Professional Documents
Culture Documents
INDAYANI
15 3145 301 503
INDAYANI
15 3145 301 503
i
ii
iii
BIODATA PENULIS
A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama :INDAYANI
2. Nim : 12 3145 106 240
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Tempat/Tgl Lahir : Bulukumba, 19 Desember 1994
6. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
7. Alamat : Jln. Paleo I
8. Nama Orang tua
Bapak : Naping
Ibu : Murni
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SDN 227 Parapoe Tahun 2006
2. Tamat MTsN GANGKING Tahun 2009
3. Tamat SMK Kep. Gafur Yahya Tahun 2012
4. Tamat D-III Kebidanan Stikes Mega Rezky Makassar Tahun 2015
5. Mengikuti D-IV Bidan Pendidik STIKes Mega Rezky Makassar Tahun
2015-2016
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Early mobilization post partum has become a health problem that that
increases from year to year therefore attempt to mobilize the post partum done as
arly as possible in order to reduce the increasing prevelance of complications of
post partum. This research aims to determine the knowledge and attitudes
relationship mother post partum with early implementation mobilization hospital
Syekh Yusuf Gowa in 2015. This type of research is observational analytic with
cross sectional design. Population in this research is all mother post partum
treated in hospital Syekh yusuf gowa in 18 April 18 juny. The sampel in this
study is 52 mother by using primary data. Data analysis was performed with chi
square test. The results showed that all study variabels significantly releated to
the implementationbof early mobilization in Gowa Syekh Yusuf Hospital in 2016,
namely knowledge (p=0,00) and attitude (p=0,00). Based on this results it can be
concluded that there is a relationship between knowledge and attitude of mother
post partum with the implementation of early mobilization in Gowa Syekh Yusuf
hospital in 2016. So that the necessary information through counseling for
mothers as well as more attention to the state of the mother post partum to
perform a gradual movement.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjakan kehadirat Allah SWT, karena atas
pendidikan Program DIV Bidan Pendidik ada STIKes Mega Rezky Makassar
dengan judul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Post
Tahun 2016
bimbingan, bantuan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucappan terima
2. Ibu Hj. Suryani, SH., MH. Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega
Rezky Makassar
3. Bapak Prof. Dr. dr. H. Muh. Rusli Ngatimin, MPH. Selaku Ketua Stikes Mega
Rezky Makassar.
4. Ibu Hj. Sumarni, S.ST., SKM., M.Kes. Selaku Ketua Prodi DIV Bidan
vii
6. Bapak Dr. Abd. Malik Iskandar, S.Ag., M.Si. Selaku Pembimbing IIyang
7. Ibu Hj. Kasmah Mursalim, SKM., M.Kes. Selaku Penguji yang telah banyak
8. Seluruh Dosen beserta Staf Program DIV Bidan Pendidik STIKes Mega
pendidikan.
menyelesaikan studi serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Akhir kata semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas
segala bantuan dan kebaikan dari semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Judul Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
ix
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 44
B. Pembahasan ........................................................................................... 57
A. Kesimpulan ........................................................................................... 62
B. Saran ..................................................................................................... 62
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan dan 50% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Ambarwati & Wulandari, 2010). Dalam
dilakukan selama ibu tinggal di Rumah Sakit atau setelah keluar dari Rumah
Sakit.
diperlukan ibu nifas agar ibu merasa lebih sehat dan kuat, dapat segera
kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri menjadi keras maka resiko
anak. AKI dapat disebabkan oleh masalah pengetahuan tentang pra dan pasca
1
persalinan. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat
yaitu bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap orang lain menuju
dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga
dengan status ekonomi rendah, hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan
hal.(Wawan & Dewi, 2010) Umur, usia individu yang dihitung mulai saat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja.
