Professional Documents
Culture Documents
maksimal dibidangnya. Tetapi masalahnya yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini
adalah apakah semua orang bisa adalah menghasilkan rancangan analisa
mengetahui bakatnya ?. Untuk sistem pakar untuk menentukan bidang
mengetahui potensi bakat seseorang studi di tingkat perguruan tinggi
tidaklah mudah, karena ada perbedaan berdasarkan minat, bakat dan IQ.
yang mendasar antara bakat dan minat.
2. KAJIAN LITERATUR
Terkadang minat diartikan sebagai bakat,
a) Pengertian Sistem Pakar
padahal minat bukanlah bakat. Minat
Menurut Ignizio (1991) Sistem pakar
sangat dipengeruhi oleh lingkungan
adalah suatu model dan prosedur yang
keluarga atau teman.
berkaitan, dalam suatu domain tertentu,
Saat ini banyak sekali jasa konsultasi
yang mana tingkat keahliannya dapat
psikologi yang dapat mendiskripsikan
dibandingkan dengan keahlian seorang
potensi bakat seseorang. Dengan
pakar [4]. Struktur dari sistem pakar adalah
mengunggulkan pemakainan teknologi dan
metode yang dianggap akurat untuk
membaca karaktek seseorang, namun hal
ini harus sebanding dengan jasa konsultasi
yang ditawarkan.
Menurut ilmu psikologi bakat
merupakan bawaan genetik dan dapat
diukur dengan menggunakan pengukuran
karakter psikometri. Analisa Psikometri
dilakukan dengan penggunakan alat tes
semacam psikotes. Hasil dari pengukuran
tersebut dapat memberikan gambaran
bidang studi yang sesuai dengan bakatnya. Sumber : Ignizio (1991)
Untuk mencapai hasil penilaian yang Gambar_1. Struktur sistem pakar
akurat dalam menentukan jurusan yang
Penjelasan dari struktur tersebut yaitu :
tepat, tidak cukup hanya berdasarkan
1. Pemakai Merupakan mekanisme yang
bakat. Bakat merupakan potensi
digunakan oleh pengguna dan sistem
kecerdasan yang tersembunyi yang tidak
pakar untuk berkomunikasi.
bisa diukur dengan standar IQ. Menurut Ifa
2. Basis pengetahuan mengandung
H Misbah (2010) menyatakan bahwa
pengetahuan untuk pemahaman,
intelegensia tidak sama dengan IQ
formulasi dan penyelesain masalah.
(inteligent quotient). IQ merupakan hasil
Disusun atas 2 elemen dasar yaitu
pengukuran kecerdasan yang sudah
penalaran berbasis aturan (rule-base
dipengaruhi oleh lingkungan (latar
reasoning) dan penalaran berbasis
belakang pendidikan, pola asuh, proses
kasus (case-based reasoning).
belajar, emosi dan motivasi) sedangkan
3. Akuisisi pengetahuan (Knowledge
intelegensia merupakan kecerdasan dalam
Acquisition) adalah akumulasi,
bentuk potensi yang belum mendapatkan
transfer dan transformasi keahlian
intervensi lingkungan yang dinamakan
dalam menyelesaikan masalah dari
bakat. [3]
sumber pengetahuan kedalam program
Dalam analisa psikologi, pengukuran
komputer.Metode akusisi pengetahuan
IQ dapat dilakukan dengan tes IQ.
adalah wawancara, analisis protokol,
Gabungan dari pengukuran tersebut bila
observasi pada pekerjaan pakar dan
disinergikan dapat menentukan bidang
induksi aturan dari contoh.
studi yang sesuai berdasarkan bakat dan IQ
Seminar Prosiding SENATKOM 2015 ISSN : 2460-4690
diperlukan suatu prose pengujian validitas intelegensi WAIS dan dari tes intelegensi
dan reliabilitas. WISC). M diperoleh dari hasil nilai hasil
9.Kompilasi final, dimaksudkan untuk tes.
menyiapkan tampilan dan informasi yang
menarik untuk memudahkan bagi 3. METODE PENELITIAN
responden membaca dan menjawab aitem Tahapan dalam pelaksanaan penelitian
yang diberikan. dijelaskan pada gambar berikut.
Identifikasi Masalah
d) Rumus IQ Deviasi Latar Belakang
Analisa Psikometri
Membuat alat ukur /
hasil tes intelegensi kedalam angka yang Kuesioner
Pengelompokan Rumpun
menyatakan tingkat kecerdasan. Untuk Ilmu
Mulai
Identitas, Minat
Tes-1, tes-2,
tes-3, tes-4, tes- Menentukan
5, tes-6, tes- Jurusan yang
7,tes-8, tes-9 sesuai
Membandingkan
Menentukan
Hasil analisa
Penjurusan (IPA/
Psikometri dng
IPS)
minat
Membuat
Menghitung IQ
Kesimpulan
Menentukan
Tingkat Selesai
Pendidikan yang
disarankan
c) Aturan L31
Gambar_6. Pohon Keputusan Sebelum dilanjutkan ke percabangan
L31, proses selanjutnya adalah
i) Rule based System menghitung nilai SE, WA, AN, GE,
Sistem pakar dibangun dengan rule RA, ZR, FA, WU dan ME. Nilai-nilai
based system yaitu sistem yang tersebut diurutkan dari tertinggi
berdasarkan pada aturan-aturan untuk sampai terendah. Kemudian diseleksi
memecahkan masalah. Aturan pertama menggunakan ketentuan pada tabel_5
yang dilakukan adalah menjalankan Tes sehingga bentuk algoritma adalah
Minat. Tes berbentuk pertanyaan terbuka. IF ((SE and AN and GE and ME)> 45)
Responden dapat memberikan tiga THEN Jurusan = Hukum
alternatif jurusan. Alternatif menjadi key ELSE IF ((SE and AN and GE) > 45)
pembanding untuk menghasilkan THEN Jurusan = Sisip
ELSE IF((SE and AN and RA and ZR)> 45 )
kesimpulan. Indikator minat menjadi hal
THEN Jurusan = Ekonomi
penting untuk diketahui, karena ELSE IF ((SE and RA and ZR) > 45 )
berdasakan analisa psikometri minat dapat THEN Jurusan = Sastra
menjadi pertimbangan dalam menentukan ELSE IF ((WA and AN and GE and ME)>45 )
jurusan. Langkah selanjutnya adalah THEN Jurusan = Fikom
ELSE IF ((SE andWAand AN and GE and
melakukan Jurusan (IPA/IPS). Ada ME) > 45 )
sembilan katagori yang diujikan THEN Jurusan = Psikolog
berdasarkan tabel_4. Tes-2 dan tes-6 ELSE IF (( SE and AN and GE and ME and
digunakan untuk menentukan tingkat IQ FA and WU) > 45 )
THEN Jurusan = Kedokteran
seseorang. Sedangkan nilai lainnya akan
ELSEIF ((AN and GE and FA and WU)>45 )
menjadi penentu keberbakatan dibidang THEN Jurusan = Pertanian
tertentu berdasarkan tabel_3. Nilai yang ELSE IF ((AN and GE and FA and WU)>45 )
diperoleh akan menentukan jalur pada THEN Jurusan = Peternakan
Pohon keputusan. Setiap simpul akan ELSE IF ((AN and ZR and FA and WU)>45 )
Seminar Prosiding SENATKOM 2015 ISSN : 2460-4690