Professional Documents
Culture Documents
A. Varises
Varises ( vena varikosa ) adalah pelebaran dari vena superfisial yang
menonjol dan berliku - liku pada ekstremitas bawah, sering pada distribusi
anatomis dari vena safena magna dan parva. Guratan-guratan ungu akibat
pelebaran pembuluh darah atau varises di kaki bisa menyebabkan nyeri akan
mengganggu penampilan. Kondisi ini dipicu banyak hal, mulai dari keturunan
hingga kurang olahraga. Varises umumnya merupakan salah satu keluhan-keluhan
yang banyak di alami pada kehamilan. Rasa nyeri di sekitar pembuluh darah yang
melebar terjadi karena pelebaran itu menyebabkan saraf-saraf di sekitarnya
terdesak. Selain itu, vena yang melebar di bagian ekstremitas bawah (kaki) juga
mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah kembali ke jantung
(pramudiarja, 2010)
Varises vena disebabkan oleh pengumpulan darah pada vena bagian perifer
(tepi) akibat tidak efisiennya katup yang ada. Pada kondisi normal, katup pada
vena mencegah darah kembali mengalir ke tungkai. Peningkatan volume darah
dan peningkatan tekanan akibat pembesaran rahim dapat melambatkan aliran
darah yang terkadang menyebabkan pembesaran atau pembengkakan dari
pembuluh balik. Varises vena dapat berupa pelebaran vena yang berwarna biru di
permukaan kulit, gatal, dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Kaki dan persendian
dapat menjadi bengkak. Varises vena merupakan keluhan umum akibat
kehamilan.
B. Penyebab Varises
1. Keturunan
Faktor tunggal yang paling menentukan terjadinya varises adalah genetik.
Seseorang yang memiliki riwayat varises pada salah satu kerabat atau leluhurnya,
besar kemungkinannya ia juga akan mengalami kondisi yang sama
2. Kehamilan
Peningkatan aliran darah selama kehamilan terjadi di hampir semua bagian, tak
terkecuali kaki. Ditambah beban ekstra dari kandungan yang terus membesar, ibu-
ibu sering mendapatkan varises saat hamil dan kadang tidak hilang meski sudah
melahirkan.
3. Hormonal
Faktor lain yang memicu terjadinya varises di kaki pada ibu hamil adalah
perubahan hormonal selama mengandung. Faktor ini juga bisa memicu varises
pada para remaja puber serta para wanita yang memasuki masa menopause atau
menggunakan kontrasepsi hormonal. Pada saat hamil terjadi peningkatan hormon
progesteron yang membuat elastisitas dinding pembuluh darah bertambah
sehingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur yang
berakibat pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Di satu sisi pelebaran
pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, yakni agar aliran
darah dan volume darah tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin normal.
4. Kurang bergerak
Banyak pekerja kantoran yang mengalami varises karena tuntutan pekerjaan yang
mengharuskannya duduk seharian. Faktor kurang gerak menyebabkan sirkulasi
darah di kaki tidak lancar, memicu tekanan berlebih di sekitar kaki dan hasilnya
pembuluh darah lama-lama akan melebar.
5. Terlalu banyak berdiri
Kebalikan dari terlalu banyak duduk, seseorang yang terlalu banyak berdiri juga
rentan mengalami varises. Dalam posisi berdiri, darah lebih banyak terkonsentrasi
di kaki sehingga tekanannya di daerah itu meningkat. Jika terlalu lama, kondisi ini
menyebabkan pembuluh darah melebar secara permanen.
C. Komplikasi Varises
Varises jarang menimbulkan komplikasi. Adapun komplikasi yang dapat terjadi
pada varises adalah :
1. Ulkus atau borok. Ulkus atau borok sering terjadi terutama pada daerah dekat
mata kaki.
2. Gumpalan darah. Jika varises semakin membesar maka akan terbentuk gumpalan
gumpalan darah yang disebut sebagai thrombophlebitis. Selanjutnya kaki akan
semakin membengkak akibat gumpalan gumpalan darah yang membutuhkan
penanganan medis.