2
responden harus mengingat kegiatan yang sudah lama dikerjakan (Budiharto,
2010).
yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik
tahun 2013, Hubungan Pengetahuan ibu Post Partum tentang mobilisasi dini
dengan Tindakan Mobilisasi Dini diperoleh hanya sebagian kecil ibu (36,8%)
terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu post partum tentang
mobilisasi dini di RSIA Pertiwi Makassar 2013, dalam hal ini pengetahuan
(MDGs) yaaitu angka kematian ibu (AKI) sebasar 102 per 100000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras.
AKI 359 per 100000 KH dan AKB 34 per 1000 KH (SDKI, 2013).
3
Jumlah kematian maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan
maternal pada tahun 2009 sebanyak 122 per 100000 KH, pada tahun 2010
sebanyak 118 per 100000 KH, pada tahun 2011 sebanyak 115 orang per
100000 KH. Makassar sendiri angka kematian ibu tahun 2011 mencapai 51
2016 di RSUD Syekh Yusuf Gowa, diketahui jumlah ibu post partum yang
dirawat pada bulan Januari Desember tahun 2010 sebanyak 5313 orang,
pada tahun 2011 sebanyak 5556 orang, tahun 2012 sebanyak 4144 orang,
tahun 2013 sebanyak 3163 orang, tahun 2014 sebanyak 2609 orang dan pada
tahun 2015 sebanyak 4158 orang (RSUD Syekh Yusuf Gowa, 2016).
nifas yang melakukan mobilisasi dini dan 80% ibu nifas yang tidak
disebabkan karena pengetahuan ibu kurang dan sikap ibu yang tidak
4
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap ibu post partum untuk melakuka mobilisasi dini di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2016.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penelitian
selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Nifas
Lama masa nifas ini 6-8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling
singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam
7
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
luka.
8
c. Melaksanakan skrining secara komprehensif
sebagai berikut :
9
3) Apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang
Menyusui tetap dilakukan mulai dari puting susu yang tidak lecet
bendungan ASI
f. Konseling mengenai KB
berikut ini :
digunakan.
10
3. Tahapan Masa Nifas
a. Puerperium dini
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
Sebagai catatan waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi
sehat prima atau juga bisa berminggu-minggu, bulan, bahkan tahunan, bila
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik, karena dapat
selnya. Pada wanita yang tidak hamil, berat rahim sekitar 30 gram
dengan ukuran kurang lebih sebesar telur ayam. Selama kehamilan rahim
yang melindungi kanan, kiri, dan transversal. Di antara otot-otot itu ada
11
pembuluh darah yang mengalirkan darah ke plasenta. Setelah plasenta
berat rahim menjadi sekitar 1000 gram dan dapat diraba kira-kira setinggi
Pada saat ini dianggap bahwa masa nifas sudah selesai. Sebenarnya
dalam waktu 3 bulan ini, bukan rahim saja yang kembali normal, tetapi
Selama hamil, darah ibu relatif encer karena cairan darah ibu
bisa anemia atau kekurangan darah. Oleh karena itu, selama itu perlu
12
dan cairan darah kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3
tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari
payudara sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karena
perdarahan berlanjut.
uteri.
13
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia.
ibu dan bayi lahir selama 2 jam pertama setelah kelahiran atau
ada bau.
istirahat.
tanda penyulit.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-
hari.
ada bau.
istirahat.
14
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda penyulit.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-
hari.
Menurut Dainty, dkk (2014) ada tujuh kebutuhan ibu nifas antara lain :
(susu 1000 ml), suplemen zat besi dapat diberikan pada ibu nifas
antara lain:
15
3) Makan-makan yang tidak merangsang, baik secara termis,
35% dari total makanan, jumlah protein 10-15% zat besi, dan
vitamin.
b. Eliminasi
lalu kompres hangat atau dingin. Jika perlu pasang kateter sewaktu.
c. Hygiene
berkemih atau defekasi. Pada masa post partum ibu rentan terhadap
16
mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh,
d. Istirahat
merawat bayi.
e. Seksualitas
17
f. Latihan dan senam nifas
yang baik.
1. Pengertian
(Dewi, 2011).
bangun dari tempat tidur dan bergerak agar lebih kuat dan lebih baik.
(Anggraini, 2010).
