Professional Documents
Culture Documents
I DENGAN TBC
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
2. KOMPOSISI KELUARGA
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber
sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga yang berusia
68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu
laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Jawa.
5. AGAMA
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia dewasa.
Tugas perkembangan keluarga yaitu :
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.
Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT selama 6
bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau
tidak.
Kejadian Kecacatan
Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari bapak
mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai di
rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian
rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.
Pengelolaan Sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum
keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air tidak
berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui selokan
dan berakhir ke sungai/kali.
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan
mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau
keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.
Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah rumah.
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi
terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jumat.
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri
dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1
perempuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu
secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga
tentang pola interaksi.
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk
anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai
anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-
anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun konflik
ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu
anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini
keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang
mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk
berobat.
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam keluarga
ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan dalam
keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah
kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana Tn. I
masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn
I memiliki penyakit TB.
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor
dan kurang terawat kebersihannya.
masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi jenis
makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air minum.
Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap
makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua, kebiasaan
keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan
dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.
Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama ini tidak
ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.
c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana. Dalam
keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I
tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan jalan-jalan
kecil dekat rumah.
Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya
kurang teratur.
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan
Kesadaran : composmentis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas
irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
E Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun
ekstrimitas bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.
ANALISA DATA
Data Objektif :
dan kotor.
Data Subjektif:
Data Objektif:
- Berat Badan: 45 kg
1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
1 Sifat Masalah : 2/31 2/3 Ditangani segera karena resiko penularan TB Paru
Resiko pada anggota keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB
Paru 2 tahun yang lalu minum obat OAT selama 6
bulan, dan tidak pernah berobat lagi.
Total Skor 3
1/3
2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Menonjolnya
masalah:
Masalah
4 2/2 x 1 1
Dirasakan
berat,harus
segera ditangani
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi
Keperawatan
yang positif/jawaban
yang tepat
Respon verbal
dari keluarga
Tidak efektifnya
bersihan jalan Setelah dilakukan terkait
nafas pada Tn.I 1.Jelaskan pengertian, pengertian,
tindakan
2 b.d keperawatan tanda dan gejala, serta penyebab,
ketidakmampuan penyebab dari penyakit TB tanda dan
selama 2
gejala TB Paru.
keluarga merawat minggu Paru
anggota keluarga diharapkan 2.Tanyakan
dengan
jalan nafas Tn. I kembali tentang
masalah penyakit efektif.
TB Paru. pengertian, tanda dan gejala,
serta
penyebab dari
penyakit TB Paru
3.Berikan reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat ke
Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada
orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan minum
pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama dan
cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum obat
OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau
terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus
S O A P