D. Pencegahan
1. Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama, ubah posisi secara berkala
2. Hindari berada dalam posisi yang membatasi peredaran darah pada tungkai
(seperti menyilangkan kaki ketika duduk)
3. Tinggikan posisi tungkai dan kaki ketika duduk
4. Berolahraga secara teratur
5. Pemakaian stoking namun hindari pakai celana yang terlalu ketat di bagian
tungkai
6. HIndari Pemakaian sepatu hak tinggi
7. Cobalah meletakkan kaki pada posisi lebih tinggi saat berbaring atau duduk
santai. Dengan demikian aliran darah pada pembuluh vena yang menuju jantung
menjadi lebih lancar.
8. Hindari menekuk atau menyilangkan kaki saat duduk karena akan menyebabkan
pembuluh vena tertekan.
9. Sebaiknya lebih sering berbaring dengan posisi miring ke kiri. Hal ini bertujuan
agar pembuluh vena yang terletak di belakang rahim agak ke kanan tidak tertekan.
10. Jangan pernah memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah
rawan varises dengan arah menuju jantung dengan lembut dan gunakan minyak
esensial yang sudah dilarutkan.
11. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat
merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang
bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B
kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
12. Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani
E. Penanganan Varises
Untuk penanganan dan obat varises, dokter dapat melakukan operasi
(pembedahan), obat oral atau obat suntik yang tergantung dari berat ringannya
varises. Pengobatan varises adalah :
1. Memakai stoking kompressi
Stoking kompressi memiliki berbagai macam ukuran dan kekuatan penekanan.
Stoking kompressi bermanfaat untuk memperbaiki pembengkakan, pertukaran
nutrisi, dan meningkatkan mikrosirkulasi pada kaki yang terdapat varises. Selain
itu bermanfaat untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan akibat penyakit ini.
Memakai stoking kompresi harus kuat tapi tidak selalu harus ketat. Jika dengan
memakai stoking kompresi, varises tidak mengalami penyembuhan maka harus
dipertimbangkan pengobatan yang lain.
2. Sclerotherapy
Dalam prosedur ini, dokter menyuntikkan obat kedalam varises yang akan
membuat varises menyusut. Obat yang sering digunakan adalah golongan
sklerosan seperti polidocanol (POL) and sodium tetradecyl sulphate (STS).
Sclerotherapy telah digunakan untuk mengobati varises selama 150 tahun.
3. Bedah laser
Dokter menggunakan teknologi baru yaitu bedah laser untuk menutup pembuluh
darah varises yang kecil dan varises yang menyerupai sarang laba-laba.
4. Endovenous thermal ablation
Endovenous thermal ablation adalah metode pengobatan varises yang tergolong
efektif untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang namun tidak semua
dokter dapat melakukan teknik ini karena harus kursus dan memiliki peralatannya
yang lumayan mahal.
5. Vein stripping
Vein stripping adalah membuang sebagian atau keseluruhan vena varises. Ini
merupakan prosedur rawat jalan bagi kebanyakan orang.
Asuhan keperawatan
A. Keluhan utama :
Klien mengatakan tidak ada keluhan saat dilakukan pengkajian tanggal 24 mei
2017
c. Hygiene prenatal
(1) Bagaimana kebiasaan ibu dalam memenuhi kebersihan diri: mandi,
gosok gigi, kuku, payudara, vagina?Jelaskan..
Ibu melakukan personal hygine dengan sendiri.
(2) Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk
perawatan kebersihan vagina?
Ibu memakai perawatan kebersihan vagina seperti sabun sirih.
c. Pendengaaran
(1) Adakah gangguan pendengaran ?
Tidak ada gangguan pendengaran
d. Cairan
(1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama hamil
?
Tidak ada perbedaan jumlah cairan yang di minum selama hamil.
3. Nutrisi
a. Adakah keluhan : mual, muntah. Bila ya, kapan, frekuensi, dan
bagaimana cara mengatasinya?
Ibu tidak ada keluhan mual muntah.
4. Gaya Hidup
a. Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok ?
Tidak mempunyai kebiasaan merokok
5. Eliminasi
a. BAB
(1) Adakah keluhan dalam BAB? Bila ada, apa dan bagaimana cara
mengatasinya?
BAB bias 3 hari sekali sampai 1 minggu sekali, minum vegeta
6. Oksigenasi
a. Adakah keluhan sesak nafas?Bila ya, kapan dan bagaimana cara
mengatasinya?