18
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini
fisiologis. Mobilisasi dini tidak dibenarkan pada ibu post partum dengan
sebagainya.
akan baik, sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang
19
c. Involusi uteri yang tidak baik, apabila tidak dilakukan mobilisasi dini
hipoksia pada luka. Luka dengan suplai darah yang buruk akan sembuh
oksigen, asam amino, vitamin dan mineral, sangat lambat mencapai luka
2011)
gerak yaitu:
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
20
c. Rentang gerak fungsional
ibu harus tidur telentang selama 2 jam post partum untuk mencegah
perdarahan post partum. Kemudian ibu boleh miring ke kiri dan ke kanan
duduk setelah dapat duduk, lalu dapat jalan-jalan dan biasanya boleh
membaik.
yaitu :
21
5. Macam-Macam Mobilisasi Dini (Saifuddin, 2010)
a. Mobilisasi penuh
b. Mobilisasi sebagian
secara normal. Terjadi pada pasien dengan gangguan saraf motoric dan
yang reversible
a. Factor fisiologis
yang dialami.
b. System endokrin
22
stress dan cedera, pertumbuhan dan erkembangan, reproduksi,
c. Factor emosional
yang panjang, tidak jarang setelah melahirkan ibu lebih sering memilih
e. Depresi
Biasanya depresi berlangsung sekitar satu sampai dua hari, hal ini data
23
mudah tersinggung, menangis tanpa sebab, gelisah, takut pada hal
yang sepele.
1. Pengetahuan
pertanyaan what, misalnya apa alam, apa manusia, aa air dan lainnya.
sendiri.
24
a. Mengetahui (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
e. Sintesis (synthesis)
25
baru. Dengan kata lain syntesis adalah suatu kemampuan untuk
f. Evaluasi (evaluation)
yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah,
tersebut terpecahkan.
26
turun temurun. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin
perasaannya sendiri.
4) Secara Kebetulan
memperoleh pengetahuan.
27
8) Kebenaran Melalui Wahyu
diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena
ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode
angket sesuai dengan materi yang ingin diukur dari subjek atau
responden.
a. Factor internal
1) Umur
28
terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan
semakin baik.
2) Jenis kelamin
informal.
3) Pendidikan
yang dimiliki.
4) Pekerjaaan
29
dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan
b. Factor eksternal
1) Lingkungan
2) Social budaya
3) Status ekonomi
4) Sumber informasi
30
sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan yaitu
media massa.
2. Sikap
beserta kaitannya.
pada objek tersebut. Menurut Azwar (2011), struktur sikap terdiri atas 3
a. Komponen kognitif
b. Komponen afektif
31
sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
c. Komponen konatif
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang dan berisi
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
32
d. Bertanggung jawab (responsible)
sesuatu yang datang dari Iuar, serta menentukan mana yang diterima
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari Iuar individu berupa
dan pendorong.
a. Pengalaman Pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah
33
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi
setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin
kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan
orangtua, teman dekat, guru, teman kerja, isteri atau suami, dan lain-
lain.
c. Pengaruh Kebudayaan
34
d. Media Massa
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari
35
a. Presepsi, merupakan tindakan tingkat pertama yaitu memilih dan
diberikan.
(Budiharto, 2010).
perilaku kesehatan.
36
D. Penelitian Yang Relevan
30 Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang
2014 terdapat jumlah ibu yang melahirkan adalah 57 ibu Sampel dalam
Likupang Timur Yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu ibu menyusui
bayi 6 bulan yang bersedia diteliti dan ibu yang melahirkan normal. Yang
tidak diambil dalam penelitian ini yaitu ibu yang menderita penyakit tertentu
dan ibu yang melahirkan dengan operasi section caesarea. Penelitian ini
37
Timur dan setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji Chi
Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan
Timur.
