You are on page 1of 3

IMUNISASI, HARUS TAKUT ATAU SENANG?

Akhir-akhir ini kita sering melihat iklan di televisi, koran, internet, atau media sosial
lainnya yang menceritakan tentang kampanye imunisasi Measles Rubella (MR). Program ini
diwajibkan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit measles dan
rubella, dengan sasaran anak berumur 9 bulan sampai 15 tahun. Measles dan rubella adalah
penyakit yang dapat menyebabkan masalah serius, seperti kecacatan, bahkan sampai
merenggut nyawa. Kampanye imunisasi ini dilaksanakan selama bulan Agustus-September
2017.

Saya pernah membaca di beberapa artikel yang mengatakan bahwa, tidak ada cara
ataupun pengobatan untuk kedua penyakit ini, namun setidaknya kedua penyakit ini dapat
dicegah dengan vaksin MR. Hanya dengan satu imunisasi MR bisa mencegah dua penyakit
sekaligus. Biaya vaksinasi yang awalnya Rp.400.000,-/anak, kini telah ditanggung oleh
pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu membayar. Kesempatan ini sangat sayang sekali
untuk ditinggalkan. Pemerintah telah rela menanggung semua biaya itu demi kesehatan anak-
anak Indonesia.

Vaksinasi adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Setuju atau tidaknya orang
tua dengan kampanye MR ini, menurut saya, imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi.
Adakah orang tua yang tidak ingin anaknya tumbuh sehat? Tentunya semua orang tua ingin
anaknya sehat. Saya lihat di beberapa media, ada beberapa orang tua yang tidak setuju
dengan kampanye MR. Para orang tua itu berkata bahwa vaksin MR ini bisa jadi
mengandung suatu bahan yang haram. Tapi menurut saya, terlepas dari masalah halal dan
haramnya vaksin, jika vaksin ini tidak diberikan kepada anak, itu jauh lebih berbahaya.

Menurut saya, semua anak seharusnya mendapatkan imunisasi. Semuanya, tidak ada
pengecualian, dari umur 9 bulan sampai 15 tahun. Saya bersyukur mendapat kenyataan
bahwa kedua orang tua saya mendukung kampanye imunisasi MR ini. Saya tidak tahu
bagaimana dengan nasib anak-anak yang orang tuanya menolak pemberian vaksin MR ini.
Padahal anak mereka belum tentu menolak, tetapi terpaksa mengikuti keinginan orang
tuanya. Sebenarnya, anak-anak yang tidak mendapat vaksin bisa merugikan anak-anak yang
lain walau sudah diberi vaksin. Anak-anak yang tidak mendapat vaksin bisa saja menderita
penyakit measless atau rubella dan ada kemungkinan menular kepada anak-anak lain yang
sudah divaksin, sehingga kampanye imunisasi MR inipun percuma.
Saya pernah bertanya kepada beberapa teman yang umurnya berkisar 11 - 12 tahun
tentang kampanye MR. Saya memang sudah sering melihat iklan tentang imunisasi MR ini
di televisi, dan menurut saya sepertinya imunisasi ini sangat penting untuk mencegah
penyakit measles dan rubella, begitulah jawaban mereka kebanyakan. Walaupun tidak tahu
secara detail, menurut mereka kedua penyakit ini sangat mengerikan karena bisa
mengancam nyawa. Saat saya bertanya setuju atau tidak dengan kampanye ini, mereka semua
menjawab setuju, walaupun ada kira-kira 20% anak-anak SMP yang takut diimunisasi.
Berbeda dengan anak-anak TK atau SD yang biasanya menganggap bahwa suntik adalah
mimpi buruk.

Jawa Pos edisi Sabtu 5 Agustus Tahun 2017, menayangkan artikel tentang anak yang
takut diimunisasi. Memang tidak sedikit anak-anak SD yang takut disuntik. Kebanyakan dari
mereka bahkan memberontak sampai membuat guru atau petugas kesehatan yang
mengimunisasi kewalahan. Bisa jadi mereka belum mengerti pentingnya imunisasi MR ini
bagi kesehatan mereka sendiri. Mungkin para guru hanya perlu menjelaskan kepada siswa
apa itu imunisasi MR, kenapa harus diimunisasi dan betapa pentingnya imunisasi MR.
Seharusnya para guru memberikan materi tentang kampanye imunisasi MR ini kepada anak-
anak jauh hari sebelum waktu imunisasi agar anak-anak tidak kaget.

Menurut pendapat saya, para orang tua seharusnya sudah tidak meragukan imunisasi
MR. Saya pernah membaca bahwa vaksin MR ini telah terbukti keamanannya dan kampanye
imunisasi MR telah digunakan di 141 negara. Jadi, apa masih ada orang tua yang menolak
agar anaknya diberi vaksin MR yang sudah terbukti manfaatnya ini? Saran saya untuk guru-
guru SD dan TK daerah tertentu yang belum mendapat giliran imunisasi bisa mulai
menjelaskan kepada murid-muridnya tentang materi imunisasi MR ini. Sedangkan untuk
teman-teman semua, jangan takut dengan imunisasi vaksin MR ini karena ini demi kesehatan
kita. Pemerintah saja sudah mau menanggung semua dananya, jadi kita harus menyambut
kampanye ini dengan baik. Abaikan rasa takut, kita bayangkan saja masa depan yang sehat
sebagai imbalannya.

Saya berharap agar kampanye imunisasi MR ini dapat berjalan dengan sukses.
Semoga tidak ada lagi anak-anak yang takut dengan imunisasi setelah mereka tahu betapa
pentingnya imunisasi MR, dan semua anak Indonesia bisa tercegah dari penyakit measless
dan rubella. Semoga saja setelah ini dan untuk selamanya, negara Indonesia bisa terbebas dari
measless dan rubella agar bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Imunisasi hanya
langkah kecil, untuk mencapai hasil yang besar.
Penulis:

Raafa Agna Rasyada (11 tahun)

Siswa Kelas VII D SMPN 22 Surabaya

opini_jp@jawapos.co.id

You might also like