You are on page 1of 6

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. FAUZIAH BIREUEN
DENGAN
RUMAH SAKIT TELAGA BUNDA BIREUEN
TENTANG
MOBIL JENAZAH

NOMOR :
NOMOR :

Pada hari ini, Senin Tanggal 14 Agustus Tahun Dua Ribu Tujuh Belas,
bertempat di Bireuen kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : dr. MUKHTAR, MARS


NIP : 19661122 200003 1 002
Jabatan : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
Alamat : Jl. Mayjen T. Hamzah Bendahara No.13 Kec. Kota Juang
Kabupaten Bireuen.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK I

2. Nama : dr. NILA EPITA


Jabatan : Direktur Rumah Sakit Telaga Bunda Bireuen
Alamat : Jl. Peutua Banta, No. 7, Desa Meunasah Blang, Kec. Kota
Juang, Kabupaten Bireuen.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK II

Kedua belah pihak sepakat mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang
Mobil Jenazah dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal
sebagai berikut :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan :
(1) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah Rumah Sakit
Pemerintah Kabupaten Bireuen yang memberikan pelayanan kesehatan
secara komprehensif rawat jalan, rawat inap semua jenis penyakit dari
yang bersifat dasar sampai dengan sub.

PIHAK I
PIHAK II
(2) Rumah Sakit Telaga Bunda Bireuen adalah Rumah Sakit yang
memberikan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat. Tugas Rumah
Sakit Telaga Bunda Bireuen adalah melaksanakan pelayanan pengobatan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergency) dan
tindakan medik.
(3) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah Pejabat
Kabupaten Bireuen yang diangkat dan dilantik oleh Bupati Bireuen
menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen yang
bertanggung jawab atas kepengurusan Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Fauziah Bireuen.
(4) Direktur Rumah Sakit Telaga Bunda Bireuen dipimpin oleh seorang
Direktur yang bertanggung jawab atas kepengurusan Rumah Sakit Telaga
Bunda Bireuen.

PASAL 2
DASAR PERJANJIAN KERJA SAMA
PIHAK I dan PIHAK II mengadakan Perjanjian Kerja Sama ini didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan,
kedudukan, hak dan kewajiban masing-masing seperti ketentuan yang
ditetapkan bersama dalam Perjanjian Kerja Sama ini.

PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah PIHAK I selaku pemilik sah telah
setuju untuk menyewakannya kepada PIHAK II, dan PIHAK II telah setuju
untuk menyewa dari PIHAK I berupa Mobil Jenazah yang selanjutnya disebut
Kendaraan.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2017 sampai dengan 13 Agustus 2018.
(2) Setelah jangka waktu telah tercapai, maka perjanjian ini dapat
diperpanjang untuk jangka waktu dan dengan syarat-syarat serta
ketentuan-ketentuan yang akan ditentukan dalam Perjanjian tersendiri.

PIHAK I
PIHAK II
(3) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu
Perjanjian Kerja Sama ini, para pihak sepakat saling memberitahukan
maksudnya apabila akan memperpanjang Perjanjian ini.
(4) Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini tidak ada surat pemberitahuan
dari PIHAK II untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian, maka
Perjanjian ini akan berakhir sebagaimana yang telah tercantum pada ayat
(1) di atas.

PASAL 5
HARGA SEWA
Harga sewa atas Kendaraan akan ditentukan nanti sesuai dengan jarak
tempuh yang dibutuhkan yang keseluruhannya akan dibayarkan oleh PIHAK
kepada PIHAK I secara sekaligus.

PASAL 6
KETENTUAN KHUSUS
(1) Sebelum jangka waktu sewa-menyewa seperti yang tertulis dalam Pasal 4
ayat (1) berakhir, PIHAK I sama sekali tidak dibenarkan meminta PIHAK II
untuk mengakhiri jangka waktu kontrak, kecuali terdapat kesepakatan
diantara kedua belah pihak.
(2) PIHAK I tidak dibenarkan untuk memungut biaya sewa tambahan dari
PIHAK II selain dari apa yang telah di sepakati dalam Pasal 5 di atas.

PASAL 7
PENYERAHAN KENDARAAN
PIHAK I menyerahkan Kendaraan kepada PIHAK II setelah ditandatanganinya
Perjanjian ini disertai dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari
Kendaraan tang dimaksud.