judul hubungan pengetahuan dengan praktik mobilisasi dini pada ibu nifas
mobilisasi dini. Dan Variabel terikat (dependent) praktik mobilisasi dini ibu
Kendal diambil sampel 30 ibu nifas hari ke-4 yang mengalami robekan
diperoleh atas dua jenis data, yaitu : Data primer & Data sekunder dengan
(0%). Praktik Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas Pasca Kejadian Robekan
praktik baik tentang mobilisasi dini yaitu sejumlah 21 orang (70,0%), yang
38
mempunyai praktik cukup tentang mobilisasi dini ada 8 orang (26,7%) dan
hanya sebagian kecil dari ibu nifas yang mempunyai pengetahuan kurang pada
mobilisasi dini itu yaitu 1 orang (3,3%). Hasil uji stastistik dengan
terdapat 3 kolom yang nilainya kurang dari 5 maka hasil uji ditransformasikan
dengan uji Fisher Exact didapatkan nilai p 0,002 berarti kurang dari taraf
yang signifikan antara pengetahuan dan praktik tentang mobilisasi dini pada
pengetahuan tentang mobilisasi dini dengan tindakan mobilisasi dini pada ibu
nifas 1 hari post sectio caesarea, dimana penelitian ini menggunakan Jenis
2003:83). populasinya adalah seluruh ibu nifas Post Sc hari ke-1. Sampel ibu
pada penelitian kuesioner dan lembar Observasi (Ceklist). Hasil dari penelitian
ini yaitu Hasil tabulasi silang diketahui bahwa responden yang mempunyai
39
penelitian ini adalah Ada hubungan antara pengetahuan tentang mobilisasi
dini dengan tindakan mobilisasi dini pada ibu nifas 1 hari post sectio
caesarea.
E. Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini ada dua jenis variable yang digunakan yaitu
dan pengetahuan.
Pengetahuan Pelaksanaan
Mobilisasi Dini
Sikap
Keterangan :
: Independen
: Dependen
40
F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
2012).
1. Pengetahuan
mobilisasi dini ibu post partum. Pengetahuan ibu post partum dapat
angka yang didapatkan dari jumlah jawaban yang benar dari kuesioner
pertanyaan, setiap jawaban yang benar diberi score 1 dan jawaban yang
2006)
2. Sikap
41
4, S: 3, TS: 2, STS: 1 dan score penilaian untuk pertanyaan negatif
post partum)
G. Hipotesis Penelitian
42
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
2016.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
tujuan untuk menemukan ada atau tidak adanya hubungan pengetahuan dan
sikap ibu post partum dengan pelaksanaan mobilisasi dini dengan metode
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Gowa.
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum yang dirawat di ruang
nifas RSUD Syekh Yusuf Gowa periode 18 April 18 Juni 2016 sebanyak
187 0rang
44
2. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
adalah ibu post partum yang dirawat di ruang nifas RSUD Syekh Yusuf
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data
1. Jenis Data
primer. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh / diambil oleh
Data sekunder yaitu data yang diperoleh / diambil oleh peneliti dari data
45
2. Cara Pengumpulan Data
(informed consent) dan menjawab bila ada hal-hal yang tidak dimengerti
1. Pengolahan data
berikut:
agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pegolahan
pendataan ulang.
46
b. Coding yaitu dengan membuat kode dalam rangka
Kode 1 : dilakukan
2. AnaIisis Data
a. Analisis Univariate
b. Analisis Bivariate
47
menunjukan hipotesa alternatif (Ha) diterima artinya ada hubungan
signifikan.
Keterangan:
x2 : Korelasi Chi-kuadrat
interprestasi:
1) Ho ditolak dan Ha diterima apabila x hitung > dari x table dan p <
48
3. Penyajian Data
4. Etika Penelitian
lain yang terkait dengan mengajukan ijin kepada institusi atau lembaga
tetapi jika menolak peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai
keputusan.
b. Penulisan Nama
responden.
