You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.I PADA Tn.

I DENGAN TBC

Diposting oleh Berti Pradana di 02.53

I. PENGKAJIAN

A. DATA UMUM

1. BIODATA

Nama Kepala Keluarga : Tn.I

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 68 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sumberporong, Lawang

2. KOMPOSISI KELUARGA

No Nama Umur Sex Hubungan dengan Pendidikan Pekerjaan


KK

1 Tn. I 68 Th L KK SMP Wiraswasta

2 Ny. S 60 Th P Istri Tn.I SMP IRT

3 Tn. Awan 35 Th L Anak Tn.I SMP Buruh

4 Ny. Budi 29 Th P Menantu Tn. I SD IRT

5 An.Tn. A 7,5 Th L Cucu SD Pelajar

6 Ny.Norma 28 Th P Anak Tn. I SMP IRT

7 Tn.Rosidin 41 Th L Menantu Tn. I SMP Wiraswasta

8 An. Taflan 2,5 Th L Cucu - -


GENOGRAM

3. TIPE KELUARGA

Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber
sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga yang berusia
68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu
laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

4. SUKU BANGSA

Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Jawa.

5. AGAMA

Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA


Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,- / bulan.
Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan
makan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan keluarga sudah
cukup memenuhi kebutuhan.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI

Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia dewasa.
Tugas perkembangan keluarga yaitu :

Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar

Mempertahankan keintiman pasangan

Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat

Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah

2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI

Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.

3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

Kejadian Kesakitan Saat Ini

Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT selama 6
bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau
tidak.

Kejadian Kecacatan

Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.

Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir

Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari bapak
mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.

Kejadian Penyakit Kronis

Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.

Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir


Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 tahun yang lalu.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. KARAKTERISTIK RUMAH

Perumahan

Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi

dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan
pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada

siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai di
rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian
rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.

Pengelolaan Sampah

Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah

rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang

di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.

Sumber Air

Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum
keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air tidak
berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.

Jamban Keluarga

Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja

dengan sumber air yaitu 10 meter.

Pembuangan Air Limbah

Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui selokan
dan berakhir ke sungai/kali.

Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan

Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan
mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau
keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.

2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS


Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang memiliki
kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA

Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah rumah.

4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT

Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi
terjadi saat menonton TV.

Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jumat.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA

Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri
dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1
perempuan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI

Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu
secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga
tentang pola interaksi.

2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA

Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN

Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk
anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai
anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-
anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun konflik
ketidaksesuaian peran dalam keluarga.

4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA

Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.

E. FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI AFEKTIF

Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu
anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini
keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.

2. FUNGSI SOSIALISASI

Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang
mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.

3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk
berobat.

4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam keluarga
ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan dalam
keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah
kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.

Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.

Merawat anggota keluarga yang sakit

Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana Tn. I
masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn
I memiliki penyakit TB.

Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat

Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor
dan kurang terawat kebersihannya.

Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di

masyarakat

Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.

Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi jenis
makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air minum.
Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap
makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua, kebiasaan
keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan
dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.

b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama ini tidak
ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.
c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana. Dalam
keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I
tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan jalan-jalan
kecil dekat rumah.

d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri

Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat

gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,

sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

(1) Stressor jangka pendek

Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.

(2) Stressor jangka panjang

Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya
kurang teratur.

KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR

Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan

STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN

Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL

Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.


G. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

BB/TB ` : 45 kg/ 175cm

TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36C

Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.

Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih

Hidung : Pernafasan cuping hidung

Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis

Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas
irregular

Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.

E Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun
ekstrimitas bagian bawah.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan
pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.

ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Keperawatan Kemungkinan Etiologi

1 Data Subjektif : Resiko terjadinya Ketidakmampuan


penularan TB Paru keluarga merawat
- Tn. I mengatakan sakit TB Paru sejak pada anggota keluarga anggota keluarga yang
2 tahun yang lalu. yang lain sakit
- Tn. I mengatakan obatnya diminum
secara teratur selama 6 bulan pada 2
tahun yang lalu, namun masih
menjadi perokok aktif.

- Klien mengatakan dalam 1 hari


menghabiskan rokok 12 batang/hari.

- Tn. I mengatakan tidak

pernah periksa ke Puskesmas lagi


sejak obatnya habis 6 bulan.

- Tn. I mengatakan saat ini sedang


masuk angin, flu, dan batuk-batuk.

Data Objektif :

- Kesadaran compos mentis

- Tanda-tanda vital: TD 110/70


mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronchi, Suhu 360C

- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm

- Tn. I tampak kurus, kondisi

rumah sempit, pencahayaan

redup, udara lembab, gelap,

dan kotor.

Data Subjektif:

- Tn. I mengatakan sudah lama batuk-


batuk sekitar 2 minggu karena masuk
angin.

- Tn. I mengatakan batuknya sudah Tidak efektifnya Ketidakmampuan


sembuh dan sekarang kambuh lagi bersihan jalan nafas
keluarga merawat
akibat masuk angin. pada Tn.I
2. anggota keluarga
- Tn. I mengatakan baru membeli obat
di warung kalau batuknya dirasa agak yang sakit
parah.

- Tn. I mengatakan mengetahui


tentang penyakit TB Paru .