PASAL 8
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK II
(1) PIHAK II berhak sepenuhnya untuk menggunakan Kendaraan yang
disewanya dengan Perjanjian ini.
(2) Mengingat Kendaraan telah dipegang oleh PIHAK II sebagai penyewa,
karenanya PIHAK II bertanggungjawab penuh untuk merawat dan menjaga

PIHAK I
PIHAK II
keuntuhan serta kebaikan kondisi Kenderaan tersebut sebaik-baiknya atas
biaya PIHAK II sendiri selama dalam masa penyewaan.
(3) Apabila perjanjian sewa-menyewa ini berakhir, PIHAK II wajib
menyerahkan kembali Kendaraan tersebut kepada PIHAK I dalam keadaan
baik dan kondisinya lengkap seperti ketika PIHAK II menerimanya dari
PIHAK I.

PASAL 9
KERUSAKAN DAN KEHILANGAN
(1) Apabila terjadi kerusakan pada Kendaraan, PIHAK II diharuskan
memperbaiki atau mengeluarkan ongkos biaya atas kerusakan tersebut
sehubungan dengan pemakaiannya.
(2) PIHAK II diwajibkan mengganti sparepart Kendaraan yang rusak akibat
pemakaian yang menyebabkan sparepart tersebut tidak dapat digunakan
lagi dengan sparepart yang sama.
(3) PIHAK II dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan dari PIHAK I
akibat kerusakan pada Kendaraan yang diakibatkan oleh Force Majeure.
(4) Apabila terjadi kehilangan karena kelalaian PIHAK II sendiri, maka PIHAK
II diharuskan untuk mengganti dengan Kendaraan sejenis dengan tahun
pembuatan dan kondisi sesuai atau sebanding dengan Kendaraan yang
disewanya.
PASAL 10
PELANGGARAN DARI PIHAK I
Apabila PIHAK II melakukan pelanggaran atau tidak mentaati perjanjian ini
maka PIHAK I berhak untuk minta perjanjian ini dibatalkan

PASAL 11
PEMBATALAN
(1) Apabila PIHAK II melakukan pelanggaran atau tidak mentaati perjanjian
ini maka PIHAK II berhak untuk minta perja njian ini dibatalkan.
(2) Apabila PIHAK I melakukan pelanggaran atau tidak mentaati Perjanjian
ini, maka PIHAK I wajib membayar ganti rugi kepada PIHAK II.

PIHAK I
PIHAK II
PASAL 12
FORCE MAJEURE
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah suatu
peristiwa/keadaan yang terjadi diluar kekuasaan para pihak, yang
mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya pemenuhan hak-hak dan
kewajiban oleh masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan dalam
Perjanjian Kerjasama, termasuk antara lain kebakaran, bencana alam,
peperangan, huru-hara, pemogokan dan kebijaksanaan maupun peraturan
Pemerintah Daerah setempat yang secara langsung dapat mempengaruhi
pemenuhan hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak.
(2) Dalam hal terjadi suatu keadaan memaksa (Force Majeure), maka pihak
yang bersangkutan/berkepentingan harus memberitahukan kepada pihak
lainnya secara tertulis disertai bukti-bukti yang layak paling lambat 14
(empat belas) hari setelah terjadinya keadaan yang dimaksud, serta
masing-masing pihak sepakat untuk menyelesaikan segala hak-hak dan
kewajiban satu sama lain secara musyawarah.
(3) Apabila terjadi keadaan force majeure sebagaimana tercantum dalam ayat
(1) di atas, sehingga tidak memungkinkan PIHAK I dan PIHAK II
melanjutkan Perjanjian Kerja Sama ini, maka kedua belah pihak
bersepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya secara musyawarah.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini,
maka Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut secara musyawarah guna mencapai mufakat.
(2) Apabila tidak tercapai kata sepakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
di atas, maka para pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui badan peradilan umum yang dalam hal ini adalah
Pengadilan Negeri Bireuen.

PASAL 14
LAIN-LAIN
Selama berlangsungnya pejanjian kerja sama ini, hal-hal yang mungkin
timbul sehubungan pelaksanaan perjanjian dan belum diatur dalam
Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan dan diatur atas dasar persetujuan

PIHAK I
PIHAK II
bersama dalam sebuah addendum yang merupakan bagian yang mengikat
serta tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 12
PENUTUP
Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikat baik dan dalam rangkap 2 (dua)
serta ditandatangani di atas materai yang cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama kuatnya, masing-masing untuk PIHAK I dan PIHAK II serta
dapat diperbanyak sesuai kebutuhan.

PIHAK II PIHAK I
Direktur Rumah Sakit Telaga Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bunda Bireuen dr. Fauziah Bireuen

dr. NILA EPITA dr. MUKHTAR, MARS


NIP. 19661122 200003 1 002

Erni Hidayati Erni Hidayati


Nip. 19750202 200604 2 008 Nip. 19750202 200604 2 008

PIHAK I
PIHAK II

You might also like