49
c. Kerahasiaan
50
BAB IV
A. Hasil Penlitian
Penelitian ini berlangsung sejak bulan April Juni 2016 di ruang Nifas
Table 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Ibu Di
RSUD Syekh Yusuf Gowa
Umur Jumlah Persentase (%)
< 20 12 23,1
20 35 32 61,5
> 35 8 15,4
Total 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa 2016
jumlah responden sebanyak 52 ibu, jumlah ibu post partum umur < 20
32 orang (61,5%) dan jumlah ibu post partum umur > 35 tahun
51
b. Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Ibu
Table 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Ibu
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 8 15,4
SMP 15 28,8
SMA 20 38,5
PT 9 17,3
Total 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa 2016
jumlah responden sebanyak 52 ibu, jumlah ibu post partum yang tamat
Table 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di
RSUD Syekh Yusuf Gowa
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
PNS 5 9,6
SWASTA 15 28,8
IRT 32 61,6
Total 52 100
52
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diinterpretasikan bahwa dari
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Di RSUD
Syekh Yusuf Gowa
Pengetahuan Jumlah Presentase (%)
Baik 37 71,2
Kurang 15 28,8
Total 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa 2016
sebanyak 37 orang (71,2%) dan jumlah ibu post partum yang memiliki
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu Di RSUD Syekh
Yusuf Gowa
Sikap Jumlah Presntase (%)
Positif 39 75
Negatif 13 25
Total 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa 2016
53
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diinterpretasikan bahwa dari 52
responden, jumlah ibu post partum yang memiliki sikap baik sebanyak
39 orang (75%) dan jumlah ibu post partum yang memiliki sikap
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi berdasarkan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Di
RSUD Syekh Yusuf Gowa
Mobilisasi Dini Jumlah Presentase (%)
Dilakukan 38 73,1
Total 52 100
sebanyak 38 orang (73,1%) dan jumlah ibu post partum yang tidak
2. Analisi Bivariat
54
a. Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan Pelaksanaan
2016
Tabel 4.7
Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan Pelaksanaan
Mobilisasi Dini di Ruang nifas RSUD Syekh Yusuf Gowa
Mobilisasi Dini
Tidak Total Nilai
Pengetahuan Dilakukan Dilakuka
n
N % n % n % P
Baik 34 65,4 3 5,8 37 71,2
Kurang 4 7,7 11 21,2 15 28,8 0,000 0,05
Total 38 73,1 14 26,9 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa 2016
mobilisasi dini.
diperoleh nilai hitung p = 0,000 lebih kecil dari nilai = 0,05 maka
55
antara pengetahuan ibu post partum untuk melakukan mobilisasi dini
Tabel 4.8
Hubungan Sikap Ibu Post Partum untuk Melakukan Mobilisasi
Dini di ruang Nifas RSUD Syekh Yusuf Gowa
Mobilisasi Dini
Tidak Total Nilai
Sikap Dilakukan
Dilakukan
N % n % N % p
Positif 35 67,3 4 7,7 39 75
Negatif 3 5,8 10 19,2 13 25 0,000 0,05
Total 38 73,1 14 26,9 52 100
Sumber : Data Primer RSUD Syekh Yusuf Gowa
orang (75%) ibu post partum yang memiliki sikap positif terdapat 35
diperoleh nilai hitung p = 0,000 lebih kecil dari nilai = 0,05 maka
56
ibu post partum untuk melakukan mobilisasi dini di RSUD Syekh
B. Pembahasan
2007)
serta efek yang akan terjadi jika tidak melakukan mobilisasi dini. Tingkat
seseoranga rendah terhadap manfaat mobilisasi dini maka hal itu akan
dimiliki ibu nifas tentang manfaat mobilisasi dini adalah dasar bagaimana
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu post partum dengan
57
Dimana berdasarkan hasil Uji Chi-Square dengan Fishers Exact Test
diperoleh nilai hitung p = 0,000 lebih kecil dari nilai = 0,05 maka dapat
pengetahuan baik namun tidak meelakukan mobilisasi dini dan masih ada
dapat menerima involusi/perubahan yang ada pada diri individu. Hal ini
juga dapat disebabkan oleh factor lain seperti pengalaman dan pendidikan
Maria Viane Milka tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Post
(0,05) sehingga ada hubungan antara pengetahuan ibu post partum dengan
58
(kawasan) yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan
baik terhadap suatu objek atau stimulasi tentang mobilisasi dini post
partum belum mampu melakukan hal tersebut dalam tindakan yang nyata.
baik namun tidak melakukan mobilisasi dini. Hal ini dikarenakan belum
ibu.