Tidak ada keluhan sesak nafas.
7. Seksualitas
a. Bagaimana persepsi ibu tentang kebutuhan seksual dalam kehamilan?
Tidak ada persepsi seksual dalam kehamilan
H. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia 14 tahun
2. Siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 7 hari.
3. Adakah keluhan nyeri haid: Tidak ada keluhan
4. Banyaknya 200 - 300 cc , berapa kali ganti pembalut dalam sehari?
3-5 kali dalam sehari.
5. Karakteristik darah : warna merah segar, gumpalan/stolsel ; tidak ada
I. Keluarga Berencana
1. Berapa jumlah anak yang direncanakan?
Tidak ada rencana dalam jumlah anak
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan?
memakai kontrasepsi pil
3. Sudah berapa lama pemakaian KB tersebut?
1 thn
Adakah gangguan/ masalah dengan kontrasepsi tersebut?
-
4. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang?
Ibu berencana menggunakan KB Suntik.
J. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
1. Antropometri :
a. TB : 146 cm
b. BB sebelum hamil : 48 kg
c. BB saat ini : 52 kg
d. Lingkar lengan : 26 cm
2. Tanda Vital : 110/70 mmhg, N : 86x/menit RR : 20x/menit S :
36,5 C
3. Keadaan Umum : Baik
4. Kulit, kuku : Bersih, warna kuning langsat, kuku pendek
5. Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan maupun luka,
rambut hitam bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorak : Tidak ada pembesaran pada thorak
Jantung : Tidak ada pembesaran, Tidak ada bunyi tambahan
Paru : Bentuk paru kanan dan kiri simetris, Tidak ada
suara tambahan
Mammae : Mammae simetris, putting menonjol, belum
mengeluarkan ASI tidak ada benjolan dan tidak ada
hiperpigmentasi areola.
6. Abdomen : Perut membesar dan mengumpul di tengah, tidak
tampak striae, tampak linea nigra.
Tinggi Fundus Uterus : 32 cm
Leopold 1 : TFU teraba dipertengahan antara Px dan pusat, teraba
lembek, tidak bulat, tidak melenting (bokong)
Lepold 2 : kanan = teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
kiri = teraba datar seperti papan (punggung)
Leopold 3 : teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold 4 : kepala belum memasuki pintu atas panggul
7. Perianal : Kebersihan : Ibu mengatakan tidak gatal-gatal,
bersih.
Pengeluaran : Ibu mengatakan belum ada pengeluaran lendir
ataupun darah, keputihan tidak ada.
Rektum/anus : Tidak ada hemoroid
8. Ekstremitas : Tidak ada edema di ektremitas atas dan bawah Ba
: edema (-), varises (+)
K. Pemeriksaan Penunjang tgl 2-10-2017
Lab. Haematology: 11 g/dl Lab urinalisa: -
USG: - Rontgen; -, Glukosa sewaktu 80 mg/dl, HIV -, Spilis -
Pengkajian Psikososial
1. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan ?
Ibu bahagia dengan kehamilan anak kedua ini.
3. Apa upaya dalam meningkatkan ikatan antara ibu, ayah, sibling dengan
bayi ?
Tidak ada untuk saat ini
Inspeksi ekstremitas :
Pembuluh darah
1. terdapat varises di
tertekan
bagian betis klien
2. varises pada vagina
Katup menghilang
Darah terbendung
Pembuluh darah
melebar dan menonjol
. Diagnosa Keperawatan
Perdarahan hebat saat persalinan b/d tekanan pembuluh darah vena
Rencana keperawatan
Kesimpulan
Ibu dengan kehamilan G2 P1 A0 dengan varises di vagina lingkar lengan
26 cm, tinggi badan 146 cm, berat badan 52 kg, dan tekanan darah 110/70
mmhg, ibu tidak mempunyai riwayat asma, darah tinggi, jantung, diabetes.
Ibu juga tidak memiliki gangguan kenyamanan istirahat tidur. Ibu
memiliki gangguan pergerakan sering terasa pegal-pegal, ibu juga
memiliki gangguan penglihatan. Ibu juga tidak memiliki masalah dalam
nutrisi dan cairan. Ibu juga memiliki gangguan eliminasi dalam BAB. Ibu
dirujukan ke RSUD KRMT Wongsonegoro