- Tn. I mengatakan tidak pernah


membuka jendela karena sudah ada
kipas angin.

Data Objektif:

- Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi


86 x/menit,

Pernafasan 25x/menit, bunyi paru


terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu 360C

- Berat Badan: 45 kg

- Tinggi Badan: 175 cm


PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat Masalah : 2/31 2/3 Ditangani segera karena resiko penularan TB Paru
Resiko pada anggota keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB
Paru 2 tahun yang lalu minum obat OAT selama 6
bulan, dan tidak pernah berobat lagi.

Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB


Paru dengan menganjurkan Tn. I tidak membuang
dahak sembarangan dan rajin membuka jendela
Kemungkinan pada pagi hari dan siang hari.
2 masalah 2/22 1
untuk dirubah:
Mudah

Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi rumah


Potensi yang sempit dan interaksi antara anggota keluarga
pencegahan yang lain kurang dari 1 meter dan Tn. I lupa
untuk menutup mulut jika batuk
masalah:
Sedang
3 2/3 x 1 2/3
Masalah perlu ditangani segera karena resiko
penularan pada anggota keluarga yang lain dengan
Menonjolnya melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga
masalah: yang lain (screening kesehatan) dan anjurkan
keluarga untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas)
Masalah
yang terdekat dan sesuai kemampuan.
dirasakan
dengan ada
4 upaya/segera 2/2 x 1 1
ditangani

Total Skor 3
1/3
2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat Masalah : 3/3 x1 1 Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I


Aktual mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak
nafas dan mudah lelah. Jika tidak ditangani
segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi
semakin parah.

Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan


terjangkau, dana untuk berobat tersedia karena
Kemungkinan murah. Dengan informasi yang diberikan
2 2/22 1
masalah untuk keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan
dirubah: Mudah mencegah penularan.

Tn. I adalah penderita TB Paru dengan minum


obat OAT selam 6 bulan pada 2 tahun yang lalu
dan sudah minum obat OAT selama 6 bulan.
Potensi Saat ini Tn.I belum pernah kontrol kesehatan
pencegahan lagi di Puskesmas. Keluarga belum ada upaya
3 2/3 x 1 2 untuk mengatasi masalah/kondisi Tn. I karena
masalah: Sedang belum ada waktu sehingga kemungkinan
penularan cukup tinggi.

Keluarga merasa ada masalah dan perlu segera


ditangani karena sudah merasakan gejala-gejala
penyakit.

Menonjolnya
masalah:
Masalah
4 2/2 x 1 1
Dirasakan
berat,harus
segera ditangani

Total Skor 4 2/3

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi
Keperawatan

1 Resiko terjadinya -Tujuan Umum : 1. Menjelaskan Respon verbal


penularan TB Paru dari keluarga
pada Setelah dilakukan pengertian dan gejala serta dengan
penyebab dari
Tindakan menyebutkan
anggota keluarga
yang lain b.d keperawatan penyakit TB Paru. tentang
selama 2 minggu
Ketidakmampuan 2. Tanyakan pengertian

keluarga merawat Diharapkan penyakit TB


pengetahuan kembali tentang pengertian,
anggota keluarga tanda dan gejala serta Paru, tanda
yang keluarga Tn.I dan gejala
bertambah. penyebab dan akibat dari serta
sakit. penyakit TB Paru
penyebabnya
3. Berikan pujian

yang positif/jawaban

yang tepat
Respon verbal

dari keluarga
Tidak efektifnya
bersihan jalan Setelah dilakukan terkait
nafas pada Tn.I 1.Jelaskan pengertian, pengertian,
tindakan
2 b.d keperawatan tanda dan gejala, serta penyebab,
ketidakmampuan penyebab dari penyakit TB tanda dan
selama 2
gejala TB Paru.
keluarga merawat minggu Paru
anggota keluarga diharapkan 2.Tanyakan
dengan
jalan nafas Tn. I kembali tentang
masalah penyakit efektif.
TB Paru. pengertian, tanda dan gejala,
serta

penyebab dari

penyakit TB Paru

3.Berikan reinforcement

positif atas

kemampuan keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru

Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk

2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.

4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.

6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.

8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat ke
Puskesmas.

10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada
orang lain

Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan minum
pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru

Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama dan
cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.

14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya

Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum obat
OAT.

16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau
terputus

Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa
kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.

18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus

Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.


EVALUASI KEPERAWATAN

S O A P

Tn.I mengatakan sudah Tn. I dapat menyimak Masalah Lanjutkan


mengetahui masalah penjelasan yang diberikan dengan teratasi intervensi
TB paru, dan akan penuh perhatian. sebagian
periksa dahak ke
Puskesmas Tn. I dapat menjelaskan
kembali tentang TB paru baik
mengenai tanda dan gejala,
penyebab, maupun akibat penyakit TB
paru, serta Tn. I akan memeriksakan
dahak kembali untuk mengetahi
apakah Tn. I terkena TB paru lagi atau
tidak.

Tn. I mengatakan akan


membuka jendela kamar setiap pagi
dan akan meningkatan penerangan di
kamarnya agar matahari dapat masuk
ke dalam kamar.

You might also like