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung
59
Sikap mutlak dibutuhkan oleh sesorang ibu post partum agar data
Munculnya sikap positif didalam diri ibu post partum sangat besar
ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu post partum dengan
diperoleh nilai hitung p = 0,000 lebih kecil dari nilai = 0,05 maka dapat
tidak melakukan mobilisasi dini dan juga masih ada responden yang
memiliki sikap kurang namun tetap melakukan mobilisasi dini, hal ini
partum dalam pelaksanaan mobilisasi dini, dalam penelitian ini sikap ibu
60
yang memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan mobilisasi dini dan 9 ibu
Maria Viane tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu post partum
responden (31,4%) sikap kurang dengan nilai p (0,041) yang berarti lebih
kecil dari (0,05). Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak atau adanya
dilakukan oleh Clara Grace (2012) yang menyatakan tidak ada hubungan
yang bermakna antara sikap dan mobilisasi dini. Sikap positif terhadap
nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan antara lain sikap akan terwujud dalam
sosialnya. Semakin baik sikap ibu terhadap mobilisasi post partum maka
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu post partum dengan
yaitu nilai p (0,000) < (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya
pasca persalinan.
2. Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu post partum dengan
yaitu nilai p (0,000) < (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya
sikap positif atau negatif yang dimiliki ibu post partum dapat memberikan
pengaruh terhadap tindakan ibu post partum itu sendiri dalam melakukan
mobilisasi dini.
B. Saran
ibu post partum agar ibu dapat dimotivasi untuk melakukan gerakan
bertahap
62
2. Bagi responden diharapkan untuk lebih aktif mencari informasi untuk
63
DAFTAR PUSTAKA
Aiyeyeh, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : Trans Info Media
Dainty, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Tangerang :
Binarupa Aksara
Dian, 2010. Hubungan Sikap dengan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Ibu Post
Fitriani, Ira. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan
Hidayat, Alimul. 2011. Metode Penelitian Teknik Analisa Data. Edisi Pertama.
Mochtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri. Edisi 3. Jilid II. Jakarta : EGC
Mubarak, W, Cahyati. 2011. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Edisi Pertama.
64
Nursalam, 2010. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
: YBPS SP
Rukiyah, Aiyeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : Trans Info
Media
Medika
65
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
No. Responden :
Nama Responden :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Alamat :
A. Petunjuk Pengisian
3. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang menurut anda benar
4. Bila ada pertanyaan yang kurang jelas dapat ditanyakan pada peneliti
5. Setelah selesai kembalikan kuesioner ini pada peneliti atau petugas yang
setelah melahirkan.
c. Gerakan agar ibu dapat lebih lama turun dari tempat tidurnya setelah
melahirkan.
2. Sebaiknya ibu masa nifas yang melahirkan normal harus bergerak saat.
a. Penyakit jantung.
c. Kram di kaki.
4. Apa saja manfaat yang diperoleh jika ibu melakukan gerakan secepat
b. Terkena infeksi.
a. 5 jam
b. 6 jam
c. 2 jam
melahirkan adalah.
7. Pada saat kapan ibu nifas diperbolehkan miring kiri / miring kanan?
melahirkan.
11. Pada saat kapan ibu nifas diperbolehkan berdiri dan berjalan?
c. Penyakit jantung.
melahirkan adalah
b. Miring kiri/kanan.
c. Senam nifas.
Mobilisasi Dini
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
Petunjuk :
Berilah tanda ( ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar
No Pertanyaan SS S TS STS
kiri/miring kanan?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah 6-8 jam setelah melahirkan ibu sudah mulai duduk sendiri?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah 12 jam setelah melahirkan ibu sudah mulai berdiri dan berjalan?
a. Ya b. Tidak