You are on page 1of 2

M BUYUNG MUSLIMIN

132011101103

BAGAIMANA MENGENAL PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK?

Jantung merupakan organ vital manusia yang sangat penting dan bekerja sebagai alat
untuk mengatur sirkulasi darah di tubuh manusia. Pembentukan organ jantung pada manusia
terjadi saat janin pada umur kehamilan trismester pertama. Namun, terdapat beberapa faktor
yang dapat menganggu terjadinya pembentukan organ jantung secara sempurna pada masa
kehamilan, contohnya seperti kelainan genetik, infeksi virus, penggunaan obat-obatan
tertentu, dan pajanan radiasi sehingga menyebabkan kelainan berupa penyakit jantung
bawaan (PJB). Fakto resiko terjadinya PJB dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor genetik dan
lingkungan, faktor genetik adal riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung atau
kelainan kromosom contohnya seperti sindrom down. Dar faktor lingkungan yaitu, paparan
lingkungan yang tidak baik sepertiasap kendaraan dan asapa rokok, paparan radiasi, infeksi
virus rubella, ibu hamil yang mengalami diabetes, konsumsi alkohol dan obat-obatan yang
penggunaannya tidak sesuai anjuran dokter.

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur
jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan
janin. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 7 sampai 8 bayi per 1000 kelahiran
hidup memiliki penyakit jantung bawaan. Kelainan yang terjadi pada PJB bermacam-macam
jenisnya, dapat berupa lubang atau defek pada sekat antar ruang jantung, penyempitan atau
sumbatan pada katup atau pembuluh darah yang berasal dari jantung, ataupun tidak
normalnya muara jantung atau pembuluh darah. Kelainan tersebut dapat muncul secara
tunggal ataupun kombinasi.

Penyakit Jantung Bawaan dapat dikelompokan menjadi dua tipe, yaitu PJB biru
(sianotik), yaitu terdapat kebiruan pada kulit dan mukosa biasanya terletak di ujung jari dan
bibir karena kurangnya kadar oksigen yang beredar di dalam darah; jenis yang kedua PJB
non-siantotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan gejala kebiruan seperti PJB sianotik namun
pada beberapa kondisi dapat memberat sehingga dapat menimbulkan gejala membiru seperti
pada PJB sianotik.

Gejala-gejala yang biasanya muncul pada bayi atau anak yang memiliki penyakit
jantung bawaan adalah:

Malas minum atau tidak dapat menghabiskan minum ASI atau PASI.
Sering gelisah karena sesaknya
Berat badan sulit naik atau pertumbuhan terlambat
Sering batuk yang kambuh-kambuhan
Kebiruan pada bibir dan ujung-ujung jari
Sering mudah lelah pada saat beraktivitas (tiba-tiba jongkok pada anak yang sudah
bisa berjalan)

Pada bayi atau anak yang memiliki salah satu dari gejala di atas harus segera dibawa ke
dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti elektrokardiogram, thoraks foto atau
ekokardiografi untuk memastikan diagnosa penyakit jantung bawaan dan dilaksanakan
pengobatan sesuai beratnya derjat penyakit.Penanganan pada penyakit jantung bawaan
tergantung daari seberapa parahnya derajat penyakit, pada beberapa kondisi dapat teratasi
hanya dengan penggunaan obat-obtan namun juga pada beberapa konsdisi harus dilakukan
tidakan pembedahan ketika kondisi dan umur sudah sesuai syarat. Pada penyakit jantung
sebaiknya diwaspadai kemungkinan terjadinya gagal jantung akibat dari pirau yang terjadi
pada kelainan struktur.

PJB dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu dengan pemeriksaan kehamilan secara
rutin untuk deteksi dini kelainan pada bayi, terkontrolnya kadar gula pada ibu hamil,
pencegahan terjadinya penyakit infeksi pada ibu hamil terutama trismester pertama, hindari
konsumsi obat-obatan dan alkohol selama kehamilan dan hindari paparan radiasi.

You might also like