertahan (W) = Berat saringan tertahan - Berat Saringan Kosong

11,2, = 328,1 316,90 ,data perhitungan selanjutnya ditabelkan

b. Mass Passing = Total berat tertahan berat butiran

106,9 11,2 = 97,5 gram, data perhitungan selanjutnya ditabelkan


c. Presentase (%) Tertahan = 100%

11,2
= 106,9 100% =

d. Presentase (%) lolos = (100 % presentasi tertahan)

= 100 10,5 = 89,5%, data perhitungan selanjutnya ditabelkan.


Presentase Lolos %
Ukuran Butiran (mm)
100 120
92.47
100
71.37
80
60
40
0 4.28 20
0
0.149 0.25 0.891 1.68 2
Ukuran Butiran (mm)

Gambar V.1. grafik distribusi Ukuran Butiran kaolin 500 gram 2 cm

Ukuran Butiran (mm)


100 120
96.61

Presentase Lolos %
82.95 100
80
60
19.63 40
0 20
0
0.149 0.25 0.891 1.68 2
Ukuran Buitran (mm)

Gambar V.2. grafik distribusi Ukuran Butiran kaolin 500 gram 4 cm

Ukuran Butiran (mm)

95.8 100 120


Presentase Lolo %

81.15 100
80
60
40
0 3.36 20
0
0.149 0.25 0.891 1.68 2

Ukuran Butiran (mm)

Gambar V.3. grafik distribusi Ukuran Butiran kaolin 500 gram 6 cm


Dari grafik analisa butiran yang di hasilkan dengan variasi ukuran mehs

tertentu didapatkan bahwa semakin lama waktu peremukan menghasilkan

distribusi butiran terbaik dilihat pada grafik untuk variasi yang merupakan waktu

terlama pada penelitian ini menghasilkan dengan distribusi. dibandingkan dengan

variasi waktu yang hanya didapatkan yang merupan distribusi (persen kelolosan)

terkecil.

V.4. Penentuan SiO2 Total Secara Gravimetri(SNI 13-6668-2002)

Perhitungan:

(A B) gram
%SiO2 Total = 100%
W gram

Keterangan :

A = Berat Cawan + endapan sebelum di HF (gram)

B = Berat Cawan + endapan setelah di HF (gram)

W = Bobot sampel (gram)

V.1.3. Tabel Analisa Kadar Silika (SiO2) dengan metode gravimetri

Berat Berat Cawan Berat Cawan + Berat Cawan


Berat
Cawan + Sample Sample + Sample Presentase
No Sample
Kosong (gr_ Sebelum Sesudah HF SiO2 (%)
(gr)
(gr) HF (900) (A) (900) (B)
1 18,9 1 19,9 19,62 18,968 65,15

2 18,9 1 19,9 19,78 19,13 64,75

3 27,8 1 28,8 28,65 28,02 63,23

Contoh perhitungan :

(A B) gram
%SiO2 murni = 100%
W gram
(19,78-18,968) gram
= 100%
1,0000 gram

= 65, 15 %, perhitungan selanjutnya di tabelkan


Untuk kadar SiO2 di dapatkan dari kadar rata-rata sampel, hasil penelitian
bagai berikut :

2 (1) + 2 (2) + 2 (3)



% 2 = 100%
3

65.15+64,75+63,23
% 2 aveage = = 64,38%
3

Dari hasil perhitungan kadar yang dihasilkan dapatlah di rekomendasikan

bahwa kaolin daerah sidangoli kadar sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan

baku industri sesuai kegunaannya.

You might also like